Kota Banjarmasin: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 23737156 oleh 36.75.64.39 (bicara) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Sejarah: Kesalahan pengetikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(52 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 20:
| julukan = Kota Seribu Sungai
| motto = Kayuh baimbai<br/>{{small|{{lang icon|Banjar|Banjar}} Mendayung bersama-sama}}
| lambang =
| peta = Lokasi Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin.svg
| map_caption = Letak Banjarmasin di Kalimantan Selatan
| koordinat =
| pushpin_map = Indonesia Kalimantan Selatan#Indonesia Kalimantan#Indonesia
| pushpin_label =
| pushpin_label_position = left
| nama_wakil_walikota = [[Arifin Noor]]
▲| nama kepala daerah = [[Ibnu Sina (politikus)|Ibnu Sina]], S.Pi., M.Si.
| nama_sekretaris_daerah = Ikhsan Budiman
| luas = 98,46
| luasref = <ref name="BMASIN">{{cite web|url=https://banjarmasinkota.bps.go.id/publication/2022/02/25/f42afef0b5bf0b485312c248/kota-banjarmasin-dalam-angka-2022.html|title=Kota Banjarmasin Dalam Angka 2022|website=BPS Kota Banjarmasin|accessdate=7 Maret 2022|5=formatpdf|pages=7,|archive-date=2022-03-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220307111713/https://banjarmasinkota.bps.go.id/publication/2022/02/25/f42afef0b5bf0b485312c248/kota-banjarmasin-dalam-angka-2022.html|dead-url=no}}</ref>
| penduduk =
| penduduktahun = 30 Juni [[
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
| kepadatan = auto
| kecamatan = 5 [[kecamatan]]
| kelurahan = 52 [[kelurahan]]
Baris 46 ⟶ 45:
| kodearea = +62 511
| SNI = BJM<ref>[http://ftp.paudni.kemdiknas.go.id/paudni/2011/06/SNI_7657-2010_Singkatan_Nama_Kota.pdf SNI 7657:2010 Singkatan nama kota]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|
▲| dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=29 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
| IPM = {{increase}}
▲| nomor_polisi = '''DA xxxx''' A*/C*/I*/J*/N*/O*/
▲| IPM = {{increase}} 77,97 ([[2022]])<br> {{fontcolor|Green|tinggi}}<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=29 Desember 2022|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
| web = {{url|http://banjarmasinkota.go.id}}
}}
'''Banjarmasin''' adalah [[kota]] terbesar di provinsi [[Kalimantan Selatan]], yang berada di [[Indonesia]]. Kota ini pernah menjadi ibu kota provinsi [[Kalimantan (provinsi)|Kalimantan]] (1945–1956) dan provinsi [[Kalimantan Selatan]] (1956–2022). Kota Banjarmasin yang dijuluki ''Kota Seribu Sungai'' ini memiliki wilayah seluas 98,46 km² yang wilayahnya merupakan delta atau kepulauan yang terdiri dari sekitar 25 buah pulau kecil (delta) yang dipisahkan oleh sungai-sungai di antaranya [[Pulau Tatas]], [[Pulau Kelayan]], [[Pulau Rantauan Keliling]], Pulau Insan, Pulau Kembang, Pulau Bromo dan lain-lain.
Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] pada akhir tahun
== Sejarah ==
Baris 79 ⟶ 76:
=== Kerajaan Banjar ===
Kota Banjarmasin sebelum tahun 1526 adalah nama kampung yang terletak di bagian utara muara [[Sungai Kuin]], yaitu kawasan Kelurahan [[Kuin Utara, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Kuin Utara]] dan [[Alalak Selatan, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Alalak Selatan]] saat ini. Banjarmasin berasal dari kata Banjarmasih, nama asli Banjarmasin sebelum dirobah nama oleh Belanda dari kata Banjarmasih. Dalam kontrak di abad ke-17 (tahun 1663) dengan VOC masih kita dapatkan istilah Bandzermasch (Banjarmasih). Banjarmasih adalah nama suatu kampung di muara sungai
Kampung ''Banjar Masih'' terbentuk oleh lima aliran sungai kecil, yaitu [[Sungai Sipandai]], [[Sungai Sigaling]], [[Sungai Keramat]], [[Sungai Jagabaya]] dan [[Sungai Pangeran]] yang semuanya bertemu membentuk sebuah danau. Kata ''Banjar'' berasal dari Bahasa Melayu yang berarti kampung atau juga berarti berderet-deret sebagai letak perumahan kampung berderet sepanjang tepian sungai.<ref>{{Cite web |url=https://wartaniaga.com/2019/11/peta-banjarmasin-abad-17-diserahkan-kementerian-pendidikan-belanda/ |title=Salinan arsip |access-date=2021-07-01 |archive-date=2021-07-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210709181633/https://wartaniaga.com/2019/11/peta-banjarmasin-abad-17-diserahkan-kementerian-pendidikan-belanda/ |dead-url=no }}</ref><ref name="Sejarah Daerah Kalimantan Selatan">{{cite book
| language= id
Baris 99 ⟶ 96:
Pada abad ke-16, muncul Kerajaan Banjar Masih dengan raja pertama Raden Samudera, seorang pelarian yang terancam keselamatannya oleh pamannya Pangeran Tumenggung yang menjadi raja [[Kerajaan Negara Daha]] sebuah kerajaan [[Hindu]] di pedalaman ([[Hulu Sungai]]). Kebencian Pangeran Tumenggung terjadi ketika [[Maharaja Sukarama]] masih hidup berwasiat agar cucunya Raden Samudera yang kelak menggantikannya sebagai [[raja]]. Raden Samudera sendiri adalah putra dari pasangan Puteri Galuh Intan Sari (anak perempuan Maharaja Sukarama) dan Raden Bangawan (keponakan Maharaja Sukarama). Atas bantuan [[Arya Taranggana]], [[mangkubumi]] negara Daha, [[Raden Samudera]] melarikan diri ke arah hilir [[sungai Barito]] yang kala itu terdapat beberapa kampung di antaranya kampung Banjar (disebut juga Banjar Masih).
Sekitar tahun 1520, [[Patih Masih]] (kepala Kampung Banjar) dan para [[patih]] (kepala kampung) sekitarnya sepakat menjemput Raden Samudera yang bersembunyi di kampung Belandean dan setelah berhasil merebut [[Bandar Muara Bahan]] di [[daerah Bakumpai]], yaitu [[bandar]] perdagangan negara Daha dan memindahkan pusat perdagangan ke pelabuhan '''Bandar''' (dekat muara sungai Kelayan) beserta para penduduk dan pedagang, kemudian menobatkan Raden Samudera menjadi raja dengan gelar Pangeran Samudera. Hal ini menyebabkan peperangan dan terjadi penarikan garis demarkasi dan blokade ekonomi dari pantai terhadap pedalaman.
Pangeran Samudera mencari bantuan militer ke berbagai wilayah pesisir Kalimantan, yaitu [[Kintap, Tanah Laut|Kintap]], [[Satui, Tanah Bumbu|Satui]], [[pantai Swarangan|Swarangan]], [[Asam Asam]], [[Laut Pulo]], [[Pamukan]], [[Kesultanan Pasir|Pasir]], [[Kesultanan Kutai|Kutai]], [[Kesultanan Berau|Berau]], [[Karasikan]], [[Tanah Biaju|Biaju]], [[Taman Nasional Sebangau|Sebangau]], [[Mendawai, Katingan|Mendawai]], [[Sampit]], [[Kuala Pembuang|Pembuang]], [[Kerajaan Kotawaringin|Kota Waringin]], [[Kerajaan Tanjungpura|Sukadana]], [[Lawai]] dan [[Kerajaan Sambas|Sambas]].
Hal ini untuk menghadapi [[Kerajaan Negara Daha]] yang secara [[militer]] lebih kuat dan penduduknya kala itu lebih padat. Bantuan yang lebih penting adalah bantuan militer dari [[Kesultanan Demak]] yang hanya diberikan kalau raja dan penduduk memeluk Islam. [[Kesultanan Demak]] dan majelis ulama [[Walisanga]] kala itu sedang mempersiapkan aliansi strategis untuk menghadapi kekuatan kolonial [[Portugis]] yang memasuki kepulauan [[Nusantara]] dan sudah menguasai [[Kesultanan Malaka]].
