Langgam Korintus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
[[File:Arco di Settimio Severo Roma 09feb08.jpg|thumb|Pilar-pilar langgam Korintus pada [[Gapura Septimius Severus]] di ujung timur laut [[Forum Romawi|alun-alun Romawi]]]]
[[File:Leptis Magna, Libya - panoramio - Jan Hazevoet (1).jpg|thumb|Pilar-pilar langgam Korintus pada [[Gapura Septimius Severus (Leptis Magna)|Gapura Septimius Severus]] di [[Leptis Magna]]]]
Proporsi merupakan ciri khas utama langgam Korintus. "Integrasi koheren matra dan rasio yang selaras dengan asas-asas ''symmetria''" pada langgam Korintus diketahui Mark Wilson Jones sesudah mendapati bahwa perbandingan tinggi keseluruhan pilar dengan tinggi poros pilar adalah 6 banding 5, dengan demikian tinggi keseluruhan pilar berikut ganjanya sering kali merupakan kelipatan 6 [[satuan-satuan ukur Romawi Kuno|kaki Romawi]], sedangkan tinggi pilar itu sendiri merupakan kelipatan 5 kaki Romawi. Proporsi pilar langgam Korintus Corinthian sama dengan proporsi [[ordo Ionia|pilar langgam Yonia]], kendati lebih ramping dan tampil menonjol berkat ganjanya yang berukir. Sisi [[Abakus (arsitektur)|abakus]] (lempengan mercu tiang) di atas ganja sengaja dibuat berlekuk agar selaras dengan bentuk ukiran sulur batang pada sudut-sudut ganja. Abakus dapat pula dihiasi corak [[roset (ragam hias)|bunga mekar]] di tengah masing-masing sisi tegaknya. Pilar-pilar langgam Korintus dipasang pada lantai paling atas bangunan [[Koloseum]], menopang beban yang paling ringan, dan merupakan pilar-pilar dengan perbandingan paling tipis antara ketebalan dengan tinggi. Perbandingan tinggi dengan lebarnya kira-kira 10 banding 1.<ref name="D'EpiroPinkowish2010">{{cite book|author1=Peter D'Epiro|author2=Mary Desmond Pinkowish|title=What are the Seven Wonders of the World?: And 100 Other Great Cultural Lists--Fully Explicated|url=https://books.google.com/books?id=kLvDnZtJNJkC&pg=PA132|date=22 December 2010|publisher=Knopf Doubleday Publishing Group|isbn=978-0-307-49107-7|page=133}}</ref>
 
Salah satu varian langgam Korintus Romawi adalah langgam Tivoli, yang terdapat pada [[Kuil Vesta, Tivoli|kuil Vesta]] di Tivoli. Ganja-ganja Korintus pada langgam Tivoli dihiasi dua susun ukiran [[jeruju (corak hias)|daun jeruju]], dan sisi-sisi tegak [[Abakus (arsitektur)|abakus]]nya dihiasi [[Fleuron (arsitektur)|ukiran kuntum-kuntum]] kembang sepatu yang kelewat besar dengan putik-putik mencuat menyerupai spiral. Ujung-ujung alur pilar dibuat rata. [[Friz|Fris]] (area tengah yang lebar) pada balok ambang dihiasi [[festun]] (ukiran malai) buah-buahan yang menggelantung di antara jajaran [[bukranion]] (ukiran tengkorak lembu jantan). Di atas tiap-tiap gelantungan festun terukir corak hias [[Roset (ragam hias)|bunga mekar]]. Lis pada balok ambangnya tidak dilengkapi [[modilion|siku-siku penyangga]].
 
