Ratna Sarumpaet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Pranala luar: udh pake default sort, ngapain bikin manual lagi?
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k Mengembalikan suntingan oleh 2404:C0:2C10:0:0:0:2D21:2A89 (bicara) ke revisi terakhir oleh Frendy Aldo Tobing
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(24 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Sarumpaet]] ([[Sibarani]])}}
{{Infobox person
| pre-nominals =
Baris 29:
| partner = <!-- Pasangan jangka panjang yang belum menikah. Jika sangat relevan, atau jika pasangannya terkenal; "pasangan" di sini berarti pasangan hidup yang belum menikah (dari jenis kelamin atau preferensi seksual apa pun), bukan mitra bisnis. Di Indonesia sendiri, status ini jarang dipakai-->
| children = 4, termasuk [[Atiqah Hasiholan]]
| parents = {{ubl|Saladin Sarumpaet (bapak)|Julia Hutabarat (ibu)}}
| parents = <!-- Nama orang tua; termasuk hanya jika mereka secara independen terkenal atau sangat relevan.-->
| relatives = {{ubl|[[Mutiara Sani|Mutiara Sarumpaet]] (kakak)|[[Sam Sarumpaet]] (kakak)}}
[[Sam Sarumpaet]] (kakak)
 
| family = {{Plainlist|
* [[Asrul Sani]] (ipar)
Baris 53 ⟶ 51:
 
== Biografi ==
Ratna Sarumpaet, lahir dalam keluarga [[Kristen]] yang aktif secara politis di [[SumatraSumatera Utara]]. Awalnya, awalnyaRatna menempuh belajarstudi arsitektur di [[Jakarta]]. Setelah melihat drama [[W.S. Rendra]] pada tahun 1969, ia memutuskan untuk keluar dari studi arsitektur dan bergabung dengan grup drama tersebutW.S. Rendra. Lima tahun kemudian, setelah menikah dan masuk Islam, ia mendirikan Satu Merah Panggung; grup tersebut melakukan sebagian besar adaptasi drama asing. Ketika ia menjadi semakin khawatir tentang pernikahannya dan tidak senang dengan adegan teater lokal, dua tahun kemudian SarumpaetRatna meninggalkan grup dan mulai bekerja di televisi; ia baru kembali pada tahun 1989, setelah menceraikan suaminya.
 
Pembunuhan [[Marsinah]], seorang aktivis buruh, pada tahun 1993 menyebabkan SarumpaetRatna menjadi aktif secara politik. Dia menulis naskah pementasan orisinal pertamanya, ''Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah'', pada tahun 1994 setelah terobsesi dengan kasus ini. Hal ini diikuti oleh beberapa karya politik lainnya, yang beberapa diantaranya dilarang atau dibatasi oleh pemerintah. Semakin kecewa dengan tindakan otokratik [[Orde Baru]] [[Soeharto]], selama [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|pemilihan umum 1997]] SarumpaetRatna dan grupnya memimpin protes pro-demokrasi. Untuk salah satu di antaranya, pada Maret 1998, ia ditangkap dan dipenjara selama tujuh puluh hari karena menyebarkan kebencian dan menghadiri pertemuan politik "anti-revolusioner".
 
Setelah dibebaskan, SarumpaetRatna terus berpartisipasi dalam gerakan pro-demokrasi; tindakan ini menyebabkan dia melarikan diri dari Indonesia setelah mendengar desas-desus bahwa dia akan ditangkap karena perbedaan pendapat. Ketika dia kembali ke Indonesia, SarumpaetRatna terus menulis stageplays yang bermuatan politik. Ia menjadi kepala Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2003; dua tahun kemudian dia didekati oleh [[UNICEF]] dan diminta untuk menulis drama untuk meningkatkan kesadaran [[perdagangan anak]] di Asia Tenggara. Pekerjaan yang dihasilkan berfungsi sebagai fondasi untuk debut filmnya tahun 2009, ''[[Jamila dan Sang Presiden]]''. Film ini [[Daftar perwakilan Indonesia pada Penghargaan Akademi untuk Film Berbahasa Asing Terbaik|dikirimkan]] ke ajang [[Academy Awards ke-82]] untuk [[Film Berbahasa Asing Terbaik (Oscar)|Film Berbahasa Asing Terbaik]] namun gagal masuk nominasi. Tahun berikutnya, ia merilis novel pertamanya, ''Maluku, Kobaran Cintaku''.
 
