HIV: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
CD4 |
|||
(74 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox spesies
| color
| item = Q374232
| image_width = 190px▼
| subdivision_ranks = Spesies
| subdivision =
* '''''Human immunodeficiency virus 1'''''
* '''''Human immunodeficiency virus 2'''''
}}<!--
{{DiseaseDisorder infobox
| Name = International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems Codes
| ICD10 = B20-B24
| ICD9 = {{ICD9|042}}-{{ICD9|044}}
}}-->
'''Virus
*
== Sejarah ==
Pada tahun 1983, Jean Claude Chermann dan [[Françoise Barré-Sinoussi]] dari [[
Tidak lama setelah HIV-1 ditemukan, suatu subtipe baru ditemukan di [[Portugal]] dari pasien yang berasal dari [[Afrika Barat]] dan kemudian disebut HIV-2.<ref name="his2" /> Melalui kloning dan analisis sekuens (susunan genetik), HIV-2 memiliki perbedaan sebesar 55% dari HIV-1 dan secara antigenik berbeda.<ref name="his2" /> Perbedaan terbesar lainnya antara kedua strain (galur) virus tersebut terletak pada glikoprotein selubung.<ref name="his2" /> Penelitian lanjutan memperkirakan bahwa HIV-2 berasal dari SIV (retrovirus yang menginfeksi [[primata]]) karena adanya kemiripan sekuens dan reaksi silang antara antibodi terhadap kedua jenis virus tersebut.<ref name="his2" />
== Klasifikasi ==
[[Berkas:HIV-SIV-phylogenetic-tree.png|
Kedua spesies HIV yang menginfeksi manusia (HIV-1 dan -2) pada mulanya berasal dari Afrika barat dan tengah, berpindah dari [[primata]] ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai [[zoonosis]].<ref name="re" /> HIV-1 merupakan hasil evolusi dari'' [[simian immunodeficiency virus]]'' (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies [[simpanse]], ''Pan troglodyte troglodyte''. Sedangkan, HIV-2 merupakan spesies virus hasil evolusi strain SIV yang berbeda (SIVsmm), ditemukan pada ''[[Sooty Mangabey|Sooty mangabey]]'', [[monyet dunia lama]] [[Guinea-Bissau]].<ref name="re"
Berdasarkan susunan genetiknya, HIV-1 dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu M, N, dan O.<ref name="test"
Apabila beberapa virus HIV dengan subtipe yang berbeda menginfeksi satu individu yang sama, maka akan terjadi bentuk rekombinan sirkulasi ''(circulating recombinant forms''
| url = http://www.hiv.lanl.gov/content/sequence/HIV/CRFs/CRFs.html
| title = The Circulating Recombinant Forms (CRFs)
| accessdate = 2010-04-02
| work = Los Alamos National Laboratory
| archive-date = 2023-03-20
}}</ref> ({{lang-en|circulating recombinant form, CRF}}). Bagian dari genom beberapa subtipe HIV yang berbeda akan bergabung dan membentuk satu genom utuh yang baru.<ref name="hivor" /> Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika tengah dan barat, kemudian rekombinan AGI dari [[Yunani]] dan [[Siprus]], kemudian rekombinan AB dari [[Rusia]] dan [[AE]] dari [[Asia]] tenggara.<ref name="hivor">[http://www.metapathogen.com/HIV-1/HIV-origin-classification.html MetaPathogen.com] Human Immunodeficiency Virus 1 (HIV-1). Diakses pada 19 Juni 2011.</ref> Dari seluruh infeksi HIV yang terjadi di dunia, sebanyak 47% kasus disebabkan oleh subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa subtipe B, 5.3% adalah subtipe D dan 3.2% merupakan CRF AE, sedangkan sisanya berasal dari subtipe dan CRF lain.<ref name="hivor" />▼
| archive-url = https://web.archive.org/web/20230320110747/https://www.hiv.lanl.gov/content/sequence/HIV/CRFs/CRFs.html
