| name = PT Telkom Satelit Indonesia
| trading_name = Telkomsat
| former_name = PT Patra Telekomunikasi Indonesia <small>(1995 - 2018)</small>
| logo = Berkas:Telkomsat LOGO TELKOMSAT DISCOVER NEW HORIZONS.png
| logo_size = 200px
| image =
| image_caption =
| image_size =
| type = [[Perseroan terbatas]]
| traded_as =
| industry = [[Satelit]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|19952018|0905|2803}}
| fate =
| founder =
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[Lukman Hakim AbdulAbd Rauf]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.telkomsat.co.id/id/manajemen-kami|title=Dewan Direksi|publisher=PT Telkom Satelit Indonesia|language=id|access-date=17 April 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/> [[BogiAnggoro Kurnianto WitjaksonoWidiawan]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.telkomsat.co.id/id/manajemen-kami|title=Dewan Direksi|publisher=PT Telkom Satelit Indonesia|language=id|access-date=17 April 2023}}</ref><br/>([[KomisarisDirektur UtamaPengembangan]])<br/> [[Andri Yunianto]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.telkomsat.co.id/id/manajemen-kami|title=Dewan Direksi|publisher=PT Telkom Satelit Indonesia|language=id|access-date=17 April 2023}}</ref><br/>([[Direktur Komersial]])<br/> [[Rizal Ahmad Fauzi]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.telkomsat.co.id/id/manajemen-kami|title=Dewan Direksi|publisher=PT Telkom Satelit Indonesia|language=id|access-date=17 April 2023}}</ref><br/>([[Direktur Keuangan & Manajemen Risiko]])<br/>
| brands = {{hlist|[[CoconnetVSAT Star]]|[[MangoStar]]|[[Mangoesky]]|[[Coconnet]]}}
| products = {{hlist|[[VSAT]]|[[USAT]]|[[BGAN]]|[[Telepon satelit]]|[[VIS]]|[[SNG]]|[[Konferensi video]]}}
| services =
| num_employees =
| subsid =
| slogan = Discover New Horizons
| homepage = {{URL|www.telkomsat.co.id}}
}}
'''PT Telkom Satelit Indonesia''' atau biasa disingkat menjadi '''Telkomsat''', adalah anak usaha [[Telkom Indonesia]] yang bergerak didalam bidangpenyedia layanan [[satelit]] yang berstandar Internasional dengan lingkup portofolio bisnis yang komprehensif dan inovatif dari hulu hingga ke hilir. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan iniselain memiliki pusatkantor pengendaliPusat satelitdi danIndonesia pusatjuga transmisimemiliki satelitKantor Internasional di [[Bogor]]Malaysia.<ref name="profil"/>
== Sejarah ==
Perusahaan ini didirikan oleh [[Telkom]], [[Indosat]], [[Elnusa]], [[Panutan Duta]], dan [[Humpuss]] dengan nama '''PT Patra Telekomunikasi Indonesia''' (Patrakom) pada tahun 1995 untuk menyediakan [[Sistem Komunikasi Satelit Perminyakan]] (SKSP). Pada tahun 2001, perusahaan ini mendapat izin untuk menyediakan layanan internet. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mendapat izin untuk menyediakan [[jaringan tetap tertutup]] (jartatup). Pada tahun 2010, perusahaan ini mendapat izin untuk menyediakan [[Sistem Komunikasi Data]] (Siskomdat) dan layanan interkoneksi internet ([[Network Access Point|NAP]]). Perusahaan ini kemudian membangun [[stasiun bumi]] di [[Surabaya]] untuk proyek ''Digital Signal'' (DS-3) dari [[Telkomsel]] dengan antena 9M.<ref name=Patratel>{{en}} {{cite journal
