Liberty Manik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pendidikan:
alan hidup pemuda Liberty, cukup panjang, dimana setelah menyelesaikan studinya di HIS Sidikalang pada tahun 1940, beliau melanjutkan studinya di HIK Muntilan, sekolah guru.Di sini pemuda Liberty berkenalan dengan Cornel Simanjuntak |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(134 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nama Batak|[[Suku Batak Pakpak|Pakpak]]|[[Manik|Manik Pegagan]]}}
{{Bedakan|El Manik|Liberty Malau}}
{{Kotak info tokoh
| pre-nominals = [[Doktor|Dr.]]
| name = Liberty Manik
| image = Liberty Manik.jpeg <!-- Foto ini belum dapat dipastikan apakah potret Liberty Manik atau [[J.A. Dungga]] karena sumber fotonya tidak jelas. Kemungkinan foto ini dipotong dari foto dempet antara J.A. Dungga dan Liberty Manik, dan bagian yg terpotong ini kemungkinan adalah wajah J.A. Dungga. -->
| birth_name = Raja Tiang Manik<ref>{{cite web|url= https://www.padamu.net/liberty-manik-sosok-intelektual-dan-seniman/|title=Liberty Manik Sosok Intelektual dan Seniman|website=padamu.net|accessdate=13 Mei 2022}}</ref>
| birth_date = {{Birth date|1924|11|21}}
| birth_place = [[Pegagan Julu VII, Sumbul, Dairi|Kuta Manik]], [[Kabupaten Dairi|Bataklanden]], [[Keresidenan Tapanuli]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{Death date and age|1993|09|16|1924|11|21}}
| death_place = [[Rumah Sakit Bethesda]], [[Kota Yogyakarta]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
| burial_place = Taman Makam Seniman Giri Sapto, [[Imogiri]], [[Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
| monuments = Monumen Dr. Liberty Manik, [[Taman Wisata Iman Dairi|Kompleks Taman Wisata Iman]], [[Sitinjo, Dairi|Sitinjo]] <br> {{Coord|2|44|30.25|N|98|22|33.45|E}}
| other_names = L. Manik
| alma_mater = [[Universitas Bebas Berlin|Freie Universität Berlin]], [[Jerman]]
| occupation = {{hlist|Komponis|Dosen|Penyiar radio}}
| notable_works = {{ubl|''[[Satu Nusa Satu Bangsa]]''
|''Desaku Yang Kucinta''
|''Batak-Handschriften''
|''Molo Saut Ma Ho'' ([[Buku Ende]] No. 809)}}
| parents = {{ubl|Raja Patiham Manik (ayah)|Solat br. Situmorang (ibu)}}
| relatives = [[Hokky Situngkir]] (cucu dari saudari)<ref>{{cite web|url= https://www.swatt-online.com/hokky-situngkir-peneliti-bandung-fe-institute/|title=Hokky Situngkir, Peneliti Bandung Fe Institute|website=swatt-online.com|accessdate=13 Mei 2022}}</ref>
}}
[[Doktor|Dr.]] '''Liberty Manik''' ({{lahirmati|[[Pegagan Julu VII, Sumbul, Dairi|Kuta Manik]], [[Kabupaten Dairi|Dairilanden, Bataklanden]], [[Keresidenan Tapanuli]]|21|11|1924|[[Yogyakarta]]|16|9|1993}}) adalah seorang [[komponis]] dan [[Dosen|pengajar musik]] di [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta]]. Liberty Manik juga dikenal sebagai [[Filologi|filolog]] [[Suku Batak|Batak]] yang mentransliterasikan 500-an [[Pustaha|Pustaha Batak]] ke dalam [[bahasa Jerman]].<ref>{{Cite web|date=21 Juli 2019|title=Mengungkap Peran Komponis Nasional Liberty Manik dalam Mentransnarasikan 500-an Naskah Batak|url=https://www.unimed.ac.id/2019/07/21/mengungkap-peran-komponis-nasional-liberty-manik-dalam-mentransnarasikan-500-an-naskah-batak/|website=Universitas Negeri Medan|language=|archive-url=https://web.archive.org/web/20220612224806/https://www.unimed.ac.id/2019/07/21/mengungkap-peran-komponis-nasional-liberty-manik-dalam-mentransnarasikan-500-an-naskah-batak/|archive-date=12 Juni 2022|dead-url=yes|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
== Kehidupan awal ==
Liberty Manik lahir pada 21 November 1924 di Huta Manik, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Ia diberi nama Raja Tiang Manik, namun nama ini kemudian diubah oleh seorang pendeta pada saat [[Baptis|pembaptisannya]].<ref>{{Cite web|date=21 Juli 2019|title=Liberty Manik Berperan Banyak bagi Bangsa|url=https://analisadaily.com/berita/arsip/2019/7/22/769171/liberty-manik-berperan-banyak-bagi-bangsa/|website=Analisa Daily|language=|access-date=19 Juni 2023}}</ref> Ayah Liberty bernama Raja Patiham Manik, sedangkan ibunya bernama Solat boru Situmorang.
