Resistansi obat berganda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Biasanya terhadap antibiotik |
|||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Resistensi obat berganda''' adalah resistensi terhadap berbagai jenis obat dan hanya sedikit obat yang ampuh untuk mengatasinya. Resistensi obat berganda atau multiple drug resistance adalah kondisi dimana mikroorganisme ([[bakteri]], [[virus]], [[jamur]], atau parasit) tersebut kebal terhadap beberapa antimikroba yang berbeda, biasanya [[antibiotik]], tetapi bisa juga anti jamur, anti virus, anti parasit, atau macam-macam zat kimia, sehingga tidak dapat dimusnahkan.<ref>{{MeshName|Drug+Resistance,+Multiple}}</ref>
Resistensi obat berganda dibedakan menjadi extensively-drug resistant (XDR) dan pandrug-resistant (PDR) yang diperkenalkan melalui 2011 journal bernama "Clinical Microbiology and Infection" dan dapat diakses oleh siapa saja.<ref>A.-P. Magiorakos
== Organisme yang umum terhadap resistensi obat berganda ==
Biasanya [[bakteri]]:
* [[Vancomycin-resistant Enterococcus|Vancomycin-Resistant Enterococci]] (VRE)
Baris 12:
* Multi-drug-resistant [[tuberculosis]]
== Bakteri yang resisten terhadap antibiotik ==
Bermacam-macam mikroorganisme telah mengembangkan kemapuan adaptasinya selama ribuan tahun terhadap anasir-anasir antimikroba. Adaptasi melalui mutasi spontan atau transfer DNA. Proses ini memungkinkan sejumlah bakteri melawan keampuhan antibiotik tertentu, sehingga antibiotik menjadi tidak efektif.<ref name="pmid18193080">{{cite journal | author = Bennett PM | title = Plasmid encoded antibiotic resistance: acquisition and transfer of antibiotic resistance genes in bacteria | journal = Br. J. Pharmacol. | volume = 153 Suppl 1 | issue = | pages = S347–57 |date=March 2008 | pmid = 18193080 | pmc = 2268074 | doi = 10.1038/sj.bjp.0707607 }}</ref> Mikroorganisme ini memiliki sejumlah mekanisme sehingga terjadi resistensi obat berganda:
* Tidak lagi semata-mata bergantung pada glycoprotein dari dinding sel
Baris 23:
Banyak bakteri yang berbeda sekarang menunjukkan perilaku resistensi obat berganda, termasuk [[staphylococci]], [[enterococci]], [[gonococci]], [[streptococci]], [[salmonella]], juga banyak bakteri gram negatip lainnya dan ''[[Mycobacterium tuberculosis]]''. Beberapa bakteri yang resisten dapat mentransfer kopi DNA mekanisme resistensinya kepada bakteri tetangganya. Proses ini dinamai [[horizontal gene transfer]].
== Resistensi terhadap obat anti jamur ==
Yeasts seperti ''Candida species'' dapat menjadi resisten di bawah perawatan yang lama dengan azole preparations, membutuhkan perawatan dengan kelas obat yang berbeda.
Infeksi [[Scedosporium prolificans]] hampir semuanya fatal, karena resistensi terhadap sejumlah obat anti jamur.<ref name="pmid12627286">{{cite journal | author = Howden BP, Slavin MA, Schwarer AP, Mijch AM | title = Successful control of disseminated Scedosporium prolificans infection with a combination of voriconazole and terbinafine | journal = Eur. J. Clin. Microbiol. Infect. Dis. | volume = 22 | issue = 2 | pages = 111–3 |date=February 2003 | pmid = 12627286 | doi = 10.1007/s10096-002-0877-z }}</ref>
== Resistensi terhadap obat antivirus ==
[[HIV]] adalah contoh utama dari resistensi obat berganda terhadap obat antivirus, karena bermutasi sangat cepat dengan pemberian obat tunggal. [[Influenza virus]] telah meningkat menjadi resisten terhadap bebrbagai macam obat; pertama-tama terhadap amantadenes, kemudian kepada [[neuraminidase inhibitors]] seperti [[oseltamivir]], (2008-2009: 98.5% Influenza A adalah resisten obat berganda), juga lebih umum terjadi [[Cytomegalovirus]] dapat menjadi resisten terhadap [[ganciclovir]] dan [[foscarnet]] pada saat perawatan, terutama pada pasien dengan kekebalan yang tertekan. {[Herpes simplex]] virus jarang menjadi resisten terhadap [[acyclovir]], kebnayakan terjadi resistensi silang terhadap [[famciclovir]] dan [[valacyclovir]], biasanya pada pada pasien dengan kekebalan tertekan.
== Resistensi terhadap obat anti parasit ==
Contoh utama dari resistensi obat berganda adalah [[malaria]]. ''[[Plasmodium vivax]]'' telah menjadikan [[chloroquine]] dan [[sulfadoxine-pyrimethamine]] resisten beberapa dasawarsa yang lalu, dan pada tahun 2012 resistensi [[artemisinin]] terhadap [[Plasmodium falciparum]] telah membumbung di Kamboja Barat dan TThailand Barat.
''[[Toxoplasma gondii]]'' dapat juga menjadi resisten terhadap [[artemisinin]], sama dengan [[atovaquone]] dan [[sulfadiazine]], tetapi tidak selalu resistensi obat berganda<ref>Doliwa C, Escotte-Binet S, Aubert D, Velard F, Schmid A, Geers R, Villena I. Induction of sulfadiazine resistance in vitro in Toxoplasma gondii.Exp Parasitol. 2013 Feb;133(2):131-6.</ref>
Resistensi [[Obat cacing]] terutama dilaporkan pada tulisan tentang hewan<ref>Laurenson YC, Bishop SC, Forbes AB, Kyriazakis I.Modelling the short- and long-term impacts of drenching frequency and targeted selective treatment on the performance of grazing lambs and the emergence of antihelmintic resistance.Parasitology. 2013 Feb 1:1-12.</ref> dan akhir-akhir ini telah menjadi perhatian dari peraturan FDA.
== Mencegah membumbungnya resistensi antimikroba ==
Untuk membatasi perkembangan dari resistensi antimikroba, dianjurkan untuk:
* Gunakan antimikroba secukupnya untuk infeksi tertentu; misalnya jangan gunakan antibiotik untuk infeksi virus
Baris 48:
{{Reflist}}
[[Kategori:
[[Kategori:
|