Aksara Makassar Kuno: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Natsukusha (bicara | kontrib) Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
|||
Baris 45:
== Kerancuan ==
Aksara Makassar tidak memiliki diakritik untuk mematikan aksara atau cara lain untuk menuliskan suku kata mati meskipun bahasa [[bahasa Makassar|Makassar]] memiliki banyak kata dengan suku kata mati.<!-- Semisal, bunyi nasal akhir /-ŋ/ dan glotal /ʔ/ yang lumrah dalam bahasa Makassar sama sekali tidak ditulis dalam ejaan aksara Makassar, sehingga kata seperti ''ama'' (kutu ayam), ''ama''' (suka), dan ''amang'' (aman)<ref>{{Cite book|title=KAMUS MAKASSAR - INDONESIA|last=Arief|first=Drs. Abueraerah|date=1995|publisher=Yayasan Perguruan Islam Kapita DDI|isbn=|location=Makassar|pages=9|url-status=live}}</ref> semuanya akan ditulis sebagai ''ama'' {{Script|Maka|𑻱𑻥}} dalam aksara Makassar.--> Tulisan ''baba'' {{Script|Maka|𑻤𑻤}} dalam aksara Makassar dapat merujuk pada enam kemungkinan kata:
Namun begitu, kadang konteks sekalipun tidak memadai untuk mengungkap cara baca kalimat yang rujukannya tidak diketahui oleh pembaca. Sebagai ilustrasi, Cummings dan Jukes memberikan contoh berikut untuk mengilustrasikan bagaimana penulisan aksara Makassar dapat menghasilkan arti yang berbeda tergantung dari cara pembaca memenggal dan mengisi bagian yang rancu:
|