Legenda Minangkabau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Verosaurus (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
== Kisah ==
<span data-segmentid="7" class="cx-segment">Legenda ini menceritakan tentang perselisihan wilayah antara <span data-segmentid="11" class="cx-segment">p<span data-segmentid="13" class="cx-segment">enduduk</span></span> di wilayah
<span data-segmentid="12" class="cx-segment">Mengikuti usulan penduduk setempat, penguasa pendatang setuju dan menurunkan kerbau terbesar, paling berani, dan paling agresif.</span> Adapun p<span data-segmentid="13" class="cx-segment">enduduk setempat menurunkan kerbau bayi yang haus dengan tanduknya yang diasah setajam pisau.</span> <span data-segmentid="14" class="cx-segment">Melihat kerbau dewasa melintasi ladang, kerbau bayi berlari ke atah kerbau dewasa dan segera menyeruduk ke perut kerbau, berharap mendapat susu.</span> <span data-segmentid="15" class="cx-segment">Kerbau besar tidak melihat itu sebagai ancaman dan masih mencari-cari lawan yang sepadan.</span> <span data-segmentid="16" class="cx-segment">Namun, selagi kerbau bayi mencari ambing kerbau dewasa, tanduknya yang tajam menusuk perut dan membunuh kerbau dewasa. Penduduk setempat memenangkan adu kerbau, dan mengabadikannya dengan menamakan suku bangsa mereka "Minangkabau".</span><span data-segmentid="16" class="cx-segment"><ref name="Cerita Rakyat Nusantara2" /><ref name="Sengketa Tiada Putus" /></span>
Baris 15:
<span data-segmentid="22" class="cx-segment">''Kabau'' atau [[kerbau]] adalah hewan peliharaan yang penting dalam [[budaya Minangkabau]].</span> <span data-segmentid="24" class="cx-segment">Kerbau dapat digunakan untuk membajak sawah serta menghasilkan susu (diolah sebagai ''[[dadiah]]'') dan daging.</span>
<span data-segmentid="29" class="cx-segment">Kerbau, terutama [[tanduk]]nya menjadi simbol budaya penting di Minangkabau.</span> <span data-segmentid="31" class="cx-segment">Lengkungan bubungan atap pada rumah-rumah tradisional di
<span data-segmentid="26" class="cx-segment">Pentingnya kerbau sebagai simbol budaya dapat pula dijumpai dalam budaya [[Indonesia]] lainnya, seperti [[Suku Batak|Batak]] dan [[Suku Toraja|Toraja]].</span>
== <span data-segmentid="35" class="cx-segment">Catatan sejarah</span> ==
<span data-segmentid="36" class="cx-segment">Adapun menurut catatan sejarah, nama Minangkabau pertama kali disebut sebagai Minanga Tamwan. Nama ini tercatat pada [[prasasti Kedukan Bukit]] yang berasal dari abad ke-7. Prasasti itu menceritakan perjalanan suci [[Dapunta Hyang|Sri Jayanasa]] dari Minanga Tamwan disertai dengan 20.000 tentara menuju Matajap dan menaklukkan beberapa daerah di selatan Sumatra.
== <span data-segmentid="39" class="cx-segment">Referensi</span> ==
|