Sejarah Mongolia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Berbagai imperium nomaden, antara lain Xiongnu (abad ke-3 SM–abad ke-1 M), negara Xianbei ({{circa}} 93–234), Kekhanan Rouran (330–555), Kekhanan Turkik Pertama (552–603) dan Kedua (682–744) dan lainnya, berkuasa di wilayah yang kini bernama Mongolia. Orang Khitan, bangsa yang menggunakan sebuah bahasa para-Mongolik,<ref> {{cite book |last1= Janhunen|first1= Juha |title= Mongolian|date= 2014 |publ...' Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 16:
Pada akhir abad ke-17, [[Mongolia di bawah kekuasaan Qing|Mongolia]] menjadi bagian dari [[dinasti Qing]] yang dipimpin bangsa [[Orang Manchu|Manchu]]. Semasa [[Revolusi Xinhai]], Mongolia [[Revolusi Mongolia 1911|menyatakan kemerdekaan dari Qing]] tetapi harus berjuang hingga tahun [[Revolusi Mongolia 1921|1921]] untuk membangun kemerdekaan ''de facto'' yang kuat dan hingga tahun 1945 untuk mendapat pengakuan dari dunia internasional.<ref name=Recognition>{{cite book|last1=Chan|first1=Steve|title=China's Troubled Waters: Maritime Disputes in Theoretical Perspective|year=2016|url=https://books.google.com/books?id=VWVSCwAAQBAJ&q=younger&pg=PA160|page=171|publisher=Cambridge University Press |isbn=9781107130562}}</ref> Akibatnya, Mongolia jatuh di bawah pengaruh kuat dari [[Uni Soviet]]. Pada tahun 1924, [[Republik Rakyat Mongolia]] dideklarasikan, dan [[politik Mongolia]] mulai mengikuti pola yang sama dengan [[politik Uni Soviet]] pada masa itu. Menyusul [[Revolusi 1989]], [[Revolusi Mongolia 1990]] menyebabkan [[sistem multi-partai]], [[Konstitusi Mongolia|konstitusi]] yang baru pada tahun 1992, dan transisi ke [[ekonomi pasar]].
== Prasejarah ==
{{Main|Mongolia prasejarah|Proto-Mongol}}
Iklim [[Asia Tengah]] menjadi kering setelah benturan tektonik yang dashyat antara [[Lempeng India]] dan [[Lempeng Eurasia]]. Dampaknya memunculkan rangkaian pegunungan yang sangat besar yang dikenal sebagai [[Himalaya]]. Pegunungan Himalaya, [[Khingan Besar]] dan [[Khingan Kecil]] berperan seperti tembok tinggi, mencegah iklim hangat dan basah untuk tidak memasuki Asia Tengah. Banyak gunung di Mongolia terbentuk selama periode [[Neogen]] Akhir dan [[Kuarter]] Awal. Iklim Mongolia lebih lembab ratusan ribu tahun yang lalu. Mongolia dikenal sebagai sumber penemuan paleontologis bernilai tinggi. Telur dinosaurus pertama yang terkonfirmasi secara sains ditemukan di Mongolia selama ekspedisi [[American Museum of Natural History]] tahun 1921, dipimpin [[Roy Chapman Andrews]].
Selama pertengahan hingga akhir Zaman [[Eosen]], Mongolia ditinggali oleh banyak mamalia era [[Paleogen]] dengan [[Sarkastodon]] dan [[Andrewsarchus]] merupakan yang paling dikenal di antaranya.
