Afridany adalah seorang penulis dan penikmat sastra, Afridany dilahirkan di sebuah desa terpencil yang jauh dari tatanan kota. Karya-karya banyak dimuat di media online dan media cerak, bukunya puisinya yang pertama berjudul Lantunan Taubat, dan novelnya yang sudah terbit berjudul Jihar. Afridany anak pertama dari orang tuanya yang bekerja sebagai petani, Ayahnya bernama Ramli dan Ibunya Aisnyah Desa itu bernama Bungie Liliep pada tgl 2 April 1987.

Desa tempat dia dilahirkan terletak diantara hamparan sawah yang terbentang luas. Bungie tercatat sebagai sebuah kemukiman dalam wilayah kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh daerah paling barat kepulaan Indonesia. Bungie juga terkenal dengan penduduknya yang keras. Seperti pada umumnya petani-petani lain. Selain para pedagang, ada juga yang bekerja di pabrik-pabrik padi. Penduduk Bungie juga suka peternakan.[1]

Afridany menamatkan sekolah dasar di SD Neg Bungie. Dia mulai menekuni dunia literasi semenjak tahun 2013, dari menulis puisi, esai, dan narasi. Sehingga minatnya menulis cerpen dan novel menjadi bagian yang tak terlepaskan dari hidupnya

.