Umpatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[File:Profanity.svg|jmpl|kanan|Dalam kartun dan komik, umpatan sering kali ditampilkan dalam bentuk simbol, alih-alih kata-kata.]]
[[File:Twemoji12 1f92c.svg|jmpl|kanan|[[Emoji]] yang digunakan di [[jejaring sosial]] untuk mengekspresikan kemarahan atau frustrasi pengirim. Tergantung pada desain masing-masing platform, itu mungkin terdiri dari wajah memerah, mengerutkan kening dan simbol-simbol acak berwarna putih (seperti @#$%&, yang mewakili umpatan) di atas bilah hitam yang menutupi mulut, menunjukkan seseorang yang mengeluarkan sumpah serapah atau kata-kata [[penghinaan]].]] {{Penyensoran}}
'''Umpatan''', '''kata-kata kotor/kasar''', '''ucapan jorok''', '''sumpah serapah''', '''caci-maki''', atau '''ungkapan tidak senonoh''' adalah ungkapan bahasa yang [[Masyarakat|secara sosial]] bersifat menyerang, menghina, menistakan, atau merendahkan orang lain.<ref>{{Cite web|url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/profanity|title=Definition of Profanity|last=|first=|date=|website=Merriam-Webster Online Dictionary|access-date=2014-08-31}}</ref>
Baris 48 ⟶ 49:
== Pengaruh terhadap masyarakat ==
Penelitian oleh Jeffrey Bowers pada tahun 2011 menjelaskan bahwa penggunaan ungkapan-ungkapan kasar berdampak terhadap sekaligus mengubah perilaku
Studi lain<ref>{{Cite journal|last=Feldman|first=Gilald|date=Oct 2016|title=Profanity and honesty|url=https://www.gsb.stanford.edu/sites/gsb/files/publication-pdf/profanity.pdf|journal=Stanford|volume=|pages=44}}</ref> di Stanford pada tahun 2016 menjelaskan adanya hubungan langsung antara kata-kata kotor dan tingkat integritas (kejujuran). Berdasarkan penelitian terhadap 307 peserta ini, dua negara bagian AS (Connecticut dan New Jersey) yang teratas dalam penggunaan umpatan ternyata juga tertinggi dalam hal integritas. Pengertian terdahulu tentang "banyak anak yang mengumpat belajar dari perilaku orang dewasa" ternyata salah ketika telah dibuktikan bahwa mereka belajar mengumpat sebagai bagian dari perilaku menyesuaikan diri.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.in/books?id=sIGsBwAAQBAJ&pg=PA247&lpg=PA247&dq=profanity+in+sanskrit&source=bl&ots=_CMa01vqls&sig=ACfU3U3K3NHDeHBKZ4lmyilkTBRdGuF2Rw&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjN_N6v9-DgAhVaXSsKHTJyCYU4ChDoATABegQIBBAB#v=onepage&q=children&f=false|title=An Encyclopedia of Swearing: The Social History of Oaths, Profanity, Foul Language, and Ethnic Slurs in the English-speaking World|last=Hughes|first=Geoffrey|date=2015-03-26|publisher=Routledge|isbn=9781317476788|language=en}}</ref>
|