== Latar belakang ==
 
Ratna Sarumpaet dibesarkan di keluarga [[Suku Batak|Batak]] [[Kristen]] yang aktif dalam [[politik]]. Ratna merupakan anak ke limakelima dari sembilan bersaudara, dari pasangan Saladin Sarumpaet, pendiri dan politikus [[Partai Kristen Indonesia]] (Parkindo)<ref>https://books.google.co.id/books?id=hwjZAAAAMAAJ&q=saladin+sarumpaet+pendiri&dq=saladin+sarumpaet+pendiri&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjTlLCuwcvxAhUG4nMBHVDHA7cQ6AEwAHoECAgQAw</ref> yang menjabat Menteri Pertanian dan Perburuhan dalam kabinet [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI), dan Julia Hutabarat, seorang aktivis hak-hak wanita. Keduanya juga menonjol dalam komunitas Kristen.{{sfn|Sarumpaet, Journey}} Tiga saudaranya&nbsp;– Mutiara SaniSarumpaet, Riris Sarumpaet dan Sam Sarumpaet&nbsp;– adalah anggota komunitas seni Indonesia.{{sfn|Fitri 2002, Playwright Ratna still}} Saat remaja ia pindah ke [[Jakarta]] untuk belajar di sana,{{sfn|Winet|2007|p=1190}} menyelesaikan sekolah menengahnya di PSKD Menteng. Dalam biografinya, teman sekelasnya [[Chrisye]] ingat bahwa SarumpaetRatna sangat percaya diri; dia mencatat bahwa ia menikmati menulis puisi dan kemudian membacanya dengan suara keras sementara siswa lain terlibat dalam kegiatan lain.{{sfn|Endah|2007|p=58}}
 
Pada 1969 ia belajar arsitektur di [[Universitas Kristen Indonesia]]. Pada saat inilah dia melihat penampilan ''Kasidah Berzanji'' oleh suatu kumpulan yang dipimpin oleh [[W.S. Rendra]], yang meyakinkannya untuk keluar dari universitas tersebut dan bergabung dengan grup tersebut.{{sfn|Winet|2007|p=1190}}{{sfn|Hatley 1998, Ratna accused, and defiant}} Pada tahun 1974 ia mendirikan Teater Satu Merah Panggung, yang melakukan adaptasi karya-karya asing seperti ''[[Rubaiyat Omar Khayyam]]'' serta ''[[Romeo and Juliet]]'' dan ''[[Hamlet]]'' karya [[William Shakespeare]]&nbsp;– yang terakhir, SarumpaetRatna memainkan peran tituler.{{sfn|Hatley 1998, Ratna accused, and defiant}}
 
SarumpaetRatna menjadi tertarik pada Islam di masa remajanya, namun baru menjadi seorang [[mualaf]] setelah menikah dengan seorang pengusaha berdarah [[Arab-Indonesia]], Ahmad Fahmy Alhady pada tanggal 25 Juni 1972 dan resmi bercerai pada 23 November 1985. Dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai empat orang anak yaitu, Mohamad Iqbal (<!--10 Juli-->1972), Fathom Saulina (<!--2 Desember-->1974), Ibrahim (<!--2 April-->1979), dan [[Atiqah Hasiholan]] (<!--3 Januari-->1982).<ref>{{cite web |url=https://www.tabloidbintang.com/berita/polah/read/40544/ini-kata-atiqah-hasiholan-soal-ibunya-ratna-sarumpaet-yang-dibully-netizen |title=Ini Kata Atiqah Hasiholan Soal Ibunya, Ratna Sarumpaet yang Di-bully Netizen |author=Supriyanto |date=11 Juni 2016 |accessdate=12 Juni 2016 |website=Tabloid Bintang}}</ref>{{sfn|Winet|2007|p=1190}}{{sfn|Sarumpaet, Journey}} Atiqah juga seorang aktris dan kemudian akan membintangi film ibunya ''Jamila''.{{sfn|The Jakarta Post 2010, Sarumpaet bags two}}
 
