Atheis (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k :-{{spoiler}} ; sesuai diskusi usulan
k Mengembalikan suntingan oleh 180.243.32.245 (bicara) ke revisi terakhir oleh Ariyanto
Tag: Pengembalian
 
(38 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginfo|Atheis (disambiguasi)}}
{{Infobox Film
| movie_name = Atheis
| image = Atheis poster film.JPG
| size = 230px
| caption =
| director = [[SjumandjajaSjuman Djaya]]
| producer = SjumandjajaSjuman Djaya<br />Handojo
|writer eproducer = Sjuman Djaya
|based_on = '''[[Atheis (novel)]]''':<br />[[Achdiat Karta Mihardja]]
| aproducer =
|starring = [[Deddy Sutomo]]<br />[[Christine Hakim]]<br />[[Emmy Salim]]<br />[[Kusno Sudjarwadi]]<br />[[Farouk Afero]]<br />[[Aedy Moward]]<br />[[Ernie Djohan]]<br />[[Maruli Sitompul]]<br />[[Kris Biantoro]]<br />[[Rita Zahara]]
| writer = '''[[Novel]]''':<br />[[Achdiat Karta Mihardja]]
|music = [[Idris Sardi]]
| starring = [[Deddy Sutomo]]<br />[[Christine Hakim]]<br />[[Emmy Salim]]<br />[[Kusno Sudjarwadi]]<br />[[Farouk Afero]]<br />[[Aedy Moward]]<br />[[Ernie Djohan]]<br />[[Maruli Sitompul]]<br />[[Kris Biantoro]]<br />[[Rita Zahara]]
|cinematography = [[Sjamsudin Jusuf]]
| music =
|editing =
| cinematography =
|distributor = [[Matari Film]]
| editing =
|release_date = {{Film date|1974}}
| distributor =
|runtime = 127 menit
| release_date = [[1974]]
| runtimecountry = 146 menit[[Indonesia]]
| country movie_language = {{negara|Indonesia}} [[Bahasa Indonesia]]
| awardsbudget = Rp. 80 juta
|gross =
| movie_language = [[Bahasa Indonesia]]
| budgetamg_id =
| gross imdb_id =
| preceded_by =
| followed_by =
| amg_id =
| imdb_id =
}}
'''Atheis''' (atau juga berjudul '''Kafir''') adalah [[film drama]] [[tragedi]] [[film romantis|romantis]] tahun [[1974 dalam film|1974]] dari [[film Indonesia|Indonesia]] yang di[[sutradara]]i oleh [[SjumandjajaSjuman Djaya]] dan dibintangi oleh [[Deddy Sutomo]] dan [[Christine Hakim]]. Film ini dibuat berdasarkan [[novel]] [[sastra]] terkenal tahun [[1949]] berjudul "''[[Atheis (novel)|Atheis]]''" karya [[Achdiat K. Mihardja]], [[sastrawan]] [[angkatan 45]] [[Indonesia]] asal [[Jawa Barat]].
 
Diproduksi dengan anggaran sebesar Rp. 80 juta dan juga dibintangi oleh [[Emmy Salim]], [[Kusno Sudjarwadi]], dan [[Farouk Afero]], film ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah tantangan kepada komunitas agamais di Indonesia kala dirilis. Film ini menjadi kontroversial pada saat rilis, sempat ditolak oleh [[Badan Sensor Film]] Indonesia. Walaupun dinilai gagal mendapatkan banyak penonton pada rilis, film ini kemudian menjadi salah satu film Sjuman Djaya yang paling dikenal.
 
