Panteisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 26:
 
Dalam karyanya yang diterbitkan secara anumerta, ''[[Etika (Spinoza)|Etika]]'', "Spinoza menulis mahakarya Latin terakhir yang tak terbantahkan, dan sebuah konsepsi murni dari filsafat abad pertengahan yang pada akhirnya berbalik melawan filsafat-filsafat abad pertengahan itu dan menghancurkannya."<ref name="ReferenceA1">Scruton 1986 (2002 ed.), ch. 1, p.32.</ref> Secara spesifk, ia menentang [[Dualisme budi–tubuh|dualisme pikiran-tubuh]] terkenal dari [[René Descartes]], teori bahwa tubuh dan jiwa adalah terpisah.<ref name="Plumptre">{{Cite book|last=Plumptre|first=Constance|year=1879|title=General sketch of the history of pantheism, Volume 2|location=London|publisher=Samuel Deacon and Co|isbn=9780766155022|pages=3–5, 8, 29}}</ref> Spinoza memegang pandangan [[Monisme|monis]], yang menyatakan bahwa keduanya adalah identik, dan monisme adalah bagian mendasar dari filosofinya. Dia digambarkan sebagai "manusia yang mabuk akan Tuhan," dan menggunakan kata Tuhan untuk menggambarkan kesatuan dari semua substansi.<ref name="Plumptre" /> Pandangan ini mempengaruhi para filsuf seperti [[Georg Wilhelm Friedrich Hegel]], yang mengatakan, "Anda adalah seorang [[Spinozisme|Spinozist]] atau bukan seorang filsuf sama sekali."<ref name="Hegel's History of Philosophy">{{Cite book|year=2003|url=https://books.google.com/books?id=ESNZ3TUdN40C&pg=PA144|title=Hegel's History of Philosophy|isbn=9780791455432|access-date=2 May 2011|archive-url=https://web.archive.org/web/20110513033919/https://books.google.com/books?id=ESNZ3TUdN40C&pg=PA144&lpg=PA144&dq=%22you+are+either+a+spinozist+or+not+a+philosopher+at+all%22&source=bl&ots=XRsqJEbyNT&sig=bCClaJ9V6lL_CJbOR-S3zaGwHqo&hl=en&sa=X&oi=book_result&resnum=1&ct=result|archive-date=13 May 2011|url-status=live}}</ref> Spinoza mendapat pujian sebagai salah satu [[Rasionalisme|rasionalis]] besar [[filsafat abad ke-17]]<ref>Scruton 1986 (2002 ed.), ch. 2, p.26</ref> dan salah satu pemikir terpenting [[filsafat Barat]].<ref>{{Cite book|last=Deleuze|first=Gilles|date=1990|title=Expressionism in Philosophy: Spinoza|publisher=Zone Books|chapter=(translator's preface)}} Referred to as "the prince" of the philosophers.</ref> Meskipun istilah "panteisme" tidak diciptakan sampai setelah kematiannya, ia dianggap sebagai orang yang mendukung konsep itu yang paling terkenal.<ref name="Shoham 2010 111">{{Cite book|last=Shoham|first=Schlomo Giora|year=2010|title=To Test the Limits of Our Endurance|publisher=Cambridge Scholars|isbn=978-1443820684|pages=111}}</ref> ''Etika'' adalah sumber utama penyebaran panteisme di Barat.<ref name="Genevieve Lloyd 19962">{{Cite book|last=Lloyd|first=Genevieve|date=2 October 1996|title=Routledge Philosophy GuideBook to Spinoza and The Ethics|publisher=[[Routledge]]|isbn=978-0-415-10782-2|edition=1st|series=Routledge Philosophy Guidebooks|page=24}}</ref>
 
[[Heinrich Heine]], dalam bukunya ''Concerning the History of Religion and Philosophy in Germany'' (1833–1836), menulis bahwa "Saya tidak ingat dimana saya membaca bahwa [[Johann Gottfried Herder|Herder]] pernah meledak kesal pada ketertarikan yang konstan pada Spinoza, "Seandainya saja [[Johann Wolfgang von Goethe|Goethe]] mengambil beberapa buku Latin selain Spinoza!" Tapi ini tidak hanya berlaku untuk Goethe; cukup banyak temannya, yang kemudian menjadi terkenal sebagai penyair juga memberi penghormatan kepada panteisme di masa muda mereka, dan doktrin ini berkembang secara aktif dalam seni Jerman sebelum mencapai supremasi sebagai teori filsafat."
 
Johann Wolfgang von Goethe menolak kepercayaan Jacobi pada Tuhan sebagai "sentimen hampa yang dimiliki otak anak-anak" (Goethe 15/1: 446) dan, dalam "Studie nach Spinoza" (1785/86), menyatakan identitas keberadaan dan keseluruhan. Ketika Jacobi berbicara tentang "alam semesta yang pada dasarnya bodoh" (Jacobi [31819] 2000: 312), Goethe memuji alam sebagai "idolanya" (Goethe 14: 535).<ref>{{Cite encyclopedia|last=Bollacher|editor-first1=T.|encyclopedia=Online Encyclopedia Philosophy of Nature|publisher=Universitätsbibliothek Heidelberg|doi=10.11588/oepn.2020.0.76525}}; "Goethe 14" and "Goethe 15/1" in the passage refers to volumes of Johann Wolfgang Goethe 1987–2013: Sämtliche Werke. Briefe, Tagebücher und Gespräche. Vierzig Bände. Frankfurt/M., Deutscher Klassiker Verlag.</ref>
 
Dalam ''[[Keluarga Kudus (buku)|The Holy Family]]'' (1844), [[Karl Marx]] dan [[Friedrich Engels]] mencatat, "[[Spinozisme]] mendominasi abad kedelapan belas baik dalam [[Materialisme Prancis|variasi Prancis selanjutnya]], yang menjadikan materi menjadi substansi, dan dalam [[deisme]], yang memberikan nama yang lebih spiritual pada materi. . . . Sekolah Prancis Spinoza dan para pendukung deisme hanyalah dua sekte yang memperdebatkan arti sebenarnya dari sistemnya. . . ."
 
== Referensi ==