Baris 111 ⟶ 108:
Kerajaan Banjar Masih berkembang pesat, Sultan Suriansyah digantikan anaknya Sultan [[Rahmatullah]] [[1550]]-[[1570]], selanjutnya [[Sultan Hidayatullah]] [[1570]]-[[1620]] dan [[Sultan Musta'in Billah]] [[1520]]-[[1620]]. Kota-kota yang terkenal di pulau Kalimantan pada awal abad ke-18 adalah Borneo (Brunei City), Ноrmata (Karimata), Marudo, Bendamarfin (Banjarmasin), dan Lava ([[Lawai]]). Untuk memperkuat pertahanan terhadap musuh, Sultan Mustainbillah mengundang [[Sorang]], yaitu panglima perang suku Dayak Ngaju beserta sepuluh orang lainnya untuk tinggal di keraton. Seorang masuk Islam dan menikah dengan adik sultan, kemungkinan dia adik dari isteri Sultan, yaitu [[Nyai Siti Diang Lawai]] yang berasal dari kalangan suku Biaju (Dayak Ngaju). Tahun [[1596]], [[Belanda]] merampas 2 jung lada dari Banjarmasin yang berdagang di [[Kesultanan Banten]]. Hal ini dibalas ketika [[ekspedisi]] [[Belanda]] yang dipimpin Koopman Gillis Michaelszoon tiba di Banjarmasin tanggal [[7]] [[Juli]] [[1607]].
Pada tahun [[1612]], armada [[Belanda]] tiba di Banjar Masih (Banjar Lama) untuk membalas atas ekspedisi tahun 1607. Armada ini menyerang Banjar Masih dari arah [[pulau Kembang]] dan menembaki keraton di [[sungai Kuin]] pusat pemerintahan Kesultanan Banjar sehingga kota Banjar (kini [[Banjar Lama]]) atau kampung Keraton dan sekitarnya hancur, sehingga [[ibu kota]] [[kerajaan]] dipindahkan dari Banjar Masih ke [[Martapura]]. Walaupun ibu kota kerajaan telah dipindahkan tetapi aktivitas perdagangan di pelabuhan Banjarmasin (kota Tatas) tetap ramai.
Menurut berita dinasti Ming tahun [[1618]] menyebutkan bahwa terdapat rumah-rumah di atas air yang dikenal sebagai rumah Lanting (rumah rakit) hampir sama dengan apa yang dikatakan Valentijn. Di Banjarmasin (kota Tatas) banyak sekali rumah dan sebagian besar mempunyai dinding terbuat dari bambu (bahasa Banjar: ''pelupuh'') dan sebagian dari kayu. Rumah-rumah itu besar sekali, dapat memuat 100 orang, yang terbagi atas kamar-kamar. Rumah besar ini dihuni oleh satu keluarga dan berdiri di atas tiang yang tinggi. Menurut Willy, kota Tatas (kini Banjarmasin Tengah di sungai Martapura) terdiri dari 300 buah rumah. Bentuk rumah hampir bersamaan dan antara rumah satu dengan lainnya yang dihubungkan dengan titian. Alat angkutan utama pada masa itu adalah jukung atau perahu.
Baris 122 ⟶ 119:
Tahun 1747, VOC-Belanda memperoleh Pulau Tatas (Banjarmasin bagian Barat) yang menjadi pusat Banjarmasin semenjak saat itu hingga ditinggalkan Belanda tahun 1809. Tahun 1810 Inggris menduduki Banjarmasin.<ref>{{en}} (2007){{cite web|url=http://www.indonesianhistory.info/map/british1810.html?zoomview=1|title=British possessions in Indonesia, 1810-1817|publisher=Robert Cribb|date=|work=Digital Atlas of Indonesian History|accessdate=11 August 2011|archive-date=2012-05-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20120512101011/http://www.indonesianhistory.info/map/british1810.html?zoomview=1|dead-url=yes}}</ref> dan menyerahkannya kembali kepada Belanda tahun 1817. Daerah Banjar Lama (Kuin) dan Banjarmasin bagian Timur masih tetap menjadi daerah pemerintahan pribumi di bawah Sultan Banjar dengan pusat pemerintahan di keraton Martapura (istana kenegaraan) hingga diserahkan pada tanggal 14 Mei 1826.
