Bencana alam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(29 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{multiple image
| align = right
| total_width = 750950
| image1 = PetoboVOA A car tries to portraitdrive afterthrough SulawesiJakarta's earthquakeflooded 2streets.jpg
| image2 = Ratusan rumah tertimbunPetobo abuportrait vulkanikafter erupsiSulawesi gunungearthquake Semeru2.jpg
| image3 = SerasanRatusan landsliderumah aftermathtertimbun abu vulkanik erupsi gunung Semeru.jpg
| image4 = Serasan landslide aftermath.jpg
| caption1= [[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004]]
| caption1 = [[Gempa bumi dan tsunamiBanjir SulawesiJakarta 20182013]]
| caption2= [[LetusanGempa bumi dan tsunami SemeruSulawesi 20212018]]
|caption3= [[TanahLetusan longsorGunung NatunaSemeru 20232021]]
|caption4= [[Tanah longsor Natuna 2023]]
}}
'''Bencana alam''' ({{lang-en|Natural disaster}}), adalah suatu peristiwa yang sangat merugikan terhadap masyarakat. Bencana alam dapat mengakibatkan hilangnya nyawa atau kerusakan harta benda, dan biasanya mengakibatkan kerugian ekonomi. Contoh kejadian bencana alam meliputi [[banjir]], [[letusan gunung berapi]], [[gempa bumi]], [[tsunami]], [[tanah longsor]], [[badai salju]], [[kekeringan]], [[hujan es]], [[gelombang panas]], [[hurikan]], [[badai tropis]], [[taifun]], [[tornado]], [[kebakaran liar]] dan [[wabah penyakit]].<ref name="wisegeek">{{en}}[http://www.wisegeek.com/what-is-a-natural-disaster.htm What is a Natural Disaster?], ''wisegeek''. Akses: 10-08-2011</ref> Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami.<ref name="wisegeek" /> Contohnya adalah [[kelaparan]], yaitu kekurangan bahan [[pangan]] dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam.<ref name="wisegeek" /> Dua jenis bencana alam yang diakibatkan oleh peristiwa di [[luar angkasa]] jarang mempengaruhi manusia, seperti [[asteroid]] dan [[badai matahari]].<ref name="wisegeek" />
Baris 19 ⟶ 20:
 
==Terminologi==
[[File:Global deaths from natural disasters by type ((EM-DAT; 2011 to 2019)), OWID.svg|thumb|300px|Jumlah korban jiwa akibat bencana alam dari tahun 1900–2019. Bencana Meteorologi dan Hidrologi seperti [[gempa bumi]], [[banjir]], dan [[badai tropis]] paling banyak membunuh manusia]]
[[File:Global Multihazard Proportional Economic Loss Risk Deciles (5457317101).jpg|thumb|right|300x300px|Risiko kerugian ekonomi akibat bencana alam: [[badai tropis]], [[kekeringan]], [[gempa bumi]], [[banjir]], [[tanah longsor]], dan [[letusan gunung berapi]]]]
[[Berkas:GISS temperature 2000-09 lrg.png|jmpl|ka|[[Pemanasan Global]] karena suhu yang meningkat drastis selama tahun 2000-2009.]]
Baris 29:
[[Berkas:Hurricane Katrina August 28 2005 NASA.jpg|jmpl|ka|[[Hurikan Katrina]], 2005.]]
Bencana alam dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu bencana alam yang bersifat [[meteorologi]]s, bencana alam yang bersifat [[geologi]]s, [[wabah]] dan bencana dari [[ruang angkasa]].<ref name="wisegeek"/>
=== Bencana alam meteorologiklimatologi ===
====Gelombang panas====
{{Artikel|Gelombang panas}}
Baris 42:
 
[[Musim kemarau]] tahunan di daerah tropis secara signifikan meningkatkan kemungkinan terjadinya kekeringan, yang selanjutnya meningkatkan risiko kebakaran hutan. Gelombang panas dapat memperburuk kondisi kekeringan secara signifikan dengan meningkatkan evapotranspirasi.[m Hal ini mengeringkan hutan dan vegetasi lainnya, serta meningkatkan jumlah bahan bakar kebakaran hutan.
 
====Badai pasir====
{{Artikel|Badai pasir}}
[[File:Sandstorm - Flickr - bzo.jpg|thumb|240px|Badai pasir di [[Irak]], pada tahun 2005]]
[[Badai pasir]], adalah fenomena meteorologi yang umum terjadi di wilayah kering dan semi-kering. Badai pasir muncul ketika hembusan angin kencang atau angin kencang lainnya meniupkan pasir dan kotoran dari permukaan yang kering. Partikel halus diangkut melalui garam dan suspensi, suatu proses yang memindahkan tanah dari satu tempat dan menyimpannya di tempat lain.
 
