Lingga (marga): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kanguda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
raja = sibayak (bahasa Batak Karo)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(32 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove|date=May 2022}}
'''Marga Lingga''' merupakan marga yang berasal dari suku [[Pakpak]] yang merupakan Subsuku Batak. Kebanyakan dari marga Lingga hidup disekitar [[Kabupaten Dairi]], [[Kabupaten Pakpak Bharat]], dan [[Kabupaten Simalungun]]. Oleh karena itu ada sebagian dari marga Lingga yang mengaku sebagai keturunan [[Suku Simalungun]]. Karena mereka telah lama tinggal disekitar tanah Simalungun.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Pa Sendi Sibayak van Lingga met zijn vrouw en andere familie Sumatra TMnr 10005428.jpg|300px|jmpl|Sibayak Lingga, Pa Sendi, beserta keluarganya (1914–1919).]]
'''Lingga''' adalah salah satu marga [[Suku Batak|Batak]] yang terdapat pada masyarakat [[Suku Pakpak|Batak Pakpak]], [[Suku Karo|Batak Karo]], dan [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]]. Daerah penyebaran marga Lingga adalah di sekitar [[Kabupaten Dairi]], [[Kabupaten Karo]], [[Kabupaten Aceh Tenggara]], [[Kota Subulussalam]], dan [[Kabupaten Simalungun]]. Penyebaran marga Lingga yang sporadis berdampak pada terbentuknya kelompok-kelompok marga Lingga dengan ciri kebudayaan yang berbeda satu sama lain tergantung daerah penyebarannya.
 
=== Kerajaan Lingga ===
Penerimaan marga Lingga dalam suku Simalungun tidak luput dari pepatah yang ada dalam suku Simalungun:
Kerajaan Lingga di tanah Batak [[Gayo]], menurut M. Junus Djamil dalam bukunya "Gajah Putih" yang diterbitkan oleh Lembaga Kebudayaan Atjeh pada tahun 1959, [[Kota Banda Aceh|Kutaraja]], mengatakan bahwa sekitar pada abad ke-11 (Penahunan ini mungkin sangat relatif karena kerajaan Lamuri telah eksis sebelum abad ini, penahunan yang lebih tepat adalah antara abad ke 2-9 M), Kerajaan Lingga didirikan oleh orang-orang Batak Gayo pada era pemerintahan '''Sultan Machudum Johan''' Berdaulat Mahmud Syah dari [[Kesultanan Perlak]]. Informasi ini diketahui dari keterangan Raja Uyem dan anaknya Raja Ranta yaitu Raja Cik Bebesan dan dari Zainuddin yaitu dari raja-raja Kejurun Bukit yang kedua-duanya pernah berkuasa sebagai raja dipada era kolonial [[Belanda]].
"Sin Raya, sini Purba, sin Dolog, sini Panei. Na ija pe lang na mubah, asal ma marholong ni atei"
 
Raja Lingga I, yang menjadi keturunan langsung Batak, disebutkan mempunyai 6 orang anak. Yang tertua seorang wanita bernama '''Empu Beru''' atau Datu Beru, yang lain '''[[Sebayak]] Lingga''', '''Meurah Johan''' dan '''Meurah Lingga''', '''Meurah Silu''' dan '''Meurah Mege'''.
Beberapa marga Lingga sudah mulai beradptasi dengan lingkungan sekitarnya. Seperti halnya beberapa marga Lingga yang berada di sekitar daerah Simalungun sudah mulai menggunakan adat-adat Simalungun dalam beberapa ataupun seluruh acara adat yang mereka lakukan.
 
Sebayak Lingga kemudian merantau ke tanah Batak leluhurnyaKaro tepatnya di [[Dataran Tinggi Karo|Karo]] dan membuka negeri di sana dia dikenal dengan Raja Lingga Sibayak. Meurah Johan mengembara ke [[Kabupaten Aceh Besar|Aceh Besar]] dan mendirikan kerajaannya yang bernama Lamkrak atau Lam Oeii atau yang dikenal dengan Lamoeri, Lamuri, [[Kerajaan Lamuri|Kesultanan Lamuri]] atau Lambri. Ini berarti kesultanan Lamuri di atas didirikan oleh Meurah Johan sedangkan Meurah Lingga tinggal di Linge, Gayo, yang selanjutnya menjadi raja Linge turun termurun. Meurah Silu bermigrasi ke daerah Pasai dan menjadi pegawai Kesultanan Daya di Pasai. Kesultanan Daya merupakan kesultanan syiah yang dipimpin orang-orang [[Persia]] dan [[Bangsa Arab|Arab]].
=== Kerajaan Lingga ===
Kerajaan Lingga di tanah Batak [[Gayo]], menurut M. Junus Djamil dalam bukunya "Gajah Putih" yang diterbitkan oleh Lembaga Kebudayaan Atjeh pada tahun 1959, [[Kota Banda Aceh|Kutaraja]], mengatakan bahwa sekitar pada abad ke-11 (Penahunan ini mungkin sangat relatif karena kerajaan Lamuri telah eksis sebelum abad ini, penahunan yang lebih tepat adalah antara abad ke 2-9 M), Kerajaan Lingga didirikan oleh orang-orang Batak Gayo pada era pemerintahan '''Sultan Machudum Johan''' Berdaulat Mahmud Syah dari [[Kesultanan Perlak]]. Informasi ini diketahui dari keterangan Raja Uyem dan anaknya Raja Ranta yaitu Raja Cik Bebesan dan dari Zainuddin yaitu dari raja-raja Kejurun Bukit yang kedua-duanya pernah berkuasa sebagai raja di era kolonial [[Belanda]].
 
