Siti Bariyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Faisal Anas (bicara | kontrib) penambahan referensi dari aisyiyah dan H.M. Sudja |
Faisal Anas (bicara | kontrib) Penambahan referensi dalam paragraf pembuka, subbab berdakwah bersama K.H. Ahmad Dahlan, danakhir hayat. |
||
Baris 1:
{{More citations needed|date=Mei 2020}}
'''Siti Bariyah''' adalah salah satu murid perempuan K.H. Ahmad Dahlan.<ref>Pimpinan Pusat Aisyiyah (t. t.), ''Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Aisyiyah'', Yogyakarta: Pimpinan Pusat Aisyiyah Seksie Khusus Penerbitan dan Publikasi, hlm. 26.</ref> Ia merupakan putri dari Lurah Haji Hasyim. Secara khusus, ia diminta oleh K.H. Ahmad Dahlan untuk belajar di sekolah Belanda.
== Riwayat Hidup ==
Baris 12:
== Berdakwah Bersama K.H. Ahmad Dahlan ==
Siti Bariyah sering diajak oleh KHA Dahlan dalam melakukan dakwah di kantor pemerintahan dan sekolah-sekolah. Siti Bariyah termasuk salah satu murid yang paling menonjol diantara murid-murid KHA Dahlan bersama dengan Siti Wasilah. Siti Bariyah mahir berbahasa Belanda dan Melayu sementara Siti Wasilah memiliki kemampuan melantunkan ayat-ayat Al Qur’an. Perpaduan diantara keduanya inilah yang dipergunakan oleh KHA Dahlan dalam memulai dakwahnya. Siti Wasilah membacakan ayat Al Qur’an, sementara Siti Bariyah menerjemahkannya dalam bahasa Melayu dan Belanda.<ref>Lasa HS., dkk, (2014). Hlm. 50</ref> Kepandaian berbahasa Siti Bariyah ini tidak bisa dilepaskan dari latar belakanganya sebagai lulusan sekolah Belanda.
== Menjadi Ketua Aisyiyah ==
Baris 21:
== Akhir Hayat ==
Siti Bariyah meninggal di usia yang masih relatif muda. Ia meninggal setelah melahirkan anaknya yang ketiga yaitu Fuad. Setelah ia meninggal, anak-anaknya diasuh oleh Siti Munjiyah yang merupakan kakaknya hingga mereka dewasa.<ref>Lasa HS., dkk., (2014). Hlm. 51.</ref>
== Referensi ==
|