| author = PT Patra Telekomunikasi Indonesia
| year =
| month =
| title = Sejarah Perusahaan
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://www.patrakom.co.id/
| publisher =
| format =
| accessdate = 15 April 2023
| archive-date = 2015-02-26
| archive-url = https://web.archive.org/web/20150226100922/http://www.patrakom.co.id/about-patrakom/history/
| dead-url = yes
}}</ref>
[[Berkas:Pusat Transmisi Satelit Telkomsat.jpg|jmpl|267x267px|Pusat Transmisi Satelit Telkomsat]]
Pada pertengahan tahun 2013, [[Telkom]] mengakuisisi 40% saham perusahaan ini yang dipegang oleh Elnusa dengan harga Rp 45,6 miliar, sehingga Telkom resmi memegang 80% saham perusahaan ini.<ref name=Indotelko>{{id}} {{cite journal
Tanggal 3 Mei 2018 menjadi tonggak sejarah bagi Perseroan yang ditandai dengan penggabungan 3 entitas Patrakom, Metrasat, dan Prosat Telkom menjadi PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebuah langkah strategis untuk memperkuat bisnis satelit Telkom. Tahun yang sama, Telkomsat meraih lisensi sebagai penyelenggara jaringan tetap tertutup (Jartup) Satelit, melaksanakan serah-terima Satelit Merah Putih dari Space System Loral (SSL), dan resmi mengoperasikan satelit tersebut.<ref>[https://www.telkomsat.co.id/id/berita/ceo-telkomgroup-resmikan-telkomsat-102/ PT Petra Telekomunikasi Indonesia (Pertakom) berubah nama menjadi PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat)]</ref>
| author = INDOTELKO
| year =
| month =
| title = Garap Maritime Broadband, Telkom Kuasai Patrakom
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://www.indotelko.com/kanal?c=id&it=Garap-Maritime-Broadband-Telkom-Kuasai-Patrakom
| publisher =
| format =
| accessdate = 23-Januari-2015
}}</ref> Pada akhir tahun 2013, Telkom juga resmi membeli 20% saham perusahaan ini yang dipegang oleh PT [[Tanjung Mustika]].<ref name="patra">{{Cite web|url=https://investasi.kontan.co.id/news/telkom-tuntaskan-akuisisi-patrakom-pekan-ini|title=Telkom tuntaskan akuisisi Patrakom pekan ini|publisher=Kontan|first=Amailia Putri|last=Hasniawati|date=29 November 2013|language=id|access-date=15 April 2023}}</ref> Pada tahun 2015, perusahaan ini meluncurkan produk [[mangoesky]] untuk dapat menyediakan akses internet di wilayah terpencil. Pada tahun 2016, perusahaan ini meneken kontrak kerja sama dengan [[Pelni]] mengenai penyediaan [[Sistem Komunikasi Kapal Laut]] (Siskomkap). Perusahaan ini kemudian meluncurkan produk [[coconnet]] untuk dapat menyediakan akses internet di atas kapal laut.
