Kampanye negatif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Kampanye negatif''' adalah strategi kampanye yang digunakan dengan mengeksploitasi kelemahan, kekurangan, dan kesalahan lawan. Berbeda dengan kampanye hitam yang berbasis pada fitnah, kampanye negatif memiliki dasar argumen, data dan ada bukti empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Strategi kampanye negatif tidak hanya digunakan dalam politik tetapi juga bisa digunakan dalam bidang lain seperti perdagangan dan militer. == Referensi == Ka...'
 
 
(10 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Eure Schuld.jpg|jmpl|357x357px|Kampanye [[denazifikasi]] yang dilakukan [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Blok Sekutu]] selama menduduki Jerman pasca-Perang Dunia II menggunakan data-data kekejaman Rezim [[Reich Ketiga]] untuk melemahkan sisa-sisa pengaruh ideologi [[Nazisme]].]]
'''Kampanye negatif''' adalah strategi kampanye yang digunakan dengan mengeksploitasi kelemahan, kekurangan, dan kesalahan lawan. Berbeda dengan [[kampanye hitam]] yang berbasis pada fitnah, kampanye negatif memiliki dasar argumen, data dan ada bukti empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Strategi kampanye negatif tidak hanya digunakan dalam [[politik]] tetapi juga bisa digunakan dalam bidang lain seperti [[perdagangan]] dan [[militer]].
'''Kampanye negatif''' adalah strategi kampanye yang digunakan dengan mengeksploitasi kelemahan, kekurangan, dan kesalahan lawan. Berbeda dengan [[kampanye hitam]] yang berbasis pada fitnah, kampanye negatif memiliki dasar argumen, data dan ada bukti empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Strategi kampanye negatif tidak hanya digunakan dalam [[politik]] tetapi juga bisa digunakan dalam bidang lain seperti [[perdagangan]] dan [[militer]].<ref name=":0">{{Cite news|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-05-16|title=Mengenal Perbedaan Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/05/16/16070091/mengenal-perbedaan-kampanye-negatif-dan-kampanye-hitam|newspaper=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-12-15}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|last=Akbar|first=Muhammad Rizqi|title=Perbedaan Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam dalam Pemilu, Apa Saja?|url=https://www.detik.com/jogja/berita/d-7156162/perbedaan-kampanye-negatif-dan-kampanye-hitam-dalam-pemilu-apa-saja|website=detikjogja|language=id-ID|access-date=2024-12-15}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|last=FHUI|first=ByHumas|title=Perihal Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam, Apa Bedanya? – Fakultas Hukum Universitas Indonesia|url=https://law.ui.ac.id/perihal-kampanye-negatif-dan-kampanye-hitam-apa-bedanya/|language=en-US|access-date=2024-12-15}}</ref>
 
== Tujuan ==
Para pelaku kampanye negatif memiliki tujuan untuk [[Pembunuhan karakter|membunuh karakter]] atau bahkan [[Kriminalisasi|mengkriminalisasi]] lawan agar citranya menjadi buruk.<ref name=":0" /> Penggunaan data rill yang sahih membuat pelaku kampanye negatif bisa dengan mudah memanipulasi pola pikir massa agar membenci target. Karena kampanye negatif memiliki dasar pada data yang dapat dipertanggungjawabkan membuat pelaku kampanye negatif sangat sulit untuk terjerat pidana. Hal ini bereda dengan [[kampanye hitam]] yang pelakunya dapat dipidana.<ref name=":1" />
 
=== Penggunaan dalam Politik ===
[[Berkas:2024 Indonesian presidential election ballot.jpg|jmpl|290x290px|Pemilihan Umum Presiden kerap terjadi kampanye negatif yang melibatkan antar pasangan calon.]]
Dalam sebuah negara yang menganut [[demokrasi]] kandidat politik yang bertarung dijamin oleh undang-undang [[kebebasan berpendapat]]. Di Indonesia kampanye negatif pada dasarnya masih diperbolehkan oleh negara. Menurut [[Guru Besar]] [[Ilmu hukum]] [[Universitas Indonesia]] [[Topo Santoso]] Pasal 280 ayat (1) huruf c dan Pasal 521 dalam [[Undang-Undang Pemilihan Umum]] hanya melarang kampanye hitam, bukan kampanye negatif. Menurut Topo, kampanye negatif yang berdasar pada argumen kerap digunakan untuk mendelegitimasi lawan, misalkan soal hutang luar negeri, penegakkan hukum, pengelolaan pendidikan dan kesehatan, dan sebagainya yang memang datanya bisa diperoleh secara sah.<ref name=":2" />
 
