Langgam Korintus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 49:
Sejauh yang sudah diketahui, pilar langgam Korintus tertua adalah sebatang pilar yang ditemukan di kuil [[Apollo Epicurius]] di [[Basai]], daerah Arkadia, yang dibangun antara tahun 450 sampai 420 Pramasehi. Pilar langgam Korintus tersebut bukanlah bagian dari bangunan kuil, yang justru dikelilingi [[kolonade]] langgam Doria dan memiliki ''[[cella]]'' berserambi langgam Yonia. Pilar langgam Korintus itu berdiri sendiri di dalam ''cella''. Kenyataan ini cukup membingungkan, dan para arkeolog memperdebatkan artinya. Sebagian menduga bahwa pilar tersebut hanyalah contoh sebuah [[pilar nazar]]. Sejumlah contoh pilar langgam Korintus di Yunani pada abad berikutnya semua digunakan ''di dalam'' kuil-kuil. Contoh pilar langgam korintus yang lebih terkenal, sekaligus pemakaian langgam Korintus pada eksterior bangunan yang pertama kali terdokumentasikan, adalah pilar-pilar melingkar pada [[monumen Khoregos Lisikrates]] yang dibangun sekitar tahun 334 Pramasehi di Atena.
 
Sebuah ganja langgam Korintus yang dikubur dengan cermat pada masa lampau di landasan-landasan bundar bangunan [[Tolos (arsitektur)|tolos]] di [[Epidaurus]] ditemukan kembali berkat kegiatan arkeologis modern. Keberadaan maupun kelestariannya yang terselubung teka-teki telah dijelaskan sebagai model yang dibuat seorang pandai ukir untuk dijadikan acuan para tukang batu<ref>Alison Burford (''The Greek Temple Builders at Epidauros'', Liverpool, 1969, hlm. 65) sebaliknya menduga bahwa ganja itu adalah pahatan yang cacat, lantaran salah satu ukiran gulungan terlepas dari tempatnya; Hugh Plommer, yang mengulas kembali ganja tersebut untuk ''The Classical Review'' (New Series, '''21'''.2 [Juni 1971], hlmn. 269–272), mengemukakan bahwa kekeliruan mencakup pengerjaan yang kelewat batas dan tetap meyakinkan bahwa ganja tersebut adalah sebuah model.</ref> dalam kegiatan pembangunan kuil yang dibaktikan kepada Dewa [[Asklepios]] itu. Pada Abad Kuno, rancangan arsitektural bangunan kuil yang dibangun pada abad ke-4 Pramasehi itu dipercaya sebagai hasil karya pandai ukir [[Polikleitos Muda]], anak pandai ukir Yunani Klasik, [[Polikleitos]] Tua.<!- Ganja-ganja Thesedi capitals,salah insatu onesitus ofsuci thedi most-visitedYunani sacredyang sitespaling oframai Greece,didatangi influencedorang laterini Hellenistickemudian andhari Romanmemengaruhi designsrancangan-rancangan forlanggam theKorintus CorinthianHelenistik orderdan Romawi. TheSisi-sisi concavecekung sidesabakusnya ofbertemu thepada abacussudut meetyang atruncing aserupa sharplunas keelkapal edge,sehingga easilymudah damagedrusak, whicholeh inkarena lateritu andpada post-Renaissancekurun practicewaktu hasakhir generallydan beenpasca-Renaisans replacedlazim bydiganti adengan cantedsudut cornerterpotong. BehindDi thebelakang scrollsukiran-ukiran thegulungan spreadingterlihat cylindricaljelas formbentuk oftabung thepilar central shaft is plainlyyang visiblemengembang.
 
Jauh kemudian hari, pujangga Romawi [[Vitruvius]] (sekitar 75 Pramasehi – sekitar 15 Pramasehi) mengemukakan di dalam karya tulisnya bahwa pencipta langgam Korintus adalah [[CallimachusKalimakos (sculptorpemahat)|CallimachusKalimakhos]], arsitek sekaligus pematungjuru ukir Yunani yang terinspirasi melihat sebuah bakul persembahan nazar di atas kubur seorang gadis cilik, berisi beberapa buah mainannya. Sekeping ubin persegi dijadikan tutup bakul, agar isinya terlindung dari terpaan cuaca. Sebatang [[Jeruju (tumbuhan)|jeruju]] sudah tumbuh menembusi bakul anyaman itu, menyelang-nyelingi serat-serat anyaman dengan daun-daunnya yang berduri dan bertulang menjari.<ref>Vitruvius 4.1.9-10</ref>
 
[[File:The Origin of the Corinthian Order, engraving.jpg|thumb|right|Asal-usul langgam Korintus, diilustrasikan di dalam terjemahan sepuluh jilid buku Vitruvius yang dikerjakan [[Claude Perrault]], terbit tahun 1684]]<!--
 
[[Claude Perrault]] incorporated a vignette epitomizing the Callimachus tale in his illustration of the langgam Korintus for his translation of Vitruvius, published in Paris, 1684. Perrault demonstrates in his engraving how the proportions of the carved capital could be adjusted according to demands of the design, without offending. The texture and outline of Perrault's leaves is dry and tight compared to their 19th-century naturalism at the U.S. Capitol. A Corinthian capital may be seen as an enriched development of the Ionic capital, though one may have to look closely at a Corinthian capital to see the Ionic [[volute]]s ("helices"), at the corners, perhaps reduced in size and importance, scrolling out above the two ranks of [[Acanthus (ornament)|stylized acanthus leaves]] and stalks ("cauliculi" or ''caulicoles''), eight in all, and to notice that smaller volutes scroll inwards to meet each other on each side. The leaves may be quite stiff, schematic and dry, or they may be extravagantly drilled and undercut, naturalistic and spiky. In Late Antique and Byzantine practice, the leaves may be blown sideways, as if by the wind of Faith. Unlike the Doric and Ionic column capitals, a Corinthian capital has no neck beneath it, just a ring-like [[astragal]] molding or a banding that forms the base of the capital, recalling the base of the legendary basket.