[[Homo erectus]] kemungkinan menghuni Mongolia sekitar 800.000 tahun yang lalu tetapi fosil Homo erectus belum ditemukan di Mongolia. Perkakas batu ditemukan di [[Gurun Gobi]] yang berada di selatan, mungkin berasal dari 800.000 tahun yang lalu.<ref>[http://www.archaeology.mas.ac.mn/index.php?option=com_content&view=article&id=56&Itemid=64 Хүрээлэнгийн эрдэм шинжилгээний ажлын ололт амжилт, Institute of Mongolian Archaeology] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131226092610/http://www.archaeology.mas.ac.mn/index.php?option=com_content&view=article&id=56&Itemid=64 |date=2013-12-26 }}</ref> Situs prasejarah penting adalah [[lukisan gua]] era [[Paleolitikum]] dari ''[[Seni Batu Gua Khoit Tsenkher|Khoid Tsenkheriin Agui]]'' (Gua Biru Utara) di provinsi [[Provinsi Khovd|Khovd]],<ref name="Novgorodova">Eleanora Novgorodova, Archäologische Funde, Ausgrabungsstätten und Skulpturen, in ''Mongolen (catalogue)'', pp. 14-20</ref> dan dari ''Tsagaan Agui'' (Gua Putih) di [[Provinsi Bayankhongor]].<ref>Davaadorzhiĭn Ganbold, Da Haliun – Facts about Mongolia, p.34</ref> Permukiman pertanian era [[Neolitikum]] ditemukan di [[Provinsi Dornod]]. Temuan baru-baru ini dari Mongolia barat hanya mencakup kamp sementara para pemburu dan nelayan. Nomadisme berkuda telah terdokumentasikan oleh bukti arkeologis di Mongolia selama [[budaya Afanasevo]] Zaman Tembaga dan Perunggu (3500–2500 SM).<ref>{{cite journal|url=https://www.science.org/content/article/nomadic-herders-left-strong-genetic-mark-europeans-and-asians|first=Ann|last=Gibbons|date=10 June 2015|title=Nomadic herders left a strong genetic mark on Europeans and Asians|journal=Science|publisher=AAAS}}
</ref>
[[Budaya Kuburan Lempengan]] dari [[Zaman Perunggu]] akhir dan [[Zaman Besi]] awal, berhubungan dengan manusia [[proto-Mongol]], tersebar di [[Mongolia]] Utara, Tengah dan Timur, [[Mongolia Dalam]], [[Tiongkok Barat Laut]] ([[Xinjiang]], [[Pegunungan Qilian]] dsb.), [[Manchuria]], [[Khingan Kecil]], [[Buryatia]], [[Oblast Irkutsk]] dan [[Krai Zabaykalsky]].
<ref name="Tumen">Tumen D., "[http://user.dankook.ac.kr/~oriental/Journal/pdf_new/49/11.pdf Anthropology of Archaeological Populations from Northeast Asia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130729140858/http://user.dankook.ac.kr/~oriental/Journal/pdf_new/49/11.pdf |date=2013-07-29 }}" (PDF) pages 25, 27</ref> Budaya ini adalah temuan arkeologis utama dari Mongolia Zaman Perunggu.
[[File:Slab Grave culture areal.png|thumb|Wilayah geografis b yang dicakup oleh budaya Kuburan Lempengan]]
[[Batu rusa]] dan Khirigsüür ([[kurgan]] kecil) yang ada di mana-mana mungkin berasal dari era ini; teori lain menyebut batu rusa ini dibuat pada abad ke-7 atau ke-8 SM. Batu rusa adalah [[megalit]] kuno berukiran dengan simbol yang dapat ditemukan di seluruh [[Eurasia]] tengah dan timur tetapi sebagian besar terpusat di [[Mongolia]] dan [[Siberia]]. Sebagian besar batu rusa ada bersamaan dengan kuburan kuno; diyakini bahwa batu-batu itu melindungi orang mati. Ada sekitar 700 batu rusa yang ditemukan di [[Mongolia]] dari total 900 batu rusa yang ditemukan di Eurasia Tengah dan [[Siberia]] Selatan. Tujuan sebenarnya dan penciptanya masih belum diketahui. Beberapa peneliti mengklaim bahwa batu-batu rusa berakar dari [[syamanisme]] dan diperkirakan dibangun selama Zaman Perunggu sekitar tahun 1000 SM, dan mungkin mencirikan kuburannya orang penting. Lalu para penduduk di area tersebut kemungkinan besar menggunakannya kembali untuk mencirikan gundukan kuburan mereka sendiri, dan mungkin untuk tujuan lain. Di Mongolia, wilayah [[Danau Baikal]], dan [[Pegunungan Sayan]] dan [[Pegunungan Altai]], masing-masing diketahui ada 550, 20, 20, dan 60 batu rusa. Lebih-lebih lagi, ada 20 batu rusa lain di [[Kazakhstan]] dan [[Timur Tengah]] (Samashyev 1992) dan 10 lebih jauh di barat, tepatnya di [[Ukraina]] dan beberapa bagian [[Federasi Rusia]], antara lain daerah [[Orenburg]] dan [[Kaukasus]], dan di dekat [[Sungai Elbe]] (Mongolian History 2003). Menurut H.L. Chlyenova, gambar rusa artistik berasal dari suku Sak dan cabangnya (Chlyenova 1962). Volkov meyakini bahwa beberapa metode membuat seni batu rusa berkaitan erat dengan bangsa Skithia (Volkov 1967), sedangkan arkeolog Mongolia, D. Tseveendorj menganggap seni batu rusa berasal dari Mongolia selama Zaman Perunggu dan tersebar setelahnya ke Tuva dan wilayah danau Baikal (Tseveendorj 1979).
