Smart Telecom: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Operator telekomunikasi dengan jaringan GSM/CDMA/EDGE menggunakan HotCat |
|||
(85 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Company
| name = PT Smart Telecom
| logo = Logo Smart.png
| type = [[Anak perusahaan]]
| former_name = PT Indoprima Mikroselindo (1996-2007)
| owner = [[Sinar Mas]] (2006-2010)<br>[[Smartfren]] Telecom (2011-sekarang)
| traded_as =
| predecessor = PT Wireless Indonesia
| parent =
| subsid = [[Mora Telematika Indonesia]] (18,32%)
| fate = Beralih ke dalam layanan [[Smartfren
| successor = [[Smartfren
| location = Jl. H. Agus Salim No. 45<br>[[Jakarta]], [[Indonesia]]<Ref name=ringkasan>[https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/202412/c1c8c12e2e_37a05c6093.pdf ringkasan rancangan merger EXCL-FREN]</ref>
| logo_caption = '''Slogan''': "Hebat. Hemat."
| key_people =
| industry = [[Daftar produk telekomunikasi di Indonesia|Operator
| foundation = 16 Agustus [[1996]]
| defunct =
| products = [[CDMA2000]] (2007-2011)
Baris 22:
| homepage =
}}
'''PT Smart Telecom''' (disingkat '''Smartel''')<Ref name=frena/> adalah sebuah perusahaan di [[Indonesia]] yang merupakan [[anak usaha]] dari [[operator seluler]] PT [[Smartfren Telecom]] Tbk.<ref>[https://www.idx.co.id/id/perusahaan-tercatat/profil-perusahaan-tercatat/FREN Profil Perusahaan Tercatat]</ref> Berbasis di Jakarta, perusahaan ini bergerak di beberapa bidang seperti menjadi [[perusahaan induk]] dari sejumlah anak usaha dan memegang hak frekuensi yang diselenggarakan jaringan induknya.<ref name=nesifin>[https://fintechnesia.com/2022/07/19/smartfren-perkuat-modal-dan-merger-dengan-smartel/ Smartfren Perkuat Modal dan Merger dengan Smartel]</ref><ref name=injel>[https://www.idnfinancials.com/id/news/39461/smartel-injects-idr-capital-moratel Smartel suntik modal Rp 360 miliar di Moratel]</ref><Ref name=frena>[https://www.smartfren.com/app/uploads/2022/04/AR_FREN_2019.pdf Lap Tahunan FREN 2019]</ref>
Sebelumnya, perusahaan ini dikenal sebagai operator seluler mandiri dengan [[merek dagang]] '''Smart''' mulai tahun 2007<Ref name=frena/> hingga 2011. Beroperasi di sejumlah kota di [[pulau Jawa]] dan [[Sumatra]] menggunakan sistem [[CDMA2000]], produknya terdiri dari Smart Prabayar, Smart Pascabayar dan Smart Jump.
==Sejarah==
===Awal pendirian===
PT Smart Telecom awalnya bernama '''PT Indoprima Mikroselindo''' (dikenal dengan [[nama dagang]] '''Primasel'''). Perusahaan ini didirikan pada 16 Agustus 1996 dengan modal Rp 5 miliar, dan dimiliki secara patungan oleh [[Indosat]] (20%), PT Yamabri Komunikasindo 35% (terafiliasi dengan bisnis [[ABRI]]), PT [[Industri Telekomunikasi Indonesia]] (INTI) 20%, dan sisa 25%-nya dimiliki oleh Primkopparpostel (Primer Koperasi Pegawai Kantor Pusat [[Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia|Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi]]).<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=aZBuAAAAMAAJ&dq=PT+Industri+Telekomunikasi+Indonesia+%28+Persero+%29+20+percent+with+the+remaining+shares+...&focus=searchwithinvolume&q=primkopparpostel Indonesia News Service, Masalah 1130-1208]</ref> Primasel dibentuk untuk mengoperasikan jaringan ''[[Personal Handy-phone System]]'' (PHS) berfrekuensi 1800 MHz di [[Jawa Timur]], dengan target pasar menengah ke bawah dan bertarif pulsa lokal.<ref>[https://soeharto.co/pt-inti-segera-luncurkan-11-pager-mini/ PT INTI SEGERA LUNCURKAN 11 PAGER MINI]</ref> Untuk mempersiapkan operasionalnya, Primasel mengadakan uji coba layanan PHS dan kemudian mendapatkan izin dari pemerintah di tahun 1997.<Ref>[https://jawawa.id/newsitem/primasel-waits-for-approval-1447893297 JP/Primasel waits for approval]</ref><ref>[https://www.bloomberg.com/press-releases/1997-08-06/indosat-shows-first-half-net-income-growth-of-15-8-percent INDOSAT SHOWS FIRST HALF NET INCOME GROWTH OF 15.8 PERCENT]</ref>
