Zbigniew dari Polandia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Baris 68:
Zbigniew menerima [[Polandia Besar]] (termasuk [[Gniezno]]), [[Kuyavia]], [[Łęczyca]] dan [[Tanah Sieradz]]. Bolesław menerima [[Polandia Kecil]], [[Silesia]], [[Tanah Lubusz]]<ref>Historians have presented different views about the division of the country. R. Grodecki suggests a first division was made during the reign of Duke Władysław I, in the years 1097-1098, and a second took place after his death in 1102, under the arbitration of Archbishop Martin. R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol. I, pp. 131-135. G. Labuda suggests the division occurred around 1097, but only when Bolesław had completed 12 years of service. G. Labuda: ''Korona i infuła. Od monarchii do poliarchii'', Kraków 1996, pp. 16-69. ISBN 83-03-03659-9. K. Maleczyński sets the date of the first division at 1099. J. Wyrozumski: ''Historia Polski do roku 1505'', Warsaw 1984, p. 101. ISBN 83-01-03732-6.</ref> dan mungkin [[Sandomierz]] dan Lublin di [[Sungai Bug (Barat)]] (di dekat [[Brest-Litovsk|Brześć nad Bugiem]]).<ref>For the inclusion of Sandomierz and Lublin as part of Bolesław's domains advocated K. Maleczyński. K. Maleczyński: ''Bolesław III Krzywousty'', p. 40.</ref> Władysław I menyimpan [[Mazovia]] dan ibukotanya, [[Płock]] serta kota-kota besar termasuk [[Wrocław]], [[Kraków]] dan [[Sandomierz]].<ref>K. Maleczyński: ''Bolesław III Krzywousty'', p. 41.</ref><ref>S. Szczur: ''Historia Polski – średniowiecze'', p. 119.</ref><ref>Zbigniew would inherit the lands of Władysław I which were critical to the integrity of Poland as a sovereign state. R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol. I, pp. 131-132.</ref>
 
===Pengeksilan Sieciech===
=== Adipati Polandia ===
Pembagian Polandia dan penerimaan Władysław I sebagai rekan-penguasa mengkhawatirkan Sieciech yang dapat melemahkan posisinya.<ref name="Szczur, p. 120">S. Szczur: ''Historia Polski – średniowiecze'', p. 120.</ref> Menurut historiografi, masih belum jelas mengapa Władysław I mendukung Sieciech daripada putra-putranya.<ref>Zdzisław S. Pietras, ''Bolesław Krzywousty'', Cieszyn 1978, pp. 45-60.</ref> Dengan ancaman perang, Zbigniew dan Bolesław memperbaharui aliansi mereka dan siap untuk berperang. Pembaharuan ini diresmikan oleh [[Skarbimir]] di ''[[Wiec]]'', [[Wrocław]]. Kemudian diputuskan bahwa bangsawan [[Wojsław Powała]] (kerabat Sieciech) disingkirkan sebagai wali Bolesław dan organisasi ekspedisi melawan Palatinus.<ref name="Szczur, p. 120"/> Pada tahun 1099 pasukan musuh bertemu di medan pertempuran di sungai [[Sungai Pilica|Pilica]] di dekat [[Żarnowiec]]. Zbigniew dan Bolesław menang. Władysław I yang dikalahkan setuju untuk memecat Sieciech dari posisinya.<ref name="Szczur, p. 120"/>
 
