Taman Nasional Betung Kerihun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 45:
Bersama-sama dengan [[Taman Nasional Danau Sentarum]], taman nasional ini telah dinominasikan ke dalam [[International Coordinating Council Man and Biosphere]] [[UNESCO]] yang ke-30 sebagai cagar budaya. Sebagai kelanjutan wacana ini, pada September 2016 diadakan sosialisasi dari Ditjen KSDAE [[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Kemen LHK]] dan Direktur Program MAB{{spaced ndash}}[[LIPI]] tentang pengelolaan cagar biosfer dan manfaatnya. [[Abang M. Nasir]], [[Bupati Kapuas Hulu]], mengeluarkan dukungan nominasi taman nasional ini pada November 2016. Diharapkan setelah dipromosikan ini, cagar alam ini akan lebih dikenal di tataran internasional, mendapat perhatian khusus dalam pengelolaan SDA, pengelolaan [[ekonomi berkelanjutan]], pendidikan, untuk kesejahteraan masyarakat Kapuas Hulu.<ref>[Http://ksdae.menlhk.go.id/topnews/529/taman-nasional-betung-kerihun-dan-danau-sentarun-dinominasikan-menjadi-cagar-biosfer.html Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarun Dinominasikan menjadi Cagar Biosfer] ''KSDAE-KEMENLHK''. 29 Maret 2017. Diakses pada 26 Juli 2018.</ref>
 
Dari itu, proses kemudian berlanjut. Sidang internasional ICC-MAB kemudian berlangsung di [[Palembang]], [[SumateraSumatra Selatan]] pada 23-28 Juli 2018. Pemerintah menunjuk Prof. [[Enny Sudarmonowati]], Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI sebagai perwakilan keketuaan Indonesia di sana selama 2 tahun.<ref name=medindo>Antara (25 Juli 2018). [http://m.mediaindonesia.com/read/detail/174281-tiga-taman-nasional-indonesia-masuk-biosfer-dunia Tiga Taman Nasional Indonesia Masuk Biosfer Dunia] ''[[Media Indonesia]]''. Diakses pada 26 Juli 2018.</ref> Di dalam sidang itu, selain Betung Kerihun, 2 lagi dinominasikan: yakni [[Taman Nasional Gunung Rinjani]], dan [[Taman Nasional Berbak Sembilang]] di [[Jambi]] dan [[SumateraSumatra Selatan]].<ref name=tempoEng>Alfarizi, Moh. Khoiry (15 Mei 2018). [http://en.tempo.co/read/news/2018/05/15/206918451/Indonesia-Proposes-3-National-Parks-to-be-World-Biosphere-Reserve Indonesia Proposes 3 National Parks to be World Biosphere Reserve] ''en.tempo.co''. Diakses pada 26 Juli 2018.</ref><ref>[http://tribunnews.com/regional/2018/07/25/sumsel-tuan-rumah-sidang-ke-30-mab-icc-unesco Sumsel Tuan Rumah Sidang ke-30 MAB-ICC UNESCO] ''Tribunnews.com''. 25 Juli 2018. Diakses pada 26 Juli 2018.</ref> Maka, setelah sidang tersebut, 3 taman nasional di atas masuk sebagai cagar biosfer dunia.<ref name=medindo/><ref name=pemredkalbar>Balasa, Kristiawan (26 Juli 2018). "Sidang International Coordinating Council Man and Biosphere UNESCO ke 30: Betung Kerihun Danau Sentarum Jadi Cagar Biosfer Baru". ''Suara Pemred''. [[Pontianak]]: PT Suara Khatulistiwa Kalbar. Hlm. 1 & 7.</ref> Keputusan ini dibacakan bupati tepat pukul 16.30 WIB.<ref name=pemredkalbar/>
 
== Referensi ==