Kabupaten Wakatobi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(56 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 20:
|motto =
|kepala daerah =[[Bupati]]
|nama kepala daerah =H. Haliana
|wakil kepala daerah = Wakil Bupati
|nama wakil kepala daerah = Ilmiati Daud
| nama sekretaris daerah = Nadar
|luas =473,62
|luasref =<ref name="WAKATOBI"/>
|penduduk =111402
|penduduktahun=[[2021]]
|pendudukref =<ref name="WAKATOBI">{{Cite web |url=https://wakatobikab.bps.go.id/publication/2021/02/26/151085b2f30664d0a3d62229/kabupaten-wakatobi-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Wakatobi Dalam Angka 2021|website=wakatobikab.bps.go.id|access-date=21 Februari 2022|format=pdf|pages=3, 9, 62|archive-date=2022-03-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220326225203/https://wakatobikab.bps.go.id/publication/2021/02/26/151085b2f30664d0a3d62229/kabupaten-wakatobi-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
|kepadatan =235
|kecamatan =8
Baris 33 ⟶ 34:
|desa =75
|agama =[[Islam]] 99,86% <br> [[Kristen]] 0,05% <br> –[[Protestan]] 0,04% <br> –[[Katolik]] 0,01% <br> Lainnya 0,09%<ref name="AGAMA"/>
|bahasa =[[Bahasa WakatobiIndonesia|WakatobiIndonesia]], <br>[[Bahasa Bajau|Bajau]],Tukang [[Bahasa Wolio|WolioBesi]]
|IPM ={{increase}} 70,85 ([[2022]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}} <ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Metode baru Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=3 Januari 2023|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
|dau =Rp 353.873.348.000.-
|dauref =(2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15|archive-date=2013-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130214064515/http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873|dead-url=yes}}</ref>
Baris 41 ⟶ 43:
}}
 
'''Kabupaten Wakatobi''' adalah salah satu [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Sulawesi Tenggara]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]] kabupaten ini terletak di kecamatan [[Wangi-Wangi, Wakatobi|Wangi-Wangi]], dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2003, tanggal [[18 Desember]] [[2003]]. Luas wilayahnya adalah 473,62&nbsp;km² dan pada tahun 2021 berpenduduk 111.402 jiwa.<ref name="WAKATOBI"/>
 
[[Taman Nasional Kepulauan Wakatobi]] di kabupaten ini merupakan nama kawasan taman nasional yang ditetapkan pada tahun 1996, dengan luas keseluruhan 1,39 juta [[hektare]], menyangkut [[keanekaragaman hayati]] laut, skala dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia.
 
== Sejarah ==
Sebelum menjadi daerah otonom wilayah Kabupaten Wakatobi lebih dikenal sebagai [[Kepulauan TukangPande Besi]]. Penduduk Awal yg mendiami Kepulauan Wakatobi merupakan Keturunan Ras Melanesia.
 
