Palagan Ambarawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
CendekiaPedia (bicara | kontrib)
 
(69 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{unreferenced|date=Desember 2017}}
{{Infobox Military Conflict
| conflict = Palagan Ambarawa / Serangan Semarang
| partof = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
| image = The British Occupation of Java SE5896.jpg
| image_size = 300px
| caption = Pasukan Britania Raya di [[Ambarawa]] membakar sebuah desa sebagai pembalasan atas penahanan kaum nasionalis Indonesia, 1945.
|caption=
| date = [[20 Oktober]] - [[1516 Desember]] [[1945]]{{br}}({{Age in months, weeks and days|month1=10|day1=20|year1=1945|month2=12|day2=16|year2=1945}})
| place = [[Ambarawa,Jawa Semarang|AmbarawaTengah]], [[Indonesia]]
| casus =
| territory = Ambarawa[[Kabupaten Semarang]] dan [[Magelang]] sepenuhnya direbut kembali oleh pasukan [[Indonesia ]].
| result = Kemenangan [[Indonesia]]
* Penarikan pasukan Inggris[[Britania Raya]] dari Ambarawa[[Magelang]] dan Magelang[[Ambarawa]]
| combatant1 = {{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[Indonesia]]
| combatant2 = {{tree list}}
|combatant2='''[[Sekutu Perang Dunia II|Sekutu]]''' <br>{{flagicon|Inggris Raya }}[[File:Royal Coat of Arms of the United Kingdom.svg|20px]][[Britania Raya|Kekaisaran Britania]]<br>'''Didukung oleh:'''<br>{{flagicon|Belanda}}[[File:Royal coat of arms of the Netherlands.svg|20px]][[NICA]]
* {{flag|Britania Raya}}
|commander1={{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[File:Kolonel pdh ad.png|15px]][[Soedirman|Kol. Soedirman]] <small>(Kepala Tentara Keamanan Rakyat Divisi V/Banyumas)</small><br>{{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[File:Letkol pdh ad.png|15px]][[Isdiman|LetKol. Isdiman]]<br>{{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[File:Letkol pdh ad.png|15px]][[Gatot Soebroto|LetKol.Gatot Soebroto]]<small>(Divisi V/Purwokerto)</small><br>{{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[File:Letkol pdh ad.png|15px]][[M. Sarbini|LetKol.M. Sarbini]]<br>{{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[File:mayor pdh ad.png|15px]][[Sarjono|May.Sarjono]]<small>(Batalyon VIII Divisi III/Surabaya)</small><br>{{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[File:Mayor pdh ad.png|15px]][[Soeharto|May.Soeharto]]<small>(Batalyon X Divisi IX/Yogyakarta)</small>
** {{flag|British Raj}}
 
{{Tree list/end}}
|commander2={{flagicon|Inggris Raya}}[[File:Royal Coat of Arms of the United Kingdom.svg|20px]][[File:Brigjen pdh ad.png|15px]][[Bethell|Brig.Bethell]]
'''Didukung oleh:'''<br>{{flagdeco|Belanda}} [[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda|NICA]]
|units1 =[[Tentara Nasional Indonesia|Tentara Indonesia]]
| commander1 = {{flagicon|Indonesia}} Kol. [[Soedirman]] <small>(Pemimpin Tentara Keamanan Rakyat, Divisi V/Banyumas)</small><br>{{flagicon|Indonesia}} Letkol. [[Isdiman]]{{KIA}}<br>{{flagicon|Indonesia}} Letkol. [[Gatot Soebroto]] <small>(Divisi V/Purwokerto)</small><br>{{flagicon|Indonesia}} Letkol. [[M. Sarbini]] <small>(Resimen Kedu Tengah)</small><br>{{flagicon|Indonesia}} Mayor [[Sardjono]] <small>(Batalyon VIII Divisi III/Surabaya)</small><br>{{flagicon|Indonesia}} Mayor [[Soeharto]] <small>(Batalyon X Divisi IX/Yogyakarta)</small>
|units2 =[[Tentara Inggris selama Perang Dunia Kedua|Tentara Inggris]]
| commander2 = {{flagicon|Britania Raya}} Brigadir R. G. Bethell
|casualties1= 2,000 tewas
| units1 = {{tree list}}
|casualties2= 100+ tewas<br>75 dieksekusi}}
* [[Tentara Nasional Indonesia]]
|units1 ** =[[Tentara Nasional Indonesia|TentaraDivisi IndonesiaV/Banyumas]]
** [[Milisi|Milisi Sipil (Laskar-laskar Rakyat)]]
{{Tree list/end}}
| units2 = {{tree list}}
* [[Angkatan Darat Britania Raya]]
** Divisi Infanteri India ke-23
*** Brigade Artileri ke-23
{{Tree list/end}}
| casualties1 = 2,000 tewas<ref>{{Cite web|last=Matanasi|first=Petrik|date=15 December 2017|title=Pertempuran Ambarawa, Kemenangan yang Memakan Banyak Korban|url=https://tirto.id/pertempuran-ambarawa-kemenangan-yang-memakan-banyak-korban-cBjN|url-status=live|access-date=10 November 2021|website=Tirto.id|archive-url=https://web.archive.org/web/20210418071429/https://tirto.id/pertempuran-ambarawa-kemenangan-yang-memakan-banyak-korban-cBjN |archive-date=2021-04-18 }}</ref> (Ambarawa, termasuk warga sipil)
| casualties2 = 100+ tewas<br>75 dieksekusi}}(Ambarawa)
| strength1 = 10,000+ (Ambarawa)
| strength2 = Tidak diketahui
}}
{{Campaignbox Revolusi Nasional Indonesia}}
 