▲}}</ref> ({{lang-en|circulating recombinant form, CRF}}). Bagian dari genom beberapa subtipe HIV yang berbeda akan bergabung dan membentuk satu genom utuh yang baru.<ref name="hivor" /> Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika tengah dan barat, kemudian rekombinan AGI dari [[Yunani]] dan [[Siprus]], kemudian rekombinan AB dari [[Rusia]] dan [[AE]] dari [[Asia]] tenggara.<ref name="hivor">[http://www.metapathogen.com/HIV-1/HIV-origin-classification.html MetaPathogen.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110603121835/http://www.metapathogen.com/HIV-1/HIV-origin-classification.html |date=2011-06-03 }} Human Immunodeficiency Virus 1 (HIV-1). Diakses pada 19 Juni 2011.</ref> Dari seluruh infeksi HIV yang terjadi di dunia, sebanyak 47% kasus disebabkan oleh subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa subtipe B, 5.3% adalah subtipe D dan 3.2% merupakan CRF AE, sedangkan sisanya berasal dari subtipe dan CRF lain.<ref name="hivor" />
== Struktur dan
HIV memiliki diameter 100-150 nm dan berbentuk sferis (''spherical'') hingga oval karena bentuk selubung yang menyelimuti partikel virus (''virion'').<ref name="s1" /> Selubung virus berasal dari membran sel inang yang sebagian besar tersusun dari lipida.<ref name="s1" /> Di dalam selubung terdapat bagian yang disebut protein matriks.<ref name="s1">{{en}} B. D. Schoub. 1999. AIDS and HIV in Perspective: A Guide to Understanding the Virus and its Consequences. Cambridge University Press Page. 57-59.</ref>
Bagian internal dari HIV terdiri dari dua komponen utama, yaitu genom dan kapsid.<ref name="sh1" /> Genom adalah materi genetik pada bagian inti virus yang berupa dua kopi utas tunggal RNA.<ref name="sh1" /> Sedangkan, kapsid adalah protein yang membungkus dan melindungi genom.<ref name="sh1" />
Berbeda dengan sebagian besar retrovirus yang hanya memiliki tiga gen (''gag'', ''pol'', dan ''env''), HIV memiliki enam gen tambahan (''vif, vpu, vpr, tat, ref,'' dan ''nef'').<ref name="
{| class="wikitable" border="1" cellpadding="3" cellspacing="0" align="center"
Baris 74:
|}
== Siklus
[[Berkas:Struktur HIV.png|
Seperti virus lain pada umumnya, HIV hanya dapat bereplikasi dengan memanfaatkan sel inang. Siklus
Setelah menempel, selubung virus akan melebur (fusi) dengan membran sel sehingga isi partikel virus akan terlepas di dalam sel.<ref name="sh2">[http://www.avert.org/hiv-virus.htm Avert.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130821231238/http://avert.org/hiv-virus.htm |date=2013-08-21 }} HIV Structure and Life Cycle.</ref> Selanjutnya, enzim [[transkriptase balik]] yang dimiliki HIV akan mengubah genom virus yang berupa RNA menjadi DNA.<ref name="sh2" /> Kemudian, DNA virus akan dibawa ke inti sel manusia sehingga dapat menyisip atau terintegrasi dengan DNA manusia.<ref name="sh2" /> DNA virus yang menyisip di DNA manusia disebut sebagai provirus dan dapat bertahan cukup lama di dalam sel.<ref name="sh2" /> Saat sel teraktivasi, enzim-enzim tertentu yang dimiliki sel inang akan memproses provirus sama dengan [[DNA]] manusia, yaitu diubah menjadi mRNA.<ref name="sh2" /> Kemudian, [[mRNA]] akan dibawa keluar dari inti sel dan menjadi cetakan untuk membuat protein dan enzim HIV.<ref name="sh2" /> Sebagian RNA dari provirus yang merupakan genom RNA virus.<ref name="sh2" /> Bagian genom RNA tersebut akan dirakit dengan protein dan enzim hingga menjadi virus utuh.<ref name="sh2" /> Pada tahap perakitan ini, [[
{{clear}}
== Deteksi HIV ==
[[Berkas:Oraquick.jpg|200px|
Pada saat paling awalpun deteksi HIV dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah, walaupun tidak ada gejala apapun. Pada tahap kedua telah ada gejala klinis, misalnya kulitnya jelek, gatal-gatal dan batuk pilek seperti flu biasa. Pada tahap ketiga akan mengalami penurunan berat badan dan terkena TBC. Dan pada tahap keempat telah mengalami komplikasi, sulit disembuhkan dan biasanya diikuti dengan kematian.<ref>{{
