Tetragrammaton: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kuduskanlah (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Raja Nine to Five (bicara | kontrib)
Teks bahasa Arab.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{lihatpula|Yahweh}}
[[Berkas:Псалтир з Києва, 1750 рік.jpg|jmpl|Huruf YHWH didalam sebuah lukisan Yunani tahun 1750.]]
'''''Tetragrammaton''''' ([[Bahasa Yunani]]: τετραγράμματον ''kata dengan empat huruf'') nama dalam [[bahasa Ibrani]] untuk [[Tuhan|Nama Tuhan]], yang dieja (dalam [[huruf Ibrani]]); י (''yod'') ה (''heh'') ו (''vav'') ה (''heh'') atau יהוה ('''YHWH'''), tetragramaton adalah nama pribadi dari [[Tuhan]] orang [[Israel]].
 
Dari semua nama [[Tuhan]] di [[Perjanjian Lama]], Tetragrammaton muncul paling sering, sebanyak 6.500 kali menurut ''[http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=52&letter=N Jewish Encyclopedia]'', namun menurut ''Biblica Hebraica'' dan ''Biblica Hebraica Stuttgartensia'', teks asli dari Tulisan Ibrani yang ditulis dalam bahasa Ibrani dan [[bahasa Aram]], berisi tulisan ''Tetragrammaton'' sebanyak 6.828 kali. Banyaknya penulisan ''Tetragramaton'' di dalam tulisan-tulisan tersebut mengindikasikan rujukan yang lebih pribadi terhadap jati diri Sang Penguasa. (Berlawanan dengan gelar yang tidak pribadi seperti "[[Tuhan]]" saja atau "Bapa"). Banyak pengkaji Alkitab melihat ini sebagai bukti bahwa penulis [[Alkitab]] (dan orang-orang Ibrani dan Israel kuno) melihat nama yang direpresentasikan dengan ''Tetragrammaton'' sangat penting dan sering digunakan dalam perkataan dan doa-doa sehari-hari. Dan untuk yang percaya bahwa Alkitab diinspirasikan oleh Tuhan, hal ini menunjukkan bagaimana perasaan-Nya terhadap [[nama pribadi]]-Nya.
 
Dalam [[agama Yahudi]], Tetragrammaton tidak diucapkan pada pembacaan tulisan suci dan doa, dan diganti dengan ''Adonai'' ("Tuanku"). Bentuk tertulis lain seperti ד׳ atau ה׳ dibaca ''Hashem'' (Sang Nama).
 
Dalam [[Targum]] yang ditulis oleh [[Saadia Gaon|Rabbi Saadia Gaon]], beliau menuliskan '''Tetragrammaton''' sebagai אללה ('''[[Allah]]''') yang secara kedua nama tersebut adalah sepadan. Salah satu contoh penerapannya adalah pada [[Kitab Keluaran]] tepatnya pada pasal 20 dan ayat 2, tertuliskan berikut: أنا الله ربك الذي أخرجك من أرض مصر من بيت العبودية "''Ana Allah Rabbuka al-ladhi akhrajaka min ardi Misra min bayti al-'ubudiyyah"''. Memiliki arti, yaitu: "Aku adalah Allah, Tuhanmu yang telah mengeluarkanmu dari negeri Mesir, dari rumah perbudakan." <ref>{{Cite web|last=Gaon|first=Saadia|title=Sefaria|url=https://www.sefaria.org/Tafsir_Rasag%2C_Exodus.20.2?lang=bi&with=all&lang2=en|website=Sefaria|access-date=2024-05-28}}</ref>
== Cara pengucapan istilah YHWH ==
Sebenarnya tidak ada yang tahu pasti cara pengucapan Tetragrammaton (YHWH), akan tetapi orang-orang Kristen sering kali menduga-duga atau mengira-ngira bahwa cara pengucapannya adalah ''Yahweh,'' ''Yehovah,'' ''Yehuwa, Yehowah dsb''. Walaupun begitu, Istilah-istilah tersebut hanya sebatas perkiraan semata.Tidak ada seorang pun yang tahu secara pasti cara pengucapan yang benar seperti apa, sebab memang cara pengucapannya sudah hilang atau dilupakan. Cara pengucapan YHWH dengan ucapan ''Yahweh'', adalah pengucapan yang paling banyak diterima oleh semua kalangan kristiani yang dipakai dalam terjemahan [[Alkitab]] versi [[Terjemahan Baru]] [[Lembaga Alkitab Indonesia]] yang umumnya dipakai oleh kalangan umat kristiani di [[Indonesia]]. Berhubung bahasa Ibrani ditulis tanpa huruf hidup, maka semua pengucapan untuk tetragrammaton ini adalah vokalisasi tentatif saja. Sementara orang-orang Yahudi tidak berani menafsirkan secara sembarangan huruf-huruf mati tersebut, maka biasanya orang-orang Yahudi ketika bertemu huruf-huruf mati tersebut, mereka menggantinya dengan ucapan ''adonai'' atau ''Hashem''.
 