Namun dalam perkembangannya, walaupun sudah beberapa kali diundur (dari 1997 ke 2000),<ref>[https://www.telecompaper.com/news/indoprima-mikroselindo-to-offer-phs-service--205570 INDOPRIMA MIKROSELINDO TO OFFER PHS SERVICE]</ref> hingga 2002 bisnis ini tidak kunjung berjalan (bahkan perusahaan ini hampir ditutup di tahun 2003),<ref>[https://www.sec.gov/Archives/edgar/data/929700/000102140803009260/d20f.txt ANNUAL REPORT PT Indonesian Satellite Corporation Tbk]</ref><ref>[https://www.telecompaper.com/news/indosat-to-sell-its-stake-in-primasel--189233 INDOSAT TO SELL ITS STAKE IN PRIMASEL]</ref> sehingga Primasel memutuskan untuk pindah ke sistem [[CDMA]] berfrekuensi 1980 [[MHz]] di tahun 2004.<ref name=kurang/><ref>[https://ftp.unpad.ac.id/orari/library/library-onno-ind/onno-ind-3/application/policy/audit-3g-03-2005.txt Audit Lisensi & Frekuensi 3G]</ref> Dalam titik ini, pemegang saham hanya menyisakan PT INTI dan sebuah perusahaan lain.<ref name=forum/> Pasca diberi izin dari pemerintah untuk mengubah sistemnya, Primasel sempat merencanakan akan membangun 300.000 sambungan<ref name=forum>[https://forumponsel.com/topic/operator-cdma-baru Primasel dapat izin migrasi ke CDMA]</ref> berbasis ''[[FWA|fixed wireless]]'' (FWA) dan teknologi CDMA2000 1x.<ref name=commer/> Namun, belum sempat memulai proyek tersebut, pada tahun 2006 Primasel "digusur" oleh pemerintah untuk tidak menggunakan frekuensinya karena akan dipakai untuk jaringan [[3G]]. Primasel lalu berpindah ke frekuensi 1900 MHz, namun dengan tarif penggunaan yang lebih murah dibanding operator GSM yang menggunakan frekuensi serupa karena hanya menggunakan setengah kapasitas.<ref name=kurang/><ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=6OicMYe1xDgC&dq=PRIMASEL+1800+MHz&focus=searchwithinvolume&q=PRIMASEL+ Telecommunications Development in Asia]</ref>
Sementara itu, sebuah perusahaan lain bernama '''PT Wireless Indonesia''' ('''WIN''') diketahui sudah mendapatkan izin sebagai penyedia komunikasi non-seluler di jaringan 3G sejak 2001. Perusahaan ini kemudian juga mendapatkan nasib yang sama, yaitu "digusur" pada 2006 karena jaringannya dianggap mengganggu frekuensi 3G [[GSM]].<ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-702013/gusuran-3g-frekuensi-wireless-indonesia-dicabut 'Gusuran 3G', Frekuensi Wireless Indonesia Dicabut]</ref> Hal ini membuat frekuensinya yang awalnya ada di 1970-1980 MHz<ref name=commer/> dipindahkan ke frekuensi yang ditujukan untuk layanan ''time-division duplex'' (TDD), meskipun akhirnya dikembalikan ke pemerintah.<ref name=kurang/> Awalnya, perusahaan ini dimiliki oleh Teddy A. Purwadi, tetapi kemudian beralih ke Grup [[Sinar Mas]] (sebenarnya juga ada rumor bahwa [[ZTE]] sempat berencana masuk ke perusahaan ini).<ref>[https://inet.detik.com/business/d-655394/regulator-hindari-makelar-lisensi Regulator Hindari Makelar Lisensi]</ref> WIN sebenarnya pada awal 2003 sudah merencanakan untuk meluncurkan produknya yang berbasis FWA<ref name=commer/> dengan teknologi CDMA2000 1980 MHz<ref name=commer>[https://books.google.co.id/books?id=HLUVAQAAMAAJ&q=Wireless+Indonesia+1970+-+1980+MHZ+10+MHz&dq=Wireless+Indonesia+1970+-+1980+MHZ+10+MHz&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi2yce219TuAhWEIbcAHdB0D2QQ6AEwAHoECAEQAg Indonesian Commercial Newsletter, Volume 30,Masalah 403-410]</ref> (menggunakan merek WIN), dan sudah melakukan sejumlah persiapan seperti menyediakan modal [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 400 juta ditambah kontrak dengan Airvana Inc. bagi menyediakan infrastrukturnya.