'''Serangan [[Kota Semarang|Semarang]]''' merupakan gabungan dari '''Pertempuran [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]]''' (20 Oktober--15 Desember 1945; 55 hari), '''Pertempuran [[Kabupaten Magelang|Magelang]]''' (26 Oktober--15 Desember 1945; 49 hari)<ref>"Pertempuran Ambarawa: Latar Belakang, Tokoh, Akibat, dan Akhir", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/22/161749679/pertempuran-ambarawa-latar-belakang-tokoh-akibat-dan-akhir. ''KOMPAS.com''</ref>, '''Pertempuran [[Ungaran (kota)|Ungaran]]''' atau '''Serangan Ungaran''', dan '''Serangan Semarang''' (15 Desember 1945--2 Maret 1946; 87 hari). Pertempuran besar ini terjadi antara [[Tentara Nasional Indonesia]] yang baru saja dibentuk dan [[Angkatan Darat Britania Raya]] dengan pasukan [[Belanda]] yang terjadi antara 20 Oktober 1945 dan 2 Maret 1946 di [[Kota Semarang]], [[Kabupaten Semarang]], dan [[Kabupaten Magelang]] di [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Mungkin serangan Indonesia yang paling sukses dalam [[Revolusi Nasional Indonesia]], serangan ini memperketat kontrol [[Britania Raya]] dan Belanda dari wilayah Magelang dan [[Kedungsepur|Semarang Raya]] menjadi hanya Kota Semarang. Di zaman modern, 15 Desember diperingati sebagai '''Hari Infanteri Nasional Indonesia'''.
'''Palagan Ambarawa''' adalah sebuah peristiwa perlawanan [[Tentara Nasional Indonesia |Tentara Indonesia]] terhadap [[Blok Poros|Tentara Inggris]] yang terjadi di [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], sebelah selatan [[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]].
 
== KronologiLatar peristiwabelakang ==
Pada tanggal [[20 Oktober]] [[1945]], tentara [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Sekutu]] di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Kedatangan sekutu ini diwakili dari pihak Tentara Inggris. Kedatangan Sekutu ini mulanya disambut baik, bahkan Gubernur Jawa Tengah [[Wongsonegoro|Mr Wongsonegoro]] menyepakati akan menyediakan bahan makanan dan keperluan lain bagi kelancaran tugas Sekutu, sedang Sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.
 
Namun, ketika pasukan Tentara Inggris telah sampai di [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]] dan [[Kabupaten Magelang|Magelang]] untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut malah dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia. Insiden bersenjata timbul di kota [[Magelang]], hingga terjadi pertempuran. Di Magelang, tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti [[Tentara Keamanan Rakyat]] dan membuat kekacauan. TKR Resimen I Kedu pimpinan Letkol. [[M. Sarbini]] membalas tindakan tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat campur tangan Presiden [[Soekarno]] yang berhasil menenangkan suasana. Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota Magelang menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka. Gerakan mundur tentara Sekutu tertahan di Desa Jambu karena dihadang oleh pasukan Angkatan Muda di bawah pimpinan [[Oni Sastrodihardjo]] yang diperkuat oleh pasukan gabungan dari Ambarawa, Suruh dan Surakarta.
 