Pada tahun 1976, SarumpaetRatna, yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, meninggalkan teater dan memasuki industri film. Setelah perceraiannya, yang memakan waktu beberapa tahun dan membutuhkan rekam tulang rusuknya yang patah untuk memenuhi keperluan di pengadilan agama, ia kembali ke teater pada tahun 1989 dengan pertunjukan ''[[Othello]]'' karya Shakespeare.{{sfn|Winet|2007|p=1190}}{{sfn|Hatley 1998, Ratna accused, and defiant}} SarumpaetRatna mulai bekerja sebagai sutradara pada tahun 1991, dengan serial televisi ''Rumah Untuk Mama'', yang disiarkan di stasiun televisi milik pemerintah [[TVRI (saluran televisi)|TVRI]].{{sfn|Dursin and Alia 2007, Ratna Sarumpaet: The agony}} Pada tahun yang sama, ia mengadaptasi ''Antigone'', suatu tragedi oleh penulis Prancis [[Jean Anouilh]], dalam latar Batak.{{sfn|Jakarta Globe 2006, Putting Politics Center}}
 
== Teater politik ==
Baris 130 ⟶ 128:
== Kontroversi ==
=== Penangkapan dugaan makar 2016 ===
Pada pagi hari tanggal 2 Desember 2016, SarumpaetRatna ditangkap di sebuah hotel di Jakarta karena dicurigai menjadi bagian dari kelompok yang diduga merencanakan kudeta terhadap pemerintah Presiden Joko Widodo.<ref>{{Cite news|title=8 Activists Arrested for Allegedly Plotting a Coup: Report|url=http://en.tempo.co/read/news/2016/12/02/055824845/8-Activists-Arrested-for-Allegedly-Plotting-a-Coup-Report|work=[[Tempo.co]]|accessdate=2 Desember 2016 |language=id|date=2 Desember 2016}}</ref> Ia dilepaskan keesokan harinya.<ref>{{cite news|title=Jakarta releases 'treason' suspects|url=http://www.bangkokpost.com/news/general/1150877/jakarta-releases-treason-suspects|accessdate=7 Desember 2016|agency=THE ASSOCIATED PRESS|publisher=Bangkok Post|date=3 Desember 2016 |language=en}}</ref>
=== Kasus hoaks 2018 ===
{{main|Kasus kebohongan Ratna Sarumpaet}}
Pada bulan September 2018, SarumpaetRatna mengunggah foto wajahnya yang bengkak ke media sosial, dan mengatakan bahwa ia telah diserang oleh orang-orang tak dikenal di [[Bandara Internasional Husein Sastranegara]], [[Bandung]]. Sejumlah tokoh oposisi, termasuk [[Prabowo Subianto]], mengutuk "serangan pengecut" tersebut. Namun, investigasi oleh [[Polda Metro Jaya]] dan [[Polda Jawa Barat]] menemukan bahwa pada hari tersebut tidak ada konferensi internasional di [[Bandung]], bahwa Ratna Sarumpaet tidak ada di Bandara pada hari tersebut, melainkan mengunjungi klinik bedah plastik di [[Jakarta]].<ref>{{cite news |title=Prabowo Subianto campaigner Ratna Sarumpaet claims she was assaulted, police say her bruises were from plastic surgery|date=3 October 2018|url=https://coconuts.co/jakarta/news/prabowo-subianto-campaigner-ratna-sarumpaet-claims-assaulted-police-say-bruises-plastic-surgery/ |accessdate=3 October 2018 |language=en|work=coconuts.co}}</ref>
 