=== Masa sebelum kemerdekaan ===
Pada masa sebelum kemerdekaan di Wakatobi telah berdiri Kerajaan-Kerajaan Tradisional atau Kerajaan Lokal. Kerajaan-Kerajaan Lokal di Wakatobi diperkirakan sdh ada sekitar tahun 1200 an dengan Bahasa Wakatobi sebagai bahasa penghubung antar pulau, Bahasa Wakatobi telah lama menjadi penghubung Komunikasi antar Wilayah di Wakatobi, Kerajaan-Kerajaan yg ada di Wakatobi, Kemudian bergabung menjadi bagian dari Kesultanan Buton yang pada saat itu merupakan Gabungan atau Persekutuan Kerajaan-Kerajaan Lokal yang ada di Pulau Muna, Pulau Buton dan Kepulauan Wakatobi. Pada Masa Pemerintahan Hindia-Belanda, Wakatobi menjadi Salah satu Onderafdeling pada Wilayah Afdeling Van Oost Celebes (Afdeling Sulawesi Timur). Afdeling Van Oost Celebes (Afdeling Sulawesi Timur) terdiri dari empat wilayah yaitu: 1.Onderafdeling Boeton (Buton), 2.Onderafdeling Moena (Muna), 3.Onderafdeling Laiwoei (Kendari), 4.Onderafdeling Toekang Besi Eiland (Wakatobi).
Pada masa sebelum kemerdekaan di Wakatobi telah berdiri kerajaan-kerajaan kecil disetiap Pulau, Kerajaan-kerajaan kecil tersebut kemudian bergabung menjadi bagian dari Kesultanan Buton, hal ini tidak lepas dari pengaruh penyebaran agama islam. Kesultanan Buton sendiri merupakan persekutuan kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Pulau Buton, Pulau Muna dan Kepulauan Wakatobi.
Kemudian tahun 1924 Afdeling Van Oost Celebes (Afdeling Sulawesi Timur) diubah menjadi Afdeling Boeton en Laiwoei dimana Onderafdeling Toekang Besi Eilands (Wakatobi) di gabung dalam Onderafdeling Boeton (Buton)
 
=== Masa sesudah kemerdekaan ===
Setelah Indonesia Merdeka dan SulawesiTenggara berdiri sebagai satu [[provinsi]], wilayah Wakatobi hanyamasih berstatussatu beberapawilayah [[kecamatan]]administrasi dalamKabupaten wilayahdengan Buton pemerintahan [[Kabupaten Buton]].
 
=== Masa reformasi ===
PadaWakatobi kemudian menjadi salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara.<ref>{{Cite book|last=Prasetyo,B. E., dkk.|date=2015|url=https://www.esdm.go.id/assets/media/content/KEI-Dampak_Pembangunan_Smelter_di_Kawasan_Ekonomi_Khusus_(Studi_Kasus_Provinsi_Sulawesi_Tenggara).pdf|title=Dampak Pembangunan Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara|location=Jakarta|publisher=Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral|isbn=978-602-0836-13-3|pages=9|url-status=live|access-date=2023-05-26|archive-date=2023-08-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230814145359/https://www.esdm.go.id/assets/media/content/KEI-Dampak_Pembangunan_Smelter_di_Kawasan_Ekonomi_Khusus_(Studi_Kasus_Provinsi_Sulawesi_Tenggara).pdf|dead-url=no}}</ref> Perubahan status ini ditetapkan pada tanggal 18 Desember 2003. Wakatobi resmi ditetapkan sebagai salah satu kabupaten pemekaran di Sulawesi Tenggara yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 tahun 2003 tentang pembentukan [[Kabupaten Bombana]], Kabupaten Wakatobi dan [[Kabupaten Kolaka Utara]]. Saat pertama kali terbentuk Wakatobi hanya terdiri dari lima kecamatan yaitu [[Wangi-wangi, Wakatobi|Kecamatan Wangi-Wangiwangi]], [[Wangi Selatan, Wakatobi|Kecamatan Wangi Selatan]], [[Kaledupa, Wakatobi|Kecamatan Kaledupa]], [[Tomia, Wakatobi|Kecamatan Tomia]] dan [[Binongko, Wakatobi|Kecamatan Binongko]].
 
Pada tahun 2005, melalui [[Peraturan Daerah]] Kabupaten Wakatobi Nomor 19 Tahun 2005 dibentuk [[Kaledupa Selatan, Wakatobi|Kecamatan Kaledupa Selatan]] dan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 20 Tahun 2005 dibentuk [[Tomia Timur, Wakatobi|Kecamatan Tomia Timur]]. Pada tahun 2007, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 41 Tahun 2007 dibentuk [[Togo Binongko, Wakatobi|Kecamatan Togo Binongko]] sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten Wakatobi menjadi 8 [[kecamatan]] yang terbagi menjadi 100 desa dan kelurahan (25 [[kelurahan]] dan 75 [[desa]]).
 