====Badai api====
Baris 54 ⟶ 49:
 
====Kebakaran hutan====
{{Artikel|KebarakanKebakaran hutan dan lahan}}
[[Berkas:Kebakaran Hutan Ambon.jpg|thumb|240px|Kebakaran hutan di [[Ambon]] pada tahun 2016]]
[[Kebakaran hutan]] adalah kebakaran besar yang sering terjadi di kawasan hutan belantara. Penyebab umumnya adalah petir dan kekeringan, namun kebakaran hutan juga bisa disebabkan oleh kelalaian manusia atau pembakaran. Mereka dapat menyebar ke wilayah berpenduduk dan dengan demikian menjadi ancaman bagi manusia dan harta benda, serta satwa liar. Salah satu contoh kebakaran hutan yang mematikan adalah Kebakaran Peshtigo tahun 1871 di [[Amerika Serikat]], yang menewaskan sedikitnya 1.700 orang. Bencana lainnya adalah kebakaran hutan di [[Australia]] pada tahun 2009 di [[Victoria]] (yang secara kolektif dikenal sebagai "kebakaran hutan Sabtu Hitam").
 
=== Bencana alam meteorologi ===
====Banjir====
{{Artikel|Banjir}}
[[File:US Navy 111022-N-WW409-445 An SH-60F Sea Hawk helicopter assigned to Helicopter Anti-Submarine Squadron (HS) 14, flies around the Bangkok area with.jpg|thumb|240px|[[Banjir Thailand 2011]] menewaskan setidaknya 800 jiwa]]
[[Banjir]] adalah luapan air yang 'merendam' daratan. Petunjuk Banjir Uni Eropa mendefinisikan banjir sebagai penimbunan sementara tanah yang biasanya kering karena air. Dalam arti 'air yang mengalir', kata tersebut juga dapat diterapkan pada masuknya air pasang. Banjir bisa terjadi karena volume air, misalnya sungai atau danau, menjadi lebih tinggi dari biasanya, sehingga menyebabkan sebagian air keluar dari batas normalnya. Meskipun ukuran danau atau perairan lainnya akan bervariasi seiring dengan perubahan musiman curah hujan dan pencairan salju, banjir tidak dianggap signifikan kecuali air tersebut menutupi lahan yang digunakan oleh manusia, seperti desa, kota atau kawasan berpenghuni lainnya, jalan atau hamparan lahan pertanian.
 
====Badai pasir====
{{Artikel|Badai pasir}}
[[File:Sandstorm - Flickr - bzo.jpg|thumb|240px|Badai pasir di [[Irak]], pada tahun 2005]]
[[Badai pasir]], adalah fenomena meteorologi yang umum terjadi di wilayah kering dan semi-kering. Badai pasir muncul ketika hembusan angin kencang atau angin kencang lainnya meniupkan pasir dan kotoran dari permukaan yang kering. Partikel halus diangkut melalui garam dan suspensi, suatu proses yang memindahkan tanah dari satu tempat dan menyimpannya di tempat lain.
 
====Badai petir====
Baris 76 ⟶ 77:
Badai paling mematikan yang pernah terjadi adalah [[Siklon Bhola 1970]]; membunuh sekitar 500.000 jiwa. Badai mematikan lainnya adalah [[Badai Katrina]], yang melanda Pantai Teluk [[Amerika Serikat]] pada tahun 2005, membunuh 1.500 jiwa. Badai dapat menjadi lebih hebat dan menghasilkan curah hujan yang lebih deras sebagai akibat dari perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
 
[[Siklon tropis]] sendiri jarang terjadi di [[Indonesia]], karena letak Indonesia berada di [[garis khatulistiwa]], dimana badai tropis menjauhi Indonesia. Badai tropis satu satunya yang melanda Indonesia adalah [[Siklon Flores 1973]] membunuh sekitar 1.600 jiwa, dan [[Siklon Seroja]] yang melanda Nusa Tenggara Timur.
 