== Pertempuran ==
Tentara Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I [[Soerjosoempeno]] di Ngipik. Pada saat pengunduran, tentara Sekutu mencoba menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol. [[Isdiman]] berusaha membebaskan kedua desa tersebut, tetapi ia gugur terlebih dahulu. Sejak gugurnya Letkol. Isdiman, Komandan Divisi V Banyumas, Kol. [[Soedirman]] merasa kehilangan seorang perwira terbaiknya dan ia langsung turun ke lapangan untuk memimpin pertempuran. Kehadiran Kol. Soedirman memberikan napas baru kepada pasukan-pasukan RI. Koordinasi diadakan di antara komando-komando sektor dan pengepungan terhadap musuh semakin ketat. Siasat yang diterapkan adalah serangan pendadakan serentak di semua sektor. Bala bantuan terus mengalir dari [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Kota Surakarta|Surakarta]], Salatiga, [[Purwokerto]], Magelang, [[Semarang]], dan lain-lain.
Di [[Kabupaten Magelang|Magelang]], tentara [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Sekutu]] bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR) dan membuat kekacauan. TKR Resimen I Kedu pimpinan Letkol. [[M. Sarbini]] membalas tindakan tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat campur tangan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soekarno]] yang berhasil menenangkan suasana. Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Magelang menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka. Gerakan mundur tentara Sekutu tertahan di [[Jambu, Semarang|Desa Jambu]] karena dihadang oleh pasukan Angkatan Muda di bawah pimpinan Oni Sastrodihardjo yang diperkuat oleh pasukan gabungan dari [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], [[Suruh, Semarang|Suruh]], dan [[Kota Surakarta|Surakarta]].
 
Tentara Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I [[Soerjosoempeno]] di [[Ngipik, Pringsurat, Temanggung|Ngipik]]. Pada saat pengunduran, tentara Sekutu mencoba menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol. [[Isdiman]] berusaha membebaskan kedua desa tersebut, tetapi ia gugur terlebih dahulu. Sejak gugurnya Letkol. Isdiman, Komandan Divisi V Banyumas, Kol. [[Soedirman]] merasa kehilangan seorang perwira terbaiknya dan ia langsung turun ke lapangan untuk memimpin pertempuran. Kehadiran Kol. Soedirman memberikan napas baru kepada pasukan-pasukan RI. Koordinasi diadakan di antara komando-komando sektor dan pengepungan terhadap musuh semakin ketat. Siasat yang diterapkan adalah serangan pendadakan serentak di semua sektor. Bala bantuan terus mengalir dari [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Kota Salatiga|Salatiga]], [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]], [[Kabupaten Magelang|Magelang]], [[Kota Semarang|Semarang]], dan lain-lain.
Tanggal [[23 November]] [[1945]] ketika matahari mulai terbit, mulailah tembak-menembak dengan pasukan Sekutu yang bertahan di kompleks gereja dan kerkhop Belanda di Jl. Margo Agoeng. Pasukan Indonesia terdiri dari Yon. [[Imam Adrongi]], Yon. [[Soeharto]] dan Yon. [[Soegeng]]. Tentara Sekutu mengerahkan tawanan-tawanan Jepang dengan diperkuat tanknya, menyusup ke tempat kedudukan Indonesia dari arah belakang, karena itu pasukan Indonesia pindah ke Bedono.
 
== Akibat ==
Hanya tiga hari setelah kemenangan, Soedirman dipromosikan menjadi mayor jenderal dan pemilihannya sebagai Panglima Besar [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR), yang berlaku surut sejak tanggal 12 November, dikukuhkan, menggantikan [[Oerip Soemohardjo]], pemimpin sementara angkatan perang, yang ditunjuk sebagai kepala staf.
 
[[Monumen Palagan Ambarawa]] di Ambarawa didirikan untuk mengenang pertempuran tersebut. Peringatan pertempuran ini juga dirayakan secara nasional sebagai Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat, sebuah hari untuk merayakan kemenangan pertama tentara muda dalam [[Revolusi Nasional Indonesia]].
 
== Pranala luar ==
* {{Cite book|title=Java in a time of revolution: occupation and resistance,1944-1946|last=Anderson|first=Benedict R. O'G|author-link=Benedict Anderson|publisher=Cornell University Press|year=1972|location=Ithaca, N.Y.}}
* {{cite book | last = MacMillan | first = Richard | title = The British Occupation of Indonesia 1945-1946: Britain, The Netherlands and the Indonesian Revolution | publisher = Routledge | year = 2006 | location = New York | isbn = 0-415-35551-6}}
* {{cite book | last = G. | first=Dwipayana | title = Soeharto : Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya | url = https://archive.org/details/soehartomythough0000soeh | publisher = Citra Kharisma Bunda | location = Jakarta | year = 1989 | isbn = 979-8085-01-9}}
{{indo-sejarah-stub}}
{{Commonscat|Battle of Ambarawa}}{{Revolusi Nasional Indonesia}}
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Perang Kemerdekaan Indonesia]]