Sejarah kentang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
AMA Ptk (bicara | kontrib)
Baris 31:
[[File:Der König überall2.JPG|thumb|300px|Raja [[Frederick yang Agung]] dari [[Prussia]], seorang yang menggemari kentang, menginspeksi panenan awal. (Robert Warthmüller, 1886)]]
 
Adapun di tanah Jermania, [[FrederichFriedrich II dari Prusia|Frederick yang Agung]], raja [[Prussia]], berhasil menghilangkan sikap skeptis para petani setempat tentang kentang. Maka pada 1756, ia mengeluarkan aturan resmi untuk mengkultivasi kentang, yang disebut ''Kartoffelbeffehl''. Aturan ini menyebut umbi yang tak familiar ini sebagai "makanan suplemen yang bernutrisi".
 
Di seluruh Eropa pada abad ke-19, jadilah kentang itu sebagai makanan penting karena tiga keuntungannya yaitu kadar pembusukannya yang rendah, ukurannya yang besar (yang bisa memuaskan mereka yang lapar), dan harganya yang murah. Bersamaan dengan beberapa makanan lain yang juga dari Amerika, atau yang juga tumbuh dan berpanen di sini, kentang mempertahankan keadaan populasi Eropa.<ref>John Komlos, "The New World's Contribution to Food Consumption During the Industrial Revolution." ''Journal of European Economic History'' 1998 27(1): 67–82. {{ISSN|0391-5115}}</ref>
 
Di Britania, keberadaan kentang memperkembangkan kemajuan ekonomi dari [[Revolusi Industri]] abad ke-19. Ia menyediakan sumber kalori dan gizi yang murah dan mudah ditanam oleh buruh kota di kebun kecil pekarangan mereka. Maka jadilah kentang itu populer di [[Inggris Utara]], tempat yang juga di situ tersedia batu bara, sehingga pertumbuhan populasi yang didorong oleh kentang ini akhirnya juga membuat pekerja tambah banyak untuk pabrik-pabrik yang baru. Marxist [[Friedrich Engels]] pernah mengatakan bahwa arti kentang itu bagaikan baja di dalam "peranan revolusionernya secara historis".<ref name="autogenerated1"/> Industri pati kentang kemudian bertumbuh dengan cepat pada abad ke-19, terlebih di bawah kepemimpinan wirausaha Willem Albert Scholten (1819–92).<ref>Dorien Knaap, The W.A. Scholtencompany: the first Dutch industrial multinational, Summary of dissertation, University of Groningen, 2004 {{cite web |url=http://dissertations.ub.rug.nl/FILES/faculties/eco/2004/d.a.knaap/summary.pdf |title=Archived copy |accessdate=2012-08-22 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120225081542/http://dissertations.ub.rug.nl/FILES/faculties/eco/2004/d.a.knaap/summary.pdf |archivedate=2012-02-25 |df= }}</ref>
Di Britania, keberadaan kentang memperkembangkan kemajuan ekonomi dari [[Revolusi Industri]] abad ke-19. Ia menyediakan sumber kalori dan gizi yang murah dan mudah ditanam oleh buruh kota di kebun kecil pekarangan mereka.
 
== Referensi ==