Sebuah kompleks makam era [[Zaman Besi]] dari abad ke-5–ke-3 SM, kemudian juga digunakan oleh bangsa Xiongnu, telah ditemukan di dekat [[Ulaangom]].<ref name="Novgorodova"/>
Sebelum abad ke-20, beberapa sarjana berasumsi bahwa [[bangsa Skithia]] adalah keturunan dari bangsa Mongolik.<ref>{{cite web|url=http://www.beyondtoday.tv/booklets/US/scythians.asp|title=The Mysterious Scythians Burst Into History|work=United Church of God|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20110424122009/http://www.beyondtoday.tv/booklets/US/scythians.asp|archive-date=2011-04-24}}</ref> Masyarakat Skithia menghuni Mongolia barat pada abad ke-5–ke-6. Pada tahun 2006, mumi dari seorang prajurit Skithia, yang diyakini berumur sekitar 2.500 tahun adalah milik pria berusia 30-40 tahun dengan rambut pirang, ditemukan di [[Pegunungan Altai]], Mongolia.<ref>{{cite web|url=http://www.spiegel.de/international/0,1518,433600,00.html|title=Archeological Sensation: Ancient Mummy Found in Mongolia|author=SPIEGEL ONLINE, Hamburg, Germany|date=25 August 2006|work=SPIEGEL ONLINE}}</ref>
Pada era sejarah, para [[nomaden Eurasia]] terpusat di daerah-daerah stepa di Asia Tengah.<ref name="britannica">{{cite encyclopedia|url=https://www.britannica.com/EBchecked/topic/17472/Altaic-languages|title=Altaic languages|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}</ref>
Per abad ke-8 SM, penduduk di bagian barat Mongolia jelas merupakan [[Teori migrasi Indo-Arya|para migran]] Indo-Eropa yang nomaden, mungkin [[bangsa Skithia]]<ref name="studies">{{cite web|url=http://countrystudies.us/mongolia/4.htm|title=Mongolia - Early Development, ca. 220 B.C.-A.D. 1206}}</ref> atau [[Yuezhi]]. Di bagian tengah dan timur Mongolia dihuni banyak suku lainnya yang terutama berasal dari Asia Timur Laut dari segi ciri-ciri etnologis mereka.<ref name="studies"/>
Dengan kemunculan senjata berbahan besi per abad ke-3 SM, penduduk di Mongolia telah mulai membentuk aliansi klan dan memiliki gaya hidup pemburu dan pengembala. Asal-usul dari penduduk yang lebih modern diketahui dari para pemburu di hutan dan suku-suku nomaden di [[Asia Dalam]]. Mereka mendiami wilayah daratan yang luas yang secara umum membentang dari [[Semenanjung Korea]] di timur, melintasi wilayah utara Tiongkok hingga ke [[Kazakhstan]] masa kini dan sampai ke [[Pegunungan Pamir]] dan [[Danau Balkash]] di barat. Selama sebagian besar sejarah tercatatnya, ini telah menjadi area yang terus bergejolak yang menyebabkan banyak migrasi dan invasi ke tenggara (ke Tiongkok), ke barat daya (ke [[Transoksiana]]—kini [[Uzbekistan]], [[Iran]], dan [[India]]), dan ke barat (melintasi [[Skithia]] menuju [[Eropa]]).
== Pranala luar ==
|