== Pengucapan YHWH ==
Di dalam Alkitab versi bahasa Jawa, YHWH menjadi "Yehuwah". Sedangkan pada Alkitab terjemahan bahasa Indonesia tertulis "TUHAN". Sementara didalam Alkitab terjemahan Shellabear, istilah '''YHWH''' digantikan dengan nama '''ALLAH''' (Huruf besar semua).
Dalam [[agama Yahudi]], ''Tetragrammaton'' tidak diucapkan pada pembacaan tulisan suci dan doa, dan diganti dengan '''''Adonai''''' ("Tuanku"). Bentuk tertulis lain seperti ד׳ atau ה׳ dibaca '''''Hashem''''' (Sang Nama).
 
''Tetragrammaton'' atau YHWH juga sering kali diucapkan oleh orang-orang Kristen sebagai '''[[Yahweh|Yahweh,]]''' '''Yehovah,''' '''Yehuwa, Yihweh, Jehoba''' dll. tergantung lidah si pembaca, dan ketersediaan huruf dalam aksara si penulis.
 
Dari Kitab Suci ''Peshitta'' yang dipelihara oleh [[Gereja Asiria Timur|Gereja Assyria]] kita bisa mengetahui bahwa Yesus dan para murid-Nya yang berbahasa [[Bahasa Aram|Aramaik]] memiliki tradisi yang terus dilestarikan sampai sekarang dengan menyebut YHWH dengan istilah '''''Marya'''''. Nama Marya ini sebenarnya adalah gabungan dari 2 kata yaitu ''Mar'' (Tuan/Penguasa) dan ''Ya'' (Nama-Nya seperti dalam kata ''Halelu'''ya'''''. Contoh ayat dalam ''Peshitta'':
 
* Mat 4:7 ܐܡܪ ܠܗ ܝܫܘܥ ܬܘܒ ܟܬܝܒ ܕܠܐ ܬܢܣܐ ܠܡܪܝܐ ܐܠܗܟ (Yeshua berkata kepadanya, "Lagi ini tertulis, 'Janganlah Engkau menguji ''Marya'' Tuhanmu!'").
* Mar 12:29 ܐܡܪ ܠܗ ܝܫܘܥ ܩܕܡܝ ܡܢ ܟܠܗܘܢ ܦܘܩܕܢܐ ܫܡܥ ܝܣܪܝܠ '''ܡܪܝܐ''' ܐܠܗܢ ܡܪܝܐ ܚܕ ܗܘ (Dan Yeshua berkata kepadanya, "Yang pertama dari semua perintah adalah, 'Dengarlah Israel, ''Marya'' Tuhan kita, ''Marya'' itu satu'").
 
== Penulisan YHWH ==
 
== Penulisan ==
=== Alkitab Ibrani ===
[[Berkas:Tetragrammaton scripts.svg|bingkai|ka|''Tetragrammaton'' dalam aksara ''Paleo-Hebrew''/bahasa [[Fenisia]] ([[abad ke-10 SM]] sampai [[300]] M), [[bahasa Aram]] kuno ([[abad ke-10 SM]] sampai [[abad ke-4]] M) dan aksara kotak Ibrani ([[abad ke-3 SM]] sampai sekarang). Ditulis dari kanan ke kiri.]]
Tulisan ''Tetragrammaton'' muncul 6,828 kali dalam teks [[bahasa Ibrani]] dalam ''Biblia Hebraica'' maupun ''Biblia Hebraica Stuttgartensia'', yaitu dua naskah [[Alkitab Ibrani]] lengkap tertua yang ada sekarang.<ref name="insight"/> Di dalam [[Alkitab]] tersebut, kata ini tidak muncul hanya di [[Kitab Kidung Agung]], [[Kitab Pengkhotbah]] dan [[Kitab Ester]]. Kata ini muncul pertama kalinya di [[Alkitab Ibrani]] di [[Kitab Kejadian]] [[Kejadian 2#Ayat 4|pasal 2 ayat 4]].<ref name="insight">{{cite book
|title=Insight on the Scriptures
|volume=vol. 2
Baris 51 ⟶ 58:
| "H" (atau tidak dilafalkan bila di akhir kata)
|}
 