Pada tahun 2019, Telkomsat memperkenalkan logo barunya dan pada tahun ini Telkomsat melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama untuk pengelolaan satelit Telkom-2 dan Telkom-3S dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
[[File:Telkom GSA in km dorolonda.jpg|thumb|Antena milik perusahaan ini di atas KM Dorolonda milik [[Pelni]]]]
Pada tahun 2017, perusahaan ini meluncurkan aplikasi [[Vessel Information System]] (VIS) untuk dapat menampilkan informasi dan memantau kapal laut secara [[waktu nyata]]. Pada tahun 2018, nama perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang.<ref>[https://www.telkomsat.co.id/id/berita/ceo-telkomgroup-resmikan-telkomsat-102/ PT Petra Telekomunikasi Indonesia (Pertakom) berubah nama menjadi PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat)]</ref> Perusahaan ini kemudian mendapat izin untuk menyediakan jartatup dengan satelit. Perusahaan ini lalu juga mulai mengoperasikan satelit [[Telkom-4]] dan meluncurkan produk [[USAT]]. Pada tahun 2019, perusahaan ini meneken perjanjian usaha dengan Telkom terkait satelit [[Telkom-2]] dan [[Telkom-3S]]. Pada tahun 2020, Telkom mengalihkan bisnis satelitnya ke perusahaan ini. Perusahaan ini kemudian meneken perjanjian untuk mengakuisisi 36% saham [[TS Global Network]] Sdn. Bhd. (TSGN) asal [[Malaysia]] yang dipegang oleh [[Telin]]. Perusahaan ini juga meneken perjanjian untuk mengakuisisi SBU Metrasat milik [[TelkomMetra]].<ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.telkomsat.co.id/id/sejarah-kami|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Telkom Satelit Indonesia|language=id|access-date=15 April 2023}}</ref>
Pada pertengahan tahun 2020, Telkomsat melakukan penandatanganan [https://www.telkomsat.co.id/id/berita/telkomsat-mengakusisi-saham-kepemilikan-tsgn-dari-telin-199 CSPA] ''(Conditional Share Purchase Agreement)'' dengan Telin terkait pengalihan 36% saham TSGN dari Telin kepada Telkomsat. Pada tahun yang sama juga terjadi pemisahan SBU Metrasat dari Telkom Metra sebagai langkah konsolidasi pengelolaan seluruh bisnis satelit TelkomGroup dibawah alih Telkomsat. Dan diakhir tahun 2020, Telkomsat ditunjuk oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika ([[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|KOMINFO]]) sebagai pemenang seleksi pengguna Filing Satelit Indonesia di Slot Orbit 113 BT.
Di tahun 2021, Telkomsat menandatangani ''Sale and Purchase Agreement'' (SPA) dengan Telin terkait akusisi 36% saham TSGN. Pada tahun yang sama, Telkomsat juga menandatangani Kontrak Kerja Sama dengan Thales Alenia Space untuk membangun High Throughput Satellite (HTS) di Slot Orbit 113BT.
Memasuki tahun 2022, Telkomsat mendapatkan [https://www.telkomsat.co.id/id/berita/dorong-pemerataan-akses-internet-telkomsat-peroleh-hak-labuh-starlink-dari-kominfo-303 Hak Labuh Satelit Starlink] dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) khusus untuk penggelaran layanan ''backhaul'', selain juga mendapatkan ''License for Commercialization''/ISR untuk layanan [[Starlink]] ini. Pada tahun ini pula dilakukan komersialisasi perdana Starlink.<ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.telkomsat.co.id/id/sejarah-kami|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Telkom Satelit Indonesia|language=id|access-date=15 April 2023}}</ref>
Pada tahun 2023, Telkomsat memperbaharui tagline terbarunya menjadi "''Discover New Horizons''". Melalui tagline baru ini diharapkan Telkomsat terus menunjukkan komitmennya untuk selalu relevan dalam bisnis dan teknologi satelit serta berinovasi untuk menemukan peluang-peluang baru.
Pada bulan Februari 2024, perusahaan meluncurkan High Troughput Satellite (HTS) pertama yang diberi nama Satelit Merah Putih-2 yang melengkapi satelit yang dioperasikan sebelumnya diantaranya : Satelit Telkom 3S, Satelit Merah Putih, Satelit / Kondosat MySat (dioperasikan oleh TSGN, anak usaha Telkomsat di Malaysia).
Selanjutnya pada tahun yang sama, Telkomsat juga melengkapi Satelit HTS-nya dengan telah mengorbitnya satelit hasil kerjasama komersial antara Telkomsat dengan APSTAR (operator satelit asal Hongkong) yang diberi nama Satelit Merah Putih-3.
Dengan kapasitas satelit yang dimiliki saat ini, membuktikan komitmen Telkomsat untuk mengambil peran penting pembangunan dan penyediaan layanan konektivitas, baik untuk ''populated area'' maupun ''geographycal area'' di seluruh wilayah NKRI dan kawasan Asia Tenggara.
== Referensi ==
|