====Angin puting beliung====
Baris 97 ⟶ 98:
[[Hujan es]] merupakan presipitasi berupa es yang tidak mencair sebelum menyentuh tanah. Hujan es dihasilkan oleh badai petir. Hujan es biasanya berukuran diameter antara 5 dan 150 mm (1⁄4 dan 6 inci). Ini dapat merusak lokasi jatuhnya. Hujan es bisa sangat merusak lahan pertanian, merusak tanaman, dan merusak perabotan. Badai es yang sangat merusak melanda [[Munich]], Jerman, pada tanggal 12 Juli 1984, menyebabkan kerusakan sekitar $2 miliar [[USD]].
 
===Bencana alam geologigeofisika===
====Tanah longsor====
{{Artikel|Tanah longsor}}
Baris 116 ⟶ 117:
{{Artikel|Gempa bumi}}
[[File:Cianjur earthquake homes destroyed.jpg|thumb|240px|Kerusakan setelah [[Gempa bumi Cianjur 2022]]]]
[[File:Earthquake-deaths.png|thumb|240px|Jumlah korban jiwa akibat gempa bumi global (1960–2017)]]
[[Gempa bumi]] merupakan akibat pelepasan energi secara tiba-tiba di kerak bumi sehingga menimbulkan [[gelombang seismik]]. Di permukaan bumi, gempa bumi memanifestasikan dirinya melalui getaran, guncangan, dan terkadang perpindahan tanah. Gempa bumi disebabkan oleh selip di dalam [[Patahan (geologi)|sesar geologi]]. Titik asal gempa di bawah tanah disebut fokus seismik. Titik yang berada tepat di atas fokus permukaan disebut [[episentrum]]. Gempa bumi sendiri jarang membunuh manusia atau satwa liar – biasanya peristiwa sekunder yang memicunya, seperti runtuhnya bangunan, kebakaran, tsunami, dan letusan gunung berapi, adalah penyebab kematian. Banyak diantaranya yang mungkin dapat dihindari dengan konstruksi yang lebih baik, sistem keselamatan, peringatan dini dan perencanaan.
 
Gempa bumi sendiri jarang membunuh manusia atau satwa liar – biasanya peristiwa sekunder yang memicunya, seperti runtuhnya bangunan, kebakaran, tsunami, dan letusan gunung berapi, adalah penyebab kematian. Banyak diantaranya yang mungkin bisa dihindari dengan membuat konstruksi bangunan yang lebih baik, sistem keselamatan, peringatan dini dan perencanaan.
[[Gempa bumi]] adalah jenis bencana yang sering terjadi di Indonesia, dan memakan banyak korban setiap tahunnya, beberapa peristiwa gempa bumi mematikan diantaranya: [[gempa bumi Yogyakarta 2006]] membunuh sekitar 5.700 jiwa, dan peristiwa
 
[[Gempa bumi]] adalah jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, dan memakan banyak korban setiap tahunnya, beberapa peristiwa gempa bumi mematikan diantaranya: [[gempa bumi Yogyakarta 2006]] membunuh sekitar 5.700 jiwa, dan peristiwa
baru-baru ini yaitu [[gempa bumi Cianjur 2022]], membunuh sekitar 300 jiwa.
 
Baris 158 ⟶ 162:
}}</ref> Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan manusia untuk mencegah dan menghindari bencana serta daya tahannya.<ref name="BANKOFF"/> Menurut Bankoff (2003): "bencana muncul bila bertemu dengan ketidakberdayaan".<ref name="BANKOFF"/> Artinya adalah aktivitas alam yang berbahaya dapat berubah menjadi bencana alam apabila manusia tidak memiliki daya tahan yang kuat.<ref name="BANKOFF"/>
 
==Negara dengan resikorisiko bencana alam tertinggi==
[[File:WorldRiskIndex 2022-en.svg|thumb|upright=2|Peta indeks resiko bencana alam tahun 2022]]
Pada tahun 2022, TheWorldRiskIndeks (WRI) merilis 185 negara dengan resikorisiko bencana alam tertinggi.<ref>{{cite web|title=World Risk Report: Where are natural disasters most common?|url=https://www.dw.com/en/world-risk-report-where-are-natural-disasters-most-common/a-70154405|publisher=[[Deutsche Welle|DW]]|language=en|access-date=31 Oktober 2024}}</ref>
 