==== Jumlah Pemakaian ====
Menurut kamus ''Brown-Driver-Briggs Lexicon'', ada dua versi penulisan YHWH; yang pertama: {{lang|he|יְהֹוָה}} (Qr {{lang|he|אֲדֹנָי}}) muncul 6,518 kali, dan kedua: {{lang|he|יֱהֹוִה}} (Qr {{lang|he|אֱלֹהִים}}) muncul 305 kali dalam [[Teks Masoret]].
 
Di [[Alkitab Ibrani]] muncul 6,823 kali menurut ''Jewish Encyclopedia'', dan 6,828 kali masing-masing di dalam ''Biblia Hebraica'' maupun ''Biblia Hebraica Stuttgartensia'', yaitu teks kuno Alkitab Ibrani. Jumlah ini cukup menakjubkan jika dibandingkan dengan gelar AllahTuhan yang lain: AllahTuhan [http://www.4yhwh.com/YHWH.htm (2,605), Mahakuasa (48), Tuan/Penguasa (40), Pencipta (25), Khalik (7), Bapa (7), (AllahTuhan yang) Daridari dulu kala (3) and Pembina Agung (2).] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120315151332/http://www.4yhwh.com/YHWH.htm |date=2012-03-15 }}
 
=== Alkitab Aramaik (''Peshitta'') ===
Baik dalam ''Peshitta Tanakh''<ref>{{Cite web|title=Aramaic Pshitta Tanakh in English פשיטתא {{!}} B'nai Mikra|url=https://pshitta.com/english/|website=pshitta.com|access-date=2023-07-18}}</ref> maupun PB, ''Tetragrammaton'' selalu disalin dengan huruf ''Mem'', ''Resh'', ''Yud'', dan ''Alip'' (ܡܪܝܐ) dibaca menjadi ''Marya'' atau ''Maryah''.
 
=== Gulungan Laut Mati dan Teks Aramaik ===
[[Berkas:Louvre 042010 01.jpg|jmpl|Prasasti ''Mesha Stele'' dari Moab (840 SM) mengandung Nama Allah[[Tuhan]] Ibrani – YHWH. Dianggap kutipan tertua di luar naskah Ibrani]]
Penemuan [[Gulungan Laut Mati|gulungan laut mati]] dalam gua-gua di Qumran, menambah pengertian penggunaan kata ini.<ref>"Jehovah","Insight from scriptures", The Watch Tower bible and tract society of Pennsylvania</ref> Tulisan dalam gulungan ini tidak diberi tanda baca untuk huruf hidup. Dalam banyak gulungan, kata tetragrammaton selalu ditulis dalam huruf Ibrani kuno (''Paleo-Hebrew alphabet''), menunjukkan bahwa Nama ini diperlakukan khusus.<ref>[http://www.lectio.unibe.ch/05_2/troyer_names_of_god.htm Nama Tuhan Allah]</ref>
 
