Perbudakan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
'''Perbudakan''' atau '''perhambaan'''<ref>{{Cite web|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/perhambaan|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=1-12-2022}}</ref> adalah suatu perbuatan atau keadaan yang membuat seseorang menjadi budak,<ref>{{Cite book|last=Publishers|first=Harper Collins|date=2016-02-17|url={{google books |plainurl=y |id=I0FODwAAQBAJ|page=433}}|title=Collins Cobuild Advanced Dictionary of English|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-2329-9}}</ref><ref>{{Cite book|last=Waite|first=Maurice|last2=Lindberg|first2=Christine A.|date=2010|url={{google books |plainurl=y |id=OOMV_ga5V6QC|page=729}}|title=Pocket Oxford American Dictionary and Thesaurus|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-972995-1}}</ref> yang merupakan objek properti yang dimiliki oleh orang lainnya.<ref>{{Cite book|last=Allain|first=Jean|year=2012|url={{google books |plainurl=y |id=62t3a5iESy8C}}|title=The Legal Understanding of Slavery: From the Historical to the Contemporary|location=Oxford|publisher=OUP|isbn=9780191645358|editor-last=Allain|editor-first=Jean|pages=199–219|chapter=The Legal Definition of Slavery into the Twenty-First Century}}</ref>
Banyak kasus perbudakan dalam sejarah terjadi sebagai
Dalam perbudakan tradisional (''chattel slavery''), budak secara hukum dianggap sebagai [[Barang pribadi|properti pribadi]] (barang) yang dimiliki oleh pemilik budak. Dalam ilmu ekonomi, istilah
[[Mauritania|Republik Islam Mauritania]] adalah negara terakhir di dunia yang secara resmi melarang perbudakan.<ref name= NYER-2014>{{cite magazine |last1=Okeowo |first1=Alexis |title=Freedom Fighter: A slaving society and an abolitionist's crusade |magazine=[[The New Yorker]] |date=September 8, 2014 |url=http://www.newyorker.com/magazine/2014/09/08/freedom-fighter |access-date=October 16, 2014 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180106081042/https://www.newyorker.com/magazine/2014/09/08/freedom-fighter |archive-date=January 6, 2018}}</ref> Pada tahun 2007, "karena tekanan dunia internasional", Pemerintah Mauritania mengesahkan undang-undang yang membuat para pemilik budak dapat dituntut secara pidana dan diadili di pengadilan.<ref name=a>{{cite web |first=Terence |last=Corrigan |url=http://www.saiia.org.za/governance-and-aprm-opinion/mauritania-made-slavery-illegal-last-month.html |title=Mauritania: Country Made Slavery Illegal Last Month |publisher=The East African Standard |date=September 6, 2007 |access-date=January 21, 2008 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110804032958/http://www.saiia.org.za/governance-and-aprm-opinion/mauritania-made-slavery-illegal-last-month.html |archive-date=August 4, 2011}}</ref> Namun demikian, pada tahun 2019, masih terdapat sekitar 40 juta orang, di antaranya 26 persen adalah anak-anak, yang diperbudak di seluruh dunia meskipun ilegal. Di dunia modern, lebih dari 50 persen orang yang diperbudak untuk [[Kerja paksa|melakukan kerja paksa]], biasanya di pabrik-pabrik di [[Swasta|sektor swasta]] suatu negara.<ref>{{Cite web|last=Hodal|first=Kate|date=2016-05-31|title=One in 200 people is a slave. Why?|url=https://www.theguardian.com/news/2019/feb/25/modern-slavery-trafficking-persons-one-in-200|website=The Guardian}}</ref> Di negara-negara industri, [[perdagangan manusia]] adalah jenis perbudakan modern; di negara-negara non-industri, perbudakan dengan [[Perbudakan utang|utang]] adalah bentuk umum dari perbuatan memperbudak seseorang,<ref name="newint2"/> seperti [[Pekerja rumah tangga|pembantu rumah tangga]] tawanan, [[Pernikahan paksa|kawin paksa]], dan [[Prajurit anak|tentara anak]].<ref name="modernslavery">{{Cite web|date=January 30, 2007|title=Religion & Ethics – Modern slavery: Modern forms of slavery|url=https://www.bbc.co.uk/ethics/slavery/modern/modern_1.shtml#section_2|publisher=BBC|access-date=June 16, 2009}}</ref>
== Terminologi ==
Baris 19:
=== Perbudakan utang ===
''Indenture'', atau dikenal sebagai kerja paksa yang terikat atau perbudakan
=== Tanggungan ===
Baris 28:
[[Berkas:Sale_of_negroes_1860.jpg|jmpl|Poster lelang budak di [[Georgia (negara bagian)|Georgia]], AS, 1860]]
[[Berkas:Woman-slave.jpg|jmpl|Potret seorang wanita tua di [[New Orleans]] dengan gadis pelayannya yang diperbudak pada pertengahan abad ke-19]]