Pada tahun 1835, misionaris mulai beroperasi di Banjarmasin.<ref>{{en}} (1836){{cite book|pages=578|url=http://books.google.co.id/books?id=q_UDAAAAQAAJ&dq=Banjer&pg=PA578#v=onepage&q=Banjer&f=false|title=Evangelical magazine and missionary chronicle|volume=14|publisher=s.n.|access-date=2011-06-06|archive-date=2023-03-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230310171510/https://books.google.co.id/books?id=q_UDAAAAQAAJ&dq=Banjer&pg=PA578&hl=id#v=onepage&q=Banjer&f=false|dead-url=no}}</ref> Tahun 1849, Banjarmasin (Pulau Tatas) menjadi ibu kota Divisi Selatan dan Timur Borneo.<ref>{{en}} {{cite book |url=http://books.google.co.id/books?id=QKgraWbb7yoC&lpg=PA211&dq=banjermasin&pg=PA211#v=onepage&q=banjermasin&f=false |title=Southeast Asia: a historical encyclopedia, from Angkor Wat to East ... |volume=3 |first=Keat Gin |last=Ooi |pages=211 |publisher=ABC-CLIO |year=2004 |isbn=9781576077702 |access-date=2011-04-23 |archive-date=2023-03-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230310171513/https://books.google.co.id/books?id=QKgraWbb7yoC&lpg=PA211&dq=banjermasin&pg=PA211&hl=id#v=onepage&q=banjermasin&f=false |dead-url=no }}ISBN [
Pada tahun 1936, ditetapkan ''Ordonantie'' pembentukan ''Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost'' (Stbld. 1936/68). Borneo Barat dan Borneo Selatan-Timur menjadi daerah Karesidenan dan sebagai Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost yang pusat pemerintahannya adalah Banjarmasin.<ref>{{Cite web |url=http://books.google.com/books?id=SawyrExg75cC&lpg=PA108&dq=Gouvernementen%20Sumatra%2C%20Borneo%20en%20de%20Groote-Oost&hl=id&pg=PA108#v=onepage&q&f=false |title=Historical dictionary of Indonesia Oleh R. B. Cribb,Audrey Kahin |access-date=2011-07-04 |archive-date=2023-03-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230310171522/https://books.google.com/books?id=SawyrExg75cC&lpg=PA108&dq=Gouvernementen+Sumatra,+Borneo+en+de+Groote-Oost&hl=id&pg=PA108#v=onepage&q&f=false |dead-url=no }}</ref>
Baris 132 ⟶ 129:
=== Masa Kemerdekaan Indonesia ===
Tanggal 17 September 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu (tentara Australia) yang memasuki Banjarmasin.<ref>{{Cite web |url=http://www.indonesianhistory.info/map/allied45.html?zoomview=1 |title=Allied re-occupation, August 1945-March 1946 |access-date=2011-07-25 |archive-date=2012-05-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120512095718/http://www.indonesianhistory.info/map/allied45.html?zoomview=1 |dead-url=yes }}</ref><ref>{{en}} {{cite book|last=Johnston|first=Mark|year=2000|url=http://books.google.co.id/books?id=zOgMy7rBFCoC&lpg=PA114-IA2&dq=bandjermasin%20Borneo&pg=PA114-IA2#v=onepage&q=bandjermasin%20Borneo&f=false|title=Fighting the enemy: Australian soldiers and their adversaries in World War II|publisher=Cambridge University Press|isbn=0521782228|access-date=2011-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230310171514/https://books.google.co.id/books?id=zOgMy7rBFCoC&lpg=PA114-IA2&dq=bandjermasin+Borneo&pg=PA114-IA2&hl=id#v=onepage&q=bandjermasin%20Borneo&f=false|archive-date=2023-03-10|dead-url=no}}ISBN 978-0-521-78222-7</ref> Pada tanggal 1 Juli 1946, [[H. J. van Mook]] menerima daerah Borneo en de Groote-Oost dari tentara pendudukan Sekutu dan menyusun rencana pemerintahan federal melalui [[Konferensi Malino]] (16-22 Juli 1946) dan [[Konferensi Denpasar]] (7-24 Desember 1946) yang memutuskan pembentukan 4 negara bagian yaitu Jawa, Sumatra, Borneo (Netherlands Borneo) dan Timur Besar (Negara Indonesia Timur), namun pembentukan negara Borneo terhalang karena ditentang rakyat Banjarmasin.