== Pendidikan ==
* [[Hollandsch-Inlandsche School]] (HIS), [[Sidikalang, Dairi]] (lulus tahun 1940)
* [[Hollandsch Inlandsche Kweekschool]] (HIK), [[Muntilan, Magelang]] (berhenti pada 1942 karena ditutup oleh [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|Pemerintah Kolonial Jepang]])
* Pendidikan doktor musik di [[Universitas Bebas Berlin|Freie Universität Berlin]], [[Jerman]] dengan predikat [[Gelar kehormatan Latin|magna cum laude]]. Disertasinya berjudul ''"Das Arabische Tonsystem Im Mittelalter"'' yang meneliti sistem nada [[musik Arab]] pada zaman [[Abad Pertengahan]].<ref>{{Cite web|title=Liberty Manik Sosok Intelektual dan Seniman|url=https://www.padamu.net/liberty-manik-sosok-intelektual-dan-seniman/|website=Padamu Pendidikan Indonesia|language=id-ID|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
== Kembali ke Indonesia ==
Liberty Manik bekerja dalam bidang [[etnomusikologi]] di [[Jerman Barat]] selama 20 tahun. Pada Juni 1976, ia kembali ke Indonesia dan bergabung dengan [[Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia|Dewan Gereja-Gereja di Indonesia]] (DGI) sebagai anggota staf Lembaga Penelitian dan Studi (LPS).<ref>{{Cite book|date=1977|url=https://books.google.co.id/books?id=7TY9AAAAIAAJ|title=Peninjau: Majalah Lembaga Pengetahuan dan Studi Dewan Gereja-Gereja di Indonesia|location=[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|publisher=Lembaga Penelitian dan Studi (LPS) Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI)|series=Nomor 1|volume=Tahun IV|pages=80|language=id|url-status=live}}</ref>
== Karya ==
=== Karya seni ===
* Mengarang lagu-lagu nasional: ''[[Satu Nusa Satu Bangsa]]'', ''Desaku Yang Kucinta'', ''Tamanku, Pantai Sepi, Di Laut, Negara Jaya.''<ref>{{Cite web|date=28 Oktober 2022|title=6 Karya Liberty Manik, Selain Lagu Satu Nusa Satu Bangsa|url=https://satukanal.com/baca/karya-liberty-manik/94368/|website=Satu Kanal|language=|access-date=19 Juni 2023}}</ref> Lagu ''Satu Nusa Satu Bangsa'' yang dikarangnya merupakan salah satu dari tujuh lagu perjuangan yang diterbitkan oleh Balai Pustaka sebagai [[Daftar lagu nasional Indonesia|lagu wajib nasional]] berdasarkan Instruksi Menteri Muda Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan pada tahun 1963.<ref>{{Cite web|last=Maarif|first=Syamsul Dwi|title=Lirik Lagu 'Satu Nusa Satu Bangsa' & Sejarah L. Manik Pencipta Lagu|url=https://tirto.id/lirik-lagu-satu-nusa-satu-bangsa-sejarah-l-manik-pencipta-lagu-gmjY|website=[[Tirto]]|language=|access-date=18 Juni 2023}}</ref>
* Menerjemahkan dan mementaskan oratorium ''Mattheus Passion'' dan ''Weichnachtsoratorim'' karangan [[J.S. Bach]] di Yogyakarta tahun 1980-an.
