--[[Pengguna:Erik Fastman|Erik Fastman]] ([[Pembicaraan Pengguna:Erik Fastman|bicara]]) 29 Agustus 2017 12.57 (UTC)
<!-- Mulailah mengetik di bawah tanda ini. Silakan hapus baris komentar ini sebelum Anda menekan tombol "Simpan halaman". -->
Tadi saya membuka search di Googling. lalu saya mengetik kalimat BUNGIE, wah Webblognya cukup bagus. Namun sayang saya menemukan identitas Bungie dengan Film-Film kartun. Tidak ada latar dengan sejarah Bungie. Rupanya Bungie pendirinya Jason Jones, Alex Seropian, di Amerika Serikat. Saya terkejut, betapa tidak Bungie yang saya maksudkan adalah Desa saya. Sebuah desa yang jauh dari pedalaman kota, pelosok kampung yang sunyi dari hiruk pikuk kota. Desa itulah tempat saya dilahirkan.
Dimana saat itu sejarah mencatat bahwa nama Desa Bungie diambil dari perjalanan heroik Sultan Iskandar muda setelah menaklukkan Melaka. Sehingga ketika beliau Sultan Iskandar Muda pulang dari selata melaka melalu jalur laut Meureudu, sempat melintasi jalan Empang Wa, Pante Raja, dan sepanjang Kota Beureuenun. Sesampai di Keumangan, pasukan beserta pengkikut setia Sultan, disambut baik oleh Raja Peunaroe di Keumangan. Jarak tempuh antara Keumangan, Tidiek, dan Gampong Gajah, merupakan jalur lintas untuk sampai ke Bungie.
Kenapa Gampong Gajah, jawabannya adalah pasukan Sultan yang mengenderai gajah, singgah di kampung itu. Konon saat itu belum ada namanya maka desa tersebut dinamakan Gampong Gajah. Adapun terlepas dari semua itu, Bungie adalah sebutan untuk sebuah panggilan dalam kalimat perintah yaitu BUNGIENG (dalam bahasa Aceh) sekarang di terjemahkan dalam bahasa Indonesia (Lihat Nasi), sudah menjadi kebiasaan orang Aceh menyebut sesuatu dengan kalimat singkat dan padat.
Misalnya nama orang Ismail, mereka akan memanggilnya Mae. Begitulah kira-kira sudut pandangnya. maka nama Bungieng sendiri disingkat menjadi Bungie. padahal sejati Bungieng atau Lihat Nasi berubah seketika. Padahal tidak mudah untuk memperjuangkan nama tersebut. Walau hanya nama, namun sisi balik sejarah menyatakan betapa orang tua kita dahulu membangun segala fasilitas, seperti, meunasah, sumur, toilet dan fasilitas umum lainnya, sangat melelahkan. Mereka mengangkut pasir-pasir dengan gerobak, mencari kayu-kayu di rimba hanya demi sebuah bangunan. Sayang sekali jika nama Bungie sempat hilang. Sejarah telah mencatat.
<!-- Jangan hapus 4 tanda tilda di bawah, itu adalah tanda tangan Anda. Tidak usah membubuhkan apa pun lagi di bawah. Silakan hapus baris komentar ini sebelum Anda menekan tombol "Simpan halaman". -->
[[Pengguna:Afridany|Afridany]] ([[Pembicaraan Pengguna:Afridany|bicara]]) 2 September 2017 05.49 (UTC)
|