Kawasan [[Asia-Pasifik]] merupakan kawasan yang paling rawan bencana di dunia. Seseorang yang tinggal di kawasan Asia-Pasifik lima kali lebih mungkin terkena bencana alam dibandingkan seseorang yang tinggal di daerah lain.<ref>{{cite Secaraweb keseluruhan|title=Asia-Pacific: menunjukkanthe bahwaworld's most disaster-prone region – World |url=https://reliefweb.int/report/world/factbox-asia-pacific-worlds-most-disaster-prone-region |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20181004103905/https://reliefweb.int/report/world/factbox-asia-pacific-worlds-most-disaster-prone-region |archive-date=2018-10-04 |access-date=2018-10-04 |website=ReliefWeb|date=10 October 2017 }}</ref> Indeks Risiko Dunia (WRI) 2022 menempatkan [[Filipina]] pada peringkat satu negara paling rawan bencana di dunia, disusul oleh [[indiaIndia]], dan [[Indonesia]] merupakan negara dengan risiko tertinggi di dunia.
 
Dari tahun 1995 dan 2015, jumlah bencana alam terbesar terjadi di [[Amerika Serikat]], [[Tiongkok]], dan [[India]]. Pada tahun 2012, terdapat 905 bencana alam di seluruh dunia, 93% diantaranya merupakan bencana yang berhubungan dengan [[cuaca]].<ref name="vecono">{{cite news |date=29 Aug 2017 |title=Weather-related disasters are increasing |newspaper=[[The Economist]] |url=https://www.economist.com/blogs/graphicdetail/2017/08/daily-chart-19 |url-status=live |access-date=30 August 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170830021140/https://www.economist.com/blogs/graphicdetail/2017/08/daily-chart-19 |archive-date=30 August 2017}}</ref> 45% bersifat meteorologis ([[badai]]), 36% bersifat hidrologis ([[banjir]]), 12% bersifat klimatologis ([[gelombang panas]], [[gelombang dingin]], [[kekeringan]], [[kebakaran hutan]]) dan 7% merupakan peristiwa geofisika ([[gempa bumi]] dan [[gunung berapi|letusan gunung berapi]]). Antara tahun 1980 dan 2011, kejadian geofisika menyumbang 14% dari seluruh bencana terburuk dengan korban jiwa terbanyak.<ref>[http://www.worldwatch.org/natural-catastrophes-2012-dominated-us-weather-extremes-0 Natural Catastrophes in 2012 Dominated by U.S. Weather Extremes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130702190117/http://www.worldwatch.org/natural-catastrophes-2012-dominated-us-weather-extremes-0|date=2013-07-02}} Worldwatch Institute May 29, 2013</ref>
 
