Tigor Silaban: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Silaban]]}}
{{Kotak info tokoh
| name = Tigor Silaban
| image = Tigor Silaban.jpg
| caption = Tigor sekitar tahun 2018
| birth_date = {{birth date|1953|4|1|df=y}}
| birth_place = [[Kota Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]], Indonesia
| death_date = {{death date and age|2021|8|6|1953|4|1|df=y}}
| death_place = [[Kota Jayapura|Jayapura]], [[Papua]], Indonesia
| occupation = Dokter
| parents = {{ubl|[[Friedrich Silaban]] (ayah)|Lefty Kievits (ibu)}}
}}
'''Tigor Silaban''' (1 April 1953 – 6 Agustus 2021) merupakan seorang dokter berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan lulusan dari [[Universitas Indonesia]] dan terkenal karena pengabdiannya sebagai dokter pemerintah di pedalaman [[Papua]], dimana ia bekerja selama hampir empat puluh tahun dari 1979 hingga ia pensiun di tahun 2017.
== Kehidupan awal ==
Tigor lahir di [[Kota Bogor|Bogor]] pada 1 April 1953. Ayahnya, [[Friedrich Silaban]], merupakan seorang arsitek terkenal yang mendesain [[Masjid Istiqlal]].<ref name="suara">{{Cite news|date=10
== Karier ==
Dia mulai aktif di [[Papua]] pada tahun 1979, ketika setelah lulus dia ditugaskan di [[Pusat Kesehatan Masyarakat|puskesmas]] di [[Oksibil, Pegunungan Bintang|Oksibil]] yang saat itu termasuk wilayah [[Kabupaten Jayawijaya]]. Dia adalah satu-satunya dokter di Oksibil, dan dalam suatu wawancara dia memberikan anekdot ketika desas-desus tentang pembunuhannya hampir memicu perang suku.<ref name="legenda"/><ref name="jubi">{{Cite news|date=18
Karena lokasi kerjanya yang terpencil, bangunan puskesmas seringkali berupa hanya dibangun dari kayu sederhana dengan lantai tanah. Tigor mempersiapkan jaringan radio agar puskesmas yang tersebar dapat saling berkomunikasi.<ref name="suara"/> Meski ia merupakan [[dokter umum]], sedikitnya tenaga medis yang ada di Papua memaksanya untuk melakukan operasi yang seharusnya dilakukan dokter spesialis, karena dokter spesialis pada masa itu hanya ada di ibukota provinsi di [[Jayapura]].<ref>{{Cite news|last=Bhawono|first=Aryo|date=6
Tigor kemudian ditunjuk menjadi kepala dinas kesehatan provinsi.<ref name="jubi"/> Ia mencetuskan layanan kesehatan paralel yang melatih staf non-medis seperti petugas gereja untuk menjalankan [[Kedokteran pencegahan|perawatan preventif]].<ref name="kompas"/> Ia juga membimbing dokter muda yang bekerja di Papua.<ref name="suara"/> Setelah pensiun sebagai pegawai negeri di tahun 2017, ia terus bekerja sebagai konsultan kesehatan masyarakat, dengan fokus sistem informasi perawatan kesehatan dan nutrisi anak.<ref name="legenda"/> Ia meninggal di RSUD Jayapura pada 6 Agustus 2021 karena [[Penyakit koronavirus 2019|COVID-19]].<ref name="kompas" /> Pada saat kematiannya, ia memiliki empat anak.<ref name="suara" />
Baris 23 ⟶ 25:
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Tokoh Batak Toba]]
[[Kategori:Marga Sihombing]]
[[Kategori:Marga Silaban]]
[[Kategori:Tokoh dari Bogor]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Kematian akibat pandemi COVID-19 di Indonesia]]
[[Kategori:Kematian 2021]]
▲[[Kategori:Kematian 1953]]
|