* Mengarang lagu rohani: ''Molo Saut Ma Ho'' ([[Buku Ende]] No. 809), ''Yesus Kristus Kehidupan Dunia'' ([[Pelengkap Kidung Jemaat]] No. 263){{efn|Syair lagu ini dikarang oleh [[Agustina Lumentut]].}}, ''Kumohon Pengampunan'' (Pelengkap Kidung Jemaat No. 42){{efn|Syair lagu ini digubah oleh Liberty Manik dari lagu tradisional [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]] yang berjudul "''Otik otik ma demban''".}}, ''Padamu Kami Datang''{{efn|Syair lagu ini digubah oleh Liberty Manik dari lagu tradisional Batak Simalungun yang berjudul "''Marmutik ma napuran botou''".}}, ''S'lamat Datang Kami Ucapkan''{{efn|Syair lagu ini digubah oleh Liberty Manik dari lagu tradisional [[Suku Pakpak|Batak Pakpak]] yang berjudul "''Kedu mo, kedu bengkuang ale''".}}, ''Karuniamu, Tuhan''{{efn|Syair lagu ini digubah oleh Liberty Manik dari lagu tradisional Batak Simalungun yang berjudul "''Bintang narondang''".}}.<ref>{{Cite book|last=|first=Tim Inti Nyanyian Gereja (TING Yamuger)|date=17 Februari 2022|url=https://books.google.co.id/books?id=CJdfEAAAQBAJ|title=Kidung Keesaan Empat Suara|location=[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|publisher=Yayasan Musik Gerejawi (Yamuger)|isbn=9790801856876|language=id|url-status=live}}</ref>
=== Karya tulis ===
* ''Musik di Indonesia dan beberapa persoalannya'' bersama [[J.A. Dungga]] (1952)
* ''Das arabische Tonsystem im Mittelalter'' (1969)
* ''Batak-Handschriften'' (1973), buku ini berisi koleksi 501 Pustaha Batak yang tersebar di seluruh Jerman, kecuali koleksi Museum Leipzig, Museum Stuttgart Linden, dan RMG. Liberty Manik mengatalogkan dan juga memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang isi dari tiap-tiap pustaha.<ref>{{Cite journal|last=Bicklefs|first=M.C.|date=Februari 1974|title=Liberty Manik: Batak-Handschriften. (Verzeichnis der Orientalischen Handschriften in Deutschland, Bd. XXVIII.) xi, 253 pp., 6 plates. Wiesbaden: Franz Steiner Verlag GmbH, 1973. DM88.|url=https://www.cambridge.org/core/product/identifier/S0041977X00128447/type/journal_article|journal=Bulletin of the School of Oriental and African Studies|language=en|volume=37|issue=3|pages=755–755|doi=10.1017/S0041977X00128447|issn=0041-977X}}</ref>
* ''Register van eigennamen in pustaha's'' bersama Petrus Voorhoeve (1977)
* ''Ketens van overlevering in pustaha's'' bersama Petrus Voorhoeve
* ''Suku Batak Dengan "Gondang Batak"-nya'' (1977) dalam Majalah Peninjau Tahun IV Nomor 1
== Pandangan ==
Liberty Manik berpandangan bahwa musik nasional Indonesia seharusnya bukan ditekankan pada aspek keaslian dan ketimuran musik itu sendiri, melainkan pada komposisi musik yang berkualitas tinggi. Sama halnya dengan [[Sindoedarsono Soedjojono]] yang mendesak para pelukis untuk menguasai teknik-teknik melukis, Liberty Manik juga merasa bahwa pembelajaran dan penguasaan akan teknik komposisi musik jauh lebih berguna bagi seorang musisi daripada mencari-cari corak nasional dalam musik.<ref>{{Cite book|last=Lindsay|first=Jennifer|last2=Liem|first2=Maya Hian Ting|date=2012|title=Heirs To World Culture: Being Indonesian 1950-1965|location=[[Leiden]]|publisher=KITLV Press|isbn=978-90-6718-379-6|series=Verhandelingen van het [[Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde]]|pages=241|url-status=live}}</ref>
