Triumviratus Kedua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 42:
Setelah berjaya di Filipi, Markus Antonius dan Oktavianus sepakat untuk membagi provinsi-provinsi Republik Romawi menjadi daerah-daerah kewenangan. Oktavianus — yang mulai memakai gelar ''Divi Filius'' (Putra Dewata), meniru pendewaan sosok Yulius Kaisar sebagai ''Divus Iulius'' (Yulius Ilahi), dan mulai menyebut dirinya ''[[Imperator]] Caesar'' — menguasai wilayah barat, sementara Markus Antonius menguasai wilayah timur. Akibatnya, Provinsi Galia Cisalpina dijadikan bagian dari Italia, dan Provinsi Galia Narbonese dijadikan bagian dari Provinsi Galia Komata, sehingga seluruh Galia dipersatukan di bawah kewenangan Markus Antonius. Oktavianus mengambil alih kewenangan atas Hispania dari Markus Lepidus. Markus Lepidus tidak diberi jatah daerah kewenangan, dan hanya dijanjikan kewenangan atas Provinsi Afrika. Keputusan ini dianggap dapat dibenarkan karena ada laporan bahwa ia telah berkhianat melalui permufakatan dengan [[Sextus Pompeius|Sekstus Pompeyus]]. Provinsi Afrika akan diserahkan menjadi daerah kewenangannya bilamana ia terbukti tidak bersalah.<ref>Weigel, hlm. 79.</ref> Oktavianus pulang ke Roma untuk melaksanakan pembagi-bagian tanah kepada para prajurit purnabakti. Markus Antonius tetap tinggal di kawasan Timur dalam rangka menundukkan daerah-daerah yang pernah dikuasai Brutus dan Kasius ke bawah kendali triumvirat.
 
Merosotnya peranan Markus Lepidus terbukti dari kenyataan bahwa sejak saat itu uang logam yang memuat gambarnya lambat laun berkurang jumlahnya, dan sejumlah maklumat diterbitkan dengan mengatasnamakan Markus Antonius dan Oktavianus saja.<ref>Weigel, hlm. 144</ref>
 
== Perang Perusia dan Sekstus Pompeyus ==