=== Hilangnya ''Tetragrammaton'' dalam Septuaginta ===
Studi [[Septuaginta]] menunjukkan bahwa Nama Kudus ini ada dalam teks Ibrani yang mereka pakai sebagai dasar penerjemahan. Dr. Sidney Jellicoe menyimpulkan bahwa "Paul E. Kahle dengan tepat berpendapat bahwa teks LXX [''= Septuaginta''] ditulis oleh orang Yahudi untuk orang Yahudi, mempertahankan Nama Kudus dari [[abjad Ibrani Kuno]] (''Palaeo-Hebrew'' atau Aramaik) atau dalam salinan langsung huruf Yunani ''ΠΙΠΙ''. Penggantian dengan ''Κύριος'' (''Kyrios'' atau "TuhanTuan/Penguasa") merupakan inovasi orang Kristen."<ref>Sidney Jellicoe, ''Septuagint and Modern Study'' (Eisenbrauns, 1989, ISBN 0-931464-00-5) pp. 271, 272.</ref> Jellicoe menyusun bukti dari sejumlah pakar lain (B. J. Roberts, Baudissin, Kahle and C.H. Roberts) dan berbagai bagian Septuaginta untuk menarik kesimpulan bahwa: a) tidak adanya pemakaian "''Adonai''" dalam teks menunjukkan istilah "''Kyrios''" baru dipakai kemudian, b) dalam Septuaginta "''Kyrios''", atau bahasa Inggris "''Lord''" (sama-sama berarti "Tuan" atau "TuhanPenguasa"), digunakan untuk mengganti Nama YHWH, dan c) Tulisan ''Tetragrammaton'' muncul dalam naskah asli, tetapi penyalin Kristen tidak menyalinnya. Hal ini menyebabkan ''Tetragrammaton'' lambat laun hilang dari terjemahan-terjemahan Alkitab berbahasa Yunani, kemudian tidak dikenal pada terjemahan ke bahasa-bahasa lainnya.
 
Pakar dan penerjemah Alkitab pada abad-abad permulaan seperti [[Eusebius]] dan [[Hieronimus]] (=Jerome; penterjemahpenerjemah Alkitab Latin [[Vulgata]]) menggunakan ''Hexapla''. Keduanya menyatakan pentingnya Nama Kudus dan bahwa naskah-naskah yang paling tepercaya mengandung ''Tetragrammaton'' dalam huruf-huruf Ibrani.
 
Terjemahan ke dalam berbagai bahasa di Eropa dari Septuaginta cenderung mengikuti kebiasaan Yunani dan menggunakan terjemahan kata "Tuan", misalnya: Latin "''Dominus''", Jerman "der''Der Herr''", Polandia "''Pan''", Inggris "the''The Lord''", Prancis "''le Seigneur''", dan seterusnya. Terjemahan Inggris yang memilih menyalin YHWH antara lain: ''Legacy Standard Bible'' (Yahweh), ''Holman Christian Standard Bible'' (Yahweh), ''American Standard Version'' (Jehovah), ''Literal Standard Version'' (YHWH), ''World English Bible'' (Yahweh), dan ''Young's Literal Translation'' (Jehovah).
 
Empat huruf ini biasanya ditransliterasi dari bahasa Ibrani sebagai IHVH dalam [[bahasa Latin]], JHWH in [[bahasa Jerman]], [[bahasa Prancis]] dan [[bahasa Belanda]], serta JHVH/YHWH dalam [[bahasa Inggris]]. Sering juga ditulis sebagai "'''Yahweh'''" atau "'''Jehovah'''", berdasarkan bentuk Latin,<ref>Dalam bahasa Latin, tidak dibedakan antara huruf 'Y' ('I') dan 'J', maupun 'W' dan 'V'.</ref> meksipun teks Ibrani tidak mencantumkan huruf-huruf hidup.
 
Dalam terjemahan Inggris, kata "''LORD''", untuk YHWH, ditulis dengan ''small cap'' yaitu huruf kecilnya dicetak sebagai huruf besar dengan ukuran lebih kecil, mengikuti tradisi Yahudi yang mengucapkan pembacaan tulisan YHWH dengan kata "''Adonai''" ("Tuan") yang tidak berani menyebut langsung tulisan YHWH dan sebagai pelaksanaan [[Sepuluh Perintah Allah|Sepuluh Perintah Tuhan]] untuk tidak menyebut nama "AllahTuhan" dengan sia-sia. Kata "''haŠem''", (atau ''Ha-Shem'', artinya "Nama itu") juga sering dipakai dalam tradisi Yahudi. Di tradisi Samaria diganti dengan istilah "''Šemå''" (atau "''Shema''").
 
=== Papirus Magis ===
Baris 79 ⟶ 87:
== Penggunaan dalam tradisi keagamaan ==
 
=== KekristenanGereja Assyria ===
[[Berkas:YHWH Goya.jpg|jmpl|''Tetragrammaton'' karya [[Francisco Goya]]: "Nama AllahTuhan", YHWH di tengah-tengah segitiga; [[fresko]] ''Adoration of the Name of God'', 1772.]]
 