Beberapa bulan kemudian, Zbigniew dan Bolesław menyerang [[Sieciechów]], dimana Palatinus bersembunyi.<ref>P. Jasienica: ''Polska Piastów'', Warsaw 2007, p. 116. ISBN 978-83-7469-479-7.</ref> Anehnya, Władysław I, dengan sedikit tentara yang datang membantu Sieciech. Di dalam situasi ini, para pangeran memutuskan untuk memecat ayahanda mereka. Di dalam kampanye yang mengelilingi Sieciech dan Władysław I, Zbigniew berbaris melawan [[Mazovia]], dimana ia mengendalikan [[Płock]], ketika Bołeslaw diarahkan ke Selatan, dimana ia dapat menaklukkan Polandia.<ref name="Barański, p. 185">M. K. Barański: ''Dynastia Piastów w Polsce'', p. 185.</ref> Namun Władysław I dapat meramalkan manuver putra-putranya dan mengarahkan pasukannya ke Mazovia. Pertempuran definitif di antara kedua pasukan terjadi di dekat [[Płock]]. Władysław I dikalahkan dan dipaksa mengeksil Sieciech dari negara itu.<ref>Z. S. Pietras: ''Bolesław Krzywousty'' Cieszyn 1978, p. 58.</ref> [[Marcin dari Gniezno|Martinus I, Uskup Agung Gniezno]].<ref name="Szczur, p. 120"/> juga ambil bagian utama di dalam perselisihan di antara Władysław I dan putra-putranya. Palatinus tersebut meninggalkan Polandia pada sekitar tahun 1100-1101<ref name="Szczur, p. 120"/> dan pergi ke Jerman. Ia kembali ke Polandia beberapa tahun kemudian, namun ia tidak memainkan peran politik apapun. Władysław I meninggal pada tanggal 4 Juni 1102.<ref name = "PJasienica117">P. Jasienica: ''Polska Piastów'', Warsaw 2007, p. 117. ISBN 978-83-7469-479-7.</ref>
 
===Memerintah===
==== Pertikaian atas supremasi (1102-1106) ====
Setelah kematian ayahanda mereka, pembagian negara di antara Zbigniew dan Bolesław III terjaga hampir seperti yang telah dilakukan pada tahun 1098, dengan perkecualian bahwa Zbigniew menerima [[MasoviaMazovia]] (dengan [[Płock]]) dan Bolesław III mendapatkan [[Sandomierz]] daridomeindari Adipatiwilayah yangmantan terdahuluAdipati. Akan tetapi, tak lama kemudian terjadi pertikaian di antara bersaudara itu; kemungkinan alasan utamanya adalah kenyataan bahwa Zbigniew, sebagai yangputra tertuasulung, menganggap dirinya sendiri sebagai Adipati Senior,<ref name="Szczur121" <ref>S. Szczur: ''Historia Polski – średniowiecze'', p. 121.</ref><ref>R. Grodecki, believes that the principle of the Seniorate was established by Zbigniew. R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol. I, pp. 135-136. Another view was showed by G. Labuda, which indicates that Zbigniew not considered the Seniorate concept, and only applied the principle of equality since 1102. G. Labuda: ''Korona i infuła. Od monarchii do poliarchii'', Kraków 1996, pp. 16-17, ISBN 83-03-03659-9.</ref> suatu hak yang diakui kepadanya oleh masyarakat Polandia.<ref name = "RGrodecki135" <ref>R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol. I, p. 135.</ref>
 
==== PenggulinganPemecatan dan pengasingan ====
Zbigniew tidak pernah mengakui kekuasaan adik tirinya; hal tersebut dicatat ketika ia tidak memenuhi tugas-tugasnya sebagai seorang pengikut dengan menolak untuk membakar benteng [[Kurów]] di [[Puławy]]<ref>K. Maleczyński: ''Bolesław III Krzywousty'', p. 68.</ref> dan menyediakan bantuan militer kepada Bolesław III di dalam kampanyenya melawan bangsasuku PomeraniaPommern pada musim dingin tahun 1107-1108.
 
Bolesław III, dengan bantuan sekutu Kiev dan Hongarianya, melakukan sebuah kampanye terakhir untuk menyingkirkan Zbigniew. Pasukan mereka menyerang MasoviaMazovia, dan dengan cepat memaksa Zbigniew untuk menyerah. Sebagai hukumanhukumannya, Adipati yang digulingkandipecat itu disingkirkan dari negara tersebut. Sejak saat itu Bolesław III adalah penguasa tunggal di Polandia.<ref name="RGrodecki137"/><ref>M. Spórna, P. Wierzbicki: ''Słownik władców Polski i pretendentów do tronu polskiego'', p. 63.</ref> Akan tetapi, kelihatannya bahwa pemindahan kekuasaan ke Bolesław III terjadi pada awal tahun 1107, ketika Zbigniew masih berada di MasoviaMazovia sebagai seorang pengikut.<ref name="SSzczur122"/>
 
=== Kembali untuk yang kedua kalinya ke Polandia ===