INS Kayutanam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbaikan pada sumber dari Tarmizi Taher. Ternyata sumber merujuk pada orang lain David Krisna Alka, bukan pada Tarmizi Taher. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Pranala sama dengan teksnya) |
||
(20 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{COI}}{{Infobox school|nama=SMA INS Kayutanam|nama_asli=Ruang Pendidik SMA INS Kayutanam|didirikan=31 Oktober 1926|tipe=Sekolah Menengah Atas Swasta|akreditasi=A|NPSN=10308098|kepsek=
'''INS Kayutanam''' yang merupakan kependekan dari '''''Indonesisch
Dewasa ini, institusi pendidikan INS Kayutanam menyelenggarakan pendidikan formal di jenjang pendidikan menengah setara dengan [[Sekolah Menengah Atas|SMA/MA]] dengan berlokasi di kampus SMA INS Kayutanam di Jorong Palabihan, Nagari [[Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Kayutanam]], Kecamatan 2x11 Lingkung, Kabupaten [[Kabupaten Padang Pariaman|Padang Pariaman]], [[
== Nama ==
Baris 11:
=== Situasi awal pendidikan di Minangkabau dan Hindia Belanda ===
Institusi INS Kayutanam berdiri di tengah kegalauan arah pendidikan di [[Dataran Tinggi Minangkabau|Minangkabau]] dan [[Hindia Belanda]] pada umumnya.<ref name=":3">{{Cite book|last=Safwan|first=Drs Mardanas|last2=Taher|first2=Drs Ishaq|last3=Asnan|first3=Drs Gusti|last4=Syafrizal|first4=Drs|date=1987-01-01|url=https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=MZuKCgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA62&ots=NwHmPVT6l3&sig=FBYhZkwoE5kMQU71apzq4runDls&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Sejarah Kota Padang|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan|language=id}}</ref><ref name=":0">{{Cite book|first=Ajisman et. al.|date=2012|url=https://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=fstream&fid=1252&bid=8917|title=Bunga Rampai: Sejarah Sumatera Barat (Sumatera Barat Dari Zaman Jepang Hingga Era Reformasi)|location=Padang|publisher=BPSNT Padang Press|isbn=978-602-8742-54-2|pages=22|url-status=live}}</ref>
Di saat yang sama, melalui terbukanya pintu bagi kaum Muslim Minangkabau untuk beribadah [[haji]] ke tanah suci [[Makkah|Mekah]] dan [[Madinah]] membuka jejaring keilmuan Islam baru. [[Orang Minangkabau|Orang-orang Minangkabau]] berlayar ke [[Makkah|Mekah]] tidak hanya untuk menunaikan ibadah haji semata sebagai bagian dari tuntunan agama, tapi untuk belajar ilmu-ilmu keislaman langsung di tanah kelahiran Islam. Para haji dan penuntut ilmu ini segera menyadari bahwa ilmu-ilmu keislaman di [[Surau|surau-surau nagari]] Minangkabau tidak lagi mengikuti perkembangan keilmuan yang mereka temui di [[Timur Tengah]]. Hal ini kemudian menimbulkan hasrat besar bagi para [[Ulama Minangkabau|ulama-ulama Minangkabau]] dan [[Nusantara]] untuk memodernisasi pendidikan keislaman dan umum di Minangkabau.
Baris 17:
Kepulangan ulama-ulama Minangkabau dari [[Timur Tengah]] mendorong terjadinya gelombang pembaharuan pendidikan Islam di Minangkabau. Para ulama Minangkabau itu adalah [[Abdullah Ahmad|Syeikh Haji Abdullah Ahmad]], [[Abdul Karim Amrullah|Syeikh H. Abdul Karim Amarullah]], [[Muhammad Djamil Djambek|Syeikh Muhammad Jamil Jambek]], dan [[Ibrahim Musa|Syeikh Ibrahim Musa Parabek]]. Dari pada tangan mereka muncul lah sekolah-sekolah pesantren Islam modern seperti [[Madrasah Adabiah|Adabiah School]], Diniyyah School, [[Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang|Diniyyah Puteri School]], dan [[Sumatera Thawalib]]. Pendidikan di [[pesantren]] Minangkabau pada masa ini telah menggunakan tempat duduk, meja, alat-alat tulis, ruangan kelas, kitab-kitab Timur Tengah, dan menggabungkan pengenalan mata pelajaran agama dan sekuler<ref name=":3" />.[[Berkas:Moh. Sjafei, eks. Menteri Pengajaran (1946-1946).jpg|jmpl|Portrait Engku Mohammad Syafei, pendiri sekolah INS Kayutanam]]
Namun pesatnya perkembangan sekolah-sekolah di [[Pesisir Barat Sumatra|Minangkabau]] dan [[Hindia Belanda|Hindia-Belanda]] ini tidak diiringi dengan usaha bersama menentukan konsep pendidikan yang cocok bagi rakyat terjajah di [[Hindia Belanda]].<ref>{{Cite journal|last=Zed|first=Mestika|date=2012-10-01|title=Engku Mohammad Sjafe’i dan INS Kayutanam: Jejak Pemikiran Pendidikannya|url=http://ejournal.unp.ac.id/index.php/tingkap/article/view/1879|journal=TINGKAP|language=en|volume=8|issue=2|pages=173–188|issn=1410-7481}}</ref><ref>{{Cite book|last=Cribb|first=R. B.|last2=Kahin|first2=Audrey|date=2004|url=https://books.google.co.id/books/about/Historical_Dictionary_of_Indonesia.html?id=SawyrExg75cC&redir_esc=y|title=Historical Dictionary of Indonesia|publisher=Scarecrow Press|isbn=978-0-8108-4935-8|language=en}}</ref>
Dalam keadaan ketidakpastian dan kegalauan arah pendidikan kaum terjajah ini, [[Muhammad Sjafei|Engku Mohammad Syafei]] mendirikan Ruang Pendidik INS Kayutanam pada 31 Oktober 1926 di Nagari [[Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Kayutanam]], sepulang Engku Mohammad Syafei dari belajar di negeri [[Belanda]].<ref>{{Cite book|last=Abdullah|first=Taufik|date=2009|url=https://books.google.co.id/books?id=Hkl-py_iRvMC&pg=PA21&dq=muhammad+sjafei&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwikkbjnzvj7AhUUiuYKHcS2Bs0Q6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=muhammad%20sjafei&f=false|title=Schools and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933)|publisher=Equinox Publishing|isbn=978-602-8397-50-6|language=en}}</ref>
Dalam buku tulisan Anton Rais Makoginta berjudul Arby Samah: Pemulia Alam dan Ibu dicatat percakapan penting antara Mohammad Hatta dengan Mohammad Syafei ketika mereka bersama-sama sekolah di negeri Belanda.<ref name=":4">{{Cite book|last=Makoginta|first=Anton Rais|date=2021-02-28|url=https://books.google.co.id/books?id=ZE4gEAAAQBAJ&pg=PA10&dq=ins+kayutanam&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwj5pOz4zvj7AhUu93MBHVVUBtIQ6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=ins%20kayutanam&f=false|title=Arby Samah: Pemulia Alam dan Ibu|publisher=Pusaka Seni Rupa Indonesia|language=id}}</ref>
=== Masa awal pendirian ===
[[Berkas:Engku Mohammad Syafei and his students taking picture in front of temporary building in Kayutanam.png|jmpl|Usaha pendirian sekolah INS Kayutanam bermula dari rumah sewaan di Nagari Kayutanam. Tampak pada gambar Engku Mohammad Syafei berfoto bersama para murid nya di gedung belajar (rumah sewaan) sementara. Sayangnya tiada keterangan lebih lanjut mengenai siapa di dalam foto, tanggal dan waktu, dan lokasi pasti pengambilan foto.]]