Selain di Yerusalem, jemaat Yahudi Kristen di abad-abad awal bermukim di daerah [[Edessa, Mesopotamia|Edessa]] dan [[Kerala]] India. Di Edessa dan Kerala India inilah kemudian berkembang menjadi [[Gereja Asiria Timur|Gereja Assyria]] yang memelihara Kitab Suci Aramaik Peshitta dan Liturgi dalam bahasa Aramaik juga. Jemaat ini tidak memakai naskah Septuaginta sebab mereka keturunan Yahudi yang sehari-hari berbahasa Aramaik. Mereka menerjemahkan Kitab Ibrani di abad 1 ke dalam Aramaik disebut ''Peshitta Tanakh''<ref>{{Cite web|title=Introduction to the Aramaic Jewish Bible - Pshitta Tanakh|url=https://pshitta.com/english/intro.php|website=pshitta.com|access-date=2023-07-18}}</ref> dan terus memelihara naskah-naskah kitab PB dalam Aramaik (disebut Peshitta PB) yang mereka yakini mereka terima dari tangan para rasul.<ref>"Mengacu pada .... orisinalitas teks Peshitta, sebagai Patriark dan Kepala Gereja Kerasulan dan Katolik Kudus di Timur, kami ingin menyatakan, bahwa Gereja Timur menerima kitab suci dari tangan para Rasul yang terberkati sendiri dalam bahasa Aram asli, bahasa yang diucapkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus sendiri, dan bahwa Peshitta adalah teks Gereja Timur yang diturunkan dari zaman Alkitab tanpa ada perubahan atau revisi." Yang Mulia, Mar
Telah diasumsikan bahwa umat Kristen Yahudi awal mewarisi tradisi Yahudi dalam praktik pembacaan "Tuhan" di mana tetragrammaton ini muncul dalam teks Ibrani, atau di mana suatu tetragrammaton mungkin telah ditandai dalam sebuah teks Yunani. Umat Kristen non Yahudi, terutama yang tidak berbahasa Ibrani dan menggunakan teks Yunani, mungkin membaca "Tuhan" sebagaimana tampak dalam teks Yunani dari Perjanjian Baru dan salinan-salinannya dalam [[Perjanjian Lama Yunani]]. Praktik ini berlanjut dalam [[Vulgata]] di mana "Tuhan" merepresentasikan tetragrammaton tersebut dalam teks [[bahasa Latin|Latin]]. Dalam diagram Tetragrammaton-Trinitas karya [[Pedro Alfonso]], nama tersebut ditulis sebagai "Jeve". Saat [[Reformasi Protestan]], [[Alkitab Luther]] menggunakan "Jehova" dalam teks bahasa Jerman dari Perjanjian Lama-nya.<ref>{{en}} ''A Catholic Handbook: Essentials for the 21st Century'' Page 51 William C. Graham - 2010 "Why Do We No Longer Say Yahweh? The Vatican's Congregation for Divine Worship and the Discipline of the Sacraments directed in ... just as the Hebrews and early Christians substituted other names for Yahweh when reading Scripture aloud."</ref>
 
Eshai Shimun, Catholicos Patriarch of the Church of the East, 5 April, 1957</ref>
 
Di dalam Kitab Peshitta dan liturgi mereka ini nama YHWH disalin menjadi ''MRYA'', ''Mem, Resh, Yud,'' dan ''Alip'' dibaca turun-temurun menjadi ''Marya'' atau ''Maryah''.
 
==== Ortodoksi Timur ====
[[Gereja Ortodoks Timur]] menganggap bahwa teks [[Septuaginta]], yang menggunakan Κύριος (''Lord'', TuhanTuan/Penguasa), merupakan teks otoritatif dari Perjanjian Lama,<ref>{{en}} [http://orthodoxengland.org.uk/septuag.htm The Septuagint]</ref> dan dalam buku-buku [[liturgi]] serta [[doa]] mereka menggunakan Κύριος sebagai pengganti tetragrammaton dalam naskah yang berasal dari Kitab Suci.<ref>{{en}} Eugen J. Pentiuc. [http://books.google.com/books?id=cNZBAgAAQBAJ ''The Old Testament in Eastern Orthodox Tradition''], p. 77. Oxford University Press (February 6, 2014) ISBN 978-0-19-533123-3</ref><ref>{{en}} "Fatherhood of God" in [http://books.google.com/books?id=JmFetR5Wqd8C ''The Encyclopedia of Eastern Orthodox Christianity''], 2 Volume Set, Editor John Anthony McGuckin. Wiley 2010 ISBN 978-1-4443-9254-8</ref>{{rp|247–248}}
 
==== Katolisisme ====
[[Berkas:BASILICA OF ST LOUIS KING OF FRANCE MISSOURI USA Near the Gateway Arch TETRAGRAMMATON.jpg|jmpl|ka|180px|Tetragrammaton pada [[:en:tympanum (architecture)|timpanum]] Basilika St. Louis, Raja Prancis [[Katolik Roma]] di [[St. Louis, Missouri]].]]
 
