Sejarah Dinasti Han: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 51:
Walaupun masa kekuasaan Kaisar Hui hanya sebentar saja, pada masa kekuasaannya [[tembok kota Tiongkok|tembok pertahanan]] di sekitar ibu kota di Chang'an selesai dibangun pada tahun 190 SM. Tembok yang terbuat dari [[batu bata]] dan [[tanah yang dimampatkan]] ini awalnya memiliki tinggi 12 m. Reruntuhan tembok ini masih dapat ditemukan hingga kini. Proyek pembangunan ini diselesaikan oleh 150.000 pekerja wajib.{{sfn|Loewe|1986|p=130-131}} Selain itu, pada masa Kaisar Hui, hukum lama dari masa Dinasti Qin yang melarang buku-buku tertentu juga dicabut. Dari segi kebijakan luar negeri, perjanjian ''heqin'' dengan Xiongnu diperbaharui, sementara Han mengakui kedaulatan Raja Donghai dan Nanyue.{{sfn|Loewe|1986|p=135}}
=== Perwalian dan jatuhnya klan Lü ===
[[File:Cernuschi Museum 20060812 069.jpg|thumb|Arca [[terakota]] yang menggambarkan seorang pelayan wanita. Arca ini berasal dari zaman Han Barat.]]
Kaisar Hui tidak dikaruniai keturunan dari pernikahannya dengan [[Maharani Zhang Yan|Zhang Yan]]. Walaupun begitu, ia masih memiliki anak dari hubungannya dengan selir-selir yang lain. Setelah sang kaisar wafat pada tahun 188 SM, Lü Zhi menentukan penerusnya.{{sfn|Loewe|1986|p=135}} Pertama-tama ia mengangkat [[Liu Gong|Kaisar Qianshao dari Han]] (berkuasa 188–184 SM), tetapi kemudian menggantinya dengan penguasa boneka yang lain, yakni [[Kaisar Houshao dari Han]] (berkuasa 184–180 SM).{{sfn|Loewe|1986|p=135}}{{sfn|Hansen|2000|p=115-116}} Pada masa ini, Lü Zhi tidak hanya mengeluarkan maklumat, tetapi juga mengangkat anggota klannya sendiri sebagai raja walaupun hal ini berlawanan dengan perintah Kaisar Gaozu sebelumnya. Anggota klannya juga diangkat menjadi perwira militer dan pejabat.{{sfn|Loewe|1986|p=135-136}}{{sfn|Hinsch|2002|p=21}}
Han pada masa Lü Zhi gagal menghentikan serangan Xiongnu ke ''[[Jun (subdivisi negara)|jun]]'' Longxi (di wilayah [[Gansu]] modern). Akibat serangan tersebut, 2.000 orang Han ditawan. Pada saat yang sama, Han juga memicu konflik dengan Raja Nanyue [[Zhao Tuo]] karena telah melarang ekspor besi dan barang-barang dagang lainnya. Zhao Tuo menyatakan dirinya sebagai Kaisar Wu dari Nanyue (南越武帝) pada tahun 183 SM, dan ia kemudian menyerang Kerajaan Changsha pada tahun 181 SM.{{sfn|Loewe|1986|p=136}}
Setelah kematian Lü Zhi pada tahun 180 SM, klan Lü dituduh hendak menjatuhkan keluarga Liu.{{sfn|Torday|1997|p=78}} Raja Qi [[Liu Xiang, Pangeran Qi|Liu Xiang]] (cucu Kaisar Gaozu) lalu bangkit melawan keluarga Lü.{{sfn|Loewe|1986|p=136}} Pada akhirnya pertempuran tidak pernah terjadi di antara pasukan pemerintah dengan Qi karena klan Lü dikudeta oleh pejabat-pejabat yang dipimpin oleh [[Chen Ping (Dinasti Han)|Chen Ping]] dan [[Zhou Bo]].{{sfn|Loewe|1986|p=136}}{{sfn|Torday|1997|p=78}}{{sfn|Morton|Lewis|2005|p=51-52}} Walaupun Liu Xiang berani menentang klan Lü, ia tidak diangkat menjadi kaisar karena ia telah mengerahkan pasukan tanpa seizin pemerintah pusat dan karena keluarga ibunya juga memiliki ambisi seperti klan Lü. [[Ibusuri Bo|Selir Bo]] (yang merupakan ibu kandung Li uHeng, Raja Dai) dianggap memiliki pribadi yang mulia, sehingga anaknya dipilih sebagai penerus; secara anumerta ia dikenal dengan nama [[Kaisar Wen dari Han]] (berkuasa 180–157 SM).{{sfn|Loewe|1986|p=136-137}}
== Keterangan ==
|