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=e-G1bMTJbT8C&pg=PA11&dq=PT+WirelessIndonesia&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjWkufd2r7uAhXA4HMBHYCaDrIQ6AEwBHoECAMQAg#v=onepage&q=PT%20WirelessIndonesia&f=false Asia Pacific Telecom Newsletter]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=IrIVAQAAMAAJ&q=WirelessIndonesia+CDMA+2003&dq=WirelessIndonesia+CDMA+2003&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwji4c6y277uAhXQcn0KHbtAAxEQ6AEwAnoECAEQAg Indonesian Commercial Newsletter, Volume 29,Masalah 379-386]</ref> Namun, rencana ini akhirnya tidak terwujud, dan WIN tidak pernah berhasil meluncurkan produknya.<ref name=kurang/>
===Akuisisi Sinar Mas===
Dalam kondisi itulah, muncul masalah pada dua perusahaan ini, yaitu Primasel dan WIN. Maka, pemerintah kemudian menganjurkan keduanya untuk melakukan [[merger|penggabungan usaha]]. Sinar Mas kemudian mengambil alih Primasel dan menggabungkan WIN dengannya (dengan Primasel menjadi ''surviving company'') pada Oktober 2006. Merger ini menghasilkan perusahaan telekomunikasi dengan layanan penuh, gabungan dari Primasel (layanan suara) dan WIN (layanan data)<ref name=nw/> yang berlisensi seluler nasional.<ref>[https://cauchymurtopo.wordpress.com/tag/cdma-lisensi-fwa/ Anggapan yang Salah CDMA Sama dengan PSTN]</ref> Pemerintah kemudian juga merespon positif akan penggabungan tersebut dan memberikan blok frekuensi (di 1903,75-1910 dan 1983,5-1990 MHz dengan ''bandwith'' 15 MHz)<ref name=pros>[https://karya.brin.go.id/id/eprint/10453/1/Prosiding_SunarPustekbang_2017.pdf PENERAPAN PITA FREKUENSI KHUSUS UNTUK LSU: KAJIAN DARI SISI REGULASI ALOKASI SPEKTRUM FREKUENSI]</ref> sehingga Primasel bisa mulai berencana untuk beroperasi. Saham perusahaan merger ini mayoritas dimiliki oleh beberapa perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Sinar Mas, seperti PT Bali Media Telekomunikasi (35%), PT Global Nusa Data (29%), PT Indonesia Mobilindo (2%), PT Wahana Inti Nusantara (33%) dan PT INTI (0,2%). Walaupun sempat menimbulkan masalah karena pemilik lama WIN mempermasalahkan sahamnya di perusahaan hasil merger ini, tetapi Sinar Mas tetap berancang-ancang memulai operasionalnya.<ref name=kurang>[https://kabar24.bisnis.com/read/20110721/15/42771/kurang-smart-nya-regulator-tangani-smart Kurang smart-nya regulator tangani Smart]</ref>
Awalnya, Primasel berencana meluncurkan produknya ke publik pada Desember 2006 dan Maret 2007 dengan menargetkan 500.000 konsumen, tetapi gagal. Hal ini dikarenakan mereka perlu menyiapkan berbagai hal seperti jaringan, [[Base Transceiver Station|BTS]], kantor dan lain-lain. Demi persiapan ini, awalnya pemilik Primasel, Sinar Mas sempat diberitakan berencana bekerjasama dengan [[Altimo]] (sebuah perusahaan telekomunikasi asal [[Rusia]]) dengan suntikan dana US$ 2 miliar,<ref>[https://www.lidbahaweres.com/2007/02/ekonomi-bisnis-primasel-datang.html?m=0 Primasel Datang Menggandeng Asing]</ref> namun kemudian ternyata Sinar Mas lebih memilih bekerjasama dengan ZTE.<ref>[https://www.zte.com.cn/global/about/magazine/zte-technologies/2007/5/en_90/161794.html ZTE Builds CDMA Bearer Network for Indonesia's Primasel]</ref> Pilihan teknologi yang digunakan jatuh pada CDMA2000 1x dan EV-DO Rev. A, karena dianggap lebih murah dalam hal biaya investasi dan operasional dengan kualitas yang hampir sama atau lebih canggih dibanding teknologi seluler lainnya.<ref name=ui>[https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/128552-T%2026767-Strategi%20pemasaran-Metodologi.pdf BAB III ANALISIS...]</ref>