=== Pemerintahan di awal pembentukan ===
Baris 63 ⟶ 66:
 
=== Pemerintahan hasil pemilu kepala daerah ===
Berdasarkan hasil pemilihan kepala daerah secara langsung maka pada tanggal 28 Juni 2006 Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi yang terpilih yaitu Ir. Hugua dan Ediarto Rusmin, BAE dilantik oleh [[Gubernur Sulawesi Tenggara]] , Ali Mazi, SHS.H., atas nama [[Menteri Dalam Negeri]] berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.74-314 tanggal 13 Juni 2006 tentang pengesahan pengangkatan Bupati Wakatobi Ir. Hugua dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 132.74-315 tanggal 13 Juni 2006 tentang pengesahan pengangkatan Wakil Bupati Wakatobi Ediarto Rusmin, BAE untuk masa bakti 2006 - 2011 .
 
Saat ini kepemimpinan daerah di Kabupaten Wakatobi dijabat oleh pasangan bupati dan wakil bupati Ir. Hugua dan H. Arhawi, SE sejak dilantik oleh Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam, SE pada tanggal 28 Juni 2011 atas nama Menteri Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan [[KeputusanKementerian Menteri]]Dalam Negeri]] Nomor: 132.74-403, tanggal 30 Mei 2011 tentang pengesahan pengangkatan Bupati Wakatobi Ir. Hugua dan Wakil Bupati Wakatobi H. Arhawi, SES.E., untuk masa bakti 2011-2016.
 
== Geografi ==
Baris 86 ⟶ 89:
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Wakatobi}}
{{:Daftar Bupati Wakatobi}}
 
Baris 119 ⟶ 122:
 
=== Agama ===
Mayoritas pendudukPenduduk Wakatobi manganutMenganut agamaAgama [[Islam]]. Berdasarkan data [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], penduduk yang manganut agama [[Islam]] sebanyak 99,86%. Dan sebagian kecil menganut agama [[Kekristenan|Kristen]] yakni 0,05%, dan lainnya 0,09%.<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Wakatobi&wid=7407000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama Yang Dianut di Wilayah Kabupaten Wakatobi|date=[[2010]]|website=sp2010.bps.go.id|accessdate=21 Februari 2022|archive-date=2023-03-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20230317063433/https://sensus.bps.go.id/main/index/sp2010|dead-url=no}}</ref> Tempat ibadah menurut agama [[2021]], [[Masjid]] sebanyak 142 bangunan dan Mushollah 20 bangunan. Sementara [[Gereja]], [[Pura]] dan [[Vihara]] tidak ada.<ref name="WAKATOBI"/>
 
=== Struktur umur, jenis kelamin dan suku ===
[[Berkas:PENARI LARIANGI.jpg|jmpl|ka|250px|Penari Larinagi Wakatobi]]
 
Keadaan struktur penduduk pada tahun [[2003]], 34,55% atau 31.610 jiwa adalah tergolong usia muda yang berusia 15 tahun ke bawah. Rasio jenis kelamin di Kabupaten Wakatobi pada tahun [[2003]] sebesar 96,12%. Terdapat 8 [[suku]] bangsa yang mendiami daerah Kabupaten Wakatobi dengan data tahun [[2000]] sebanyak 87.793, suku bangsa yang terbanyak adalah Suku [[Wakatobi]] 91,33%, [[Bajau]] 7,92%, dan suku lainnya yang berjumlah kurang dari 1%.{{cn}}
 
=== Ketenagakerjaan ===
Baris 145 ⟶ 148:
 
== Kesehatan ==
Sampai tahun [[2003]] di Kabupaten Wakatobi belum ada [[Rumah Sakit]] Umum Daerah. Terdapat 7 unit [[Puskesmas]] keperawatan dan 12 unit Puskesmas PpembantuPembantu, [[Dokter]] Umum sebanyak 5 orang, SKM sebanyak 2 orang, paramedisParamedis sebanyak 85 orang dan pembantuPembantu paramedisParamedis sebanyak 9 orang.
 
