Payung geulis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(10 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Pembuat payung tasik.jpg|jmpl|200x200px|Seorang pengrajin yang tengah menyelesaikan pembuatan payung geulis.]][[Berkas:Seal of the City of Tasikmalaya.svg|jmpl|120x120px|Lambang [[Kota Tasikmalaya]]]]
'''Payung geulis''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: ᮕᮚᮥᮀ ᮌᮩᮜᮤᮞ᮪ {{IPA-su|pajʊŋ gɤlispa.jʊŋ.gɤ.lɪs}}, [[Ejaan Bahasa Sunda#Ejaan Bahasa Sunda Yang Disempurnakan (1972-1977)|EBSYD]]: ''payung gölis'') adalah salah satu [[kerajinan]] berupa [[payung]] kertas yang berasal dari [[Kota Tasikmalaya]]. Payung ini terbuat dari anyaman [[bambu]] dengan penutup berbahan kertas yang dihias dengan motif atau corak khas berwarna-warni. Secara [[Etimologi|etimologis]], ''payung geulis'' berasal dari [[bahasa Sunda]] yang mempunyai arti "payung yang cantik", penamaan tersebut menunjukkan bahwa payung ini memiliki nilai [[Estetika|estetis]] yang tinggi karena [[Motif (seni rupa)|motifnya]] yang khas. Payung ini menjadi salah satu ikon Kota Tasikmalaya, terlihat dari lambang Kota Tasikmalaya yang mengandung gambar payung geulis di dalamnya.{{Sfn|Setiawibowo|2019|pp=2}}{{Sfn|Mubarak|2021|pp=156}}{{Sfn|Mubarak|2021|pp=150}}
 
Untuk motif payungPayung geulis sendiri memiliki 2 motif hias, yang pertama, berbentuk hias geometris bangunan yang lebih menonjol seperti lengkung, patah-patah, dan garis lurus, lalukedua, motif hias kedua non-geometris yang terinspirasi dari bentuk alam seperti tanaman, hewan dan manusia. Pembuatan payung geulis sendiriini dilakukan secara manual atau ''handmade'' oleh para pengrajin payung geulis.{{Sfn|Setiawibowo|2019|pp=1}}{{Sfn|Muslim|Prabawati|pp=68|2019}}
 
== Etimologi ==
[[Berkas:Seal of the City of Tasikmalaya.svg|jmpl|120x120px|Lambang [[Kota Tasikmalaya]]]]
Secara [[Etimologi|etimologis]], ''payung geulis'' berasal dari [[bahasa Sunda]] yang mempunyai arti "payung yang cantik", penamaan tersebut menunjukkan bahwa payung ini memiliki nilai [[Estetika|estetis]] yang tinggi karena [[Motif (seni rupa)|motifnya]] yang khas. Payung ini menjadi salah satu ikon Kota Tasikmalaya, terlihat dari lambang Kota Tasikmalaya yang mengandung gambar payung geulis di dalamnya.{{Sfn|Setiawibowo|2019|pp=2}}{{Sfn|Mubarak|2021|pp=156}}{{Sfn|Mubarak|2021|pp=150}}
 
== Sejarah ==
Baris 10 ⟶ 14:
 
=== Deskripsi umum ===
Payung geulis mempunyai keuikan tersendiri yang membedakannya dengan berbagai jenis payung lainnya. Bila dilihat dari bentuknya, payung geulisia memiliki kerangka yang terbuat dari bambu, sedangkan tudungnya terbuat dari semacam kertas semen,{{Efn|Meskipun untuk saat ini, bahannya mulai diganti dengan kain}} sementara untuk pegangannya, payung geulisia menggunakan [[kayu]]. Karena bentuknya yang berestetika inilah, payung iniia dinamakan ''payung geulis''.{{Sfn|Sofyan|Sutianto|pp=2|Sutirman|Suganda|2019}}
 
=== Deskripsi etnomatematika ===
Baris 34 ⟶ 38:
 
==== Geometri transformasi refleksi ====
Selain menggunakan konsep simetri, pembuatan motif payung geulis juga dapat menerapkan konsep refleksi. Sketsa motif hanya perlu dibuat pada bagian tertentu, misal di sebelah kanan, bawah, atau posisi lainnya. Setelah diterapkan konsep refleksi, maka akan diperoleh motif secara utuh. Sifat refleksi yang terdapat pada payung geulis adalah refleksi terhadap [[Sistem koordinat Cartesius|sumbu -x]].{{Sfn|Muslim|Prabawati|pp=66|2019}}
 