Muncul kemudian kabar lain yang menyebutkan bahwa Primasel akan melakukan peluncurannya pada April 2007 dan mulai beroperasi pada Juni 2007 dengan target awal [[Bandung]] dan [[Surabaya]] (dan tentu saja karyawan kerajaan bisnis Sinar Mas),<ref>[http://petro-mine.blogspot.com/2008/08/lowongan-pt-indoprima-mikroselindo.html Lowongan PT. Indoprima Mikroselindo]</ref> walaupun tidak tercapai juga.<ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-765684/primasel-siap-tarung-di-cdma Primasel Siap Tarung di CDMA]</ref> Belakangan, sebelum mulai beroperasi, pihak Sinar Mas memutuskan untuk mengubah produknya dari Primasel ke '''Smart''' dan nama perusahaannya menjadi '''PT Smart Telecom'''. Smart merupakan singkatan dari ''Sinar Mas Accesible Reliable Telecommunication'' (Telekomunikasi Sinar Mas yang Mudah Diakses dan Dipercaya). Perubahan nama ini resmi dilakukan pada 11 April 2007<ref>[https://123dok.com/article/keterangan-mengenai-pt-smart-telecom-smartel-riwayat-singkat.zg38dj2q III. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI MATERIAL]</ref> dan diumumkan ke publik pada Mei 2007.<ref>[https://priandoyo.wordpress.com/2007/04/18/analisa-sinar-mas-telecom-versi-wartaekonomi/ Analisa Sinar Mas Telecom versi Wartaekonomi]</ref><ref>[https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/100974/smart-luncurkan-layanan-cdma-pada-agustus SMART Luncurkan Layanan CDMA pada Agustus]</ref><ref>[http://sinauonline.50webs.com/Artikel%20Teknologi%20Smart%20Tel.html Smart Telecom on CDMA 2000 1x]</ref> Menurut pihak Smart, pergantian nama penting dilakukan karena nama Primasel yang sudah ada dirasa "kurang menjual".<ref name=jajaran>[https://books.google.co.id/books?id=2lhtEAAAQBAJ&pg=PA27&dq=indoprima-mikroselindo&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwih8IK-nuf9AhWuRmwGHYGHAL8Q6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=indoprima-mikroselindo&f=false Eka Cipta Wijaya di Jajaran Orang Terkaya Indonesia]</ref>
Konon, sebagai bukti seriusnya pihak Sinar Mas untuk terjun ke bisnis operator seluler di tahun itu, pemiliknya, [[Eka Tjipta Widjaja]] sampai harus "turun gunung" dengan meresmikan kantor pusat Smart Telecom di [[Menteng, Jakarta Pusat|Menteng]], [[Jakarta Pusat]] pada tanggal 26 April 2007 (saat ini, kantor tersebut masih menjadi kantor pusat penerus Smart, Smartfren).<ref name=jajaran/> Bagi Sinar Mas, Smart Telecom menjadi titik puncak dari rencana dan keinginan mereka bermain di bisnis telekomunikasi seluler sejak 1990-an. Sebelum adanya Smart, konglomerasi tersebut sempat mencoba membangun operator berbasis [[AMPS]] bernama PT Telecom Indomas Nusantara di [[Bali]] maupun meraih lisensi [[GSM]] dari pemerintah yang semuanya kurang sukses. Dengan adanya pilar bisnis baru ini, pihak Sinar Mas mengharapkan Smart Telecom bisa meraih kesuksesan yang sama seperti unit-unit usaha grup tersebut lainnya.<ref name=ui/>
Sebagai persiapan awal, sebelum peluncuran resminya, produk Smart dipasarkan dahulu pada 100.000 karyawan Grup Sinar Mas di [[Jawa Timur]] dan Jabodetabek mulai 26 April 2007,<ref>[https://priandoyo.wordpress.com/2007/01/29/perlukah-apply-ke-sinar-mas-telecom/ Perlukah apply ke Sinar Mas Telecom?]</ref> ditambah kegiatan Uji Laik Operasi (ULO) di sejumlah daerah. Dengan ''soft launch'' dan ULO tersebut, Smart Telecom dapat mengetahui masalah yang ada, seperti kurang bagusnya sinyal jaringan Smart yang berusaha diatasi dengan berbagai cara, seperti membangun lebih banyak BTS. Selain masalah jaringan, juga muncul keluhan dari [[BRTI]] yang menganggap Sinar Mas tidak serius dan hanya ingin menjual izin operator selulernya karena tidak kunjung meluncurkan produknya di tahun tersebut, sehingga memaksa pihak Smart Telecom mempercepat rencana peluncuran produknya agar tidak dicabut izinnya. Persiapan lainnya dilakukan dengan menjalin kerjasama bersama sejumlah ''vendor'' penyedia perangkat telepon seluler. Adapun perusahaan memilih [[ZTE]] dan [[Haier]] karena dirasa mampu memenuhi spesifikasi perangkat yang diinginkan Smart. Namun, Smart Telecom juga masih mengedarkan produk dari [[Nokia]] dan [[Motorola]] yang ditujukan untuk pasar [[kelas menengah]] dan [[kelas atas|atas]].<ref name=nw/><ref name=jajaran/>
