Branded to Kill: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 53:
 
Ia menemui Misako dan mereka pergi ke apartemennya. Setelah usahanya gagal untuk merayu Misako, mereka pun berupaya untuk saling membunuh, Misako menyerah ia pasrah untuk dibunuh. Setelah itu, Hanada menyadari bahwa dirinya tidak bisa untuk membunuh Misako karena ia telah jatuh cinta padanya. Dalam kebingungan, ia mengembara di jalanan dan kedapatan tidak sadarkan diri di pinggir jalan. Keesokan harinya Hanada menemui istrinya di klub milik Yabuhara. Hanada dirayu oleh istrinya, kemudian istrinya berpura-pura histeris dan mengatakan bahwa Yabuhara membayarnya untuk membunuh dirinya dan bahwa tiga orang yang telah Hanada bunuh adalah orang yang mencuri [[berlian]] dari operasi penyelundupan yang dilakukan Yabuhara, dan orang asing yang gagal Hanada bunuh adalah penyelidik yang dikirim oleh pemasok berlian. Setelah itu, Hanada membunuh istrinya, ia kemudian mabuk-mabukan dan menunggu Yabuhara pulang. Akan tetapi, Yabuhara tiba sudah dalam keadaan mati akibat ditembak tepat di dahinya ketika hendak membuka pintu kamarnya.
 
Hanada kembali ke apartemen Misako di mana telah terdapat sebuah proyektor film di sana. Dari proyektor tersebut diputarlah sebuah video yang menggambarkan keadaan Misako yang terikat dan sedang disiksa dan akhirya mengarahkan Hanada untuk menuju ke sebuah [[pemecah gelombang]] pada keesokan harinya. Hanada lalu kesana akan tetapi ia malah diserang, Hanada akhirnya dapat menghabisi orang-orang yang berusaha membunuhnya tersebut. Mantan klien yang dulu pernah ia antar, tiba di tempat kejadian dan mengumumkan dirinya sebagai Number One Killer yang legendaris. Ia mengatakan akan membunuh Hanada tetapi, ia juga mengucapkan terima kasih atas pekerjaan yang telah sukses Hanada lakukan sebelumnya, ia pun hanya memperingatkan Hanada kali ini.
 
Hanada kembali ke apartemen Misako dan Number One Killer mulai mengepung apartemen tersebut, ia mengejek Hanada lewat panggilan telepon, mengancam dan melarang ia meninggalkan apartemen. Akhirnya, Number One Killer bergerak menuju apartemen untuk membunuhnya di mana Hanada sekarang telah dalam keadaan kelelahan dan mabuk. Namun, mereka malah menyetujui gencatan senjata sementara dan mengatur waktu untuk makan, tidur dan untuk memegang senjata ke mana pun mereka pergi. Pada suatu ketika, Number One Killer menyarankan agar mereka berdua makan di luar dan kemudian Number One Killer menghilang ketika sedang makan di luar tersebut.
 
Di apartemen, Hanada menemukan catatan dan film lain dari Number One Killer yang menyatakan bahwa ia menunggu kedatangan Hanada di sebuah [[gimnasium (olahraga)|gimnasium]] bersama Misako. Hanada menunggu di gimnasium tetapi Number One Killer tidak muncul. Saat Hanada ingin meninggalkan tempat itu, sebuah rekaman menyala dan menjelaskan, bahwa "Ini adalah cara kerja si Number One, ia membuatmu lelah dan kemudian akan membunuhmu." Hanada kemudian memakai ikat kepala di dahinya dan memanjat ke ring tinju. Number One muncul dan menembaknya. Peluru mengenai ikat kepalanya dan Hanada membalas tembakan. Number One tertembak dan kemudian jatuh, akan tetapi Number One juga berhasil menembak Hanada beberapa kali sebelum mati. Hanada melompat dan terhuyung-huyung di sekitar ring dan menyatakan dirinya sebagai Number One Killer yang baru. Misako masuk ke dalam gimnasium, ia secara tak sengaja menembak mati Misako, lalu Hanada jatuh dari ring.<ref name="Yakuza Book">{{cite book|last=Schilling |first=Mark |title=The Yakuza Movie Book: A Guide to Japanese Gangster Films |url=http://www.stonebridge.com/YAKUZA/yakuza.html |publisher=Stone Bridge Press |date=September 2003 |isbn=1-880656-76-0 |pages=98–104 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20071017060352/http://stonebridge.com/YAKUZA/yakuza.html |archivedate=17 Oktober 2007 }}</ref>
 
== Referensi ==