Azis Mangasi Siagian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 39:
Selama dunia musik Indonesia mengalami krisis di jalur musik Metal, hanya ada satu grup Metal yang tetap berkibar. Bahkan mampu menembus angka penjualan album melebihi 2 juta copy,dan tercatat sebagai satu-satunya band aliran Trash Metal Di Indonesia. Band tersebut adalah Jamrud yang dimotori dan pimpinan oleh Azis MS sang gitaris. Mungkin rahasia kesuksesan Azis dalam menjual musiknya adalah dengan meramu musik trash metal dengan berbagai tema lirik-lirik lagu mulai dari tema puitis, seksualitas, lelucon, sifat manusia, sindiran, dan masih banyak lagi. Hal ini yang membuat Jamrud lebih berbeda dibandingkan grup musik trash metal lainnya yang ada di Indonesia.
 
Sejak masih remaja memang sudah terinfeksi oleh musik-musik keras. Ia pun sempat terjerumus oleh gaya hidup musisi rock & roll ([[narkoba]]). Sempat mendirikan band yang bernama Jam Rock bersama Robby (vokal), Yudi (gitar ritme), Ari (kibor), Ricky (bass) dan Budi Haryono (drum; mantan drummer Gigi dan Tiket). Setelah menyelesaikan demo rekaman pada tahun 1987, Jam Rock ini sudah diambang perpecahan tiga orang yakni Robby, Yudi dan Budi keluar dari grup ini karena tiga orang pendiri grup yang tersisa yaitu Azis, Ricky dan Ari. Maka Untung Widjanarko telah masuk di vokalis dan gitaris ritme untuk menggantikan Robby dan Yudi sedangkan Agus Azis di vokalis dan drummer, untuk menggantikan Budhy Haryono. Saking keasyikan main band sampai-sampai kuliahnya ditelantarkan. Azis sempat berkelana ke Bali dan bermain musik reggae. Namun setelah satu tahun, ia kembali pulang ke Cimahi dan menghidupkan kembali Jam Rock dengan menarik Krisyanto (vokal), kembali lagi ke Jamrock.
 
Demo album yang ia gagas ditolak berbagai produser sampai akhirnya dilirk oleh kaisar rock Indonesia, [[Log Zhelebour]]. Album pertama Nekad dirilis pada tahun 1996. Dilanjutkan dengan album Putri (1997), Terima Kasih (1998). Mulai saat itu, album-album Jamrud mampu bersaing di kancah musik nasional. Puncak kejayaan Jamrud adalah pada tahun 2000 akhir ketika Jamrud mencapai kesuksesan terbesar sepanjang sejarah kariernya dengan berhasil menembus angka penjualan 2 juta keping untuk album Ningrat. Hal tersebut membuat produser Log Zhelebour memberangkatkan Azis cs ke Australia untuk proses penggarapan album berikutnya, Sydney 09.01.02.