===Peluncuran dan kinerja awal===
Akhirnya, Smart diluncurkan secara resmi pada 3 September 2007, dengan target sepanjang bulan tersebut bisa meraih 600.000-800.000 pelanggan dan beroperasi awal di 5 kota besar, yaitu [[Surabaya]], [[Bandung]], [[Jakarta]], [[Yogyakarta]] dan [[Semarang]]. Sebagai persiapan, 600 BTS dan modal senilai Rp 3 triliun sudah disiapkan oleh pihak pengelola.<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-824963/smart-telecom-siapkan-belanja-modal-rp-3-triliun Smart Telecom Siapkan Belanja Modal Rp 3 Triliun]</ref> Diharapkan, pada akhir 2007 Smart sudah meraih 1 juta pelanggan dan jaringannya diperluas ke [[Lombok]] dan [[Bali]], yang akan dilanjutkan ke 80 kota di Pulau Jawa, [[Sumatra]], [[Kalimantan]] dan [[Sulawesi]] dengan bantuan 3.000 BTS.<ref>[https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/110152/smart-telecom-kejar-target-1-juta-pelanggan Smart Telecom Kejar Target 1 Juta Pelanggan]</ref><ref>[https://ardietna.wordpress.com/2008/02/20/smart-telecom/ Smart Telecom]</ref> Bahkan, pada 2009 perusahaan ini sudah mencanangkan untuk menjadi operator CDMA nasional.<ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-864554/2008-smart-mulai-ekspansi 2008, Smart Mulai Ekspansi]</ref> Walaupun sempat ada polemik lagi dari pemerintah setelah peluncurannya mengenai frekuensi yang digunakan Smart (1900 MHz) yang ditujukan untuk [[GSM]] [[3G]] sedangkan Smart beroperasi di CDMA2000 3G, namun hal tersebut tampaknya tidak memengaruhi.<ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-825570/baru-luncur-smart-sudah-terancam-tergusur Baru Luncur, Smart Sudah Terancam Tergusur]</ref><ref>[https://bisnis.tempo.co/read/97542/primasel-akan-beroperasi-juni Primasel Akan Beroperasi Juni]</ref> Menurut pihak Smart, mereka berkomitmen untuk "membangun jaringan berkualitas dunia di Tanah Air, membangun organisasi yang berbasis pada pelanggan, fleksibel dan cepat, serta memberikan nilai lebih pada jumlah uang yang dikeluarkan pelanggan dan menjembatani teknologi digital".
Smart terus berekspansi sepanjang 2008, misalnya dengan menjual [[telepon seluler]] murah seharga Rp 188.000 dan Rp 110.000 yang cukup populer, ditambah [[modem]] CDMA bernama "Jump" yang menggunakan teknologi [[EV-DO]] Rev. A dan merupakan produk pertama dalam jenisnya.<ref>[https://megapolitan.kompas.com/read/2008/11/12/20084489/smart.luncurkan.modem.quotjumpquot.cdma.evdo Smart Luncurkan Modem "Jump" CDMA EVDO]</ref><ref>[https://inet.detik.com/review-produk/d-1054354/mencicipi-jaringan-evdo-rev-a-smart Mencicipi Jaringan EVDO Rev. A Smart]</ref> Pada awal 2008, pelanggannya sudah mencapai 300.000 yang didukung oleh 1.000 BTS, dan ditargetkan akan terus bertambah, sehingga telah disiapkan anggaran sebesar Rp 3,22 T.<ref>[https://ponselmu.com/smart-hadirkan-ponsel-warna-rp-288-ribu/ Smart Hadirkan Ponsel Warna Rp 288 Ribu]</ref> Di tahun tersebut, Smart berekspansi ke sejumlah wilayah di [[Jawa Timur]] (seperti [[Madiun]], [[Pacitan]] dan [[Ponorogo]]) serta [[Palembang]],<ref>[http://info-pulsa.blogspot.com/2008/12/smart-telecom-hadir-di-palembang.html Smart Telecom Hadir di Palembang]</ref><ref>[https://indonesianic.wordpress.com/2008/09/02/penetrasi-smart-telecom/ Penetrasi Smart Telecom]</ref> yang disusul [[Lombok]], [[Bandar Lampung]], [[Banda Aceh]], [[Medan]] dan beberapa kota lainnya di tahun 2009,<ref>[https://www.viva.co.id/arsip/82821-smart-telecom-perluas-jaringan-ke-lombok Smart Telecom Perluas Jaringan ke Lombok]</ref> serta [[Batam]], [[Pekanbaru]] dan [[Makassar]] di tahap selanjutnya.