Engku Mohammad Syafei kembali ke Indonesia pada tahun 1925.<ref name=":2">{{Cite book|first=AJISMAN|date=2012|url=https://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=fstream&fid=1252&bid=8917|title=Bunga Rampai Sejarah Sumatera Barat: "Sumatera Barat dari Zaman Jepang Hingga Era Reformasi"|location=Padang|publisher=BPSNT Padang Press|isbn=9786028742542|pages=1-68|chapter=Dinamika Perkembangan INS Kayutanam 1926-1998|url-status=live}}</ref>
Pada awal pendiriannya, INS Kayutanam ini tidak memiliki gedung sendiri. Perlengkapannya pun seadanya. Engku Mohammad Syafei menyelenggarakan pendidikan di sebuah kamar rumah sewaannya di Kayutanam. Pada awal dibuka, hanya ada 75 orang murid yang terbagi dalam dua kelas, kelas 1A dan kelas 1B. Guru nya hanya [[Muhammad Sjafei|Engku Mohammad Syafei]] seorang. Waktu belajar pun berganti-ganti. Bila hari Senin adalah giliran kelas 1A belajar, maka mereka akan menginap di sana sampai hari Selasa di mana kelas 1B yang belajar. Cara belajar pun mengikut santri belajar di surau dengan duduk di lantai mendengar Engku Mohammad Syafei mengajar di depan kelas. Setiap pergantian pelajaran murid disuruh senam untuk melepas lelah.
=== Masa-masa perkembangan ===
[[Berkas:One of the corners of INS Kayutanam.png|jmpl|Salah satu sudut perkarangan dan bangunan di INS Kayutanam di lokasi permanen sekarang. Sayangnya tidak diketahui siapa saja, kapan, dan lokasi tepatnya pengambilan foto.]]
[[Berkas:One of the building in INS Kayutanam.png|jmpl|Salah satu bangunan penunjang kegiatan belajar/asrama di INS Kayutanam. Sayangnya tidak diketahui siapa saja, kapan, dan lokasi pengambilan foto.]][[Muhammad Sjafei|Engku Mohammad Syafei]] mendirikan Ruang Pendidik INS Kayutanam dengan cara mandiri dan berdikari, walau pun biaya operasional pendidikan sekolah sangat besar. Beliau bersikeras untuk tidak menerima bantuan atau donasi yang mengikat. Hal ini tampaknya mencontoh pendirian dari kedua orang tua angkatnya, Anduang Khalijah dan [[Ibrahim Marah Soetan|Engku Ibrahim Marah Sutan]]. Untuk itu, Engku Mohammad Syafei bergiat diri mencari pembiayaan sekolah dengan mengarang buku-buku bacaan sekolah yang diterbitkan di JB Wolters, penerbit ternama saat itu. Selain itu, Inyiak Ibrahim Marah Sutan dan Anduang Chalijah banyak membantu pembiayaannya. Anduang Khalijah merelakan emas simpanannya untuk membiayai operasional sekolah anaknya. Sumber pendanaan lainnya berasal dari kegiatan-kegiatan mandiri seperti pementasan drama tonil dan penjualan hasil kreasi siswa INS Kayutanam.<ref>Salah satu kegiatan yang terdokumentasikan dengan baik adalah pementasan drama tonil dan pameran hasil kerajinan tangan/kreasi siswa INS Kayutanam di “rumah setan” di kota Padang. Kegiatan ini diadakan sendiri oleh pihak sekolah selama sembilan hari. Menurut laporan dari majalah ini kegiatan pementasan dan pameran seni dikunjungi kurang lebih 20.000 orang penonton dengan pendapatan f4200 dan ongkos f3700. Lihat artikel Tentoostelling Sekolah, Roeang Pendidik (I.N.S.) KAJOE TANAM di majalah Pandji Poestaka. No. 98 6 Desember 1932 Tahun X</ref><ref>{{Cite book|last=Pramayoza|first=Dede|date=2013|url=https://books.google.co.id/books?id=GkfbAwAAQBAJ&pg=PA25&dq=ins+kayutanam&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwj5pOz4zvj7AhUu93MBHVVUBtIQ6AF6BAgDEAI#v=onepage&q=ins%20kayutanam&f=false|title=Dramaturgi sandiwara: potret teater populer dalam masyarakat poskolonial|publisher=Dede Pramayoza|isbn=978-602-258-102-4|language=id}}</ref>
Segera, INS Kayutanam mengalami perkembangan kemajuan yang pesat walau pada masa itu belum di lokasi milik sendiri. Tercatat pada tahun 1936, INS di tanah sewaan masyarakat telah memiliki bangunan sekolah seluas 2565 m<sup>2</sup>, padahal di tahun 1926 hanya seluas 81 m<sup>2</sup> saja. Luas bangunan ini setara dengan luas enam gedung sekolah dasar berkelas lengkap.<ref>Lihat AA Navis. ''Ruang Pendidikan INS Dulu, Kini, dan Esok. Kerjasama Lembaga Pengembangan Pendidikan INS dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (UNIT EP3M) Pesantren Ciganjur''. Jakarta: 1986. Hlmn 26-27.</ref>
[[Berkas:A group portrait of teachers in INS Kayutanam.png|jmpl|Sebuah foto repro dari para guru di Ruang Pendidik INS Kayutanam. Sayang nya tanggal dan tahun pengambilan gambar tidak diketahui. Berdiri dari kiri ke kanan adalah Engku Nurdin, Engku Ayub (guru pertukangan kayu), Engku Mohammad Syafei (guru kepala), Engku Lutan (guru menganyam dan pencak silat). Duduk dari kiri ke kanan adalah (tidak diketahui, tamu dari Jogyakarta), Engku Abdul Madjid (administrator majalah Rantai Mas), Inyiak Ibrahim Marah Sutan, Engku Nazar, Engku Habib (guru pertukangan kayu).]]