<ref>{{id}} {{cite book|pages=34|url=http://books.google.co.id/books?id=J0D5OQrqAkQC&lpg=PA34&dq=Borneo%20en%20de%20Groote-Oost&pg=PA34#v=onepage&q=Borneo%20en%20de%20Groote-Oost&f=false|title=Jurnal sejarah: pemikiran, rekonstruksi, persepsi|authors=Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=1858-2117|access-date=2011-07-25|archive-date=2023-03-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230310171509/https://books.google.co.id/books?id=J0D5OQrqAkQC&lpg=PA34&dq=Borneo+en+de+Groote-Oost&pg=PA34&hl=id#v=onepage&q=Borneo%20en%20de%20Groote-Oost&f=false|dead-url=no}}</ref><ref>{{id}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=BJrFsQ0SwzgC&lpg=PA586&dq=Borneo%20en%20de%20Groote-Oost&pg=PA588#v=onepage&q=Borneo%20en%20de%20Groote-Oost&f=false|title=Ensiklopedi umum|publisher=Kanisius|isbn=9794135224|editor=Abdul Gafar Pringgodigdo, Hassan Shadily|page=588
Pada tahun 1946, Banjarmasin sebagai ibu kota [[Daerah Banjar]] satuan kenegaraan sebagai daerah bagian dari [[Republik Indonesia Serikat]]. Kotapradja Banjarmasin termasuk ke dalam Daerah Banjar, meskipun demikian Daerah Banjar tidak boleh mencampuri hak-hak dan kewajiban rumah-tangga Kotapradja Banjarmasin dalam daerahnya sendiri.<ref>{{cite web |title=Masa Pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS) |author=Pangeran Adjie Benni Syarief Fiermansyah Chaliluddin |work= |publisher= |date= |month= |year= |url=http://kesultanan_pasir.tripod.com/sadurangas/id12-3.html |accessdate=12 april 2011 |archive-date=2011-07-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110719235719/http://kesultanan_pasir.tripod.com/sadurangas/id12-3.html |dead-url=no }}</ref>
Baris 176 ⟶ 173:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Riviergezicht met prauwen Bandjermasin TMnr 60040631.jpg|jmpl|250px|Sungai di Banjarmasin]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Riviergezicht met prauwen en een raderboot Bandjermasin TMnr 60018682.jpg|jmpl|220px|Perahu Tambangan bersampung bengkok (melengkung) yang sekarang sudah punah]]
[[Sungai]] menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kota Banjarmasin sehingga Banjarmasin mendapat julukan "kota seribu sungai" meski sungai yang mengalir di Banjarmasin tak sampai seribu. Sungai menjadi wadah aktivitas utama masyarakat zaman dahulu hingga sekarang, utamanya dalam bidang perdagangan dan transportasi. Sungai-sungai yang membelah kota ini, diupayakan sebagai magnet ekonomi, khususnya pariwisata.<ref>{{Cite web |url=http://www.antaranews.com/berita/334705/banjarmasin-diarahkan-jadi-kota-berbasis-sungai |title=Banjarmasin diarahkan jadi kota berbasis sungai |access-date=2013-02-20 |archive-date=2012-11-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121101053716/http://www.antaranews.com/berita/334705/banjarmasin-diarahkan-jadi-kota-berbasis-sungai |dead-url=no }}</ref> Data dari Dinas Kimprasko Banjarmasin menunjukkan pada 1997 di Ibu Kota Kalimantan Selatan itu terdapat 117 sungai, kemudian pada 2002 berkurang menjadi 70 sungai, lalu pada 2004 sampai sekarang hanya tinggal 60 sungai.<ref>[[Barito Post]] edisi 15 Maret 2008</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.greencitizenindonesia.com/2009/07/menyelamatkan-sungai-bukan-cuma-pasar.html |title=Menyelamatkan Sungai, Bukan Cuma Pasar Terapung
Berikut adalah beberapa nama sungai yang mengaliri Kota Banjarmasin.<br />
Baris 306 ⟶ 303:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Scheepvaartverkeer op een zijrivier van de Martapoera Bandjermasin Borneo TMnr 10014062.jpg|jmpl|250px|Kehidupan masyarakat Banjar di [[Sungai Martapura]] tempo dulu.]]