Dalam [[Gereja Katolik]], edisi resmi pertama dari ''[[Nova Vulgata]] Bibliorum Sacrorum Editio, editio typica'', yang diterbitkan oleh [[Tahta Suci|Vatikan]] pada tahun 1979, menggunakan nama tradisional ''Dominus'' pada sebagian besar tetragrammaton yang ada; namun digunakan juga nama ''Iahveh'' pada tetragrammaton''Tetragrammaton'' di 3 bagian:
* [[Keluaran 3]]:15 <ref>{{la}} "Dixítque íterum Deus ad Móysen: «Hæc dices fíliis Israel: Iahveh (Qui est), Deus patrum vestrórum, Deus Abraham, Deus Isaac et Deus Iacob misit me ad vos; hoc nomen mihi est in ætérnum, et hoc memoriále meum in generatiónem et generatiónem." (Exodus 3:15).</ref>
* [[Keluaran 15]]:3 <ref>{{la}} "Dominus quasi vir pugnator; Iahveh nomen eius!" (Exodus 15:3).</ref>
Baris 97 ⟶ 109:
Dalam ''[[Nova Vulgata]] Bibliorum Sacrorum Editio, editio typica altera'' edisi kedua, yang diterbitkan tahun 1986, nama ''Iahveh'' tersebut telah digantikan dengan ''Dominus'',<ref>{{la}} "Exodus 3:15: Dixítque íterum Deus ad Móysen: «Hæc dices fíliis Israel: Dominus, Deus patrum vestrórum, Deus Abraham, Deus Isaac et Deus Iacob misit me ad vos; hoc nomen mihi est in ætérnum, et hoc memoriále meum in generatiónem et generatiónem."</ref><ref>{{la}} "Exodus 15:3: Dominus quasi vir pugnator; Dominus nomen eius!"</ref><ref>{{la}} "Exodus 17:15: Aedificavitque Moyses altare et vocavit nomen eius Dominus Nissi (Dominus vexillum meum)"</ref> sejalan dengan tradisi Katolik sejak dahulu yang menghindari penggunaan langsung dari Nama Yang Tak Terucapkan.
 
Pada 29 Juni 2008, [[Takhta Suci]] bereaksi terhadap masih adanya praktik pelafalan nama Allah[[Tuhan]], dalam [[liturgi]] Katolik, yang direpresentasikan dengan tetragrammaton tersebut. Sebagai contoh dari vokalisasi tersebut adalah "Yahweh" dan "Yehovah". Umat Kristiani awal dikatakannya mengikuti contoh dari [[Septuaginta]] yakni menggantikan nama Allah[[Tuhan]] tersebut dengan "TuhanTuan/Penguasa" (''Lord''), suatu praktik dengan implikasi [[teologi]]s yang penting bagi mereka atas penggunaan nama "Tuhan" untuk merujuk pada [[Yesus]], sebagaimana tertulis dalam [[Filipi 2]]:9-11 dan naskah Perjanjian Baru lainnya. Oleh karena itu diarahkan bahwa "dalam perayaan liturgi, dalam nyanyian dan doa, nama AllahTuhan dalam bentuk ''tetragrammaton'' YHWH tidaklah untuk digunakan atau dilafalkan"; dan terjemahan teks [[Alkitab Katolik|Kitab Suci]] untuk penggunaan liturgis harus mengikuti praktik Septuaginta Yunani dan Vulgata Latin, mengganti nama [[IllahiTuhan]] tersebut dengan "TuhanSang Tuan/Penguasa" (''the Lord''), atau "AllahTuhan" (''God'') dalam beberapa konteks tertentu.<ref>{{en}} {{cite web |url=http://www.liturgyoffice.org.uk/Documents/Name_CDW.pdf |title=Letter of the Congregation for Divine Worship and the Discipline of the Sacraments (PDF) |format=PDF |accessdate=2014-05-15 |archive-date=2011-01-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110112234138/http://www.liturgyoffice.org.uk/Documents/Name_CDW.pdf |dead-url=yes }}</ref> [[Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat]] (USCCB) menyambut baik instruksi ini, dan menambahkan bahwa hal tersebut "memberikan juga suatu kesempatan untuk menjadi katekese bagi umat beriman sebagai suatu dorongan untuk menunjukkan penghormatan pada Namanama AllahTuhan dalam kehidupan sehari-hari, dengan menekankan kekuatan bahasa sebagai suatu tindakan devosi dan penyembahan".<ref>{{en}} {{cite web |url=http://www.ewtn.com/library/CURIA/cdwtetragram.pdf |title=United States Conference of Catholic Bishops Committee on Divine Worship (PDF) |format=PDF |accessdate=2014-05-15 |archive-date=2014-11-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141125032003/http://www.ewtn.com/library/CURIA/cdwtetragram.pdf |dead-url=yes }}</ref>
 