Umumnya, ada tiga tipe deteksi HIV, yaitu tes PCR, tes antibodi HIV, dan tes antigen HIV.<ref name="test1">[http://www.avert.org/testing.htm AVERT.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130821221223/http://avert.org/testing.htm |date=2013-08-21 }}. HIV Testing: The different types of HIV test. Diakses 18 Juni 2011.</ref> Tes [[Reaksi berantai polimerase|reaksi berantai polimerase (PCR)]] merupakan teknik deteksi berbasis asam nukleat (DNA dan RNA) yang dapat mendeteksi keberadaan materi genetik HIV di dalam tubuh manusia.<ref name="test2" /> Tes ini sering pula dikenal sebagai tes beban virus atau tes amplifikasi asam nukleat (HIV NAAT).<ref name="test1" /> PCR DNA biasa merupakan metode kualitatif yang hanya bisa mendeteksi ada atau tidaknya DNA virus.<ref name="deteksi1" /> Sedangkan, untuk deteksi RNA virus dapat dilakukan dengan metode ''real-time'' PCR yang merupakan metode kuantitatif.<ref name="deteksi1">[http://www.who.int/hiv/paediatric/EarlydiagnostictestingforHIVVer_Final_May07.pdf World Health Organization] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220305190519/http://www.who.int/hiv/paediatric/EarlydiagnostictestingforHIVVer_Final_May07.pdf |date=2022-03-05 }} Early detection of HIV infection in infants and children.</ref> Deteksi asam nukleat ini dapat mendeteksi keberadaan HIV pada 11-16 hari sejak awal infeksi terjadi.<ref name="test">[http://www.contoh.org Microbiology Australia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130421014703/http://contoh.org/ |date=2013-04-21 }} The Australian Society for Microbiology. Volume 22. Number 1.
Untuk mendeteksi HIV pada orang dewasa, lebih sering digunakan tes [[antibodi]] HIV yang murah dan akurat.<ref name="test1" /> Seseorang yang terinfeksi HIV akan menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi tersebut.<ref name="test1" /> Tes antibodi HIV akan mendeteksi antibodi yang terbentuk di darah, saliva (liur), dan urin.<ref name="test1" /> Sejak tahun 2002, telah dikembangkan suatu penguji cepat (''rapid test'') untuk mendeteksi antibodi HIV dari tetesan darah ataupun sampel liur (saliva) manusia.<ref name="rapid" /> Sampel dari tubuh pasien tersebut akan dicampur dengan larutan tertentu. Kemudian, kepingan alat uji (''test strip'') dimasukkan dan apabila menunjukkan hasil positif maka akan muncul dua pita berwarna ungu kemerahan.<ref name="rapid" /> Tingkat akurasi dari alat uji ini mencapai 99.6%, namun semua hasil positif harus dikonfirmasi kembali dengan [[ELISA]].<ref name="rapid">Hung Fan, Ross F. Conner, Luis P. Villarreal. 2010. AIDS: Science and Society. Jones & Bartlett Publishers. Page.150-151.</ref> Selain ELISA, tes antibodi HIV lain yang dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjut adalah ''[[Western blot]]''.<ref name="test2">{{en}} David Mahan Knipe, Peter M. Howley. Fields virology, Volume 1. 2001. Lippincott William & Wilkins. Page 596-598.</ref>
Baris 92:
Tes antigen dapat mendeteksi antigen (protein P24) pada HIV yang memicu respon antibodi.<ref name="test1" /> Pada tahap awal infeksi HIV, P24 diproduksi dalam jumlah tinggi dan dapat ditemukan dalam serum darah.<ref name="test1" /> Tes antibodi dan tes antigen digunakan secara berkesinambungan untuk memberikan hasil deteksi yang lebih akurat dan lebih awal.<ref name="test1" /> Tes ini jarang digunakan sendiri karena sensitivitasnya yang rendah dan hanya bisa bekerja sebelum antibodi terhadap HIV terbentuk.<ref name="test1" />
Kesemua cara di atas mendeteksi virusnya, tetapi cara paling murah adalah tes CD4 yang hanya Rp 100,000 lebih di RS Kanker. CD4 tidak mengetes kehadiran virus HIVnya, atau antibodi spesifik yang melawan HIV, CD4 mengukur sistem imunitas pasien. Sebelumnya jika CD4 belum mencapai nilai tertentu, walaupun diketahui keberadaan virus HIV, maka belum dilakukan pengobatan apapun, tetapi sekarang ini jika sudah diketahui keberadaan virus HIV, maka berapapun nilai CD4 harus dilakukan pengobatan.