[[Berkas:Ratna Sarumpaet Interviewed on December 2019.jpg|jmpl|ka|Ratna saat konferensi pers pasca [[pembebasan bersyarat]]nya dikabulkan terkait kasus hoaks yang menjeratnya, Desember 2019.]]
Baris 159 ⟶ 157:
{|class="wikitable"
|- bgcolor="#CCCCCC" align="center"
| rowspan="2" |'''Tahun'''
| rowspan="2" |'''Judul'''
|
| colspan="2" |'''Dikreditkan sebagai'''
|
| rowspan="2" |'''Peran'''
| rowspan="2" |'''Catatan'''
|- white="#CCCCCC" align="center"
!Produser
! Tahun
!Penulis
! Judul
!Sutradara
! Peran
! Aktris
! Di Belakang Layar
! Catatan
|-
|1985
|''Sebuah Percakapan''
|{{No}}
|
|{{Yes}}
|Skenario & Sutradara
|{{Yes}}
|{{No}}
|{{N/a}}
|Film Pendek
|-
|1989
|''Lulu''
|{{No}}
|
|{{Yes}}
|Skenario & Sutradara
|{{Yes}}
|{{No}}
|{{N/a}}
|Film Semi Dokumenter
|-
|1990
|''Balada Orang-Orang Tercinta''
|{{No}}
|
|{{Yes}}
|Skenario
|{{Yes}}
|{{No}}
|{{N/a}}
|Film Televisi (TVRI)
|-
|1991
|''Rumah Untuk Mama''
|{{No}}
|
|{{Yes}}
|Skenario & Sutradara
|{{Yes}}
|{{No}}
|{{N/a}}
|Film Televisi (TVRI)
|-
|2009
|''[[Jamila dan Sang Presiden]]''
|{{Yes}}
|
|{{Yes}}
|Skenario, Sutradara & Produser
|{{Yes}}
|Film Layar Lebar
|{{No}}
|{{N/a}}
|Film Layar Lebar; Debut penyutradaraan
|-
|2012
|''[[Garis Bawah]]''
|{{No}}
|{{No}}
|{{No}}
|{{Yes}}
|Surti
|Aktris
|Film Pendek
|-
|2013
|''[[Buang (The Disposal)]]''
|{{No}}
|{{No}}
|{{No}}
|{{Yes}}
|Suster Marisa
|Aktris
|Film Pendek
|-
|2016
|''[[I am Hope]]''
|{{No}}
|{{No}}
|{{No}}
|{{Yes}}
|Warrior of Hope
|Cameo
|Film Layar Lebar
|
|}
 
Baris 225 ⟶ 252:
! style="width: 200px; background: #ecc850;" | Hasil
|-
| [[FestivalAsiatica Film Indonesia]]Festival
| rowspan="4" |2009
| [[Festival Film Indonesia 2009|2009]]
|NETPAC Award
| rowspan="9" |<center> ''[[Jamila dan Sang Presiden]]''
|{{Won}}
|-
| rowspan="3" |[[Festival Film Indonesia 2009|Festival Film Indonesia]]
|[[Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia|Film Cerita Panjang Terbaik]] (Bersama [[Raam Punjabi]])
|{{Nom}}
|-
| [[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]]
| <center> ''[[Jamila dan Sang Presiden]]''
| {{nom}}
|-
|[[Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Adaptasi Terbaik]]
|{{Nom}}
|-
| rowspan="3" |Vesoul Asian Film Festival
| rowspan="5" |2010
|Audience Award
|{{Won}}
|-
|High Schools Award
|{{Won}}
|-
|Golden Wheel
|{{Nom}}
|-
| rowspan="2" |[[Festival Film Bandung]]
|Film Bioskop Terpuji
|{{Nom}}
|-
|Penulis Skenario Terpuji
|{{Won}}
|}
 
Baris 237 ⟶ 291:
* ''Female Human Rights special Award'' dari ''The Asian Foundation For Human Rights'' di [[Tokyo]], Jepang (1998)
* ''Tsunami Award'' - (Ratna Sarumpaet Crisis Center) 2005, Aceh
* ''NETPAC Award'' - ''Asiatica Film Mediale'', Roma, Film ''[[Jamila dan Sang Presiden]]'', 2009
* ''Youth Prize'' - ''Vesoul International Film Festival'', Prancis, Film ''Jamila dan Sang Presiden'', 2010.
* ''Public Prize'' - ''Vesoul International Film Festival'', Prancis, Film ''Jamila dan Sang Presiden'', 2010.
 
== Lihat pula ==
Baris 599 ⟶ 650:
 
{{DEFAULTSORT:Sarumpaet, Ratna}}
 
[[Kategori:Tokoh Batak]]
[[Kategori:Tokoh Batak Toba]]
[[Kategori:Marga Sibarani]]
[[Kategori:Marga Sarumpaet|Ratna]]
[[Kategori:Tokoh dari Tapanuli Utara]]