== Menurut pandangan Islam ==
 
Tetragrammaton, empat huruf mati/ konsonan '''YHWH''' dalam Taurat/ Torah, menurut [[Islam]] bukanlah nama tuhan yang sebenarnya, melainkan hanya sebatas gelar/sebutan yang 'dinamakan'. Ini adalah sebutan yang 'dinamakan' dalam bentuk orang ketiga tunggal untuk Tuhan yang mengatakan: Ahayah Asher Ahayah, atau Ahayah, kepada [[Nabi Musa]] di [[Horeb]]/Thuwa (lihat: Keluaran 3:1,13-15).
 
 
{{quote | Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.|[Keluaran 3:1] }}
 
 
Ahayah Asher Ahayah = Aku Adalah Aku.
 
Ahayah = Aku Ada/ Akulah Aku, dari Hayah = Yang Ada/ Hidup
 
'''YHWH''' = Ya-HuWa-Hu = Dia Adalah Dia, yaitu Dia yang mengatakan ''Aku Adalah Aku'' kepada Nabi Musa.
 
Dari berbagai teori vokalisasi YHWH, misal: ''Yehowah'', ''Yehowih'', ''Yahowah'', ''Yahowih'', ''Yehwah'', ''Yehwih'', ''Yehweh'', ''Yahweh'', ''dst'', '''Yahuwah'''/'''Yaa Huwa''' adalah pengucapan yang paling mendekati makna sebenarnya dari tetragrammaton/ empat huruf mati/ konsonan YHWH. Apalagi YHWH itu adalah Tuhan yang Datang ("Berasal") dari [[Arab]] (lihat Ulangan 33:2; Habakuk 3:3)
 
 
{{quote | Berkatalah ia: "TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.|[Ulangan 33:2]}}
 
 
{{quote | Allah datang dari negeri Téman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumi pun penuh dengan pujian kepada-Nya. | [Habakuk 3:3]}}
 
 
maka sangat dekat dengan kata dalam bahasa Arab HUWA (DIA); dimana Musa pun sudah selama 40 tahun menggunakan [[bahasa Arab]] saat itu, yaitu sejak menjadi menantu orang Arab di [[Midian]]/[[Madyan]]. Saat itulah Musa mengenal Tuhan dengan nama ''Ahayah Asher Ahayah'', yang dalam perkembangan selanjutnya nama itu disebut dalam bentuk orang ketiga tunggal, yaitu '''Yahuwah'''. Dari ''Aku'' menjadi ''Dia''.
 
Akan tetapi mengingat nama YHWH adalah merujuk ke pribadi lain, yaitu nama sebagai sebutan dalam bentuk orang ketiga tunggal/ tidak murni sebagai nama diri, bukan sebagai nama yang independen, maka saat menyebut YHWH (Dia Adalah Dia) tidak berarti pasti tertuju pada Tuhan. Ini semua tergantung dari siapa yang dimaksud dengan "Dia".
 
"Dia Adalah Dia" yang berkata "Aku Adalah Aku" kepada Nabi Musa 'Alaihissalam, yang berarti Allah. Atau "Dia" yang tertuju kepada makhluk ciptaan Allah secara netral atau bahkan kepada ilah-ilah lain atau berhala.
 