== Ekonomi ==
Baris 174 ⟶ 177:
== Pariwisata ==
{{cn}}
=== Pesta Adat dan tradisiTradisi ===
[[Berkas:Tradisi Karia’a.jpg|jmpl|ka|250px|Tradisi Karia'a, salah satu [[Daftar Warisan Budaya Takbenda Indonesia]].]]
 
* Pesta adat [[Karia’a]] merupakan tradisi khas masyarakat KaledupaWangi-Wangi. Usungan 15 sampai 20 dalam sekali upacara.
* Tradisi adat Pencak Silat Mansa'a, tradisi adat masyarakat KaledupaWakatobi.
* Tradisi [[Kabuenga]]. tradisi mencari jodoh oleh muda-mudi Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi
 
=== Masyarakat Adat Kadie Liya ===
* Tradisi [[Tenun Hemoru]], merupakan tradisi menenun kain secara tradisional, menggunakan alat-alat yang terbuat dari kayu besi sehingga menghasilkan hasil tenunan kain yang berkualitas dan di pakai sebagai kain pada upacara maupun acara-acara kebudayaan
* Tradisi adat [[Posepa'Aa]], satu satunya tradisi adu kekuataan yang ada di pulau wakatobi, menggunakan tendangan kaki sebagai alat untuk menyerang dan bertahan, pada masanya di gunakan sebagai sarana merekrut dan melatih kekuatan prajurit pada kesultanankerajaan liya. Tradisi yang dihadiri ratusan orang tersebut hanya di selenggarakan pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha setiap tahunnya.
* [[Tari Honari Mosega]], merupakan tari tradisional yang menceritakan dan sekaligus menampilkan kedikdayaan para pemuda liyaLiya
* [[Tamburu]], penampilan dalam memainkan alat musik gendang, biasa di tampilkan pada acara adaraacara resmi pemerintah kabkabupaten wakatobiWakatobi, dan acara kebudayaaan liyakebudayaan Liya
 
=== Tari Tradisional Kaledupa ===
* [[Tari Lariangi]], merupakan tari tradisional Kecamatankecamatan Kaledupa yang lahir pada tahun 1634 dikala Raja Buton yang pertama berkuasa yaitu WAWa KAKAKaka.
* [[Tari Hebalia]], merupakan tari tradisional Kecamatankecamatan Kaledu paKaledupa, diciptakan oleh para dukun pada zaman dahulu,
* [[Tari Sombo Bungkale]], merupakan tari tradisional Kecamatankecamatan Kaledupa Selatan. Tarian ini dilakoni oleh penari gadis cantik sebanyak 12 orang.
 
=== Wisata Taman Nasional ===
Baris 196 ⟶ 200:
Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasional di Indonesia, yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman nasional ini ditetapkan pada tahun 1996, dengan total area 1,39 juta ha, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang; yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut.
 
Taman Nasional Wakatobi, Menyajikan Berupamemiliki:
# Terumbu karang
# Ikan
Baris 206 ⟶ 210:
==== Pulau Wangi-Wangi ====
{{cn}}
* [[Benteng Tindoi]], merupakan salah satu objek wisata budayaberadabudaya berada di Kecamatankecamatan Wangi-Wangi, berjarak ± 5 Km, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat selama ±15 menit dari pusat kota.
* [[Benteng Liya]] dan [[Masjid Keraton Liya]], terletak di desa Liya Togo, kecamatan Wangi-Wangi Selatan. Benteng Liya terdiri dari empat3 lapis Benteng dengan 12luas 52,9 Hektar terdiri dari 17 LawaLava (Pintu), 1217 lawalava tersebut merupakan pintu keluar yang digunakan masyarakat kerajaan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya dengan rincian 14 lava pintu keluar yang umum digunakan masyarakat & 3 Lava Lingu Pintu rahasia Emergency. Di dalam benteng terdapat Masjid Keraton Liya. yangBenteng ini berjarak 8 Km atau 15 menit dari Ibu kota Kabupaten, dapat ditempuh menggunakan alat transportasi roda dua dan empat.
* [[Benteng Mandati Tonga]]. Benteng Mandati Tonga terletak di Desadesa Mandati Kecamatan Wangi-Wangi Selatan. Benteng tersebut berbentuk persegi panjang dengan luas ± 1 hektare. Pagar tertinggi benteng sekitar 7 meter terletak di bagian barat dan selatan.
* [[Benteng Togo Molengo]], terletak di Puncakpuncak Gununggunung Pulau Kapota, dapat ditempuh ± 20 menit menggunakan perahu tradisional dari Wangi-Wangi, lalu dengan kendaraan roda dua ±10 menit.
* Tradisi [[Bangka Mbule-mbule]]
 
