John Rawls: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 37:
''A Theory of Justice'', diterbitkan pada tahun 1971, bertujuan untuk menyelesaikan pertentangan klaim antara kebebasan dan kesetaraan. Namun, bentuk resolusi Rawls bukanlah dengan mengkompromikan atau melemahkan klaim moral yang satu dibandingkan dengan nilai lainnya. Sebaliknya, ia hendak menunjukkan bahwa gagasan tentang kebebasan dan kesetaraan dapat diintegrasikan ke dalam suatu kesatuan konsep yang disebutnya ''justice as fairness.'' Dengan berupaya untuk meningkatkan perspektif yang harus diambil oleh para pembacanya ketika berpikir tentang keadilan, Rawls ingin menunjukkan bahwa konflik antara kebebasan dan kesetaraan merupakan sebuah ilusi.
Teori keadilan Rawls juga merupakan karya yang ditujukan untuk merespons teori keadilan berdasarkan etika [[utilitarianisme]] dengan menyediakan alternatif prinsip-prinsip keadilan yang didasarkan pada teori kontrak sosial.<ref name=
''A Theory of Justice'' (1971) mencakup eksperimen pemikiran yang disebutnya " [[Posisi asali|posisi asali]] ". Ide yang memotivasi penggunaan eksperimen pemikiran ini adalah sebagai berikut: ilmu filsafat politik akan sangat diuntungkan oleh sudut pandang yang benar yang harus diambil seseorang ketika memikirkan tentang keadilan. Ketika kita berpikir tentang apa artinya keadaan yang adil untuk orang-orang, kita menghilangkan ciri-ciri tertentu (seperti warna rambut atau mata, tinggi badan, ras, dll.) dan terpaku pada hal lain yang relevan. Posisi asali dimaksudkan untuk mengubah semua intuisi yang kita miliki tentang fitur mana yang relevan, dan mana yang tidak relevan, untuk tujuan berkontemplasi tentang keadilan.
Baris 49:
==== Prinsip Keadilan ====
Rawls menurunkan dua prinsip keadilan dari posisi asalinya. Yang pertama adalah Prinsip Kebebasan, yang menetapkan kebebasan dasar yang sama bagi semua warga negara. Kebebasan dasar mencakup kebebasan hati nurani, berserikat dan berekspresi serta hak-hak demokratis (hak-hak yang umum dalam masyarakat liberal); Konsep kebebasan Rawls juga mencakup ''hak milik pribadi'', tetapi ini dipertahankan dalam hal kapasitas moral dan harga diri, <ref name=
Rawls berpendapat bahwa Kesetaraan akan disepakati sebagai prinsip kedua untuk menjamin kebebasan yang mewakili pilihan bagi semua anggota dalam masyarakat dan memastikan keadilan distributif. Misalnya, jaminan formal atas suara politik dan kebebasan berkumpul tidak banyak berarti bagi mereka yang sangat miskin dan terpinggirkan dalam masyarakat. Menuntut agar setiap orang memiliki kesempatan yang persis sama dalam hidup hampir pasti akan mengurangi kebebasan yang seharusnya disamakan. Meskipun demikian, di mana pun seseorang hidup dalam masyarakat, ia ingin mempunyai hidup yang layak dijalani, dengan kebebasan yang cukup untuk mengejar tujuan personalnya. Dengan demikian para individu itu akan tergerak untuk setuju terhadap prinsip kedua yang terdiri dari Kesetaraan Kesempatan yang Adil dan Prinsip Perbedaan <ref>{{Cite book|last=Nozick|first=Robert|title=Anarchy, State, and Utopia|pages=Chapter 7}}</ref> ). Prinsip kedua ini menentukan bahwa mereka yang memiliki bakat dan motivasi yang sama menghadapi peluang hidup yang kira-kira sama dan bahwa ketimpangan dalam masyarakat harus menguntungkan mereka yang paling tidak diuntungkan.
Baris 57:
Rawls lebih lanjut berpendapat bahwa prinsip-prinsip ini harus 'diurutkan secara leksikal', artinya prinsip keadilan pertama merupakan prioritas dibandingkan prinsip keadilan kedua yang lebih berorientasi pada kesetaraan sosial dan ekonomi. Pandangan ini juga menjadi topik perdebatan banyak filsuf moral dan politik.
Terakhir, Rawls melihat pendekatannya sebagai penerapan pada "masyarakat yang tertata dengan baik ... yang dirancang untuk memajukan kebaikan para anggotanya yang secara efektif diatur oleh konsepsi publik tentang keadilan."
=== ''Political Liberalism'' ===
|