Hal ini hampir sama halnya dengan "YHWH dalam Al-Qur'an" yaitu berbagai kata HUWA (Dia) dalam kitab suci Al-Qur'an yang bisa merujuk kepada Allah atau kepada selain Allah. Misal HUWA dalam Surat Al-Ikhlas/ 125: 1, yang merujuk kepada Allah dan HUWA dalam Surat Ali-Imran/ 3: 85, yang merujuk pada orang yang akan rugi di akhirat karena mencari agama/ beragama selain Islam.
 
 
{{Cquote | Katakanlah (Muhammad), “Dialah (Huwa) Allah, Yang Maha Esa. Wahai Nabi Muhammad, Katakanlah kepada kaum musyrik yang menanyakan sifat dan nasab Allah dengan tujuan mengejek, “Dia lah Allah, Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya.<br> [Al-Ikhlas 125:1]}}
 
 
{{Cquote | Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.<br> [Ali-Imran 3:85]}}
 
 
Kata "Ehye" atau "Ahya" dalam bahasa arab berarti "AKU ADA" adalah nama Tuhan [[Bani Israil]] yang diperkenalkan Allah langsung kepada [[Nabi Musa]] dalam Bahasa Ibrani dengan kata "Ehye" dalam kalimat "''ehye asher ehyeh''" yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi "I AM WHO I AM" dan dalam bahasa [[Arab]] menjadi "INNANI ANA" dan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi "AKU ADA ADALAH AKU ADA".
 
Sedangkan Dalam Tafsir [[Al-Qurthubi]], juz 4 halaman 267 disebutkan bahwa kata "Ahya" adalah salah satu '''Ismul A'Dzhom''' (Nama Tuhan yg paling agung) yang biasa digunakan oleh para Nabi dan orang-orang sholeh Bani Israil ketika melakukan hal-hal berkaromah. Beliau menyebutkan bahwa kata "Ahya" dalam bahasa Ibrani dirangkai menjadi kalimat ''"aya hayya syarahiya"'' yang dalam bahasa Arab artinya sama dengan '''"Al Hayyu Al Qayyum".'''
 
Senada dengan penjelasan Al-Qurthubi, [[Ibnu Katsir]] juga menjelaskan dengan dasar sebuah hadits Nabi, bahwa ketika Nabi Musa bertanya "apa yang harus saya katakan?" maka Allah menjawab,''"hayya syarahiya"'' dimana arti dari kalimat ''"hayya syarahiya"'' adalah "AKU YANG HIDUP SEBELUM SEGALA SESUATU DAN SETELAH SEGALA SESUATU TIADA".<ref>{{Cite web|last=link|first=Get|last2=Facebook|title=Tafsir Surat Thaha, ayat 45-48|url=http://www.ibnukatsironline.com/2015/06/tafsir-surat-thaha-ayat-45-48.html|language=en|access-date=2022-09-12|last3=Twitter|last4=Pinterest|last5=Email|last6=Apps|first6=Other}}</ref>
 
Sedangkan dalam Kitab Tafsir [[Al-Munir]] disebutkan bahwa ketika Ashif bin Barkhiya (perdana menteri Nabi Sulaiman) memindahkan Singgasana [[Ratu Syeba]], ia berdoa dalam bahasa Ibrani: "Ahya Syarahiya Adwana Ashba Utin Ala Syaday" yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi "'''Yaa Hayyu Yaa Qayyum Ya Dzul Jalali wal ikram'''" dan dalam sekejap mata kemudian singgasana tersebut pindah sebelum nabi [[Sulaiman]] mengedipkan matanya.
 
'''Al-Hayyu Al-Qayyum''' = '''The Living, The Self-Sustaining Sustainer''' Yang berarti Dia yang Hidup dan berdiri sendiri sebelum segala sesuatu ada dan setelah segala sesuatu tiada.<ref>{{Cite web|title=Surat Taha Ayat 46 - Qur'an Tafsir Perkata|url=https://quranhadits.com/quran/20-ta-ha/taha-ayat-46/|website=quranhadits.com|access-date=2022-09-12}}</ref>
 
{{Cquote | "Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." <br> [Al-A'raf 180]}}
 
 
{{Cquote | Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. <br> [Al-Hasyr 29]}}
 
== Referensi ==