Mengingat keadaan lokasi sementara yang tidak lagi memadai untuk proses belajar dan mengajar yang perkembangannya semakin pesat ini diadakan usaha-usaha untuk mencari lokasi kampus permanen. Pada tahun 1935, melalui bantuan dari dr. [[Sofjan
Pada tahun 1937, telah berdiri tiga buah rumah guru, satu rumah peristirahatan, satu asrama murid yang dapat menampung hingga 300 orang murid, satu ruang makan dan restoran, satu lapangan tenis, satu kolam renang, satu ruang senam, satu perpustakaan, ruangan kantor administrasi, dua buah kopel, satu tribune, satu meja biliar dan kamar ganti pakaian di Stadion Bola Kaki.<ref name=":2" />
Pada tahun 1939 untuk keperluan pelajaran pekerjaan tangan telah dibangun pula ruangan musik, sandiwara, menggambar, ruang bertenun, poliklinik, dua ruang bertukang kayu, ruang pekerjaan anyaman, ruang pekerjaan tanah liat, pertukangan besi, tungku pembakaran bata dan keramik serta delapan ruang kelas baru. Proses pemindahan fasilitas fisik dari tanah sewaan ke tanah milik sendiri dilakukan secara bergotong royong oleh murid-murid, guru, dan masyarakat sekitar. Para murid yang sudah dewasa menyelesaikan pekerjaan pertukangan dan para guru bersama [[Muhammad Sjafei|Engku Mohammad Syafei]] mengarahkan mereka. Kegiatan pemindahan ini berjalan lebih mudah karena para murid ini sudah memiliki keahlian dalam tata bangunan dan keahlian-keahlian pendukung lainnya sehingga tidak begitu banyak biaya yang dikeluarkan untuk mengupah tenaga ahli luar.<ref name=":2" />
Pada masa ini, Ruang Pendidik INS Kayutanam memiliki dua tingkatan pendidikan yaitu bagian bawah Ruang Rendah dan bagian atas Ruang Dewasa. Ruang Rendah sama dengan [[Sekolah Rakyat]] yang lama tujuh tahun, sedangkan Ruang Dewasa lama pendidikan nya adalah empat sampai lima tahun. Siswa Ruang Rendah belajar sekali sehari, kecuali saat mereka sudah duduk di kelas enam mereka masuk dua kali sehari, pagi dan petang. Begitu pula siswa di Ruang Dewasa, mereka masuk dua kali sehari.<ref name=":2" />
Konsep pendidikan sekolah kerja terbukti membuat sekolah Ruang Pendidik INS Kayutanam berkembang pesat dengan menjadi salah satu sekolah bumiputra bermutu dengan fasilitas paling lengkap di seluruh [[Pesisir Barat Sumatra|keresidenan Sumatera Barat]] di dasawarsa 1930-an. Jumlah siswa pada masa ini sudah mencapai 600 orang dengan asal mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Proses belajar berlangsung dua kali sehari.
Selain itu, perkembangan pesat di masa ini juga terlihat dari kegiatan dan prestasi non akademik INS di bidang olah raga dan kesenian. Ruang Pendidik INS Kayutanam tercatat telah tiga kali menyelenggarakan pertandingan olimpiade olahraga bagi para siswa se-Sumatera Barat. Pada penyelenggaraan olimpiade olahraga pelajar pertama di tahun 1938 dilaksanakan bersamaan dengan jambore kepanduan [[Muhammadiyah]] se-Sumatera Barat dengan 5000 orang peserta.<ref name=":0" />
Berikut galeri gambar perjalanan INS Kayutanam pada masa ini:
Baris 62:
=== Periode vakum pada masa penjajahan Jepang ===
Perkembangan pendidikan di Ruang Pendidik INS Kayutanam ini tidak dapat diteruskan pada masa [[Pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda|pendudukan Jepang]]. Kondisi fisik bangunan sekolah saat itu rusak berat karena sekolah digunakan oleh Belanda untuk menghadang kedatangan tentara pendudukan Jepang. Kegiatan pembelajaran terhenti beberapa saat lamanya, dan para siswa kembali pulang ke orang tua mereka. Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama karena INS menjadi basis pelatihan militer dan kesenian. Pemerintah pendudukan Jepang sebenarnya tidak melarang penuh kegiatan belajar di INS, namun situasi saat itu tidak memungkin untuk menyelenggarakan pendidikan sepenuh nya. Alat-alat dan bahan-bahan penunjang kegiatan belajar sangat susah didapatkan dan waktu kegiatan belajar terpakai untuk kegiatan gotong-royong membersihkan kompleks sekolah.<ref>{{Cite book|last=Asnan|first=Gusti|date=2006|url=https://books.google.co.id/books/about/Pemerintahan_daerah_Sumatera_Barat_dari.html?id=kfd5twAACAAJ&redir_esc=y|title=Pemerintahan daerah Sumatera Barat dari VOC hingga reformasi|location=Padang|publisher=Citra Pustaka|isbn=9789792536980|url-status=live}}</ref>
=== Masa tegar di awal periode perjuangan kemerdekaan Indonesia ===
Baris 68:
Pada masa awal kemerdekaan, kegiatan belajar dan mengajar tidak serta-merta dapat dilangsungkan begitu saja. Situasi dan kondisi saat itu tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan pendidikan, segala perhatian dan usaha tercurah untuk menjaga kemerdekaan. INS pada waktu itu menjadi pusat pergerakan di [[Sumatra Tengah|Sumatera Tengah]], termasuk pusat diplomasi kebudayaan Indonesia.
[[Berkas:Vice President Hatta and Engku Mohammad Syafei in Padang Panjang.png|jmpl|Portrait repro yang memperlihatkan Wakil Presiden, Drs. Mohammad Hatta and Engku Mohammad Syafei di Padang Panjang dalam mempersiapkan usaha-usaha menghadang pergerakan pasukan Belanda masuk ke Sumatera Tengah, khususnya ke Bukittinggi, ibukota Sumatera Tengah dan Republik Indonesia.]]
