Langgam Korintus: Perbedaan antara revisi

Sebuah ganja langgam Korintus dikubur dengan cermat pada masa lampau di landasan [[Tolos (arsitektur)|tolos]] di [[Epidaurus]] ditemukan kembali dalam kegiatan-kegiatan arkeologis modern. Keberadaan maupun kelestariannya yang diselubungi teka-teki telah dijelaskan sebagai model yang dibuat seorang jurupandai pahatukir untuk dijadikan acuan para tukang batu<ref>Alison Burford (''The Greek Temple Builders at Epidauros'', Liverpool, 1969, hlm. 65) sebaliknya menduga bahwa ganja itu adalah pahatan yang cacat, lantaran salah satu ukiran gulungan terlepas dari tempatnya; Hugh Plommer, yang mengulas kembali ganja tersebut untuk ''The Classical Review'' (New Series, '''21'''.2 [Juni 1971], hlmn. 269–272), mengemukakan bahwa kekeliruan mencakup pengerjaan yang kelewat batas dan tetap meyakinkan bahwa ganja tersebut adalah sebuah model.</ref> dalam kegiatan pembangunan kuil yang dibaktikan kepada Dewa [[Asklepios]] itu. Pada Abad Kuno, rancangan arsitektural bangunan kuil yang dibangun pada abad ke-4 Pramasehi itu dipercaya sebagai hasil karya pematungpandai ukir [[Polikleitos Muda]], anak pematungpandai ukir Yunani Klasik, [[Polikleitos]] Tua.<!-- These capitals, in one of the most-visited sacred sites of Greece, influenced later Hellenistic and Roman designs for the Corinthian order. The concave sides of the abacus meet at a sharp keel edge, easily damaged, which in later and post-Renaissance practice has generally been replaced by a canted corner. Behind the scrolls the spreading cylindrical form of the central shaft is plainly visible.