Surah Ad-Duha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Emushaf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}} + Kategori:Makiyah
 
(90 revisi perantara oleh 50 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Sura
Surah 93. Adh-Dhuhaa سورة الضحى Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat Makiyyah dan diturunkan sesudah surat Al Fajr. Nama Adh Dhuhaa diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama, artinya : waktu matahari sepenggalahan naik.
| name = ad-Dhuha {{br}}<big>[[Berkas:Aldoha.png|253px]]</big>
| image = Sura93.pdf
| caption =
| arti = ''Waktu Dhuha''
| nama_lain =
| klasifikasi = [[Makkiyah]]
| surah_ke = 93
| nomor_juz = [[Juz 30]]
| waktu_pewahyuan =
| jumlah_ruku = 1 ruku'
| jumlah_ayat = 11 ayat
| jumlah_kata =
| jumlah_huruf =
| ayat_sajdah =
| Harf-e-Mukatta'at =
}}
'''Surah Ad-Dhuha''' ([[bahasa Arab]]:'''الضحى''') adalah [[surah]] ke-93 dalam [[al-Qur'an]] dan terdiri atas 11 ayat. Surah ini termasuk golongan surah [[Makkiyah]] dan diturunkan sesudah [[surah Al-Fajr]]. Nama Adh Dhuhaa diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama, yang artinya ''"waktu matahari sepenggalahan naik"''.
 
Surat Adh Dhuhaa, menerangkan tentang pemeliharaan [[Allah]] SWT terhadap Nabi [[Muhammad]] SAW dengan cara yang tak putus-putusnya, larangan berbuat buruk terhadap anak yatim dan orang yang meminta-minta dan mengandung pula perintah kepada Nabi supaya mensyukuri segala nikmat. Benar adanya
 
== Pokok-pokokAsbabun Isinya:Nuzul ==
Sesuai namanya, surah ini turun pada waktu dhuha (pagi hari) sebagai jawaban atas pertanyaan dan hinaan yang dilontarkan oleh kaum kafir [[Mekah]] yang menganggap bahwa [[Rasulullah]] {{saw}} sudah tidak dipedulikan lagi oleh Tuhan, sebab Nabi Muhammad {{saw}} sudah lama tidak menerima wahyu kenabian. Hingga akhirnya turunlah surah ini untuk mempertegas bahwasannya Allah memberitahukan bahwa dugaan kaum kafir Mekah adalah suatu kesalahan yang besar. Allah juga memberi tahu Nabi Muhammad bahwasannya Allah tidak pernah membenci atau melupakannya...
 
== Ayat dan Terjemahan ==
Allah s.w.t. sekali-kali tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad s.a.w Isyarat dari Allah s.w.t. bahwa kehidupan Nabi Muhammad s.a.w. dan da'wahnya akan bertambah baik dan berkembang; larangan menghina anak yatim dan menghardik orang-orang yang minta-minta dan perintah menyebut-nyebut nikmat yang diberikan Allah sebagai tanda bersyukur.
{{Teks quran blok |s=93 |nama surat=y |basmalah=y
Penutup
|a1=1
|t1=Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah),
 
|a2=2
Surat Adh Dhuhaa, menerangkan tentang bimbingan pemeliharaan Allah s.w.t. terhadap Nabi Muhammad s.a.w. dengan cara yang tak putus-putusnya dan mengandung pula perintah kepada Nabi supaya mensyukuri segala nikmat itu.
|t2=dan demi malam apabila telah sunyi,
 
|a3=3
HUBUNGAN SURAT ADH DHUHAA DENGAN SURAT ALAM NASYRAH
|t3=Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
# Kedua surat ini amat erat hubungannya karena sama-sama ditujukan kepada Nabi Muhammad s.a.w.
# Kedua surat ini sama-sama menerangkan nikmat Allah dan memerintahkan kepada Nabi untuk mensyukuri nikmat itu.
 
|a4=4
|t4=dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
 
|a5=5
== Isi Surat ==
|t5=Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
{{Basmalah}}
 
|a6=6
|t6=Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
 
|a7=7
وَالضُّحَى
|t7=dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
 
|a8=8
[93.1] Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
|t8=dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
 
|a9=9
وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى
|t9=Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
 
|a10=10
[93.2] dan demi malam apabila telah sunyi,
|t10=Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
 
|a11=11
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى
|t11=Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
|attr="[https://quran.com/93 Surah Adh-Dhuha]" Quran.com}}
 
== Isi kandungan ==
[93.3] Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,
* [[Allah|Allah SWT]] tidak akan pernah meninggalkan [[Muhammad|Nabi Muhammad]] berasal dari keadaan yatim dan tidak memiliki perlindungan serta peningkatan.
* Pertanda dari Allah SWT bahawa kehidupan Nabi Muhammad SAW dan dakwahnya akan bertambah baik dan semakin berkembang.
* Larangan menghina anak [[yatim]] dan menghardik orang-orang yang minta-minta.<ref>[http://www.sholat-dhuha.info/2011/10/tafsir-surah-ad-dhuha-ayat-1-5.html ''Tafsir Surah Ad Dhuha'']</ref>
* Perintah untuk mensyukuri anugerah yang diberikan oleh Allah.
 
== Referensi ==
وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الأولَى
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
[93.4] dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.
* [https://quranlite.id/surat-ad-dhuha/ Tafsir Surah Ad Dhuha] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191217032631/https://quranlite.id/surat-ad-dhuha/ |date=2019-12-17 }}
{{wikisource|Al-Qur'an/Ad-Duha|Surah Ad-Duha}}
 
{{Sura|93|[[Surah Al-Lail]]|[[Surah Al-Insyirah]]}}
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى
{{Qur'an}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Surah|D]]
[93.5] Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi
[[Kategori:Makiyah|D]]
puas.
 
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَى
 
[93.6] Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.
 
وَوَجَدَكَ ضَالا فَهَدَى
 
[93.7] Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
 
وَوَجَدَكَ عَائِلا فَأَغْنَى
 
[93.8] Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلا تَقْهَرْ
 
[93.9] Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
 
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلا تَنْهَرْ
 
[93.10] Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.
 
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
 
[93.11] Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).