Dalam tulisannya bersama [[J.A. Dungga]], Liberty Manik juga berpandangan bahwa [[gamelan]] merupakan simbol ketertinggalan dan kemerosotan yang berkaitan dengan gaya hidup hedonistik kaum [[priayi]]. Menurut mereka, musik yang mengandung unsur magis dan primitif tidak lagi disukai karena perasaan religius masyarakat telah berubah. Dalam pemutaran perdana film [[Enam Djam di Jogja]] karya [[Usmar Ismail]], beberapa orang mempertanyakan penggunaan musik gamelan alih-alih mars yang dianggap lebih menggugah dalam adegan peperangan di film itu.<ref>{{Cite book|last=Mack|first=Dieter|date=2004|url=https://books.google.co.id/books/about/Zeitgen%C3%B6ssische_Musik_in_Indonesien.html?id=DbYAu-NeEPoC|title=Zeitgenössische Musik in Indonesien: Zwischen lokalen Traditionen, nationalen Verpflichtungen und internationalen Einflüssen|location=Jerman|publisher=G. Olms|isbn=978-3-487-12562-6|pages=44-45|language=de|url-status=live}}</ref>
== Penghargaan ==
=== Nasional ===
Pada 13 Agustus 1999, Liberty Manik dianugerahi tanda jasa [[Bintang Budaya Parama Dharma]] secara [[anumerta]] oleh Presiden [[B.J. Habibie|Bacharuddin Jusuf Habibie]].<ref>{{Cite journal|last=Lubis|first=Hafnita Sari Dewi|last2=Siburian|first2=Regina|date=7 Januari 2019|title=Pemikiran Liberty Manik Terhadap Semangat Nasionalisme|url=https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/ph/article/view/13898|journal=Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah|language=|volume=4|issue=1|pages=100–115|doi=10.24114/ph.v4i1.13898|issn=2684-9607}}</ref> Tanda jasa ini diberikan berdasarkan Keppres No.080/TK/1999.<ref>{{Cite book|author=Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|date=|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/50406-Bintang_Budaya_Parama_Dharma_tahun_1988-2003.pdf|title=Daftar Pemilik Bintang Budaya Parama Dharma Tahun 1988 – 2003|location=Jakarta|pages=3|language=id|url-status=live}}</ref>
=== Daerah ===
Sebagai pengingat atas jasa dan karya Liberty Manik, [[Kabupaten Dairi|Pemerintah Kabupaten Dairi]] mendirikan sebuah taman monumen baginya di kawasan [[Taman Wisata Iman Dairi|Taman Wisata Iman]] [[Sitinjo, Dairi]]. Pembangunan taman monumen ini diinisiasi oleh [[Daftar Bupati Dairi|Bupati Dairi]] [[Sabam Isodorus Sihotang]].{{Kapan}} Biaya pembangunan dialokasikan dari APBD Kabupaten Dairi.{{Berapa}} Monumen itu diresmikan pada tanggal 14 November 1997.
== Catatan ==
{{Notelist}}
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
* {{url|https://archive.org/details/batakhandschrift0028mani/page/n5/mode/2up|''Batak Handschriften''}} karya Dr. Liberty Manik berisi hasil transliterasi 500-an Pustaha Batak.
{{DEFAULTSORT:Manik, Liberty}}
[[Kategori:Tokoh Batak]]
[[Kategori:Tokoh Pakpak]]
[[Kategori:Marga Manik (Pegagan)]]
[[Kategori:Tokoh dari Dairi]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta]]
[[Kategori:Penerima Bintang Budaya Parama Dharma]]
|