Namun kampanye negatif bukan tanpa resiko. Para target kampanye negatif bisa saja menyerang balik pelaku kampanye negatif, sehingga yang terjadi kemudian bukan diskursus gagasan untuk masa depan, melainkan mengungkit-ungkit kesalahan lawan politik dan mengeksploitasinya. Contohnya dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2024]] lalu kampanye negatif yang umum antara lain:
 
* Isu [[Formula E]] dan pengelolaan [[DKI Jakarta]] selama menjadi gubernur yang ditargetkan ke [[Anies Baswedan]].<ref>{{Cite web|date=2022-10-22|title=3 Masalah Utama Anies Baswedan Selama Pimpin Jakarta Versi LSI|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221021184849-32-863820/3-masalah-utama-anies-baswedan-selama-pimpin-jakarta-versi-lsi|website=www.cnnindonesia.com|access-date=2024-12-15}}</ref>
* Isu [[Penculikan aktivis 1997–1998]] dan kaitannya dengan [[Orde Baru]] yang ditargetkan ke [[Prabowo Subianto]].<ref>{{Cite web|title=Sejarah Tim Mawar dan Kaitannya Dengan Prabowo, Digoreng Lagi Jelang Pilpres 2024|url=https://www.suara.com/news/2023/06/30/163027/sejarah-tim-mawar-dan-kaitannya-dengan-prabowo-digoreng-lagi-jelang-pilpres-2024|website=suara.com|language=id|access-date=2024-12-15}}</ref>
* Isu [[Industri semen di Indonesia|Pabrik Semen]] di [[Rembang]] dan pengelolaan [[Jawa Tengah]] selama menjadi gubernur yang ditargetkan ke [[Ganjar Pranowo]].<ref>{{Cite web|last=Times|first=I. D. N.|last2=Puspitoningrum|first2=Anggun|title=7 Kontroversi Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng yang Ditunjuk Jadi Capres PDIP|url=https://jateng.idntimes.com/news/jateng/anggun-puspitoningrum-1/7-kontroversi-ganjar-pranowo-gubernur-jateng-yang-ditunjuk-jadi-capres-pdip?page=all|website=IDN Times Jateng|language=In-Id|access-date=2024-12-15}}</ref>
Namun kampanye negatif memiliki sisi positif yang dapat dimanfaatkan dalam iklim demokratis. Kampanye negatif bisa membantu konstituen untuk memilih pasangan calon mana yang sekiranya "lebih baik" atau calon mana yang harus dihindari karena "lebih buruh", meskipun ini menjadi apa yang disebut sebagai [[Politik lesser evil|politik ''lesser evil'']].<ref>{{Cite web|date=22 Januari 2024 {{!}} 00.00 WIB|title=Kebangkitan Kembali Gagasan 'The Lesser Evil’|url=https://www.tempo.co/kolom/gagasan-the-lesser-evil-dalam-pemilu-407740|website=Tempo|language=id|access-date=2024-12-15}}</ref><ref>{{Cite web|last=RAHAYU|first=WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, KURNIA YUNITA|date=2023-11-13|title=Dua Sisi Kampanye Negatif yang Kian Intens ”Menyerang” Capres-Cawapres|url=https://www.kompas.id/baca/polhuk/2023/11/11/dua-sisi-kampanye-negatif-yang-kian-intens-menyerang-capres-cawapres|website=kompas.id|language=id|access-date=2024-12-15}}</ref>
 
== Referensi ==
 
[[Kategori:Komunikasi]]
[[Kategori:KampanyePropaganda]]