R.H. Hadjid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faisal Anas (bicara | kontrib)
Saya menambahkan ketika Haji Hadjid pernah dicalonkan menjadi ketua Pengurus Besar Muhammadiyah pada tahun 1936, tetapi ia menolak.
Faisal Anas (bicara | kontrib)
Menjadi pengurus jawatan agama dan dosen: posisi yang dimiliki Hadjid digunakannya untuk membebaskan ulama Yogyakarta yang ditahan Jepang.
Baris 14:
 
=== Menjadi pengurus jawatan agama dan dosen ===
Hadjid tidak hanya aktif di Muhammadiyah. Pada masa penjajahan [[Jepang]], ia menjadi bagian dari Kantor Lembaga Agama [[Yogyakarta]]. Dengan posisi yang didudukinya, ia dapat membebaskan ulama yang ditahan oleh pemerintah Jepang. Karirnya berlanjut pada masa kemerdekaan ketika ia dipercaya menjadi Wakil Kepala Jawatan Agama Provinsi DIY. Ia juga menjadi dosen pada [[Sekolah Tinggi Islam]] (sekarang [[UII]]) di Yogyakarta pada tahun 1946 hingga tahun 1947.
== Karya tulis ==
Haji Hadjid adalah seorang penulis yang cukup aktif. Buku-buku yang pernah ditulisnya antara lain; 1 ) Kalimah Sahadah Bahasa Jawa; 2) Tafsir Al Fatihah; 3) Pedoman Dakwah Umat Islam; 4) Pedoman Tabligh Bahasa Jawa Jilid I, II, III; 5) Buku Fiqh (ditulis dengan huruf Pegon); 6) Tafsir Al Quran Juz 1-18; 7) Tujuh Belas Ayat-Ayat ; 8) Kitab Pertjontohan Bagi Pemoeda-Pemoeda Kita; 9) Falsafah Ajaran KH Ahmad Dahlan; 10) Buku Belajar Huruf Hijaiyah; 11) Piwoelang Islam; 12) Goeroe Tabligh; 13) Perkawinan; Menurut ‘Adat dan Asas Perkawinan Setjara Islam. Sebagian besar buku yang ditulisnya merupakan buku-buku yang berkaitan dengan agama Islam.<ref>Lasa H.S., dkk., ''Percikan Pemikiran Tokoh Muhammadiyah untuk Indonesia Berkemajuan'', (Yogyakarta: Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2018), hlm. 159.</ref>