== Penularan dan
HIV dapat ditularkan melalui injeksi langsung ke aliran darah, serta kontak [[membran mukosa]] atau jaringan yang terlukan dengan cairan tubuh tertentu yang berasal dari penderita HIV.<ref name="p3" /> Cairan tertentu itu meliputi [[darah]], semen, sekresi vagina, dan [[ASI]].<ref name="p3">
=== Hubungan seksual ===
Menurut data [[WHO]], pada tahun 1983-1995, sebanyak 70-80% penularan HIV dilakukan melalui hubungan heteroseksual, sedangkan 5-10% terjadi melalui hubungan homoseksual. Kontak seksual melalui vagina dan anal memiliki
Pencegahan HIV melalui hubungan seksual dapat dilakukan dengan tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan [[kondom]].<ref name="p2" /> Cara pencegahan lainnya adalah dengan melakukan hubungan seks tanpa menimbulkan paparan cairan tubuh.<ref name="hub1" /> Untuk menurunkan beban virus di dalam saluran kelamin dan darah, dapat digunakan terapi anti-retroviral.<ref name="hub2" />
=== Ibu ke anak (transmisi perinatal) ===
Penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui infeksi ''in utero'', saat proses persalinan, dan melalui pemberian ASI.<ref name="p2" /> Beberapa faktor maternal dan eksternal lainnya dapat mempengaruhi transmisi HIV ke bayi, di antaranya banyaknya virus dan sel imun pada trisemester pertama, kelahiran prematur, dan lain-lain.<ref name="p2" /> Penurunan sel imun (CD4+) pada ibu dan tingginya RNA virus dapat meningkatkan
=== Lain-lain ===
Cara efektif lain untuk penyebaran virus ini adalah melalui penggunaan [[jarum]] atau [[alat suntik]] yang terkontaminasi, terutama di negara-negara yang kesulitan dalam sterilisasi alat kesehatan.<ref name="p2" /> Bagi pengguna obat intravena (dimasukkan melalui [[pembuluh darah]]), HIV dapat dicegah dengan menggunakan jarum dan alat suntik yang bersih.<ref name="p2" /> Penularan HIV melalui [[transplantasi]] dan [[Transfusi darah|transfusi]] hanya menjadi penyebab sebagian kecil kasus HIV di dunia (3-5%).<ref name="p2" /> Hal ini pun dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan produk darah dan transplan sebelum didonorkan dan menghindari donor yang memiliki
Penularan dari pasien ke petugas kesehatan yang merawatnya juga sangat jarang terjadi (< 0.0001% dari keseluruhan kasus di dunia).<ref name="p2" /> Hal ini dicegah dengan memeberikan pengajaran atau edukasi kepada petugas kesehatan, pemakaian pakaian pelindung, [[sarung tangan]], dan pembuangan alat dan bahan yang telah terkontaminasi sesuai dengan prosedur.<ref name="p2" /> Pada tahun 2005, sempat diusulkan untuk melakukan [[sunat]] dalam rangka pencegahan HIV. Namun menurut WHO, tindakan pencegahan tersebut masih terlalu awal untuk direkomendasikan.<ref name="p1">{{en}}[http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2005/pr32/en/ WHO:UNAIDS statement on South African trial findings regarding male circumcision and HIV] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210126015524/http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2005/pr32/en/ |date=2021-01-26 }}</ref>
Ada beberapa jalur penularan yang ditakutkan dapat menyebarkan HIV, yaitu melalui [[ludah]], gigitan [[nyamuk]], dan kontak sehari-hari (berjabat tangan, terekspos batuk dan bersin dari penderita HIV, menggunakan [[toilet]] dan alat makan bersama, [[Peluk|berpelukan]]).<ref name="p3" /> Namun, CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) menyatakan bahwa aktivitas tersebut tidak mengakibatkan penularan HIV.<ref name="p3" /> Beberapa aktivitas lain yang sangat jarang menyebabkan penularan HIV adalah melalui gigitan manusia dan beberapa tipe ciuman tertentu.<ref name="p3" />
Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya [[penyakit kelamin]], praktik menoreh tubuh, [[transfusi darah]], dan buruknya tingkat [[kesehatan]] dan [[gizi]] di sana.<ref name
== Lihat pula ==
* [[Tidak Terdeteksi = Tidak Menularkan|TDTM]]
* [[ARV]]
* [[Faktor NE]]
Baris 120 ⟶ 121:
* [[Orang HIV positif]]
* [[Tes HIV]]
* [[Post-exposure prophylaxis]]
* [[HIV+]]
== Referensi ==
Baris 128 ⟶ 129:
== Pranala luar ==
{{col-css3-begin|2}}
* [http://www.ericdigests.org/pre-9212/hiv.htm AIDS/HIV Education] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060618220559/http://www.ericdigests.org/pre-9212/hiv.htm |date=2006-06-18 }}
* [http://www.cmeonhiv.com Continuing medical education about HIV for healthcare providers] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230611063516/http://cmeonhiv.com/ |date=2023-06-11 }}
* [http://www.un.org/ga/aids/coverage/FinalDeclarationHIVAIDS.html Declaration of Commitment on HIV/AIDS] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190816072556/https://www.un.org/ga/aids/coverage/FinalDeclarationHIVAIDS.html |date=2019-08-16 }} UN 2001
* [http://fightaidsathome.scripps.edu/ FightAIDS@Home] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191008123857/http://fightaidsathome.scripps.edu/ |date=2019-10-08 }}
* [http://www.hivatis.org HIV/AIDS Treatment Information Service] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201028003445/http://hivatis.org/ |date=2020-10-28 }}
* [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/viewer.fcgi?val=NC_001802 Genome (HIV-1)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230812122619/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/NC_001802 |date=2023-08-12 }}
* [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/viewer.fcgi?val=NC_001722 Genome (HIV-2)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230812122627/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/NC_001722 |date=2023-08-12 }}
* [http://www.ericdigests.org/1997-3/hiv.html HIV/AIDS Education in Teacher Preparation Programs] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060618083346/http://www.ericdigests.org/1997-3/hiv.html |date=2006-06-18 }}
* [http://hivinsite.org/InSite HIV InSite] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050809233618/http://www.hivinsite.org/InSite |date=2005-08-09 }}
* [http://health.howstuffworks.com/aids.htm How Aids Works] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100326071544/http://health.howstuffworks.com/aids.htm |date=2010-03-26 }} (with animation)
* [http://www.doctorswithoutborders.org/news/hiv-aids/index.cfm Medecins Sans Frontieres/Doctors Without Borders HIV/AIDS Pages] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060515215614/http://www.doctorswithoutborders.org/news/hiv-aids/index.cfm |date=2006-05-15 }}
* [http://www.niaid.nih.gov/daids/ NIH/NIAD/DAIDS] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060414001209/http://www.niaid.nih.gov/daids/ |date=2006-04-14 }}
* [http://www.mcld.co.uk/hiv/ "The Molecules of HIV" information resource] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060614085651/http://www.mcld.co.uk/hiv/ |date=2006-06-14 }}
* [http://www.phrusa.org/campaigns/aids/release080103.html Unsafe Health Care and the HIV/AIDS Pandemic] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060515222359/http://www.phrusa.org/campaigns/aids/release080103.html |date=2006-05-15 }} 2003
* {{en}}[http://ajrccm.atsjournals.org/cgi/content/full/162/4/S1/S141 Innate Immune System Damage in Human Immunodeficiency Virus Type 1 Infection] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081013041750/http://ajrccm.atsjournals.org/cgi/content/full/162/4/S1/S141 |date=2008-10-13 }}, Immunobiology Unit, MRC Centre for Inflammation, and Departments of Pathology and Chemistry, Edinburgh University, SARAH HOWIE, ROBERT RAMAGE, and TIM HEWSON