Sebagai sebuah usaha untuk mendukung diplomasi pengakuan kemerdekaan Indonesia, Engku Mohammad Syafei mendirikan Ruang Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Padang Panjang.<ref name=":5">{{Cite book|last=Pramayoza|first=Dede|date=2020-11-01|url=https://books.google.co.id/books?id=XSRcEAAAQBAJ&pg=PA138&dq=ins+kayutanam&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwj5pOz4zvj7AhUu93MBHVVUBtIQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=ins%20kayutanam&f=false|title=Diorama Kota Bahagia: Padangpanjang dalam Esai|publisher=Dede Pramayoza|isbn=978-623-95313-0-0|language=id}}</ref>
Dikarenakan sangat sulit nya untuk mengumpulkan segala bahan untuk mendirikan Gedung Ruang Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan dan menyelenggarakan kegiatan, maka semua bahan dan alat yang dibutuhkan dibawa dari kampus INS Kayutanam. Alat-alat pertukangan dan lima puluh orang siswa dibawa ke [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]] untuk menyiapkan gedung ini dan persiapan mobilisasi perang berupa pembuatan senjata dan amunisi yang nanti hasil nya akan dibagikan ke pada seluruh rakyat nanti.<ref name=":2" />
Tidak berapa lama, Belanda kembali berusaha merebut kemerdekaan republik yang umur nya masih lagi muda dengan melancarkan aksi-aksi militer. Pada [[Agresi Militer Belanda I|Agresi Militer Belanda Pertama]], kondisi memaksa untuk pendidikan di INS Kayutanam berjalan seadanya karena para pejuang republik menggunakan kompleks sekolah sebagai markas pergerakan. Anduang Khalijah dan Engku Mohammad Syafei mengungsi untuk sementara waktu ke [[Kota Padang Panjang|Nagari Gunung, Padang Panjang]].<ref name=":2" />
Pada Agresi Militer Belanda Kedua Tahun 1948, proses pembelajaran di Ruang Pendidik INS Kayutanam harus berhenti keseluruhan karena pergerakan pasukan Belanda yang tidak dapat ditahan lagi. Mengingat penting nya lokasi dan fasilitas yang ada di sekolah INS Kayutanam, agar kompleks sekolah tidak jatuh ke tangan Belanda maka Engku Mohammad Syafei mengizinkan surat permohonan dari tentara republik untuk membumihanguskan kompleks INS Kayutanam walau pun mendapat tentangan dari Anduang Chalijah. Kebijakan membumihanguskan ini adalah suatu bentuk pengorbanan Engku Mohammad Syafei dan Ruang Pendidik INS Kayutanam dalam menjamin kemerdekaan Indonesia di masa revolusi kemerdekaan. Tidak hanya pendidikan yang dikorban kan tapi juga fasilitas fisik INS Kayutanam.
Baris 82:
Masa-masa awal pemulihan kedaulatan republik Indonesia adalah masa-masa sulit bagi penyelenggaraan pendidikan. Situasi dan kondisi politik saat itu belum lah stabil. Fokus pemerintah adalah pengendalian pertumbuhan ekonomi di saat yang sama terdapat banyak pergolakan politik di daerah. Keadaan ini belum memungkin kan bagi Engku [[Muhammad Sjafei|Mohammad Syafei]] untuk mendirikan INS Kayutanam secara fisik mau dan menyelenggarakan pendidikan seperti sedia kala.
Oleh karena itu, fokus Engku [[Muhammad Sjafei|Mohammad Syafei]] adalah menyelenggarakan kursus-kursus singkat untuk menunjang pembangunan kembali Indonesia setelah perang revolusi kemerdekaan. Bentuk pendidikan yang diselenggarakan oleh Engku Mohammad Syafei yaitu kursus singkat Guru Revolusioner Indonesia, Kursus Aplikasi Mata Pelajaran Ekspresi dan Kursus SGB Istimewa. Fasilitas fisik di kompleks sekolah INS Kayutanam baru bisa dibangun kembali dengan bantuan dari [[Orde Baru|Pemerintah Republik Indonesia]] untuk menyelenggarakan Kursus SGB Istimewa. Menteri Pendidikan dan Pengajaran waktu itu, [[Bahder Djohan|Prof. Dr. Bahder Johan]] menyalurkan bantuan sebesar 150 juta untuk mendirikan fasilitas ruang sekolah di sana.<ref name=":2" />
Berikut galeri gambar perjalanan INS Kayutanam pada masa ini:
Baris 89:
Berkas:INS Kayutanam dalam kunjungan wapres 1953.png|Suasana INS Kayutanam ketika menerima kunjungan kerja resmi Bung Hatta, Wakil Presiden pada tanggal 23 April 1953.
Berkas:Kegiatan siswa INS Kayutanam dalam bermusik.png|Foto kegiatan siswa-siswi sekolah Ruang Pendidik INS Kayutanam yang memainkan kesenian musik tahun 1953.
Berkas:Gambar siswa sekolah guru bantu ins kayutanam.jpg|Foto bersama dari para siswa kursus singkat penyiapan guru di INS Kayutanam,
</gallery>
=== Masa vakum di periode PRRI ===
Namun, penyelenggaraan kursus-kursus singkat ini tidak berlangsung lama karena pecah nya [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|PRRI]] di [[Sumatra Tengah|Sumatera Tengah]]. Engku Mohammad Syafei dan Ruang Pendidik INS Kayutanam bersikap netral. Engku Mohammad Syafei melalui Badan Aksi Keutuhan Republik Indonesia berusaha menetralisir keadaan. Namun ketegangan antara daerah dan Pemerintah Pusat tidak dapat ditawari lagi. [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|PRRI]] berdiri pada 17 Februari 1958 dan segera mendapat jawaban berupa aksi militer dari Pemerintah Pusat. INS Kayutanam turut menjadi sasaran pada waktu itu dan proses pendidikan di INS Kayutanam kembali terhenti. Engku Mohammad Syafei ikut dengan gerakan PRRI karena yakin dengan prinsip nya bahwa PRRI hadir sebagai kritik terhadap pengaruh [[Partai Komunis Indonesia|komunisme]] di tubuh Pemerintah Pusat waktu itu. Engku diberi jabatan Menteri Pendidikan dan Pengajaran dan harus hidup berpindah-pindah dari satu hutan ke hutan lain nya. Pendidikan di Ruang Pendidik INS Kayutanam kembali terlantar.<ref name=":2" />
=== Masa berbenah bangkit kembali setelah PRRI dan berdirinya Orde Baru ===
Baris 110:
Dalam perkembangan dewasa ini, sekolah SMA INS Kayutanam ini menggunakan kurikulum nasional, yaitu [[Kurikulum 2013|Kurikulum Nasional 2013]] dan dikembangkan dengan kekhasan pendidikan INS Kayutanam berupa pengembangan talenta/bakat. Pengembangan Kurikulum SMA INS Kayutanam Berbasis Talenta ini adalah dari hasil sinkronisasi antara struktur kurikulum pada ''Executive Summary'' yang dihasilkan dari Seminar Nasional Ruang Pendidik INS Kayutanam pada tanggal 24 Agustus 2007 di Jakarta.
Peyusunan kurikulum khas SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini disesuaikan dengan Standar Isi pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 di mana substansi pembelajaran ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun di Kelas X, XI, dan II.
Sesuai dengan
1.
2.