Raja Lingga I, yang menjadi keturunan langsung Batak, disebutkan mempunyai 6 orang anak. Yang tertua seorang wanita bernama '''Empu Beru''' atau Datu Beru, yang lain '''Sebayak Lingga''', '''Meurah Johan''' dan '''Meurah Lingga''', '''Meurah Silu''' dan '''Meurah Mege'''.
 
Sebayak Lingga kemudian merantau ke tanah Batak leluhurnya tepatnya di [[Dataran Tinggi Karo|Karo]] dan membuka negeri di sana dia dikenal dengan Raja Lingga Sibayak. Meurah Johan mengembara ke [[Kabupaten Aceh Besar|Aceh Besar]] dan mendirikan kerajaannya yang bernama Lamkrak atau Lam Oeii atau yang dikenal dengan Lamoeri, Lamuri, [[Kerajaan Lamuri|Kesultanan Lamuri]] atau Lambri. Ini berarti kesultanan Lamuri di atas didirikan oleh Meurah Johan sedangkan Meurah Lingga tinggal di Linge, Gayo, yang selanjutnya menjadi raja Linge turun termurun. Meurah Silu bermigrasi ke daerah Pasai dan menjadi pegawai Kesultanan Daya di Pasai. Kesultanan Daya merupakan kesultanan syiah yang dipimpin orang-orang [[Persia]] dan [[Arab]].
 
Meurah Mege sendiri dikuburkan di Wihni Rayang di Lereng Keramil Paluh di daerah Linge. Sampai sekarang masih terpelihara dan dihormati oleh penduduk.
Baris 17 ⟶ 14:
Penyebab [[migrasi]] tidak diketahui. Akan tetapi menurut riwayat dikisahkan bahwa Raja Lingga lebih menyayangi bungsunya Meurah Mege. Sehingga membuat anak-anaknya yang lain lebih memilih untuk mengembara.
 
=== DINASTIDinasti BATAKLingga (LINGGA) ===
Dalam Dinasti Batak (Lingga) terdapat beberapa bagian yaitu :
 
Dalam Dinasti Batak (Lingga) terdapat beberapa bagian yaitu :
 
# Raja Lingga I di Gayo
Baris 29 ⟶ 25:
# Raja Lingga XIII menjadi Amir al-Harb Kesultanan [[Aceh]], pada tahun 1533 terbentuklah Kerajaan Johor baru di Malaysia yang dipimpin oleh Sultan Alauddin Mansyur Syah.
 
Raja Lingga XIII diangkat menjadi kabinet di kerajaan baru tersebut. Keturunannya mendirikan [[Kesultanan Riau-Lingga|Kesultanan Lingga]] di [[kepulauan Riau]], pulau Lingga{{fact}}, yang kedaulatannya mencakup Riau ([[Indonesia]]), Temasek ([[Singapura]]) dan sedikit wilayah [[Malaysia]].
 
Raja-raja di Sebayak Lingga Karo tidak terdokumentasi. Pada era Belanda kembali diangkat raja-rajanya tapi hanya dua era yaitu :
# Raja Sendi Sibayak Lingga (Pilihan Belanda)
# Raja Kalilong Sibayak Lingga
 
== Pranala luar ==
# Pardosipohan :* {{id}}[http://pardosipohan.blogspot.com/2006/12/lamuri-dan-fansur.html KESULTANAN BARUS: Lamuri dan Fansur]
 
[[Kategori:Marga IndonesiaBatak|Lingga]]
'''Sumber Informasi :'''
# Pardosipohan : [http://pardosipohan.blogspot.com/2006/12/lamuri-dan-fansur.html KESULTANAN BARUS: Lamuri dan Fansur]
 
[[Kategori:Marga Indonesia|Lingga]]