[[Berkas:PengantinBanjar.jpg|jmpl|250px|3 Macam [[Busana Pengantin Banjar]]]]
[[Berkas:
Mayoritas penduduk kota Banjarmasin berasal dari suku [[Suku Banjar|Banjar]] (79,26%). Penduduk asli yang mendiami Banjarmasin adalah orang [[Suku Banjar#Banjar Kuala|Banjar Kuala]] yang memiliki budaya sungai dengan interaksi masyarakat yang sangat kuat terhadap sungai baik dalam kegiatan sosial maupun ekonomi. Hal ini dapat diihat dari adanya Pasar Terapung yang menjadi salah satu objek wisata andalan Kota Banjarmasin.<ref>{{Cite web|title=Pasar Terapung Siring Piere Tendean Kota Banjarmasin Diperkirakan Buka Setelah Lebaran|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2022/03/07/pasar-terapung-siring-piere-tendean-kota-banjarmasin-diperkirakan-buka-setelah-lebaran|website=Banjarmasinpost.co.id|language=id-ID|access-date=2023-05-21|archive-date=2023-05-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20230521075350/https://banjarmasin.tribunnews.com/2022/03/07/pasar-terapung-siring-piere-tendean-kota-banjarmasin-diperkirakan-buka-setelah-lebaran|dead-url=no}}</ref> Di perkampungan sepanjang aliran-aliran sungai hampir 100% masih dihuni masyarakat asli Banjar Kuala. Di Banjarmasin juga banyak orang Banjar dari daerah-daerah lain di Kalimantan Selatan, baik dari sekitar kawasan [[Banjar Bakula]] yang juga didiami suku [[Banjar Kuala]], maupun dari kawasan dari [[Banua Anam]] yang didiami suku [[Suku Banjar#Banjar Hulu|Banjar Hulu]] dan [[Suku Banjar#Banjar Batang Banyu|Banjar Batang Banyu]].
Suku minoritas terbesar yang cukup mudah ditemui di Banjarmasin yaitu suku [[Suku Jawa|Jawa]] (10,27%), [[Suku Madura|Madura]] (3,17%) dan keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] (1,56%). Orang Jawa umumnya tersebar merata, sedangkan orang Madura
Suku-suku lainnya yang terdapat di Banjarmasin yaitu suku [[Suku Bugis|Bugis]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Batak|Batak]] dan lain-lain. Umumnya etnis-etnis lain yang sudah lama menetap di Banjarmasin akan mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Banjar karena sudah mengikuti adat istiadat, budaya dan bahasa Banjar, atau melakukan perkawinan dengan orang Banjar.
Baris 435 ⟶ 432:
{{Pie chart|value1=95.54|value2=2.41|value3=1.04|value4=0.68|value5=0.07|value6=0.02|value7=0.24|value8=0|color8=Black|color7=LightGreen|color6=Red|color5=Orange|color4=Yellow|color3=DarkOrchid|color2=DodgerBlue|color1=Green|caption=Agama di Banjarmasin|label1=[[Islam]]|label2=[[Kristen]]|label3=[[Katolik]]|label4=[[Agama Buddha|Buddha]]|label5=[[Agama Hindu|Hindu]]|label6=[[Khonghucu]]|label7=Lainnya|label8=Tidak tahu}}
Berikut jumlah tempat ibadah di Kota Banjarmasin tahun 2015:
Baris 571 ⟶ 567:
* SMALB YPLB Pejambuan Banjarmasin
* SMALB- B/C DHARMA WANITA BANJARMASIN TIMUR
'''<big>Sekolah Menengah Kejuruan</big>'''
Baris 595 ⟶ 589:
* Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Banjarmasin
* [http://man2kotabjm.sch.id '''Madrasah Aliyah Negeri 2 (Model) Kota Banjarmasin''']<ref>{{Cite web|title=Beranda Website|url=https://man2kotabjm.sch.id/|website=MAN 2 Kota Banjarmasin|language=id-ID|access-date=2021-08-26|archive-date=2021-08-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20210826110839/https://man2kotabjm.sch.id/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|title=Masuk • Instagram MAN 2 Kota Banjarmasin|url=https://instagram.com/man2kotabjm_official?utm_medium=copy_link|website=Instagram MAN 2 Kota Bjm|access-date=2021-08-26|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913082837/https://www.instagram.com/man2kotabjm_official/?utm_medium=copy_link|dead-url=no}}</ref>
* Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota Banjarmasin
* MAS Al-Istiqomah
Baris 616 ⟶ 609:
* [[Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Indonesia Banjarmasin|Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Banjarmasin)]]
* [[Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bina Banua|Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Banua]]
* [[Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia|Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI)]]<ref>[
* [[Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional|Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional (STIENAS)]]
* [[Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam|Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam (STIH SA)]]
Baris 634 ⟶ 627:
[[Berkas:Gedung TVRI Stasiun Kalimantan Selatan.JPG|jmpl|250px|ka|Gedung TVRI Stasiun Kalimantan Selatan]]
=== Radio ===
* [[RRI Banjarmasin]] <ref>{{Cite web |url=http://www.rribanjarmasin.info/ |title=LPP RRI Banjarmasin |access-date=2010-08-24 |archive-date=2010-08-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100801060652/http://www.rribanjarmasin.info/ |dead-url=yes }}</ref>
* Radio Jaringan Nirwana Group Banjarmasin <ref>{{Cite web |url=http://www.nirwanagroup.net/ |title=Salinan arsip |access-date=2021-05-10 |archive-date=2020-02-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200221053259/http://www.nirwanagroup.net/ |dead-url=yes }}</ref>
* Radio Abdi Persada<ref>{{Cite web |url=http://abdipersadafm.com/ |title=Situs Resmi Radio Abdi Persada |access-date=2011-06-19 |archive-date=2013-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130712094711/http://abdipersadafm.com/ |dead-url=yes }}</ref>
* Radio Smart FM<ref>{{Cite web |url=http://radiosmartfm.com/ |title=Situs Resmi Radio SmartFM |access-date=2011-04-23 |archive-date=2011-04-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110426003144/http://radiosmartfm.com/ |dead-url=yes }}</ref>
* i-Radio Banjarmasin 90,10 FM<ref>
* Radio Al-Jihad FM 105,10
* Radio Gema FM 105,90
Baris 645 ⟶ 638:
* Radio Music Channel 96,00 FM
* Radio Khana 98,40 FM
* Radio
* Radio Sabilal Muhtadin 88,50 FM
* Radio Nusantara Antik 102,70 FM
* Radio Madinatussalam 90,90 FM
Baris 690 ⟶ 684:
* [[Kubah Habib Basirih]]
* [[Pasar Terapung Muara Kuin]] di muara Sungai Kuin, salah satu anak [[Sungai Barito]].
* [[Taman Agro Wisata PKK Banjar Bungas]]
* Patung Bekantan
* [[Menarang pandang siring|Menara Pandang]]<ref>{{Cite web|title=Tak Jauh dari Patung Bekantan Banjarmasin, Ada Replika Rumah Banjar dan Monumen Jukung|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/03/17/tak-jauh-dari-patung-bekantan-banjarmasin-ada-replika-rumah-banjar-dan-monumen-jukung|website=Banjarmasinpost.co.id|language=id-ID|access-date=2023-05-21|archive-date=2023-05-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20230521075617/https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/03/17/tak-jauh-dari-patung-bekantan-banjarmasin-ada-replika-rumah-banjar-dan-monumen-jukung|dead-url=no}}</ref>
* Kawasan Industri Kayu Rakyat di Kelurahan Alalak Selatan dan Tengah.
* [[Taman Siring Sungai Martapura]] yang terletak di tengah kota Banjarmasin, berseberangan dengan Masjid Raya Sabilal Muhtadin.
Baris 755 ⟶ 748:
{{Banjar Bakula}}
{{Kalimantan Selatan}}
[[Kategori:Kota Banjarmasin| ]]
[[Kategori:Kota di Kalimantan|Banjarmasin]]
|