Lebih lanjut, talenta adalah fitrah, sifat atau pembawaan manusia semenjak lahir (KBBI – 2002).<ref>{{Cite book|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/320895480|title=Kamus besar bahasa Indonesia Pusat Bahasa|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-3841-9|edition=Ed. 4|others=Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa|oclc=320895480}}</ref>
# Talenta yang terkait fitrah diri peserta didik sebagai makhluk ciptaan Tuhan dengan kemampuan memanfaatkan fitrah ''ruhiyah''/rohani atau kekuatan spiritual keagamaan yang berujung kepada perolehan ''bashirah'' (kemampuan melihat dengan “mata hati”) bagian dari kecerdasan spiritual (''spiritual intelligence''), yang diwujudkan dalam perilaku sebagai pencerminan Akhlak Mulia (AKM). Program pada bidang ini meliputi dua aspek, yaitu
Baris 124:
#* Ibadah '''('''Aqidah Akhlak, Sholat 5 waktu dan sholat sunat, Penyelenggaraan Jenazah, Pelatihan Ceramah)
# Talenta atau fitrah ''akliyah'' yaitu talenta akal yang berkaitan dengan kapasitas akademik atau intelektual peserta didik yaitu kemampuan peserta didik memanfaatkan nalarnya dalam memahami, menganalisis, dan mengevaluasi sumber, bahan, dan alat yang dibutuhkan untuk pengembangan talenta dirinya.
# Talenta yang berkaitan dengan fitrah ''jasmaniyah''/jasmani (keterampilan), yaitu kemampuan peserta didik dalam menggunakan penglihatan, pendengaran, dan keterampilan tangannya dalam mendesain serta menghasilkan produk atau karya yang bermanfaat bagi diri dan bangsanya. Untuk program ini dibagi 2 yaitu Keterampilan dan Sanggar (Pengembangan diri) masing-masing terdiri
#* Talenta kewirausahaan, merupakan kegiatan terstruktur termasuk ke dalam kurikulum talenta SMA INS, dilaksanakan dua kali seminggu, pesertanya berasal dari pilihan talenta yang diambil siswa. Bentuk-bentuk dari program unggulan talenta kewirausahaan ini adalah:
#** ''Outbound''
Baris 139:
Dalam konteks Ruang Pendidik SMA INS Kayutanam, terkait dengan Pasal 12 ayat 1 butir b UU No. 20/ 2003, dan PP No. 19/ 2005 Bab IV pasal 19, secara spesifik tujuan pendidikan INS Kayutanam, terdiri dari empat bagian, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Berikut galeri gambar perjalanan INS Kayutanam pada masa ini:
Baris 167:
Perbedaan-perbedaan mendasar antara SMA INS Kayutanam dengan satuan-satuan sekolah menengah adalah pada beberapa hal berikut:
a.
b.
c.
d.
Setelah Tamat dari SMA INS, peserta didik memiliki beberapa pilihan, antara lain:
1)
2)
3)
== Manajemen sekolah SMA INS Kayutanam ==
=== Yayasan Badan Wakaf Ruang Pendidik INS Kayutanam ===
Sekolah SMA INS Kayutanam berada di bawah Yayasan Badan Wakaf Ruang Pendidik INS Kayutanam. Pada awal masa pendiriannya oleh Engku [[Muhammad Sjafei|Mohammad Syafei]] telah dipikirkan oleh bahwa Ruang Pendidik INS Kayutanam termasuk di dalamnya adalah rumah pribadi Engku Mohammad Syafei dan kediaman orang tuanya untuk diwakafkan ke pada nusa dan bangsa Indonesia.<ref name=":2" />
Berikut perkembangan susunan pengurus Yayasan Badan Wakaf Ruang Pendidik INS Kayutanam.
Baris 194:
''Pembina Yayasan''
Ketua
Anggota
''Pengurus Yayasan''
Ketua
Wakil Ketua
▲Sekretaris : Lis Datuk Batuah
▲Bendahara : Lis Datuk Batuah
'''Periode 1993-2002'''
Baris 212 ⟶ 214:
''Pembina Yayasan''
Ketua
Anggota
''Pengurus Yayasan''
Ketua
▲Sekretaris : Ichwan
▲Bendahara : Gemala Ranti
'''Periode 2003-2004'''
Baris 228 ⟶ 232:
''Pembina Yayasan''
Ketua
Anggota
''Pengurus Yayasan''
Ketua
▲Sekretaris : Ichwan
▲Bendahara : Gemala Ranti
'''Periode 2005-2008'''
Baris 244 ⟶ 250:
''Pembina Yayasan''
Ketua
Anggota
''Pengurus Yayasan''
Ketua
Sekretaris
Sekretaris I
▲Sekretaris II : Lusi Bebasari
▲Bendahara : Gemala Ranti
'''Periode 2009-2012'''
Baris 278 ⟶ 286:
''Pembina Yayasan''
Ketua
Anggota
''Pengurus Yayasan''
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Sekretaris I
Sekretaris II
Bendahara
Wakil Bendahara I
▲Wakil Bendahara II : [[Niki Lukviarman]]
▲Anggota : Azwardi Datuk Sinaro
'''Periode 2013-2023'''
Baris 318 ⟶ 328:
''Pembina Yayasan''
Ketua
Anggota
''Pengurus Yayasan''
Ketua
Bendahara
=== Pengurus harian sekolah SMA INS Kayutanam ===
Baris 349 ⟶ 359:
|'''Keterangan'''
|-
|1.
|Mohammad Syafei
|Sejak Berdiri - 1969
|Pendiri
|-
|2.
|Abdul Hamid
|Th. 1969 - 1991
|Penerus Pendiri
|-
|3.
|Abuzar Burhan, BA
|Th. 1978 – 1988
|Kepsek
|-
|4.
|Drs. Darus Sair
|Th. 1988 - 1989
|Kepsek
|-
|5.
|Abuzar Burhan, BA
|Th. 1989 - 1998
|Kepsek
|-
|6.
|Drs. Metri Akbarsyah
|Th. 1998 – 2004
|Kepsek
|-
|7.
|Pariadi, S.Pd
|Th. 2004 – 2005
|Kepsek
|-
|8.
|Ali Abuzar Kamsir, S.Pd
|Th. 2005 - 2006
|Kepsek
|-
|9.
|Pariadi, S.Pd
|Th. 2006 – 2007
|Kepsek
|-
|10.
|Drs. Dodi Osmond, M.Sc
|Th. 2007 - 2007
|Kepsek
|-
|11.
|Azwan Hamir
|Th. 2008 - 2009
|Kepsek
|-
|12.
|Tasrif, S.Pd
|Th. 2009 - 20013
|Kepsek
|-
|13.
|Drs. H. Hendrizal
|Th. 2013 -
|Kepsek
|-
|14.
|Ermizar, S.Pd., M.Si.
|Th. 2023 - sekarang
|Kepsek
|}
Jumlah Pendidik di SMA INS Kayutanam yang ada sekarang terdiri dari 27 Orang dengan latar belakang S2 sebanyak 2 orang, S1 sebanyak 20 orang dan D3 sebanyak 1 orang. Jumlah Tenaga Kependidikan / karyawan SMA INS Kayutanam terdiri dari 14 orang:
a.
b.
c.