===Resiko===
Baris 177 ⟶ 183:
| style="text-align:left;" | {{flag|Filipina}}
| style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 46.82%
|-
| style="text-align:left;" | 2
| style="text-align:left;" | {{flag|Brasil}}
| style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 45.17%
|-
| style="text-align:left;" | 2
Baris 187 ⟶ 189:
|-
|style="text-align:left;" | 3
|style="text-align:left;" | {{flag|Haiti}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 42.31%
|-
|style="text-align:left;" | 4
|style="text-align:left;" | {{flag|Indonesia}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 41.46%
|-
|style="text-align:left;" | 54
|style="text-align:left;" | {{flag|Kolombia}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 38.37%
|-
|style="text-align:left;" | 65
|style="text-align:left;" | {{flag|Meksiko}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 37.55%
|-
|style="text-align:left;" | 76
|style="text-align:left;" | {{flag|Myanmar}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 35.49%
|-
|style="text-align:left;" | 87
|style="text-align:left;" | {{flag|Mozambik}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 34.37%
|-
|style="text-align:left;" | 98
|style="text-align:left;" | {{flag|Tiongkok}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 28.70%
|-
|style="text-align:left;" | 109
|style="text-align:left;" | {{flag|Bangladesh}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 27.90%
|-
| style="text-align:left;" | 1110
|style="text-align:left;" | {{flag|Pakistan}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 26.75%
|-
|style="text-align:left;" | 1211
|style="text-align:left;" | {{flag|Rusia}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 26.54%
|-
|style="text-align:left;" | 1312
|style="text-align:left;" | {{flag|Vietnam}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 25.85%
|-
|style="text-align:left;" | 1413
|style="text-align:left;" | {{flag|Peru}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 25.41%
|-
|style="text-align:left;" | 1514
|style="text-align:left;" | {{flag|Somalia}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 25.07%
|-
|style="text-align:left;" | 1615
|style="text-align:left;" | {{flag|Yaman}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 24.26%
|-
|style="text-align:left;" | 1716
|style="text-align:left;" | {{flag|Papua Nugini}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 24.10%
|-
|style="text-align:left;" | 1817
|style="text-align:left;" | {{flag|Madagaskar}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 23.48%
|-
|style="text-align:left;" | 1918
|style="text-align:left;" | {{flag|Amerika Serikat}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 22.73%
|-
|style="text-align:left;" | 2019
|style="text-align:left;" | {{flag|Venezuela}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 22.45%
|-
|style="text-align:left;" | 2120
|style="text-align:left;" | {{flag|Ekuador}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 22.42%
|-
|style="text-align:left;" | 2221
|style="text-align:left;" | {{flag|Nikaragua}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 22.35%
|-
|style="text-align:left;" | 2322
|style="text-align:left;" | {{flag|Australia}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 21.36%
|-
|style="text-align:left;" | 2423
|style="text-align:left;" | {{flag|Thailand}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 20.91%
|-
|style="text-align:left;" | 2524
|style="text-align:left;" | {{flag|Mesir}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 20.65%
|-
|style="text-align:left;" | 2625
|style="text-align:left;" | {{flag|Kanada}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 18.99%
|-
|style="text-align:left;" | 2726
|style="text-align:left;" | {{flag|Iran}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 18.48%
|-
|style="text-align:left;" | 2827
|style="text-align:left;" | {{flag|Panama}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 18.38%
|-
|style="text-align:left;" | 2928
|style="text-align:left;" | {{flag|Jepang}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 17.03%
|-
|style="text-align:left;" | 3029
|style="text-align:left;" | {{flag|Tanzania}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 16.38%
|-
|style="text-align:left;" | 3130
|style="text-align:left;" | {{flag|Turki}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 16.23%
|-
|style="text-align:left;" | 3231
|style="text-align:left;" | {{flag|Honduras}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 16.00%
|-
|style="text-align:left;" | 3332
|style="text-align:left;" | {{flag|Argentina}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 15.61%
|-
|style="text-align:left;" | 3433
|style="text-align:left;" | {{flag|Kepulauan Solomon}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 14.62%
|-
|style="text-align:left;" | 3534
|style="text-align:left;" | {{flag|El Salvador}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 14.37%
|-
|style="text-align:left;" | 3635
|style="text-align:left;" | {{flag|Malaysia}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 14.36%
|-
|style="text-align:left;" | 3736
|style="text-align:left;" | {{flag|Libya}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 14.31%
|-
|style="text-align:left;" | 3837
|style="text-align:left;" | {{flag|Kosta Rika}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 14.20%
|-
|style="text-align:left;" | 3937
|style="text-align:left;" | {{flag|Kenya}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 13.92%
|-
|style="text-align:left;" | 4039
|style="text-align:left;" | {{flag|Chile}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 13.84%
|-
|style="text-align:left;" | 4140
|style="text-align:left;" | {{flag|Republik Dominika}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 13.23%
|-
|style="text-align:left;" | 4241
|style="text-align:left;" | {{flag|Selandia Baru}}
|style="text-align:center; background:FireBrick; color:white;" | 13.05%
|-
|style="text-align:left;" | 4342
|style="text-align:left;" | {{flag|Suriah}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 12.16%
|-
| style="text-align:left;" | 243
| style="text-align:left;" | {{flag|Brasil}}
| style="text-align:center; background:FireBrickRed; color:white;" | 4512.1715%
|-
|style="text-align:left;" | 44
Baris 359 ⟶ 361:
|-
|style="text-align:left;" | 46
|style="text-align:left;" | {{flag|CameroonKamerun}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 11.17%
|-
Baris 387 ⟶ 389:
|-
|style="text-align:left;" | 53
|style="text-align:left;" | {{flag|Haiti}}
|style="text-align:center; background:FireBrickRed; color:white;" | 429.3199%
|-
|style="text-align:left;" | 454
|style="text-align:left;" | {{flag|Tunisia}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.87%
|-
|style="text-align:left;" | 5455
|style="text-align:left;" | {{flag|Spanyol}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.68%
|-
|style="text-align:left;" | 5556
|style="text-align:left;" | {{flag|DRRepublik CongoDemokratik Kongo}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.65%
|-
|style="text-align:left;" | 5657
|style="text-align:left;" | {{flag|Arab Saudi}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.64%
|-
|style="text-align:left;" | 5758
|style="text-align:left;" | {{flag|Aljazair}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.58%
|-
|style="text-align:left;" | 5859
|style="text-align:left;" | {{flag|Afrika Selatan}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.42%
|-
|style="text-align:left;" | 59
|styles60le="text-align:left;" | {{flag|Italia}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.37%
|-
|style="text-align:left;" | 6061
|style="text-align:left;" | {{flag|Mauritania}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.34%
|-
|style="text-align:left;" | 6162
|style="text-align:left;" | {{flag|Nigeria}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 9.12%
|-
|style="text-align:left;" | 6263
|style="text-align:left;" | {{flag|Irak}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 8.65%
Baris 428 ⟶ 434:
|style="text-align:left;" | 63
|style="text-align:left;" | {{flag|Yunani}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 8.5565%
|-
|style="text-align:left;" | 6564
|style="text-align:left;" | {{flag|Kamboja}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 8.42%
|-
|style="text-align:left;" | 6665
|style="text-align:left;" | {{flag|Timor Leste}}
|style="text-align:center; background:Red; color:white;" | 7.97%
Baris 522 ⟶ 528:
 
