Pemboman Tourane: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib) Pemboman Tourane |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- + ) |
||
Baris 13:
| casualties2 = 1,200 tewas<br />4 korvet tenggelam<br />1 korvet rusak
}}
'''Pemboman Tourane''' (15 April 1847) merupakan sebuah insiden angkatan laut yang terjadi selama pemerintahan singkat kaisar Vietnam [[Thiệu Trị]] (1841-47), yang menyaksikan memburuknya hubungan antara Perancis dan Vietnam. Kapal perang Perancis Gloire dan Victorieuse, yang telah dikirim ke Tourane (sekarang [[Đà Nẵng]]) untuk bernegosiasi untuk pembebasan dua misionaris Katolik Perancis, diserang tanpa peringatan oleh beberapa kapal Vietnam. Kedua kapal Perancis melawan, menenggelamkan empat korvet Vietnam, merusak yang kelima, dan mengakibatkan 1.200 korban.
== Latar belakang ==
Para misionaris Perancis telah aktif di Vietnam sejak abad ketujuh belas, dan pada pertengahan abad kesembilan belas mungkin ada 300.000 orang yang bertobat di Annam dan Tonkin.
Kapten angkatan laut Perancis di Timur Jauh diberi instruksi untuk bernegosiasi dengan pihak berwenang Vietnam ketika kasus seperti itu terjadi. Pada dua kesempatan mereka campur tangan dengan kesuksesan besar. Pada tanggal 25 Februari 1843, ''capitaine de frégate'' Favin-Lévêque, kapten kapal perang Perancis ''Héroine'', berlabuh di Đà Nẵng untuk menengahi pembebasan lima misionaris yang ditahan di [[Huế]] selama dua tahun. Setelah negosiasi panjang dan frustasi, kelima misionaris dibebaskan.
== Pemboman ==
Baris 25:
Pada bulan Maret 1847, Cécille mengirim fregat 54-senjata ''Gloire ''(''capitaine de vaisseau'' Augustin de Lapierre) dan korvet 24-senjata ''Victorieuse''(''capitaine de frégate'' [[Charles Rigault de Genouilly]]) ke Tourane, dengan instruksi untuk bernegosiasi pembebasan kedua orang yang dipenjara Misionaris Perancis dan untuk mencari komitmen dari wewenang Vietnam untuk memungkinkan kebebasan beribadah bagi umat Katolik Roma di Vietnam.<ref>Tucker, 28</ref>
Mungkin karena orang Vietnam menganggap Lefèbvre kembali ke Vietnam sebagai provokasi yang disengaja oleh Perancis, negosiasi gagal.
Menurut Perancis, Vietnam memutar negosiasi untuk memenangkan waktu untuk mengumpulkan armada, dan kemudian secara curang menyerang kedua kapal perang Perancis tanpa peringatan. Kolonel Alfred Thomazi, sejarawan penaklukan [[Indochina]] di Perancis, juga menyatakan bahwa orang Vietnam pertama-tama berusaha memikat para perwira Perancis itu sampai mati :
Baris 42:
Kekalahan angkatan laut Vietnam di Tourane secara dramatis menunjukkan keunggulan teknologi kapal perang Perancis atas kapal-kapal kuno armada Vietnam. Di mata banyak orang Vietnam yang bijaksana, hal itu menunjukkan bahwa kepatuhan buta terhadap nilai-nilai dan tradisi masa lalu telah membuatnya sangat rentan terhadap paksaan Eropa, dan mendorong seruan untuk modernisasi.
Pelecehan terhadap orang-orang Kristen akhirnya memberi Perancis alasan untuk menyerang Vietnam. Ketegangan meningkat secara bertahap.
== Catatan ==
|