<ref>[https://www.viva.co.id/arsip/16884-skema-tarif-akhir-tahun-smart Skema Tarif Akhir Tahun Smart]</ref> Tidak hanya memperluas penerimaan sinyalnya, Smart juga terus meluncurkan produk dan layanan baru. Misalnya di tahun 2009, diperkenalkan telepon seluler [[BlackBerry Curve]] berjaringan CDMA pertama di Indonesia, layanan musik<ref>[http://aplikasihpjava.blogspot.com/2010/03/smart-telecom-dan-rim-luncurkan.html Smart Telecom dan RIM Luncurkan BlackBerry CDMA Pertama di Indonesia]</ref> dan paket [[netbook]] yang dilengkapi modem;<ref>[https://www.viva.co.id/digital/piranti/64736-netbook-3-5g-smart-telecom-beredar Netbook 3.5G Smart Telecom Beredar]</ref> sedangkan di tahun 2010, layanan [[LTE]] bersama sejumlah modem baru dengan fasilitas tertentu diluncurkan di [[Malang]] dan Surabaya, untuk memenuhi minat masyarakat akan internet berkecepatan tinggi.<ref name=nw>[http://e-journal.president.ac.id/presunivojs/index.php/IJFBP/article/viewFile/1262/739 The Newest Phone Operator in Indonesia]</ref><ref>[http://www.datacon.co.id/Telekomunikasi-2011Industri.html PERKEMBANGAN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI SELULER DI INDONESIA - 2011]</ref>
Target pasar Smart pada saat itu adalah menengah ke bawah, dengan menawarkan layanan berharga murah namun berjaringan baik yang didukung oleh BTS-BTS di berbagai daerah.<ref>[http://bocahseptember.blogspot.com/2008/12/smart-telecom-ekspansi-ke-palembang.html Smart Telecom Ekspansi ke Palembang]</ref><ref>[https://palembang.tribunnews.com/18/12/2008/smart-memberikan-gratis-hape-dan-gratis-bicara Smart Memberikan Gratis Hape dan Gratis Bicara]</ref> Mulanya, Smart memfokuskan dirinya pada penjualan perangkat telepon dan layanan menelepon yang terjangkau, namun kemudian lebih memilih mengembangkan layanan internet murah mengikuti minat masyarakat.<ref name=nw/> Selain konsumer, Smart Telecom juga melayani komunikasi bagi pelanggan korporat.<ref>[http://chachantiq.blogspot.com/2008/12/ponsel-sebagai-teknologi-budaya-dan.html Ponsel Sebagai Teknologi Budaya dan, Budaya Teknologi]</ref>
===Konsolidasi===
Namun, pada 2009, pemilik Smart, Sinar Mas Group memutuskan untuk mengakuisisi perusahaan telekomunikasi milik [[Global Mediacom]], PT [[Smartfren|Mobile-8 Telecom]] Tbk (dikenal dengan merek Fren). Akuisisi tersebut membuat Sinar Mas memiliki dua perusahaan telekomunikasi, yaitu Mobile-8 dan Smart. Meskipun awalnya disampaikan keduanya akan tetap beroperasi sendiri-sendiri,<ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-1240739/mobile-8-dan-smart-tetap-jalan-terpisah Mobile-8 dan Smart Tetap Jalan Terpisah]</ref> namun keduanya kemudian memutuskan untuk mengkonsolidasikan perusahaan mereka dengan nama '''Smartfren''' dalam rangka efisiensi biaya. Awalnya, kedua perusahaan belum bergabung dan masih sekedar melakukan kerjasama penyatuan merek (dan logo) pada 3 Maret 2010. Selain dalam merek, kerjasama/integrasi juga dilakukan dalam penjualan produk bersama, lokasi pelayanan pada pelanggan, SDM, dan tentu saja penggunaan jaringan (800 MHz Fren, 1900 MHz Smart) ditambah BTS.<ref>[https://techno.okezone.com/read/2010/03/03/54/308839/kolaborasi-smart-telecom-dan-mobile-8-hasilkan-smartfren Kolaborasi Smart Telecom dan Mobile-8 Hasilkan SmartFren]</ref><ref>[https://industri.kontan.co.id/news/Gerai-SmartFren-Pertama-Hadir-di-Sabang Gerai SmartFren Pertama Hadir di Sabang]</ref>
