Masjid Qibli: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 40:
{{further|Masjid Al-Aqsha}}
Al Jami’ (اَلْجَامِعُ) sendiri berasal dari kata jama'ah. Jami' Al Aqsha sendiri dapat diartikan sebagai bagian dari Masjid Al Aqsha yang digunakan untuk shalat jamaah. Beberapa nama lain dari masjid ini antara lain Masjid Al Qibli, Jami' Al Qibli ([[bahasa Arab]]:<big>الجامع القِبْلي</big>), dan Al Mughatta.
[[Berkas:Al-Aqsa Mosque distance.jpg|jmpl|kiri|Gambar denah Masjid Al Aqsha dalam bahasa Arab. [[Kubah Shakhrah]] dan Jami' Al Aqsha (di gambar disebut Jami' Al Qibli) diberi tanda khusus.]]
 
Jami' Al Aqsha sering dianggap sebagai Masjid Al Aqsha itu sendiri. Padahal selama berabad-abad yang dimaksud dengan Masjid Al Aqsha adalah keseluruhan kompleks tersebut yang dianggap sebagai suatu tempat yang suci, sedangkan Jami' Al Aqsha adalah nama yang khusus merujuk pada bangunan yang terletak di Masjid Al Aqsha bagian selatan tempat [[Umar bin Khattab|Umar bin Khaththab]] melaksanakan shalat. Perubahan penyebutan kemudian terjadi pada masa pemerintahan [[kesultanan Utsmaniyah]] (kira-kira abad ke-16 sampai awal 1918), wilayah kompleks di sekitar masjid disebut sebagai ''[[Al-Haram asy-Syarif|Al Haram Asy Syarif]]'', sedangkan istilah Masjid Al Aqsha menjadi mengerucut hanya kepada Jami' Al Aqsha saja.<ref name="Necipoglup85">{{cite book|title=Muqarnas: An Annual on the Visual Culture of the Islamic World|first1=Sabri|last1=Jarrar|editor=Gülru Necipoğlu|edition=Ilustrasi, anotasi|publisher=BRILL|year=1998|isbn=9004110844, 9789004110847|url=http://books.google.com/?id=FG6ZlkRjD2IC&pg=PA85&dq=aqsa+haram+sharif&cd=6#v=onepage&q=aqsa%20haram%20sharif|page=85}}</ref>
{{further|Masjid Umar (Yerusalem)}}
Jami' Al Aqsha juga sering dianggap sebagai [[Masjid Umar (Yerusalem)|Masjid Umar]] karena menjadi tempat shalat Umar saat mengunjungi Yerusalem. Masjid Umar sendiri sebenarnya adalah nama masjid yang dibangun pada masa kekuasaan Dinasti Ayyubiyah pada abad ke-12 untuk mengenang pengambilalihan kepemimpinan Yerusalem ke tangan umat Islam,<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=cSuErBFmykQC&pg=PA52&lpg=PA52&dq=%E2%80%9COmar+prayed+here%E2%80%9D&source=bl&ots=sZakg-NekJ&sig=eT_6jUnD09R5pcWWJmGAvE-TzYI&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjWmuf7qqLNAhVEbRQKHTcZApwQ6AEINzAH#v=snippet&q=%E2%80%9CC7%2C%20however%2C%20the%20entrance%20was%20on%20the%20east%E2%80%9D&f=false|title=The Holy Land: An Oxford Archaeological Guide from Earliest Times to 1700|author=Jerome Murphy-O’Connor|publisher=Oxford University Press|year=2008|isbn=978-0-19-923666-4|series=Oxford Archaeological Guides|location=Oxford|page=62|quote=|accessdate=20 June 2016}}</ref> bukan dimaksudkan untuk menandai tempat Umar shalat karena tempat shalat Umar adalah di Masjid Al Aqsha bagian selatan yang sekarang menjadi Jami' Al Aqsha.<ref name="Necipoglup85" /><ref name=":0">Mosaad, Mohamed. [http://www.godsholymountain.org/papers/bayt.pdf Bayt al-Maqdis: An Islamic Perspective] pp.3–8</ref><ref name=":1">{{cite book|title=Jerusalem|author=F. E. Peters|publisher=Princeton University Press|year=1985|pages=186–192}}</ref> Masjid Umar berada di sebelah selatan [[Gereja Makam Kudus]], sedangkan Masjid Al Aqsha (termasuk di dalamnya Jami' Al Aqsha) berada di sebelah timur gereja.