Pemena: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 114.125.20.198 (bicara) ke revisi terakhir oleh Badak Jawa (🗿 yoww)
Tag: Pembatalan
 
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het wooncomplex van Pa Mbelga met schedelhuis (geriten) en duiventil te Kabandjahe TMnr 60038147.jpg|jmpl|[[Siwaluh Jabu]], rumah tradisional masyarakat Karo dengan beberapa [[geriten]] di [[Kabanjahe, Karo|Kabanjahe]], [[Sumatera Utara]].]]
{{Aliran kepercayaan di Indonesia}}
'''Pemena''' adalah [[Keyakinan|kepercayaan]] ataupun [[agama]] tradisional masyarakat [[suku Karo|Batak Karo]]. Pemena memiliki makna kepercayaan yang pertama, yang dipegang dan dipahami oleh orang Karo.<ref name="Bangun2">{{id}} Bangun, Roberto. 1989. ''Mengenal orang Karo''. Jakarta: Yayasan Pendidikan Bangun.</ref> Pemena, dalam bahasa [[bahasa Karo|Batak Karo]], memiliki arti pertama atau yang awal.<ref name="Tarigan2">{{id}} Tarigan, Henry Guntur dan Jago Tarigan. 1979. ''Bahasa Karo''. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.</ref> Dalam hal agama yang diakui di [[Agama di Indonesia|Indonesia]], Pemena dimasukkan ke dalam agama [[Agama Hindu|Hindu]]. Alasannya karena keduanya memiliki persamaan dalam hal kepercayaan, tradisi, serta ritualnya.<ref>{{Cite web|last=Lestari|first=Khopipah Indah|date=2022-02-16|title=Agama Pamena: Pertama yang Sering Dilupa|url=https://theeditor.id/agama-pamena-pertama-yang-sering-dilupa/|website=The Editor|language=en-GB|access-date=2023-04-03}}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 12:
== Ajaran-ajaran ==
=== Dibata ===
Masyarakat Batak Karo percaya bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini, baik yang dapat dilihat maupun yang tak dapat dilihat, adalah merupakan ciptaan ''Dibata''. Ada tiga pemahaman ''Dibata'' menurut orang Batak Karo, yakni:<ref name="Tambun">{{id}} Tambun, P. 1952. ''Adat-Istiadat Karo''.Jakarta: Balai Pustaka.</ref>
* ''Dibata Datas''. Dibata Datas disebut juga Guru Batara, yang memiliki kekuasaan dunia atas (angkasa).
* ''Dibata Tengah''. Dibata Tengah disebut juga Tuhan Padukah Ni Aji, Dibata inilah yang menguasai dan memerintah di bagian dunia kita ini.