Bahasa Melayu Cocos: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sar4231 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Eiskrahablo (bicara | kontrib)
k Membalikkan VANDALISME 19126618 oleh Sar4231 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 23:
'''Bahasa Melayu Cocos''' ([[Bahasa Inggris]]: ''Cocos Islands Malay'') adalah sebuah [[dialek]] dari [[Bahasa Melayu]] yang dituturkan oleh masyarakat [[Suku Melayu|Melayu]] yang mayoritas mendiami wilayah [[Kepulauan Cocos (Keeling)]] dan [[Pulau Natal]] yang merupakan wilayah bagian/teritori dari negara [[Australia]]. Selain di Australia, Bahasa ini juga dituturkan oleh diaspora masyarakat keturunan Melayu Cocos di [[Sabah]], [[Malaysia]]. Jumlah penutur Bahasa ini mencapai sekitar 5.100 jiwa<ref>https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/Cocos_Malay</ref> dengan 1.100 jiwa penutur pada tahun 1987 di Australia khususnya di Kepulauan Cocos & Pulau Natal/Pulau Christmas, sedangkan di Sabah, Malaysia jumlah penutur Bahasa ini memiliki populasi sekitar 4.000 jiwa pada tahun 2000<ref>https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/Cocos_Malay</ref>
 
Secara linguistik, Bahasa Melayu Cocos dihasilkan dari kreol yang bersumber dari [[Bahasa Melayu|Bahasa Melayu Baku]]<ref>Wurm, Mühlhäusler, & Tryon, ''Atlas of languages of intercultural communication in the Pacific, Asia and the Americas'', 1996:686</ref> dengan beberapa kosakata tambahan/pengaruh [[Bahasa Jawa]] dan [[Bahasa Betawi]], hal ini tidak terlepas dari sejarah penduduk [[Kepulauan Cocos (Keeling)]] yang mayoritas merupakan masyarakat yang berasal dari daerah campuran seperti [[Sumatra]] serta beberapa sisanya berasal dari [[Pulau Jawa]] seperti [[Banten]] & [[Jakarta]]. Bahasa ini digunakan sebagai bahasa pengantar kedua di sekolah setelah [[Bahasa Inggris]]. [[Bahasa Indonesia]] juga memiliki status yang dihargai dan juga memberikan pengaruh ragam Bahasa pada Bahasa Melayu Cocos dikarenakan Bahasa Indonesia merupakan sebuah bagian dialek dari Bahasa Melayu dalam bentuk baku yang secara resmi dipakai menjadi Bahasa pemersatu dan Bahasa Nasional masyarakat [[Indonesia]]. Bahasa Indonesia juga memang berasal dari Bahasa Melayu dan berakar dari Bahasa Melayu (Melayu Baku).<ref>Ansaldo, 2006. "Cocos (Keeling) Islands: Language Situation". In {{ELL2}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.cocoskeelingislands.com.au/culture-and-language
|title=The culture and language of Cocos Keeling Islands|lang=en|trans-title=Kebudayaan dan bahasa Kepulauan Cocos Keeling|author=<!--Not stated-->|website=cocoskeelingislands.com.au|publisher=Australian Government [Pemerintahan Australia]}}</ref> Pada tahun 2009, Bahasa Melayu Cocos sempat dilarang penggunaannya dalam bidang pendidikan di Kepulauan Cocos (Keeling) karena dianggap kurang sesuai dengan kaidah kesopanan berbahasa, dan justru menggunakan [[Bahasa Indonesia]] sebagai Bahasa pengantar yang dianggap oleh orang Melayu sebagai varian baku dari Bahasa Melayu.<ref>{{cite book |last1=Bunce |first1=Pauline |title=Out of Sight, Out of Mind… and Out of Line: Language Education in the Australian Indian Ocean Territory of the Cocos (Keeling) Islands |date=2012 |publisher=Multilingual Matters |isbn=978-1-84769-749-3 |pages=37-59}}</ref> Walaupun demikian, pelarangan penggunaan bahasa Melayu Cocos ini tidak berlangsung lama dan akhirnya dapat digunakan secara normal kembali pada tahun 2011.<ref>{{cite journal |last1=Welsh |first1=Alistair |title=Cocos Malay language since integration with Australia |journal=Shima: the international journal of research into island cultures |date=2015 |volume=9 |issue=1 |url=http://dro.deakin.edu.au/view/DU:30072695}}</ref>