Konsolidasi ini dirasa penting, mengingat Smart selama ini mengalami hambatan dengan frekuensi 1900 MHz yang digunakannya, dengan sulit menjangkau sejumlah tempat dan kurang populernya ponsel ''dual band'' yang bisa menerima jaringan Smart. Jaringan Mobile-8 selanjutnya diharapkan bisa membantu mengembangkan bisnis keduanya.<ref name=nw/> Setelah penyatuan merek tersebut, Smart masih meluncurkan produk baru (hasil kerjasama kedua perusahaan) seperti telepon Islami di bulan [[Ramadan]], telepon Chit Chat, dan aplikasi Smartfren ''Messenger''.<ref>[https://inilah.com/news/726021/smart-fren-luncurkan-hp-islami-edisi-ramadan Smart & FREN Luncurkan HP Islami Edisi Ramadan]{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[https://techno.okezone.com/read/2010/11/02/54/388807/smartfren-messenger-layanan-chatting-ala-smartfren Smartfren Messenger Layanan Chatting ala Smartfren]</ref> Memasuki Desember 2010, integrasi jaringan juga semakin dipercepat oleh kedua operator.<ref>[https://teknologi.bisnis.com/read/20110628/101/38999/migrasi-sistem-smart-telecom-dan-mobile-8-rampung Migrasi sistem Smart Telecom dan Mobile-8 rampung]</ref> Namun, awalnya integrasi kedua perusahaan yang direncanakan akan dilakukan pada RUPSLB Mobile-8 di tanggal 8 Desember 2010, gagal karena hasil RUPSLB tidak mencapai kuorum.<ref>[https://tekno.kompas.com/read/2010/12/09/14435414/Proses.Merger.Smart.dan.Fren.Tersendat Proses Merger Smart dan Fren Tersendat]</ref> Rencana merger juga sempat tersandung isu menunggaknya Smart Telecom akan kewajiban Biaya Hak Penggunaan (BHP) dari pemerintah sebesar Rp 484 miliar sejak tahun 2006, yang membuatnya terancam ditutup.<Ref>[https://techno.okezone.com/read/2010/11/04/54/389703/nunggak-bhp-lisensi-smart-terancam-dicabut Nunggak BHP, Lisensi Smart Terancam Dicabut?]</ref>
Baru pada 18 Januari 2011, rencana integrasi keduanya dapat terwujud dengan Mobile-8 melakukan ''[[rights issue]]'' kepada pemilik saham Smart Telecom, yaitu PT Bali Media Telekomunikasi, PT Wahana Inti Nusantara, serta PT Global Nusa Data senilai Rp 3,77 triliun. Setelah ''rights issue'' itu, 57% saham Mobile-8 beralih pada pemegang saham Smart Telecom. Dalam kegiatan tersebut, PT Smart Telecom juga dijadikan anak perusahaan Mobile-8, dan yang digabung hanyalah operasionalnya saja bukan perusahaannya, sehingga dapat dikatakan Sinar Mas melakukan ''[[backdoor listing]]''. Akhirnya, proses integrasi operasional dan transaksi kedua perusahaan tuntas pada 23 Maret 2011 dan PT Mobile-8 Telecom Tbk mengganti namanya menjadi PT Smartfren Telecom Tbk pada 28 Maret 2011.<ref>[https://www.smartfren.com/assets/corporate/img/financial/2020-21-q3sf.pdf Laporan Keuangan Q3 FREN 2020]</ref><ref>[https://market.bisnis.com/read/20110120/190/17526/sinarmas-serap-rights-issue-mobile-8-rp3-77-triliun Sinarmas serap rights issue Mobile-8 Rp3,77 triliun]</ref><ref>[https://www.viva.co.id/arsip/133489-smart-telecom-dan-mobile-8-jadinya-smartfren Smart Telecom dan Mobile-8, Jadinya SmartFren]</ref><ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-1601022/mobile-8-dan-smart-menikah-diam-diam Mobile-8 dan Smart 'Menikah' Diam-diam]</ref><ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1529283/rights-issue-disetujui-fren-bisa-akuisisi-smart-telecom Rights Issue Disetujui, FREN Bisa Akuisisi Smart Telecom]</ref><ref>[https://bisnis.tempo.co/read/322393/akuisisi-smart-telecom-mobile-8-berganti-nama Akuisisi Smart Telecom, Mobile-8 Berganti Nama]</ref><ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/fren-akhirnya-jadi-akuisisi-smart-1 FREN akhirnya jadi akuisisi SMART]</ref> Dengan merger itu, operasional (seperti layanan, kantor dan produk) Smart kemudian digabungkan dengan operasional PT Smartfren Telecom Tbk. Namun, untuk PT Smart Telecom sampai saat ini masih ada, sebagai anak perusahaan PT Smartfren Telecom Tbk.<ref>[https://www.merdeka.com/teknologi/nasib-smart-telecom-digantung.html Nasib Smart Telecom digantung]</ref>