== Sarana dan prasarana/fasilitas sekolah SMA INS Kayutanam ==
{{maplink|type1=point|id1=Q19745905|frame=yes|text=INS Kayutanam|zoom=14}}
SMA INS Kayutanam berlokasi di jalan Raya Padang-Bukittinggi KM 53, [[Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Nagari Kayutanam]], Kecamatan 2x11 Lingkung, [[Kabupaten Padang Pariaman]], [[
[[Berkas:Fasilitas Pelatihan & Penginapan lengkap di Sumatera Barat - INS Kayu tanam.webm|jmpl|Video tahun 2022 mengenai fasilitas INS Kayutanam yang terlengkap di Sumatera Barat, termasuk untuk menunjang kegiatan penginapan dan pelatihan.]]
Pada areal lingkungan sekolah terdapat perbukitan, sungai kecil, kolam ikan, kolam renang, ''jogging track'', lapangan bola, lapangan tenis, pentas terbuka, ruang kantor, ruang belajar, ruang pameran, perpustakaan, laboratorium, rumah ibadah masjid M. Natsir untuk kegiatan siswa, asrama putra/putri, koperasi, ruang serba guna, kafetaria, perumahan guru dan karyawan, mess INS, guest house, area perkebunan, area peternakan, area perikanan dan bengkel kerja (''workshop''). Di lingkungan sekolah tumbuh berbagai macam pohon pelindung berusia puluhan tahun dan tanaman buah-buahan yang bernilai ekonomis tinggi. Pada bagian depan sekolah terdapat kawasan ''rest area'' yang dapat diakses oleh masyrakat umum dan para pengendara jalan. Fasilitas pada ''rest area'' adalah sebuah restoran yaitu restoran Upiak Banun, masjid Nurul Ilmi, Talentamart, dan sebuah café.
Baris 528 ⟶ 543:
| colspan="2" |'''JUMLAH'''
|
| colspan="2" |3443,75
|}
Berikut galeri sarana-prasarana atau fasilitas yang tersedia di INS Kayutanam.<gallery>
Baris 552 ⟶ 567:
'''Periode 1986-1992 ([[Anas Malik]])'''
1.
2.
3.
4.
5.
6.
'''Periode 1993-1998 ([[A.A. Navis]])'''
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
'''Periode 2005-2008 ([[Azwan Hamir]])'''
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
'''Periode 2009-2012 ([[Suherman Saleh]])'''
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
* Rehab rumah Engku M. Syafei dekat makam
Baris 632 ⟶ 647:
'''Periode 2013-2022 ([[Fasli Jalal]])'''
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
== Alumni ==
Sepanjang usianya, INS Kayutanam telah melahirkan banyak alumni yang berperan besar dalam kehidupan masyarakat dan dikemudian hari menjadi tokoh-tokoh yang dikenal masyarakat luas. Beberapa orang tokoh yang pernah menjalani pendidikan di INS Kayutanam, diantaranya:
* [[Ali Akbar Navis]], sastrawan, budayawan, akademisi, dan politisi Indonesia;<ref>{{Cite web|title=Artikel "A. A. Navis" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/A_A_Navis|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=2022-11-23}}</ref><ref>{{Cite book|last=Navis|first=A. A.|date=1996|url=https://books.google.co.id/books?id=b6-cAAAAMAAJ&dq=intitle:FILSAFAT+PENDIDIKAN+OLAHRAGA&hl=&source=gbs_api&redir_esc=y|title=Filsafat dan strategi pendidikan M. Sjafei: Ruang Pendidik INS Kayutanam|publisher=Gramedia Widiasarana Indonesia|isbn=978-979-553-954-4|language=id}}</ref><ref name=":7">{{Cite book|last=Navis|first=A. A.|last2=Yusra|first2=Abrar|date=1994|url=https://books.google.co.id/books?id=NKFkAAAAMAAJ&q=aa+navis+rusli+halil&dq=aa+navis+rusli+halil&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwiAqNrP8Pj7AhWRw3MBHXDMBtcQ6AF6BAgHEAI|title=Otobiografi A.A. Navis: satiris dan suara kritis dari daerah|publisher=Panitia Peringatan 70 Tahun Sastrawan A.A. Navis & Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-605-141-0|language=id}}</ref><ref name=":8">{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.co.id/books?id=5IhwAAAAMAAJ&pg=PA30&lpg=PA30&dq=ali+akbar+navis+golkar&source=bl&ots=YPHufaPIhf&sig=ACfU3U3oRgyaqfDq_ri3kF1K1AZpgXBC1g&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiF6IOkirn0AhWC63MBHTJ1DaAQ6AF6BAgMEAM#v=onepage&q=ins%20kayutanam&f=false|title=Profil 200 tokoh aktivis & pemuka masyarakat Minang|publisher=Permo Promotion|isbn=978-979-8931-00-0|language=id}}</ref>
* [[Rusli Halil]], politisi Indonesia, mantan anggota DPR/MPR RI, mantan anggota DPA RI, salah seorang pendiri [[Partai Persatuan Pembangunan|Partai Persatuan Pembangunan (PPP)]], Ketua [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah|PERTI]] periode 1966-1973;<ref name=":7" /><ref>{{Cite book|date=1982|url=https://books.google.co.id/books?id=hfs2AAAAIAAJ&pg=PA63&dq=ins+kayutanam+lulusan&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwjPrvXn6Pj7AhVO9XMBHbTjAhgQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=ins%20kayutanam%20lulusan&f=false|title=Memperkenalkan anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat: hasil pemilihan umum, 1982|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|title=Political Parties - President of Indonesia Collection Website|url=https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/EN/election/directory/political_party/?box=detail&id=115&from_box=list&hlm=5&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=|website=kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id|access-date=2022-12-14}}</ref><ref>{{Cite web|title=Direktori Penyelenggaraan Pemilu - Situs Web Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia|url=https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/election/directory/election/?box=detail&id=20&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=|website=kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id|access-date=2022-12-14}}</ref>
* [[Hasnan Habib]], militer dan diplomat;<ref name=":8" />