== Sinopsis ==
Film diawali dengan cerita meledaknya [[bom atom]] di [[Hiroshima]] dengan derita yang menyertainya. Hasan ([[Deddy Sutomo]]) adalah seorang [[santri]] keturunan, masa kanak-kanaknya sangat tradisional, pendidikannya setengah-setengah, dan bekerja sebagai [[pegawai]] [[Perusahaan Air Minum]] (PAM) di [[Bandung]] pada tahun [[1940-an]]. Waktu masa kanak-kanak, Hasan jatuh cinta pada Rukmini ([[Christine Hakim]]), tetapi waktu dewasa terpesona dan akhirnya menikah dengan Kartini ([[Emmy Salim]]), perempuan bebas dan berpaham modern. Kartini bergaul erat dengan Rusli ([[Kusno Sudjarwadi]]), partisan politik yang bergerak di bawah tanah dan juga sahabat masa kecil Hasan. Tokoh-tokoh ini, ditambah lagi dengan Anwar ([[Farouk Afero]]) yang seorang [[nihilis]], menjelaskan tema dan alur cerita yang diwarnai konflik tentang pertentangan pikiran kolot-modern dan perdebatan tentang [[Tuhan]]. Hasan, seorang yang peragu dan terombang-ambing, suatu saat mengetahui kenyataan paling pahit dalam hidupnya: istrinya, Kartini, menginap satu [[losmen]] dengan si nihilis Anwar. Dia harus mengambil keputusan: hadir atau tersingkir. Ia pun berangkat membunuh Anwar. Cerita mencapai akhir yang diwarnai kematian. Rusli meninggal ditembak [[Kempetai]] dan Hasan pun tertembak tentara Jepang setelah dendamnya terbalas, dan bersamanya berakhir pula pengejaran cakrawala yang dilukiskan saat Hasan kecil.<ref>[http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M559 ''Atheis'' di situs perfilman.pnri.go.id]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Film diawali dengan cerita meledaknya [[bom atom]] di [[Hiroshima]] dengan derita yang menyertainya. Hasan ([[Deddy Sutomo]]) adalah seorang [[santri]] keturunan, masa kanak-kanaknya sangat tradisional, pendidikannya setengah-setengah, dan bekerja sebagai [[pegawai]] [[Perusahaan Air Minum]] (PAM) di [[Bandung]] pada tahun [[1940-an]]. Waktu masa kanak-kanak, Hasan jatuh cinta pada Rukmini ([[Christine Hakim]]), tapi waktu dewasa terpesona dan akhirnya menikah dengan Kartini ([[Emmy Salim]]), perempuan bebas dan berpaham modern. Kartini bergaul erat dengan Rusli ([[Kusno Sudjarwadi]]), partisan politik yang bergerak di bawah tanah dan juga sahabat masa kecil Hasan. Tokoh-tokoh ini, ditambah lagi dengan Anwar ([[Farouk Afero]]) yang seorang [[nihilis]], menjelaskan tema dan alur cerita yang diwarnai konflik tentang pertentangan pikiran kolot-modern dan perdebatan tentang [[Tuhan]]. Hasan, seorang yang peragu dan terombang-ambing, suatu saat mengetahui kenyataan paling pahit dalam hidupnya: istrinya, Kartini, menginap satu [[losmen]] dengan si nihilis Anwar. Dia harus mengambil keputusan: hadir atau tersingkir. Ia pun berangkat membunuh Anwar. Cerita mencapai akhir yang diwarnai kematian. Rusli meninggal ditembak [[Kempetai]] dan Hasan pun tertembak tentara Jepang setelah dendamnya terbalas, dan bersamanya berakhir pula pengejaran cakrawala yang dilukiskan saat Hasan kecil.<ref>[http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M559 ''Atheis'' di situs perfilman.pnri.go.id]</ref>
 
== Pemeran ==
Baris 38 ⟶ 36:
* [[Farouk Afero]] sebagai Anwar
* [[Christine Hakim]] sebagai Rukmini
 
== Perbedaan antara cerita adaptasi film dengan novel ==
Pada akhir cerita di versi adaptasi film, tokoh Rusli tewas karena ditembak oleh tentara Jepang sesaat sebelum Hasan juga tewas. Sementara di cerita novel karya Achdiat Karta Mihardja, tokoh Rusli bertahan hidup, di mana dia bersama Kartini meratapi kematian Hasan.
 
== Pemeran ==
 
== Produksi ==
''Atheis'' disutradarai oleh [[Sjuman Djaya]], yang juga memproduseri film ini dengan Handojo. Sjuman Djaya telah belajar tentang perfilman di [[Uni Soviet]], yang mungkin telah mempengaruhi cara pengambilan filmnya; adegan dari film 1925 [[Sergei Eisenstein]] berjudul ''[[Bronenosets Potyomkin]]'' ({{lang-id|"''Kapal Perang Potyomkin''"}}), dari sebuah [[kereta bayi]] yang menggelinding di tangga batu, digunakan kembali dalam ''Atheis''.{{sfn|Said|1991|p=240}} Adegan pertama dari film ini menunjukkan Kartini menangisi tubuh Hasan di sebuah rumah sakit; alur kemudian menunjukkan bagaimana kejadian ini terjadi.{{sfn|The Jakarta Globe 2012}} Cara penuturan cerita yang sama juga digunakan dalam versi asli novelnya. Film ini menggunakan [[hitam-putih]] untuk menunjukkan adegan dari masa kecil Hasan, sementara adegan yang lebih modern dalam gambar berwarna; arsip rekaman sejarah digunakan untuk menunjukkan kedatangan Tentara Kekaisaran Jepang di Indonesia. Musisi [[biola]] [[Idris Sardi]] juga ikut andil dalam mengaransemen [[jalur lagu]] dalam film ini.{{sfn|The Jakarta Globe 2012}}
 