===Operasional pasca-konsolidasi===
Adapun beberapa operasional PT Smart Telecom yang dilakukan pasca-merger, seperti:
* Mengelola jaringan Smartfren yang berada di frekuensi 2,3 GHz. Adapun frekuensi ini diberikan pemerintah seiring kebijakan pemindahan frekuensi yang efektif dilakukan pada Desember 2016. Sebelumnya, jaringan tersebut ada di 1900 MHz (eks-Smart), yang tetap dipertahankan Smartfren pasca penggabungan operasional Smart dan Fren.<Ref>[https://www.antaranews.com/berita/601582/smartfren-lepas-frekuensi-1900-mhz Smartfren "lepas" frekuensi 1900 MHz]</ref>
* Untuk mengembangkan jaringan Smartfren, Smart Telecom menerima pinjaman Rp 3,1 triliun dari [[China Development Bank]] pada 2020 dan sebelumnya senilai US$ 200 juta pada 2016.<ref>[https://insight.kontan.co.id/news/anak-usahanya-raih-pinjaman-rp-31-triliun-smartfren-fren-siap-ekspansi-jaringan Anak Usahanya Raih Pinjaman Rp 3,1 Triliun, Smartfren (FREN) Siap Ekspansi Jaringan]</ref><ref>[https://www.wartaekonomi.co.id/read100679/news_post.php Anak Usaha Smartfren Peroleh Pinjaman US$200 Juta]</ref> Lalu, ada juga pinjaman sindikasi dari sejumlah bank dan perusahaan pembiayaan lokal pada 1 Februari 2023 senilai Rp 7,2 triliun yang diberikan kepada Smart Telecom.<Ref>[https://emitennews.com/news/smartfren-telecom-fren-raih-pinjaman-rp72-t Smartfren Telecom (FREN) Raih Pinjaman Rp7,2 T]</ref>
* Pembelian barang modal dari [[Nokia]], [[Samsung]] dan [[ZTE]] pada 2010 dan 2014.<Ref name=frena/>
* Mengakuisisi 20,5% saham PT [[Moratelindo]] pada 25 Mei 2021 senilai Rp 306 miliar,<ref name=injel/> yang kini tersisa 18,32%. Selain itu Smartel juga memiliki 2% saham PT Palapa Timur Telematika dan 99% saham PT Distribusi Sentra Jaya.<ref>[https://www.smartfren.com/app/uploads/2022/07/AR_Smartfren_2021.pdf LapTahunan FREN 2021]</ref>
Dalam RUPS PT Smartfren Telecom Tbk pada Juli 2022, direncanakan Smartfren akan dimerger dengan PT Smart Telecom, anak usahanya demi menyederhanakan kepemilikan spektrum frekuensi radio.<ref name=injel/> Namun, merger ini tidak kunjung terlaksana sampai adanya pengumuman merger antara induknya dengan PT [[XL Axiata]] Tbk. Pasca-merger yang diperkirakan selesai pada April 2025 tersebut, PT Smart Telecom (bersama Smartfren) akan dileburkan ke dalam XL Axiata sebagai penerima penggabungan.<Ref name=ringkasan/>
== Operasional==
=== Produk ===
Hingga Maret 2010, Smart telah meluncurkan tiga produk, meliputi:
* Smart Prabayar, ditujukan ke pengguna umum, pelajar, dan mahasiswa.
* Smart Pascabayar, ditujukan ke pengguna umum dan eksekutif.
* Smart Jump, ditujukan ke konsumen yang ingin berinternet dengan kecepatan tinggi hingga 3,1 Mbps (jaringan [[EV-DO]]).
=== Jaringan ===
Berikut sejumlah kota yang dilayani jaringan Smart di Indonesia, sebelum digabungkan ke Smartfren:
{{col-css3-begin|3}}
* [[Banda Aceh]]
* [[Medan]]
* [[Binjai]]
* [[Belawan]]
* [[Lubuk Pakam]]
* [[Padang]]
* [[Palembang]]
* [[Indralaya]]
* [[Lampung]]
* [[Banten]]
* [[Jabodetabek]]
* [[Jawa Barat]]
* [[Jawa Tengah]]
* [[Jawa Timur]]
* [[Yogyakarta]]
* [[Bali]]
* [[Lombok]]
{{col-css3-end}}
=== Manajemen perusahaan ===
* Presiden Komisaris: Ferry Salman
* Komisaris: Lukmono Sutarto
* Presiden Direktur: Merza Fachys
*Direktur: Andrijanto Muljono
*Direktur: Marco Paul Iwan Sumampouw
*Direktur: Antony Susilo<Ref name=ringkasan/>
== Lihat pula ==
Baris 109 ⟶ 111:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.
* {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20090707091507/http://www.smart-telecom.co.id/ |date=7 Juli 2009|title=www.smart-telecom.co.id}}
{{Sinar Mas}}
|