Kejahilan media: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Kejahilan media''' adalah jenis peristiwa media yang dilakukan melalui pidato, aktivitas atau siaran pers yang diatur sedemikian rupa untuk menipu jurnalis agar menerbitkan artikel yang salah atau menyesatkan. Istilah ini juga dapat merujuk pada cerita palsu yang diberikan oleh jurnalis palsu serta cerita palsu yang diterbitkan karena cerita ini. Kejahilan media adalah bentuk penguncian budaya yang umumnya dilakukan sebagai seni pertunjukan atau Lelu...' |
k Menambah Kategori:Bias media menggunakan HotCat |
||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
== Deep Fake dan Aksi Media yang Didukung AI ==
[[Kecerdasan buatan]] telah memungkinkan orang untuk melakukan [[pemalsuan dalam]] atau aksi media. Kemampuan menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah untuk meniru identitas seseorang semakin populer. Akibatnya, [[Kongres Amerika Serikat]] dan Inggris telah berupaya menciptakan sanksi baru bagi mereka yang terlibat dalam praktik ini. [[Undang-Undang Keamanan Daring]] di Inggris tahun 2023 memperluas cakupan [[Undang-Undang Pelanggaran Seksual 2003]] yang menjadikannya ilegal untuk membagikan gambar eksplisit seseorang tanpa persetujuan mereka. Undang-undang ini juga menjadikannya ilegal untuk mengancam akan membagikan gambar seseorang.<ref>{{Cite web|last=Narayanan|first=Manasa|date=2024-03-13|title=The UK’s Online Safety Act Is Not Enough To Address Non-consensual Deepfake Pornography {{!}} TechPolicy.Press|url=https://www.techpolicy.press/the-uks-online-safety-act-is-not-enough-to-address-nonconsensual-deepfake-pornography/|website=Tech Policy Press|language=en|access-date=2024-12-19}}</ref>
'''Facebook'''
Amerika Serikat telah mengalami berbagai kasus pemalsuian dalam. Pada tahun 2019, [[Mark Zuckerberg]] muncul dalam sebuah video yang terlihat dia seperti mengatakan cuplikan pernyatan, ''"''Bayangkan ini sejenak: Satu orang, dengan kendali total atas data yang dicuri dari miliaran orang, semua rahasia mereka, kehidupan mereka, masa depan mereka''."''<ref>{{Cite web|last=O'Sullivan|first=Rachel Metz,Donie|date=2019-06-11|title=A deepfake video of Mark Zuckerberg presents a new challenge for Facebook {{!}} CNN Business|url=https://www.cnn.com/2019/06/11/tech/zuckerberg-deepfake/index.html|website=CNN|language=en|access-date=2024-12-19}}</ref>
'''Taylor Swift'''
Pada Januari 2024, foto-foto pornografi hasil rekayasa AI dari [[Taylor Swift]] bocor dan menjadi viral di Twitter. Gambar-gambar ini disebarkan dengan tujuan merusak reputasi Swift yang mengejutkan para penggemarnya. Anggota Kongres Amerika Serikat mengungkapkan rasa ''"terkejut"'' mereka terhadap gambar-gambar tersebut dan mulai menyelidiki cara untuk menuntut pertanggungjawaban pembuatnya. <ref>{{Cite news|date=2024-01-26|title=Taylor Swift deepfakes spark calls in Congress for new legislation|url=https://www.bbc.com/news/technology-68110476|language=en-GB|access-date=2024-12-19}}</ref>
'''Pemilu Presiden 2024'''
Penggunaan pemalsuan dalam telah berkembang ke dalam bentuk audio dalam beberapa tahun terakhir. Tahun ini, selama pemilu presiden 2024, suara Presiden [[Joe Biden]] direplikasi oleh Steve Kramer, seorang konsultan politik dan digunakan untuk menjahili pemilih di negara bagian [[New Hampshire]]. Suaranya menekankan bahwa para pemilih ini tidak perlu pergi ke tempat pemungutan suara yang memicu kontroversi di kalangan [[Partai Demokrat (Amerika Serikat)|Demokrat]] karena sebelumnya mereka percaya Biden mendukung pemungutan suara untuk [[Kamala Harris]] dan mendukung pemilu tersebut.<ref>{{Cite web|date=2024-05-23|title=Political consultant who admitted deepfaking Biden's voice is indicted, fined $6 million|url=https://www.nbcnews.com/politics/politics-news/steve-kramer-admitted-deepfaking-bidens-voice-new-hampshire-primary-rcna153626|website=NBC News|language=en|access-date=2024-12-19}}</ref>
== Kritik ==
Meskipun kejahilan media ini dapat berfungsi sebagai kritik yang sah terhadap pers dan karya seni dalam bentuknya, mereka sering dikritik tidak hanya karena gangguan yang ditimbulkan, tetapi juga sebagai [[aksi publisitas]] sederhana yang memanfaatkan kegagalan media massa yang seharusnya mereka lawan.<ref>{{Cite news|date=1990-12-23|title=The Merry Pranksters And the Art of the Hoax (Published 1990)|url=https://www.nytimes.com/1990/12/23/arts/the-merry-pranksters-and-the-art-of-the-hoax.html|language=en|access-date=2024-12-19}}</ref> [[Joey Skaggs]] telah mengkritik gerakan [[kelimun kilas]] sebagai sesuatu yang sepele dan tidak memiliki elemen kontra-budaya seperti dalam seni protes yang lebih serius.<ref>{{Cite news|last=Gamerman|first=Ellen|date=2008-09-12|title=The New Pranksters|url=https://www.wsj.com/articles/SB122119092302626987?mod=googlenews_wsj|newspaper=Wall Street Journal|language=en-US|issn=0099-9660|access-date=2024-12-19}}</ref>
== Referensi ==
[[Kategori:Bias media]]
|