=== Ganja-ganja Gandara ===
Baris 49:
Sejauh yang sudah diketahui, pilar langgam Korintus tertua adalah sebatang pilar yang ditemukan di kuil [[Apollo Epicurius]] di [[Basai]], daerah Arkadia, yang dibangun antara tahun 450 sampai 420 Pramasehi. Pilar langgam Korintus tersebut bukanlah bagian dari bangunan kuil, yang justru dikelilingi [[kolonade]] langgam Doria dan memiliki ''[[cella]]'' berserambi langgam Yonia. Pilar langgam Korintus itu berdiri sendiri di dalam ''cella''. Kenyataan ini cukup membingungkan, dan para arkeolog memperdebatkan artinya. Sebagian menduga bahwa pilar tersebut hanyalah contoh sebuah [[pilar nazar]]. Sejumlah contoh pilar langgam Korintus di Yunani pada abad berikutnya semua digunakan ''di dalam'' kuil-kuil. Contoh pilar langgam korintus yang lebih terkenal, sekaligus pemakaian langgam Korintus pada eksterior bangunan yang pertama kali terdokumentasikan, adalah pilar-pilar melingkar pada [[monumen Khoregos Lisikrates]] yang dibangun sekitar tahun 334 Pramasehi di Atena.
 
Sebuah ganja langgam Korintus yang dikubur dengan cermat pada masa lampau di landasan-landasan bundar bangunan [[Tolos (arsitektur)|tolos]] di [[Epidaurus]] ditemukan kembali berkat kegiatan arkeologis modern. Keberadaan maupun kelestariannya yang terselubung teka-teki telah dijelaskan sebagai model yang dibuat seorang pandai ukir untuk dijadikan acuan para tukang batu<ref>Alison Burford (''The Greek Temple Builders at Epidauros'', Liverpool, 1969, hlm. 65) sebaliknya menduga bahwa ganja itu adalah pahatan yang cacat, lantaran salah satu ukiran gulungan terlepas dari tempatnya; Hugh Plommer, yang mengulas kembali ganja tersebut untuk ''The Classical Review'' (New Series, '''21'''.2 [Juni 1971], hlmn. 269–272), mengemukakan bahwa kekeliruan mencakup pengerjaan yang kelewat batas dan tetap meyakinkan bahwa ganja tersebut adalah sebuah model.</ref> dalam kegiatan pembangunan kuil yang dibaktikan kepada Dewa [[Asklepios]] itu. Pada Abad Kuno, rancangan arsitektural bangunan kuil yang dibangun pada abad ke-4 Pramasehi itu dipercaya sebagai hasil karya pandai ukir [[Polikleitos Muda]], anak pandai ukir Yunani Klasik, [[Polikleitos]] Tua. Ganja-ganja di salah satu situs suci di Yunani yang paling ramai didatangi orang ini kemudian hari memengaruhi rancangan-rancangan langgam Korintus Helenistik dan Romawi. Sisi-sisi cekungtegak abakusnya yang cekung bertemu pada sudut yang runcingmeruncing serupamirip lunas kapal sehingga mudah rusak, oleh karena itu pada kurun waktu akhir dan pasca-Renaisans sudut runcing lazim diganti dengan sudut terpotong. Di belakang ukiran-ukiran gulungan tampak jelas bentuk ujung batang pilar yang mengembang.
 
Jauh kemudian hari, pujangga Romawi [[Vitruvius]] (sekitar 75 Pramasehi – sekitar 15 Pramasehi) mengemukakan di dalam karya tulisnya bahwa pencipta langgam Korintus adalah [[Kalimakos (pemahat)|Kalimakhos]], arsitek sekaligus juru ukir Yunani yang terinspirasi melihat sebuah bakul persembahan nazar di atas kubur seorang gadis cilik, berisi beberapa buah mainannya. Sekeping ubin persegi dijadikan tutup bakul, agar isinya terlindung dari terpaan cuaca. Sebatang [[Jeruju (tumbuhan)|jeruju]] sudah tumbuh menembusi bakul anyaman itu, menyelang-nyelingi serat-serat anyaman dengan daun-daunnya yang berduri dan bertulang menjari.<ref>Vitruvius 4.1.9-10</ref>