=== Pulau Keledupa ===
* Makam Tua dan Kamali, berada di Desa Pale’a Kecamatan Kaledupa Selatan.
* [[Benteng Ollo]] dan Masjid Tua, merupakan situs sejarah peninggalan kebudayaan masyarakat di Pulau Kaledupa yang hingga kini tetap terjaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat. Di dalam Benteng Ollo terdapat Masjid Tua yang berukuran 6,5 x 7 meter.
* [[Benteng La Donda]], merupakan salah satu situs sejarah peninggalan kebudayankebudayaan masyarakat KaldupaKaledupa.
 
=== Pulau Tomia ===
* [[Benteng SuoNata-SuoSuosuo]], berada di desaDesa Kahianga kecamatan Tomia timur, berjarak ± 3&nbsp;km dari ibu kota kecamatan yakni Usuku. Benteng Nata i Suosuo memiliki selendang sejarah tentang peradaban Pulau Tomia.
* [[Benteng Patua]], adalah salah satu situs sejarah kebudayaan masyarakat Tomia.
* Benteng Suo-Suo, berada di desa Kahianga kecamatan Tomia timur, berjarak ± 3&nbsp;km dari ibu kota kecamatan.
* [[Masjid Tua Onemay]], merupakan berada di [[kelurahan]] Onemay, kecamatan Tomia.
 
=== Pulau Binongko ===
* [[Benteng Palahidu]], merupakan salah satu peninggalan sejarah masyarakat Binongko yang berada di Desa Palahidu Kecamatan Binongko. Benteng Palahidu terletak di atas tebing bagian utara pinggir pantai Pulau Binongko.
* [[Benteng Wali]], adalah salah situs sejarah peninggalan masyarakat Togo Binongko.
 
=== Pulau Tomia ===
* Pesta adat [[Safara]], pesta adat masyarakat Tomia yang dilakukan pada setiap Bulan Safar.
* Tradisi [[Bose-Bose]], tradisi yang dilakukan dengan menghiasi perahu dengan hiasan berwarna-warni, dan dimuati sajian masakan tradisional, seperti Liwo, lalu diarak mengelilingi pantai dari Dermagadermaga Patipelong menuju Dermagadermaga Usuku sampai ke Selat[[selat One Mobaa]], sambil menabuh gendang. Pesta adat ini dilaksanakan bertujuan agar semua dosa dapat hanyut bersama riaknya air laut.
* [[Tari Sajo Moane]], tarian sakral yang dimaikan oleh kaum laki – laki.
* [[Tari Sajo Wowine]], tarian sakral yang dimainkan oleh kaum wanita, tarian ini dipentaskan dengan sebuah nyanyian yang menceritakan kehidupan masyarkatan Tomia pada masa lampau.
* [[Tari Saride]] merupakan tarian tradisional yang berarti persatuan dan kebersamaan dalam menyelesaikan suatu kegiatan yang menyangkut kepentingan umum.
 
=== Pulau Binongko ===
[[Tari Balumpa]], Tari Balumpa adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Pulau Binongko.
 
== Referensi ==