* [[Huriah Adam]], maestro tari Indonesia, koreografer tari, dan seniman asal [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang, Minangkabau]];<ref name=":5" /><ref>{{Cite book|last=Syamsidar|date=1981|url=https://books.google.co.id/books?id=89sfAAAAIAAJ&q=Huriah+adam+-wikipedia+-blogspot+-wordpress&dq=Huriah+adam+-wikipedia+-blogspot+-wordpress&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjAt9uw0qThAhU663MBHZuvAScQ6AEIKTAA|title=Biografi Huriah Adam: hasil karya dan pengabdiannya|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|last=Pramayoza|first=Dede|date=2020-11-01|url=https://books.google.com/books?id=XSRcEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA138&dq=huriah+adam+ins+kayutanam&hl=id|title=Diorama Kota Bahagia: Padangpanjang dalam Esai|publisher=Dede Pramayoza|isbn=978-623-95313-0-0|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.com/books?id=8ONwAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=huriah+adam&q=huriah+adam&hl=id|title=Ensiklopedi tokoh kebudayaan|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|isbn=978-979-9335-10-4|language=id}}</ref>
* [[Arby Samah]] gelar Datuak Majo Indo, seniman pematung Indonesia, maestro seni patung beraliran abstrak pertama di Indonesia;<ref name=":4" /><ref>{{Cite web|last=Berkata|first=Feni Efendi|date=2006-04-10|title=73 TAHUN ARBY SAMAH, TAK PINDAH KE LAIN HATI|url=https://yusrizalkw.wordpress.com/2006/04/10/73-tahun-arby-samah-tak-pindah-ke-lain-hati/|website=YUSRIZAL KW|language=id-ID|access-date=2022-12-14}}</ref><ref>{{Cite web|date=2017-09-10|title=Arby Samah 'Sang Maestro Abstrak' Telah Tutup Usia|url=https://web-archive-org.translate.goog/web/20170910172535/http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/galerinasional/2017/09/07/selamat-jalan-arby-samah/?_x_tr_sl=auto&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=wapp|website=web-archive-org.translate.goog|access-date=2022-12-14}}</ref>
* [[Mochtar Apin]], pelukis, pengajar Fakultas Seni Rupa ITB;<ref>{{Cite book|last=Supangkat|first=Jim|date=2005|url=https://books.google.co.id/books?id=FdjNNhcb5SMC&pg=PA48&dq=ins+kayutanam&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwjW_oyI0Pj7AhXF3XMBHYA6C9o4ChDoAXoECAcQAg#v=onepage&q=ins%20kayutanam&f=false|title=Provocative Bodies: Interpreting the Works of Mochtar Apin, 1990-1993|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-979-99091-0-7|language=en}}</ref><ref name=":6">{{Cite book|last=dkk|first=Almira Belinda Zainsjah|date=2022-07-07|url=https://books.google.co.id/books?id=PPd-EAAAQBAJ&pg=PA28&dq=ins+kayutanam+mochtar+apin&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwi068by0_j7AhXmHLcAHQerC6IQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=ins%20kayutanam%20mochtar%20apin&f=false|title=Perempuan,Seni & Dirinya|publisher=Penerbit YLGI|language=id}}</ref>
* [[Zaini]], pelukis Indonesia;<ref name=":6" /><ref>{{Cite book|last=Auctioneer|first=Sidharta|date=2005|url=https://books.google.co.id/books?id=1LmfAAAAMAAJ&q=ins+kayutanam+seniman&dq=ins+kayutanam+seniman&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwjZmbDP4vj7AhXIcGwGHU-sDgo4ChDoAXoECAsQAg|title=Indonesia's Diversity in Modern Art, Jakarta, 3 December 2005|publisher=Sidharta Auctioneer|isbn=978-979-25-2240-2|language=en}}</ref>
* [[Muslim Saleh]], pelukis Indonesia;<ref>{{Cite web|title=Jual Lembah anai (Oil Painting) oleh Minangkabau, Specialist Water Colour and oil painting|url=https://muslimsaleh.indonetwork.co.id/product/lembah-anai-oil-painting-759651|website=muslimsaleh.indonetwork.co.id|language=id|access-date=2023-02-11}}</ref>
* [[Syahrizal Koto|Syarizal Zain Koto]], seniman dan pematung Indonesia<ref>{{Cite book|last=Koto|first=Syahrizal Zain|date=1996|url=https://books.google.co.id/books?id=gRvWAAAAMAAJ&q=ins+kayutanam+seniman&dq=ins+kayutanam+seniman&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwib0-S68fj7AhW35XMBHecDAiw4ChDoAXoECAcQAg|title=Poetical form of Syahrizal|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|date=2013-12-19|title=Syahrizal Koto|url=http://jogjacontemporary.net/artists/44/syahrizal-koto/|website=web.archive.org|access-date=2022-12-14|archive-date=2013-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20131219012021/http://jogjacontemporary.net/artists/44/syahrizal-koto/|dead-url=yes}}</ref>;▼
* Nurdin B.S., pelukis Indonesia;<ref>{{Cite journal|last=Fitryona|first=Nessya|date=2013|title=Eksistensi Nurdin B.S. dalam Berkarya Seni Lukis|url=http://repository.unp.ac.id/4454/|language=en|publisher=Universitas Negeri Padang}}</ref>
* [[Kaharuddin Nasution]], militer, diplomat, mantan [[Daftar Gubernur Riau|gubernur Riau]] dan [[Daftar Gubernur Sumatra Utara|gubernur Sumatera Utara]]<ref>{{Cite book|last=Asril (St.)|first=Zaili|date=2002|url=https://books.google.com/books?id=zlVxAAAAMAAJ|title=Tragedi Riau menegakkan demokrasi: peristiwa 2 September 1985|publisher=Panitia Peringatan 17 tahun "Peristiwa 2 September 1985"|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|last=Umum|first=Indonesia Lembaga Pemilihan|date=1988|url=https://books.google.com/books?id=dB4TAAAAMAAJ|title=Pemilihan umum 1987|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|language=id}}</ref>;▼
* [[Saiful Bahri]], komposer Indonesia (terkenal melalui karyanya di film [[Tiga Dara]]), penulis lagu, dan penggubah lagu. Pernah menggubah lagu negara bagian [[Selangor]], [[Duli Yang Maha Mulia]]; lagu negara bagian [[Melaka]], [[Melaka Maju Jaya]], dan lagu kebangsaan [[Malaysia]], [[Negaraku]];<ref>{{Cite journal|last=Christianda|first=Michael|date=2015-03-04|title=ANALISIS KEMIRIPAN LAGU TERANG BULAN KARYA SAIFUL BAHRI (INDONESIA) DENGAN LAGU NEGARAKU KARYA SAIFUL BAHRI (MALAYSIA|url=http://digilib.unimed.ac.id/22332/|language=id|publisher=UNIMED}}</ref><ref>{{Cite web|date=2010-01-11|title=Yang di-Pertuan Agong|url=http://www.malaysianmonarchy.org.my/portal_bi/rk1/rk1a.php?id=rk1_6&titleBI=National+Anthem|website=web.archive.org|access-date=2023-01-31|archive-date=2008-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20080930230709/http://www.malaysianmonarchy.org.my/portal_bi/rk1/rk1a.php?id=rk1_6&titleBI=National%20Anthem|dead-url=unfit}}</ref>