Film ini diadaptasi dari novel ''[[Atheis (novel)|Atheis]]'' tahun 1949 karya [[Achdiat Karta Mihardja]], yang juga telah terbukti kontroversial pada kala dirilis tetapi secara luas dianggap sebagai karya terbaik Mihardja.{{sfn|Mahayana|Sofyan|Dian|1995|p=80}} Dalam sebuah wawancara dengan ''[[Suara Karya]]'', sutradara Sjuman Djaya menyatakan bahwa ia bermaksud menjadikan film ini sebagai tantangan untuk komunitas agamais di Indonesia, sebuah karya yang ia harap akan diterima oleh mereka.{{sfn|Suara Karya 1975}}
 
Para aktor dalam film ini yaitu [[Deddy Sutomo]], [[Kusno Sudjarwadi]], [[Emmy Salim]], [[Farouk Afero]], [[Christine Hakim]], [[Aedy Moward]], [[Ernie Djohan]], [[Maruli Sitompul]], [[Kris Biantoro]], dan [[Rita Zahara]]. Novelis dan sarjana Islam [[Hamka]] membantu sebagai pengawas selama proses syuting.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Atheis}} Biaya produksi film ini Rp. 80 juta atau sekitar $AS 193.771 kala itu {{harv|Siregar|1999|p=164}}.{{sfn|Suara Karya 1975}}
 
== Penayangan dan penerimaan ==
''Atheis'' dirilis pada tahun 1974 dan diterpa banyak kontroversi. Kontroversi ini bahkan telah dimulai saat produksi. Pada Mei 1974 [[Badan Sensor Film]] Indonesia menulis bahwa film ini memiliki konten yang tidak cocok untuk penonton Indonesia. Sjuman Djaya membalas hal ini dengan menyatakan bahwa buku [[Atheis (novel)|sumber cerita film ini]] telah lama menjadi bagian dari kurikulum untuk siswa SMP dan SMA.{{sfn|Berita Yudha 1974}} Film ini akhirnya diijinkan, meskipun beberapa adegan kemudian dipotong.{{sfn|Suara Karya 1975}}
 
Meskipun film ini dipuji kritikus pada kala itu, ''Atheis'' tampil buruk di penjualan tiket.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Atheis}} Pada [[Festival Film Indonesia 1975]] film ini memenangkan Penghargaan Adaptasi Terbaik dari Novel.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Penghargaan}} Kritikus film [[Salim Said]] berpendapat bahwa Sjuman Djaya mungkin paling bangga pada ''Atheis'' di antara karya-karyanya yang lain.{{sfn|Said|1991|p=241}}
 
Menulis setelah kematian Sjuman Djaya, Said menemukan bahwa film ''Atheis'' adalah film yang sangat serius, dan mencatat bahwa banyak novel Indonesia dengan struktur plot yang sederhana bisa digunakan sebagai gantinya.{{sfn|Said|1991|p=239}} [[Caroline Monteiro|Olin Monteiro]], menulis artikel tinjauan untuk ''[[The Jakarta Globe]]'' pada tahun 2012, menulis bahwa film ''Atheis'' adalah salah satu dari karya Sjuman Djaya yang paling dikenal dan mencatat bahwa sutradara tersebut telah "berkonsentrasi pada pikiran terdalam karakter-karakter novel tersebut untuk menemukan makna sebenarnya dari keberadaan Tuhan dan perdebatan yang menyertainya", meninggalkan penonton untuk memutuskan sendiri apakah Tuhan itu ada atau tidak ada.{{sfn|The Jakarta Globe 2012}}
 
