Indoritel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 20:
| products = {{hlist|[[Serat optik]]|[[Voucher]] diskon}}
| services =
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 488,887 milyarmiliar <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 465,685 milyarmiliar <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.indoritel.co.id/uploads/AR2020_Indoritel_Small_29062021.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Indoritel Makmur Internasional Tbk|language=id|access-date=23 Februari 2022}}</ref>
| owner = [[Hannawell Group]] Ltd. (39,35%)<br/>[[Anthoni Salim]] (25,30%)<br/>PT [[Megah Eraraharja]] (2620,6013%)<br/>[[Publik]] (15,22%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 17,223 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 10,136 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
Baris 34:
 
== Sejarah ==
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 16 November 1995 dengan nama "PT Dyviacom Intrabumi". Pada bulan September 1996, perusahaan ini mulai beroperasi sebagai [[Internet Service Provider]] (ISP) di Indonesia dengan [[merek dagang]] DNET. Pada tahun [[1998]], perusahaan ini membentuk divisi baru yang diberi nama "Dyviacom IT Solution" untuk menyediakan jasa pengembangan perangkat, pembuatan jaringan, instalasi komputer dan perangkat penunjang, sistem informasi dan pengamanan jaringan, serta penyedia domain, perancangan web, dan pemrograman. Pada tanggal 21 November 2000, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Jakarta]]. Pada tahun [[2005]], perusahaan ini fokus menyediakan layanan infrastruktur jaringan, seperti [[VPN]] dan infrastruktur berbasis [[Internet Protocol]]. Pada tahun 2007, perusahaan ini diambil alih oleh PT [[Philadel Terra Lestari]] milik [[Pieter Tanuri]] yang berbisnis di bidang teknologi informasi. Pada tahun 2013, [[Salim Group]] menanamkan modalnya pada perusahaan ini, dan modal tersebut pun digunakan untuk berinvestasi pada [[Indomaret]], [[KFC Indonesia]], dan [[Sari Roti]]. Perusahaan ini kemudian mengubah namanya menjadi seperti sekarang, untuk menegaskan perubahan fokus bisnisnya. Pada tahun 2014, Dyviacom IT Solution mengakuisisi NexSoft, sebuah perangkat lunak manajemen distribusi. Pada tahun 2015, perusahaan ini mendirikan PT [[Indoritel Persada Nusantara]] untuk berinvestasi pada PT [[Mega Akses Persada]] yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur komunikasi. Pada tahun 2016, perusahaan ini men[[divestasi]] NexSoft ke PT [[Paramadaksa Teknologi Nusantara]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.indoritel.co.id/profile/history/|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Indoritel Makmur Internasional Tbk|language=id|access-date=23 Februari 2022}}</ref><ref name="annual"/>
 
== Manajemen ==
Baris 51:
 
== Bisnis dan Entitas Asosiasi ==
* [[Ogahrugi.com]]
* [[FiberStar]]
* [[Indomaret]]
* [[Fast Food Indonesia]]
* [[Indomaret]]
* Indogrosir
* [[Sari Roti]]
* [[Super Indo]] (usaha patungan dengan [[Ahold Delhaize]])
 
== Referensi ==
Baris 64:
 
{{Indoritel}}
{{Perusahaan-Indonesia-stub}}
 
[[Kategori:Salim Group]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia]]
 
 
{{Perusahaan-Indonesia-stub}}