Kecipir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 25:
== Pengenalan ==
[[Berkas:Psophocarpus tetragonolobus Blanco2.293.png|
Tumbuhannya merambat, memanjat atau membelit, membentuk semak yang menahun. Dalam budidaya biasanya diberi penyangga, namun jika dibiarkan akan menutupi permukaan tanah. [[Batang]]nya silindris, beruas-ruas, jarang [[kayu|mengayu]], hingga 4 [[meter|m]] panjangnya. Berakar banyak, dengan [[akar]] samping yang panjang, menjalar datar dekat permukaan tanah, sebagian di antaranya menebal, membentuk [[umbi]].<ref name="prota">{{aut|Grubben, G.J.H.}} 2004. [http://www.prota4u.org/protav8.asp?h=M4&t=Psophocarpus,tetragonolobus&p=Psophocarpus+tetragonolobus#Synonyms ''Psophocarpus tetragonolobus'' (L.) DC.] [Internet] Record from PROTA4U. Grubben, G.J.H. & Denton, O.A. (Editors). PROTA (Plant Resources of Tropical Africa / Ressources végétales de l’Afrique tropicale), Wageningen, Netherlands. <http://www.prota4u.org/search.asp>. Accessed 11 September 2013.</ref>
[[Berkas:Psophoc tetrag 090306-7166 kng.JPG|
[[Daun|Daun-daun]] majemuk dengan tiga [[anak daun]], duduk daun berselang-seling; daun penumpu bentuk bundar telur-lanset, panjang lk. 1 [[sentimeter|cm]], tidak rontok; tangkai daun 3–12 cm, rakis 1,5–5,5 cm. Anak-anak daun berbentuk bundar telur hingga [[segitiga]], 4–15 cm × 3.5–12 cm, membundar atau terpangkas di pangkalnya, meruncing di ujungnya; pertulangan menyirip, warna hijau. [[Bunga]] tipe kupu-kupu, dalam [[bunga majemuk|karangan]] berisi 2–10 kuntum yang tumbuh dari ketiak daun, tangkai karangan bunga 5–15 cm, rakisnya 1–10 cm, agak berbulu. Bunga berkelamin dua, bertangkai hingga 5 [[milimeter|mm]]; kelopaknya dengan tabung sepanjang 4–6 mm, bertaju tidak seragam, hingga 2 mm, hijau hingga merah-ungu gelap; mahkota biru, biru pucat, krem, atau kemerahan, dengan bendera hampir bundar atau lonjong-lebar, hingga 4 cm × 3.5 cm, sayap-sayap dan lunasnya sedikit lebih pendek; [[benang sari]] 10, dalam dua tukal (9 + 1); bakal buah menumpang. [[Buah#Buah polong|Buah polong]] bentuk garis atau lonjong memanjang, berbentuk segiempat dengan sudut bersayap yang beringgit, 6–40 cm × 2–3,5 cm, berwarna hijau sewaktu muda dan menjadi hitam dan kering bila tua, berbiji 5–21 butir. Karena bentuknya yang bersayap mirip atau bahkan menyerupai sedikit dengan [[belimbing]], di [[Sumatera]] tumbuhan ini dikenal dengan nama ''kacang bělingbing'' ([[Bahasa Minangkabau|Mink.]]).<ref name=Soeseno/> [[Biji]]nya bulat dengan diameter 5–10 mm, berwarna kuning, cokelat hingga hitam, kadang-kadang putih, kadang-kadang berbintik.<ref name="prota"/>
Baris 58:
| note=[http://ndb.nal.usda.gov/ndb/search/list?qlookup=16135&format=Full Entri pada USDA Database]
}}
[[Berkas:Japanese Psophocarpus tetragonolobus.jpg|
Di [[Indonesia]], kecipir umumnya ditanam untuk diambil buahnya yang muda, yang beserta pucuk dan daun-daun yang muda biasanya direbus untuk dijadikan penganan<ref name="heyne"/> (misalnya untuk [[lalap]], [[pecal]], atau [[urap]]) atau dicampurkan ke dalam sayur.<ref name=Sas.>{{aut|Sastrapradja, Setijati; Lubis, Siti Harti Aminah; Djajasukma, Eddy; Soetarno, Hadi; Lubis, Ischak}} (1981). ''Sayur-sayuran''. '''6''':54{{Spaced ndash}}55. [[Jakarta]]:[[Balai Pustaka]] bekerjasama dengan [[LBN]]-[[LIPI]].</ref> Di [[Bangladesh]], kecipir dimakan bersama daging atau [[ikan]].<ref name=astawan>{{aut|Astawan, Made}} (2009). ''Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian''. hlm.69{{spaced ndash}}74. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya. ISBN 979-002-366-9.</ref> Menurut [[Rumphius]], umbi akarnya dapat dimakan setelah direbus, namun umbi ini harus dipanen sebelum buah kecipirnya menjadi tua<ref name="heyne"/>. Rasa umbinya ini mirip dengan [[bengkuang]].<ref name=Sas./> Biji-bijinya yang tua (Sd. ''botor'', Jw. ''cipir'') dimakan sebagai [[kacang|kacang-kacangan]] setelah disangrai terlebih dulu<ref name="heyne"/>. Ringkasnya, kecipir dapat diolah menjadi berbagai hidangan. Diolah menjadi minyak, tepung, pencampur [[kopi]], [[susu]], atau [[tempe]]. Karena sifatnya dalam hal pengolahan mirip tempe, maka dapat diterampkan pada kecipir.<ref name=astawan/>
Baris 71:
== Asal usul dan agihan ==
[[Berkas:Wingedbean roots.JPG|
Para ahli berbeda pendapat mengenai asal usul kecipir; terutama karena tidak didapati jenis liarnya, semua merupakan jenis yang telah dibudidayakan. Keanekaragaman kecipir yang tertinggi didapati di [[Papua]], wilayah perbukitan di timur laut [[India]], serta di wilayah [[Burma]] yang bertetangga; sehingga diduga wilayah-wilayah itu merupakan pusat-pusat domestikasinya.<ref name="prota"/> Namun, menurut [[Setijati Sastrapradja]], asal kecipir adalah berasal dari [[Indonesia]] dan [[Papua Nugini]]. Kecipir banyak didapati di [[Asia Tenggara]] dan menyukai tanah yang baik serta sinar [[matahari]] yang cukup. Tumbuh baik hingga pada ketinggian 1000 [[mdpl]]. Ditanam sebagai tanaman sampingan pada [[musim hujan]].<ref name=Sas./> Pada tahun '80-an di [[Indonesia]], kecipir dipakai sebagai [[tanaman sela]] di antara [[tanaman pekarangan]]. [[Petani]]-petani ini sadar akan nilai tinggi kecipir, tapi karena pemasarannya tidak seramai [[kubis]] dan [[kangkung]], akhirnya tumbuhan ini tidak terlalu diusahakan secara komersial.<ref name=Soeseno/> Sebagian pakar menduga bahwa kecipir diturunkan dari jenis-jenis ''Psophocarpus'' yang lain dari [[Afrika]] (misalnya ''P. grandiflorus'' atau ''P. scandens''); sementara pakar yang lain beranggapan bahwa kecipir berasal dari jenis liar [[Asia]] yang kini telah punah.<ref name="prota"/>
|