Mojoluhur, Jaken, Pati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Fenomena Petir: clean up, removed stub tag
Clysmic (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
 
Baris 13:
 
== Asal-usul ==
Desa Mojoluhur merupakan desa yang baru mulai muncul sekitar tahun 60an. Sebelumnya, desa ini terbangun dari tiga perkampungan yang secara administratif menjadi dukuh. Ketiga kampung tersebut antara lain Blingi, Mojorowo, dan Gempoldhuwur. Ketiga kampung ini sebenarnya memiliki akar nenek moyang sama, yakni sama-sama berasal dari keturunan Leman Kojo (baca: Leman Koyo). Leman Kojo merupakan prajurit pilih tanding (pasukan khusus) dari keraton Yogyakarta yang pernah turut berjuang melawan Belanda pada masa perlawanan Diponegoro. Ketika Diponegoro tertangkap, sebagian besar pengikutinyapengikutnya bubar, tak terkecuali Leman Kojo. Dia kemudian memilih untuk menjadi lelaki biasa dengan memperisterimemperistri anak selir Hamengku Buwono, yang dikenal dengan nama Khasanah. Leman Kojo-Khasanah kemudian memilih tinggal di kampung Blingi. Dia menjadi petani biasa dan hidup sebagaimana orang-orang kebanyakanpada umumnya. Keturunan Leman Kojo dengan persilangan dengan masyarakat kampung sekitar menghasilkan dua kampung pengembangan, yakni Mojorowo dan Gempoldhuwur. Makam Leman Kojo masih terjaga di makam keluarga di sebelah barat kampung Blingi.
 
== Kondisi alam ==