Pencerminan terhadap sumbu <math>x : P(x,y) sumbu x \rightarrow P'(x,-y)</math>, dengan [[Matriks (matematika)|matriks]] pencerminan <math>P_x = \begin{bmatrix} 1 & 0 \\ 0 & -1 \end{bmatrix} sehingga P_x' = \begin{bmatrix} 1 & 0 \\ 0 & -1 \end{bmatrix} \begin{bmatrix} x \\ y \end{bmatrix}</math>
 
==== Geometri rotasi ====
Selain menggunakan konsep simetri dan refleksi, pembuatan motif payung geulis juga dapat menerapkan konsep rotasi. Sebuah motif <math>a</math> digambarkan, kemudian dicerminkan terhadap sumbu-y, sehingga diperoleh <math>a'</math>, <math>a'</math> kemudian dirotasi 180° terhadap titik O <math>(0,0)</math> menjadi <math>a''</math>.{{Sfn|Muslim|Prabawati|pp=66-67|2019}}
 
<math>\begin{bmatrix} x' \\ y \end{bmatrix} = \begin{bmatrix} x\cos\theta & -y\sin\theta \\ x\sin\theta & y\cos\theta \end{bmatrix} \begin{bmatrix} x \\ y \end{bmatrix}</math>
 
==== Kekongruenan ====
Selain menggunakan konsep simetri, refleksi, dan rotasi, pembuatan motif payung juga dapat menerapkan konsep kongruen. Artinya, sketsa yang telah digambarkan dapat diberikan berbagai tindakan, seperti dicerminkan, digeser, atau diputar, sehingga nantinya akan didapatkan ukuran dan bentuk yang sama seperti semula.{{Sfn|Muslim|Prabawati|pp=67|2019}}
<center>
{| class="wikitable center"
|+Jenis dan ukuran payung geulis{{Sfn|Muslim|Prabawati|pp=68|2019}}
! rowspan="2" |Jenis ukuran payung
! rowspan="2" |Diameter
!Lingkaran
!Kerucut
! rowspan="2" |Tinggi gagang
|-
!Jumlah rusuk payung
!Jumlah segitiga
|-
|Kecil
|55cm
|18
|18
|40–50cm
|-
|Sedang
|66cm
|20
|20
|60cm
|-
|Standar
|84cm
|20 dan 22
|20 dan 22
|75cm
|}
</center>
 
== Penggunaan ==
Payung geulis pada awalnya berfungsi sebagai alat pelindung [[sinar matahari]] dan dahulu merupakan salah satu produk industri yang diproduksi oleh para pengrajin. Kini, payung geulis telah beralih fungsi menjadi salah satu hiasan atau cinderamata.{{Sfn|Setiawibowo|2019|pp=70}}
 
== Keterangan ==
Baris 47 ⟶ 90:
 
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
<references/>
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite thesis|last=Setiawibowo|first=A.|title=Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam Menguatkan Payung Geulis Sebagai Icon dan Melestarikan Industri Kreatif Kerajinan Payung Geulis|date=2019|degree=Bachelor|publisher=Universitas Islam Indonesia|url=https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/14271|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Sofyan|first=A.N.|last2=Sofianto|first2=K.|last3=Sutirman|first3=M.|last4=Suganda|first4=D.|year=2018|title=Kerajinan Payung Geulis sebagai Kearifan Lokal Tasikmalaya|url=https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/view/708|journal=Panggung|volume=28|issue=4|pages=388-402|issn=2502-3640|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Muslim|first=S.R.|last2=Prabawati|first2=M.N.|year=2020|title=Studi Etnomatematika terhadap Para Pengrajin Payung Geulis Tasikmalaya Jawa Barat|url=https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa/article/view/mv9n1_06|journal=Mosharafa|volume=9|issue=1|pages=59-70|doi=10.31980/mosharafa.v9i1.628|ref=harv}}
*{{Cite book|last=Mubarak|first=A.Z.|year=2021|url=https://books.google.co.id/books?id=DPxLEAAAQBAJ|title=Masjid Agung Tasikmalaya: Sejarah, Arsitektur, Tokoh dan Gerakan Islam di Kota Santri|location=[[Kota Tasikmalaya]]|publisher=Pustaka Turats Press|isbn=978-623-95567-5-4|url-status=live|ref=harv}}
 
== Pranala luar ==