== Rujukan ==
{{refbegin|40em}}
* {{cite web
|title=Atheis
|work=filmindonesia.or.id
|language=Indonesia
|publisher=Yayasan Konfidan
|url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-a006-74-703238_atheis
|accessdate=5 November 2012
|archivedate=2012-11-05
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6BwsnKDhQ?url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-a006-74-703238_atheis
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Atheis}}
|location=Jakarta
|dead-url=no
}}
* {{cite web
|title=Atheis {{!}} Penghargaan
|trans_title=Atheis {{!}} Awards
|language=Indonesian
|work=filmindonesia.or.id
|publisher=Yayasan Konfidan
|url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-a006-74-703238_atheis/award
|accessdate=5 November 2012
|archivedate=2012-11-05
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6BwsnKDhQ?url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-a006-74-703238_atheis
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Penghargaan}}
|location=Jakarta
|dead-url=no
}}
* {{cite book
|last = Mahayana
|first = Maman S.
|last2 = Sofyan
|first2 = Oyon
|last3 = Dian
|first3 = Achmad
|year = 1995
|title = Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern
|trans_title = Summaries and Commentary on Modern Indonesian Novels
|location = Jakarta
|publisher = Grasindo
|language = Indonesian
|isbn = 978-979-553-123-4
|ref = harv
}}
* {{cite news
|title=Rethinking Atheism Through an Indonesian Filmmaker’s Lens
|last=Monteiro
|first=Olin
|work=Jakarta Globe
|date=27 Maret 2012
|url=http://www.thejakartaglobe.com/lifelived/rethinking-atheism-through-an-indonesian-filmmakers-lens/507439
|archivedate=2012-11-05
|accessdate=5 November 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6BwvdCr72?url=http://www.thejakartaglobe.com/lifelived/rethinking-atheism-through-an-indonesian-filmmakers-lens/507439
|ref={{sfnRef|The Jakarta Globe 2012}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|title=Syuman dan Atheis-nya
|trans_title=
|last=Rusdi
|first=Hamid
|language=Indonesian
|work=Suara Karya
|date=22 Januari 1975
|url=http://kepustakaan-tokoh.perfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/uploaded_files/pdf/clipping/news_articles/normal/SKM_19750122.PDF
|archivedate=2012-11-05
|accessdate=5 November 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6BwvBuqa8?url=http://kepustakaan-tokoh.perfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/uploaded_files/pdf/clipping/news_articles/normal/SKM_19750122.PDF
|ref={{sfnRef|Suara Karya 1975}}
|dead-url=no
}}
* {{cite book
|last=Said
|first=Salim
|title=Pantulan Layar Putih: Film Indonesia dalam Kritik dan Komentar
|trans_title=
|language=Indonesia
|publisher=Sinar Harapan
|location=Jakarta
|year=1991
|ref=harv
|isbn=978-979-416-137-1
}}
* {{cite journal
|first=Reza Yamora
|last=Siregar
|title=Empirical Properties of the Indonesian Rupiah: Testing for Structural Breaks, Unit Roots, and White Noise
|journal=Journal of Economic Development
|url=http://www.jed.or.kr/full-text/24-2/siregar.PDF
|month=Desember
|year=1999
|ref=harv
|volume=24
|issue=2
|pages=163–176
|archivedate=2012-11-06
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6By8DLKyv?url=http://www.jed.or.kr/full-text/24-2/siregar.PDF
|accessdate=6 November 2012
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|title=Syuman (yang Kurang) Djaya dengan 'Atheis' nya
|trans_title=
|language=Indonesia
|work=Berita Yudha
|date=4 Mei 1974
|url=http://kepustakaan-tokoh.perfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/uploaded_files/pdf/clipping/news_articles/normal/BY_19740504.PDF
|archivedate=2012-11-05
|accessdate=5 November 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6BwuWkOeW?url=http://kepustakaan-tokoh.perfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/uploaded_files/pdf/clipping/news_articles/normal/BY_19740504.PDF
|ref={{sfnRef|Berita Yudha 1974}}
|dead-url=no
}}
{{refend}}
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
* [http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M559 Resensi ''Atheis'' di situs perfilman.pnri.go.id]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
{{Sjumandjaja}}
{{Sinema Indonesia}}
{{Film-indo-stub}}
 
[[Kategori:Film drama]]
[[Kategori:Film Indonesia]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 1974]]
[[Kategori:Film dramadicekal Indonesia]]
[[Kategori:Film yang berdasarkan pada novel]]
[[Kategori:Film yang berdasarkan pada novel Indonesia]]