Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 334:
== Akibat ==
[[Berkas:Pemilu2004-piechart-persentasesuara.svg|250px|jmpl|Perolehan suara partai-partai peserta pemilu 2004.]]
Pemilu legislatif 2004 merupakan pemilu paling rumit dalam [[sejarah Indonesia]] karena penduduk Indonesia harus memilih wakil rakyat di DPR, DPD dan DPRD.<ref>{{Harvnb|Ananta|Arifin|Suryadinata|2005|p=15|Ref=none}}</ref> Faktor tersebut menjadikan sistem pemilihan Indonesia unik jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.<ref>{{Harvnb|Shimizu|Hazri|2004|p=14|Ref=none}}</ref> Pemilu ini juga dinyatakan sebagai pemilihan terpanjang dan paling rumit dalam sejarah demokrasi.<ref name="USA Today"/><ref name="Freedom House"/> Bahkan sistem alokasi kursi DPR juga dianggap sebagai "yang paling rumit di dunia" oleh media.<ref>{{cite news|first = Budi|last = Nugraha|title = Persoalan Teknis Seputar Pemilu Bisa Jadi Politis|url = http://www.suaramerdeka.com/harian/0308/19/nas24.htm|work = [[Suara Merdeka]]|date = 19 August 2003|language = Indonesian|accessdate = 9 June 2009|archive-date = 2009-03-12|archive-url = https://web.archive.org/web/20090312064742/http://suaramerdeka.com/harian/0308/19/nas24.htm|dead-url = yes}}</ref><ref>{{citeCite news|first = Sidik|last = Pramono|title = Timbul-Tenggelamnya Wacana Amendemen Alokasi Kursi DPR|url = http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0312/15/nasional/743020.htm|archiveurl = https://web.archive.org/web/20031230051619/http://www.kompas.com/kompas-cetak/0312/15/nasional/743020.htm|work = [[Kompas.com]]|date = 15 December 2003|language = Indonesian|archivedate = 2003-12-30|accessdate = 9 June 2009|dead-url = yes}}</ref>
 
Tujuh partai politik memenuhi kriteria untuk menyalonkan kandidatnya dalam [[Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2004|pemilu presiden 2004]]: Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat (PD), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). PKS tidak mencalonkan kandidatnya, tetapi mendukung capres dari PAN.<ref name="AAS 70"/>