== Bencana alam pada abad ke-21 ==
[[File:Global deaths from natural disasters by type ((EM-DAT; 2011 to 2019)), OWID.svg|thumb|300px|Jumlah korban jiwa akibat bencana alam dari tahun 1900–2019. Bencana Meteorologi dan HidrologiGeologi seperti [[gempa bumi]], [[banjir]], dan [[badai tropis]] paling banyak membunuh manusia]]
Bencana alam dengan korban jiwa tertinggi sejak 2001, adalah bencana [[gempa bumi Haiti 2010]] dengan jumlah korban jiwa mencapai 316.000 (perkiraan). Dan disusul oleh bencana [[gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004]] melanda kawasan [[Indonesia]], [[Sri Lanka]], [[Thailand]], [[Asia tenggara]], dan [[Afrika]]. Lalu badai [[Siklon Nargis]] tahun 2008 menghantam dataran [[Myanmar]], dengan jumlah korban jiwa mencapai 138.000. bencana mematikan lainnya melanda [[Tiongkok]] di tahun yang sama, yaitu [[gempa bumi Sichuan 2008]], dengan jumlah korban 87.000 jiwa.
 
===Bencana alam paling mematikan 2001–sekarang===
{|class="wikitable sortable"
Baris 530 ⟶ 539:
! scope="col" | Nama
! scope="col" | Korban jiwa
! scope="col" | penyebabPenyebab
|-
! 1
Baris 547 ⟶ 556:
|-
! 3
| {{dts|2008-05-0201}}
| [[Myanmar]]
| [[Siklon Nargis]]
Baris 568 ⟶ 577:
|-
! 6
| {{dts|Juni–Agustus 2003-06-12}}
| [[Italia]], [[Prancis]], [[Spanyol]], [[Jerman]], [[Britania Raya]], [[Portugal]], [[Belanda]]
| [[Gelombang panas Eropa 2003]]
Baris 589 ⟶ 598:
|-
! 9
| {{dts|Juni–Agustus 2022-06-26}}
| [[Prancis]], [[Spanyol]], [[Italia]] [[Jerman]], [[Britania Raya]], [[Portugal]], [[Belanda]], [[Slovenia]], [[Yunani]]
| [[:en:2022 European heatwaves|Gelombang panas Eropa 2022]]
Baris 638 ⟶ 647:
|-
! 16
| {{dts|2013-06-1017}}
| [[India]]
| [[Banjir India Utara 2013]]
Baris 649 ⟶ 658:
| [[Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018]]
| 4.340
| Gempa bumi, Tsunami, [[PencarianPencairan tanah]]
|-
! 18
Baris 666 ⟶ 675:
|-
! 20
| {{dts|20112023-0709-2808}}
| [[Maroko]]
| [[Thailand]], [[Kamboja]], [[Vietnam]], [[Laos]], [[Filipina]], [[Myanmar]], [[Malaysia]]
| [[Gempa bumi Maroko 2023]]
| [[:en:2011 Southeast Asian floods|Banjir Asia Tenggara 2011]]
| 2.282960
| Gempa bumi
| Banjir
|}
 
== Lihat pula ==
* [[Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika]] (BMKG)
* [[Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi]] (PVMBG)
* [[Badan Nasional Penanggulangan Bencana]] (BNPB)
* [[Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan]] (BASARNAS)
* [[Daftar gunung berapi di Indonesia]]
* [[Daftar gempa bumi di Indonesia]]
* [[Tsunami#Daftar tsunami di Indonesia|Daftar tsunami di Indonesia]]
* [[Daftar bencana alam berdasarkan jumlah korban jiwa]]
 
== Referensi ==