Arthur Schopenhauer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 75:
 
=== Dunia sebagai representasi ===
Schopenhauer melihat filsafatnya sebagai kelanjutan dari filsafat Kant. Ia menggunakan hasil penyelidikan epistemologis Kantian ([[idealisme transendental]]) sebagai titik awal filsafatnya. Kant sebelumnya berpendapat semua pengalaman yang mungkin terjadi hanya bisa datang kepada manusia dengan melalui kapasitas indra dan pikiran manusia. Oleh karena itu, apa yang dapat manusia alami tidak hanya bergantung pada sesuatu yang ada di luar sana, namun juga bergantung pada sifat kapasitas indra dan pikiran yang dimiliki oleh manusia. Menurut Kant, karena pikiran manusia terbatas pada dunia logis dan material yang dipersepsikan melalui panca inderanya, maka pikiran manusia hanya dapat menafsirkan dan memahami kejadian berdasarkan penampilan [[Empiris|empirisnya]]. Ia menulis bahwa manusia hanya dapat menyimpulkan sejauh yang dimungkinkan oleh indranya, namun tidak dapat mengalami benda yang sebenarnya itu sendiri.<ref>{{Cite book|last=Kant|first=Immanuel|date=1992|url=http://dx.doi.org/10.1017/cbo9780511840180.047|title=On the principles of the form of the sensible world|publisher=Cambridge University Press|editor-last=Walford|editor-first=David|pages=391–400|editor-last2=Meerbote|editor-first2=Ralf|url-status=live}}</ref>
 
Kant berargumen bahwa kita memandang realitas sebagai sesuatu yang spasial dan temporal bukan karena realitas tersebut bersifat spasial dan temporal, melainkan karena begitulah cara pikiran kita bekerja dalam mempersepsikan suatu objek. Oleh karena itu, memahami objek dalam ruang dan waktu adalah 'kontribusi' kita terhadap suatu pengalaman. Bagi Schopenhauer, 'jasa terbesar' Kant adalah 'pembedaan antara fenomena dengan benda atau realitas itu sendiri (noumena), berdasarkan pembuktian bahwa antara segala sesuatu dan kita selalu ada pikiran yang mempersepsikan’. Pencapaian utama Kant, dengan kata lain, adalah menunjukkan bahwa alih-alih menjadi lembaran kosong di mana realitas sekadar menunjukkan karakternya, pikiran, dengan dukungan panca indera, justru secara aktif terlibat dalam mengkonstruksikan realitas. Oleh karena itu, Schopenhauer menganggap Kant telah menunjukkan bahwa dunia pengalaman sehari-hari, bahkan, seluruh dunia material yang berkenaan dengan ruang dan waktu adalah 'penampakan' atau '[[fenomena]]' semata-mata, yang sama sekali berbeda dari kenyataan, realitas, atau dunia 'dalam dirinya sendiri'.<ref>{{Cite book|last=Young|first=Julian|date=2005|url=https://www.taylorfrancis.com/books/9781134328833|title=Schopenhauer|publisher=Routledge|isbn=978-1-134-32883-3|edition=1|pages=4-25|language=en|doi=10.4324/9780203022108|url-status=live}}</ref>