* [[Willy Aditya]], ketua umum Liga Mahasiswa [[Partai NasDem]] (alumnus 1997)<ref>{{Cite web|last=Aditya|first=Willy|date=2020-07-02|title=Profil : Kumuliakan Hidupku dengan Ilmu dan Perjuangan|url=https://willyaditya.com/profil-kumuliakan-hidupku-dengan-ilmu-dan-perjuangan/|website=WillyAditya.com|language=id|access-date=2022-12-14}}</ref><ref>{{Cite web|title=Members of Parliament - The House of Representatives of the Republic of Indonesia|url=https://www.dpr.go.id/en/anggota/detail/id/1861|website=www.dpr.go.id|access-date=2022-12-14}}</ref>;▼
▲* [[Syahrizal Koto|Syarizal Zain Koto]], seniman dan pematung Indonesia;<ref>{{Cite book|last=Koto|first=Syahrizal Zain|date=1996|url=https://books.google.co.id/books?id=gRvWAAAAMAAJ&q=ins+kayutanam+seniman&dq=ins+kayutanam+seniman&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwib0-S68fj7AhW35XMBHecDAiw4ChDoAXoECAcQAg|title=Poetical form of Syahrizal|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|date=2013-12-19|title=Syahrizal Koto|url=http://jogjacontemporary.net/artists/44/syahrizal-koto/|website=web.archive.org|access-date=2022-12-14|archive-date=2013-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20131219012021/http://jogjacontemporary.net/artists/44/syahrizal-koto/|dead-url=yes}}</ref>
▲* [[Kaharuddin Nasution]], militer, diplomat, mantan [[Daftar Gubernur Riau|gubernur Riau]] dan [[Daftar Gubernur
▲* [[Willy Aditya]], ketua umum Liga Mahasiswa [[Partai NasDem]] (alumnus 1997);<ref>{{Cite web|last=Aditya|first=Willy|date=2020-07-02|title=Profil : Kumuliakan Hidupku dengan Ilmu dan Perjuangan|url=https://willyaditya.com/profil-kumuliakan-hidupku-dengan-ilmu-dan-perjuangan/|website=WillyAditya.com|language=id|access-date=2022-12-14}}</ref><ref>{{Cite web|title=Members of Parliament - The House of Representatives of the Republic of Indonesia|url=https://www.dpr.go.id/en/anggota/detail/id/1861|website=www.dpr.go.id|access-date=2022-12-14|archive-date=2021-06-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20210602213437/https://www.dpr.go.id/en/anggota/detail/id/1861|dead-url=yes}}</ref>
* David Krisna Alka, Sekretaris Riset, Teknologi, & MDM PP Pemuda Muhammadiyah & Peneliti di Maarif Institute for Culture and Humanity;<ref>{{Cite book|last=Bisri|first=A. Mustofa|date=2007|url=https://books.google.co.id/books?hl=pt-PT&id=rLrXAAAAMAAJ&dq=alumni+ins+kayutanam&focus=searchwithinvolume&q=ins+kayutanam|title=Islam madzhab tengah: persembahan 70 tahun Tarmizi Taher|publisher=Grafindo Khazanah Ilmu|isbn=978-979-3858-07-4|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|date=2018-12-30|title=Struktur Pimpinan|url=https://pemudamuhammadiyah.org/struktur/|website=Pemuda Muhammadiyah|language=id-ID|access-date=2023-01-05}}</ref>
* [[Bustanil Arifin]], militer, mantan kepala [[Badan Urusan Logistik|Bulog]], mantan [[Daftar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia|menteri kooperasi]];
* [[Djanamar Adjam]], aktivis Pemuda Islam pada masa perjuangan kemerdekaan, diplomat Indonesia
Baris 688 ⟶ 707:
* [[Idraman Akmam]], profesional, direktur BUMN;
* [[Mara Karma]], pelukis, wartawan, pengarang dan kritikus senirupa Indonesia;
* [[Tarmizi Taher]], militer, mantan menteri agama, diplomat.
Baris 698 ⟶ 716:
Berkas:Makam Anduang Chalijah dan Engku Mohammad Syafei.jpg|Makam Engku Mohammad Syafei berdampingan dengan makam ibundanya, Anduang Khalijah di komplek INS Kayutanam.
Berkas:Perayaan Ulang Tahun ke-96 INS Kayutanam.png|Perayaan ulang tahun ke-96 sekolah INS Kayutanam.
Berkas:Pembina Yayasan menerima Gubernur Sumatera Barat dan rombongan dalam kunjungan kerja ke INS Kayutanam.png|Bapak Fasli Jalal sebagai Pembina Yayasan Badan Wakaf INS Kayutanam menerima Bapak Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat dan rombongan dalam kunjungan kerja ke kampus INS Kayutanam untuk meresmikan restoran Upik Banun di kawasan rest area INS Kayutanam, pemugaran Masjid M. Natsir di lingkungan kampus INS Kayutanam, dan progres pembangunan rumah tahfiz yang disponsori oleh Keluarga Bapak
Berkas:Gubernur Sumatera Barat dan rombongan dalam kunjungan kerja di INS Kayutanam.png|Kunjugan kerja Bapak Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat (lima dari kiri) ke kampus INS Kayutanam, didampingi oleh Bapak Fasli Jalal, Pembina Yayasan Badan Wakaf INS Kayutanam (enam dari kiri), dan Bapak Hendrizal, Kepala Sekolah INS Kayutanam (empat dari kanan).
Berkas:Gubernur Sumatera Barat meresmikan pemugaran Masjid M. Natsir yang berada di dalam lingkungan sekolah.png|Bapak Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat (keempat dari kiri) bersama Bapak Fasli Jalal, Pembina Yayasan Badan Wakaf INS Kayutanam (keenam dari kiri) meresmikan pemugaran Masjid M. Natsir di lingkungan kampus INS Kayutanam.
Berkas:Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat mengunjungi progres pengerjaan fasilitas rumah tahfiz di INS Kayutanam.png|Bapak Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat (keempat dari kanan), bersama Bapak Suherman Saleh, Ketua Yayasan (ketiga dari kanan) dan Bapak Hendrizal, Kepal Sekolah (kedua dari kiri) mengunjungi pengerjaan rumah tahfiz yang hampir selesai. Rumah tahfiz ini dibiayai oleh Keluarga Bapak Taufiq Ismail.
Berkas:Gubernur Sumatera Barat meresmikan restoran Upik Banun yang berada di dalam kawasan rest area INS Kayutanam.png|Bapak Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat meresmikan restoran Upik Banun di kawasan rest area INS Kayutanam dengan memberikan potongan tumpeng ke pada Bapak Fasli Jalal, Pembina Yayasan disaksikan oleh Bapak Yasmar, Pemilik restoran Upik Banun (ketiga dari kanan) dan Bapak Suherman Saleh, Ketua Yayasan (pertama dari kiri).
</gallery>
Baris 712 ⟶ 730:
* [http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=15790 Lahirkan Lulusan Cerdas Otak, Hati dan Kreatif]
[[Kategori:Sekolah menengah pertama di
[[Kategori:Sekolah di
[[Kategori:2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman]]
[[Kategori:Kabupaten Padang Pariaman]]
|