Kerja paksa, atau kerja tidak bebas, adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan seseorang yang dipaksa bekerja di luar keinginan mereka sendiri, di bawah ancaman kekerasan, atau hukuman lain, tetapi istilah umum kerja tidak bebas juga digunakan untuk menggambarkan perbudakan properti orang (''chattel''), serta setiap situasi lain ketika seseorang diwajibkan untuk bekerja di luar keinginannya sendiri, dan kemampuan seseorang untuk bekerja secara produktif berada di bawah kendali penuh orang lain.{{Butuh rujukan|date=February 2021}} Ini mungkin juga termasuk lembaga-lembaga yang tidak biasa diklasifikasikan sebagai perbudakan, seperti [[serf|perbudakan tani]], [[wajib militer]], dan [[buruh hukuman]]. Meski beberapa pekerja yang tidak bebas, seperti budak tani, memiliki beberapa hak ''de jure'' hukum atau tradisional, mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengakhiri pengaturan mereka bekerja dan sering menjadi target bentuk-bentuk pemaksaan, kekerasan, dan pembatasan aktivitas dan gerakan mereka di luar tempat kerja mereka.{{Butuh rujukan|date=February 2021}}
Perdagangan manusia, misalnya, melibatkan perempuan dan anak-anak yang dipaksa menjadi [[Pelacuran|pelacur]] merupakan bentuk kerja paksa yang paling cepat berkembang, dengan Thailand, Kamboja, India, Brasil, dan Meksiko telah diidentifikasi sebagai hotspot utama [[Eksploitasi seksual komersial anak|eksploitasi seksual komersial anak-anak]].<ref name="voa">{{Cite web|title=Experts encourage action against sex trafficking|url=http://www1.voanews.com/english/news/a-13-2009-05-15-voa30-68815957.html?rss=human+rights+and+law|archive-url=https://web.archive.org/web/20091223080032/http://www1.voanews.com/english/news/a-13-2009-05-15-voa30-68815957.html?rss=human%2Brights%2Band%2Blaw|archive-date=December 23, 2009|url-status=dead}}</ref><ref>{{Cite web|date=August 13, 2007|title=Rights–Mexico: 16,000 Victims of Child Sexual Exploitation|url=http://www.ipsnews.net/2007/08/rights-mexico-16000-victims-of-child-sexual-exploitation/|website=ipsnews.net|access-date=February 11, 2016}}</ref>
==== Kerja paksa anak ====
Baris 79:
== Sejarah ==
Beberapa sarjana membedakan bentuk perbudakan kuno dari perbudakan yang sebagian besar berbasis ras. Jenis perbudakan kuno, kadang-kadang disebut "perhambaan yang adil", dikenakan pada [[Tahanan perang|tawanan perang]], debitur, dan orang-orang rentan lainnya. Perbudakan berbasis ras mulai berkembang secara eksponensial mulai abad ke-14.<ref>{{Cite book|last=Panzer|first=Joel S.|date=1996|title=The Popes and Slavery|url=https://archive.org/details/popesslavery0000panz|publisher=Alba House|isbn=0-8189-0764-9|page=[https://archive.org/details/popesslavery0000panz/page/3 3]}}"The earlier forms of servitude were varied, complex, and very often of a different sociological category than those which were prevalent after the 14th century. While all forms of servitude are certainly unacceptable to most people today, this has not always been the case. Formerly, the rules of war and society were such that servitude was often imposed as a penalty on criminals and prisoners of war, and was even freely chosen by many workers for economic reasons. Children born of those held in servitude were also at times considered to be in the same state as that of their parents. These types of servitude were the most common among those generally considered to establish the so-called 'just titles' of servitude."</ref> Bahkan oleh beberapa penulis pada masa itu telah dikatakan bahwa perbudakan secara intrinsik adalah perbuatan yang tidak bermoral.<ref>{{Cite web|date=January 13, 1435|title=Sicut Dudem -Against the Enslavement of Black Natives of the Canary Islands|url=https://www.papalencyclicals.net/eugene04/eugene04sicut.htm|website=papalencyclicals.net}}</ref><ref>{{Cite web|date=May 29, 1537|title=Sublimus Dei – On the Enslavement and Evangelization of Indians|url=https://www.papalencyclicals.net/Paul03/p3subli.htm|website=papalencyclicals.net}}</ref><ref>{{Cite book|last=Hanke|first=Lewis|date=1974|title=All Mankind Is One: A Study of the Disputation Between Bartolomé de Las Casas and Juan Ginés de Sepúlveda on the Religious and Intellectual Capacity of the American Indians|url=https://archive.org/details/allmankindisones0000hank|publisher=Northern Illinois University Press|isbn=0-87580-043-2|page=xi}}"For the first time, and probably for the last, a colonizing nation organized a formal enquiry into the justice of the methods used to extend its empire. For the first time, too, in the modern world, we see an attempt to stigmatize an entire race as inferior, as born slaves according to the theory elaborated centuries before by Aristotle."</ref>
=== Sejarah awal ===
|