* {{en}} [http://www.nature.com/ki/journal/v42/n2/abs/ki1992298a.html Binding of serum immunoglobulins to collagens in IgA nephropathy and HIV infection] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140223143731/http://www.nature.com/ki/journal/v42/n2/abs/ki1992298a.html |date=2014-02-23 }}
* Bukrinsky M, Adzhubei A. (1999) Viral protein R of HIV-1. ''Rev Med Virol'' '''9''', 39-49 PMID 10371671
* Campbell GR, Pasquier E, Watkins J, Bourgarel-Rey V, Peyrot V, Esquieu D, Barbier P, de Mareuil J, Braguer D, Kaleebu P, Yirrell DL, Loret EP. (2004) The glutamine-rich region of the HIV-1 Tat protein is involved in T-cell apoptosis. ''J. Biol. Chem.'' '''279''', 48197-48204 PMID 15331610
* Carr, J. K., Foley, B. T., Leitner, T., Salminen, M., Korber, B. and McCutchan, F. (1998) Reference Sequences Representing the Principal Genetic Diversity of HIV-1 in the Pandemic. In: Los Alamos National Laboratory (Ed) HIV Sequence Compendium, pp. 10–19
* Chan, D. C. and Kim, P. S. (1998) HIV entry and its inhibition. ''Cell'' '''93''', 681-684 PMID 9630213
* Coakley, E., Petropoulos, C. J. and Whitcomb, J. M. (2005) Assessing chemokine co-receptor usage in HIV. ''Curr Opin Infect Dis.'' '''18''', 9-15. PMID 15647694
* Dybul, M., Fauci, A. S., Bartlett, J. G., Kaplan, J. E., Pau, A. K., and the Panel on Clinical Practices for Treatment of HIV. (2002) Guidelines for using antiretroviral agents among HIV-infected adults and adolescents. ''Ann Intern Med'' '''137''', 381-433 PMID 12617573.
* Gao, F., Bailes, E., Robertson, D. L., Chen, Y., Rodenburg, C. M., Michael, S. F., Cummins, L. B., Arthur, L. O., Peeters, M., Shaw, G. M., Sharp, P. M. and Hahn, B. H. (1999) [http://dx.doi.org/10.1038/17130 Origin of HIV-1 in the chimpanzee Pantroglodytes troglodytes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230812122630/https://www.nature.com/articles/17130 |date=2023-08-12 }}. ''Nature'' '''397''', 436-441 PMID 9989410
* Gelderblom, H. R. (1997) Fine structure of HIV and SIV. In: Los Alamos National Laboratory (Ed) HIV Sequence Compendium, 31-44.
* Kahn, J. O. and Walker, B. D. (1998) Acute Human Immunodeficiency Virus type 1 infection. ''N Engl J Med'' '''331''', 33-39 PMID 9647878.
Baris 159 ⟶ 160:
* Pollard, V. W. and Malim, M. H. (1998) The HIV-1 Rev protein. ''Annu Rev Microbiol.'' '''52''', 491-532 PMID 9891806
* Strebel, K (2003) Virus-host interactions: role of HIV proteins Vif, Tat, and Rev. ''AIDS'' '''17 Suppl 4''', S25-S34 PMID 15080177
* Thomson, M. M., Perez-Alvarez, L. and Najera, R. (2002) [http://dx.doi.org/10.1016/S1473-3099(02)00343-2 Molecular epidemiology of HIV-1 genetic forms and its significance for vaccine development and therapy] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230812123652/https://www.thelancet.com/journals/laninf/article/PIIS1473-3099(02)00343-2/fulltext |date=2023-08-12 }}. ''Lancet Infect Dis.'' '''2''', 461-71 PMID 12150845
* Xiao, H., Neuveut, C., Tiffany, H. L., Benkirane, M., Rich, E. A., Murphy, P. M. and Jeang, K. T. (2000) Selective CXCR4 antagonism by Tat: implications for in vivo expansion of coreceptor use by HIV-1. ''Proc. Natl. Acad. Sci. U. S. A.'' '''97''', 11466-11471 PMID 11027346
* Wyatt, R. and Sodroski, J. (1998) The HIV-1 envelope glycoproteins: fusogens, antigens, and immunogens. ''Science'' '''280''', 1884-1888 PMID 9632381
Baris 166 ⟶ 167:
[[Kategori:AIDS]]
[[Kategori:Retrovirus]]▼
[[Kategori:Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual]]
[[Kategori:Spesies virus]]
|