Arthur Schopenhauer: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 46:
Berbeda dengan ramalan ibunya, disertasi Schopenhauer memberikan kesan terhadap sastrawan dan ilmuwan terkenal [[Johann Wolfgang von Goethe|Goethe]], setelah Schopenhauer mengirimkan salinan disertasinya sebagai hadiah.{{R|Cartwright|p=241}} Meskipun Goethe diragukan setuju dengan posisi filosofis Schopenhauer, Goethe terkesan dengan kecerdasan dan pendidikan ilmu alam Schopenhauer yang luas.{{R|Cartwright|p=243}} Korespondensi mereka kemudian berlangsung secara reguler yang dianggap sebagai suatu kehormatan besar bagi Schopenhauer, yang mengakui bahwa Goethe adalah pahlawan intelektualnya. Mereka kebanyakan mendiskusikan karya-karya Goethe yang baru diterbitkan. Meskipun mereka tetap sopan kepada satu sama lain, ketidaksepakatan teoretis mereka yang semakin besar—dan terutama rasa percaya diri Schopenhauer yang ekstrem serta kritik yang tidak bijaksana—segera membuat Goethe menjauh. Setelah tahun 1816, korespondensi di antara mereka menjadi semakin jarang.{{R|Cartwright|p=247–265}} Schopenhauer kemudian mengakui bahwa dia sangat sedih dengan situasi ini, namun dia terus memuji Goethe dan karya-karyanya.{{R|Cartwright|p=252,256,265}}
Pengalaman penting lainnya selama Schopenhauer tinggal di Weimar adalah perkenalannya dengan Friedrich Majer<ref>{{Cite journal|last=Willson|first=A. Leslie|date=1961|title=Friedrich Majer: Romantic Indologist|journal=Texas Studies in Literature and Language|volume=3|issue=1|pages=40–49|issn=0040-4691|jstor=40753707}}</ref> — seorang [[Sejarah agama|sejarawan agama]], [[Kajian Dunia Timur|orientalis]] dan murid [[Johann Gottfried Herder|Herder]] yang memperkenalkannya pada [[Filsafat India|filsafat Timur]]{{Sfn|Clarke|1997|pp=67-68}} (lihat juga [[Indologi]]). Schopenhauer menjadi terkesan dengan ''[[Upanisad]]'' (dia menyebutnya "produk tertinggi kebijaksanaan manusia", dan percaya bahwa Upanisad berisi konsep-konsep manusia super). Ia juga terkesan oleh [[Siddhartha Gautama|Gautama Buddha]],{{Sfn|Clarke|1997|pp=67-68}} dan menempatkannya setara dengan Plato dan Kant.{{R|Cartwright}} Ia melanjutkan studinya dengan membaca ''[[Bhagawadgita|Bhagavad Gita]]'' dan jurnal amatir Jerman ''Asiatisches Magazin'' dan ''Asiatick Researches'' oleh Asiatic Society.{{R|Cartwright}} Schopenhauer sangat menghormati [[filsafat India]];{{Sfn|Clarke|1997|pp=67-69}} meskipun ia menyukai [[Sastra Hindu|teks-teks Hindu]], ia menganggap [[Agama Buddha|Buddha]] sebagai agama yang paling terkemuka.{{Sfn|Clarke|1997|pp=273}} Studinya mengenai teks-teks Hindu dan Buddha terbatas karena kurangnya literatur yang memadai,{{Sfn|Clarke|1997|p=69}} dan literatur Buddhisme sebagian besar terbatas pada [[Theravāda|Buddhisme Theravada]]. Ia juga menyatakan bahwa ia merumuskan sebagian besar gagasannya secara mandiri,{{Sfn|Clarke|1997|pp=67-68}} dan baru kemudian menyadari bahwa terdapat kemiripan antara gagasannya dengan agama Buddha.{{R|Cartwright}}
Schopenhauer membaca terjemahan Latin Upanisad dan memujinya dalam karya utamanya, ''[[The World as Will and Representation]]'' (1819), dan dalam karyanya yang lain, ''[[Parerga and Paralipomena]]'' (1851). Ia menulis,
<blockquote>"Di seluruh dunia, tidak ada pelajaran yang begitu bermanfaat dan begitu penting seperti Upanisad. Ini telah menjadi pelipur lara dalam hidupku dan akan menjadi pelipur lara dalam kematianku."<ref>{{Cite book|last=Schopenhauer|first=Arthur|date=2000|title=Parerga and paralipomena. 2: Reissued|location=Oxford|publisher=Clarendon|isbn=978-0-19-924221-4|pages=397|translator-last=Payne|translator-first=E. F. J.|url-status=live}}</ref></blockquote>Ketika hubungan dengan ibunya terus memburuk sampai ke titik terendah, Schopenhauer meninggalkan Weimar dan pindah ke [[Dresden]] pada Mei 1814.{{R|Cartwright}} Ia melanjutkan studi filsafatnya, menikmati kehidupannya dengan bersosialisasi dengan para intelektual dan terlibat dalam perselingkuhan.{{R|Cartwright}} Pekerjaan utama Schopenhauer selama tinggal di Dresden adalah menulis karya filsafatnya yang paling penting, ''The World as Will and Representation''. Ia mulai menulis karyanya itu pada tahun 1814 dan selesai pada tahun 1818.<ref>Although the first volume was published by December 1818, it was printed with a title page erroneously giving the year as 1819 (see {{Citation|last=Braunschweig|first=Yael|contribution=Schopenhauer and Rossinian Universiality: On the Italianate in Schopenhauer's Metaphysics of Music <!--|pages=283–304-->|title=The Invention of Beethoven and Rossini: Historiography, Analysis, Criticism|url=https://books.google.com/books?id=NQ_3AQAAQBAJ|editor-last=Mathew|editor-first=Nicholas|editor2-last=Walton|editor2-first=Benjamin|publisher=Cambridge University Press|place=Cambridge|date=2013|isbn=978-0-521-76805-4|page=[https://books.google.com/books?id=NQ_3AQAAQBAJ&pg=PA297 297, n. 7]}}).</ref> Karyanya direkomendasikan kepada penerbit Friedrich Arnold Brockhaus oleh Baron Ferdinand von Biedenfeld, seorang kenalan ibunya.{{R|Cartwright}} Meskipun Brockhaus menerima naskahnya untuk dipublikasikan, Schopenhauer memberikan kesan yang buruk karena karakternya yang suka bertengkar dan
Setelah tinggal di Italia selama beberapa waktu, dia kembali ke Dresden.{{R|Cartwright|p=356}} Karena adanya risiko finansial dan kurangnya penerimaan terhadap bukunya, Schopenhauer memutuskan untuk menjadi akademisi di Universitas Berlin agar dapat menerima penghasilan dan mempunyai kesempatan untuk mempromosikan pandangannya.{{R|Cartwright|p=358}} Di sana, dia menjadwalkan kuliahnya bertepatan dengan kuliah filsuf terkenal [[Georg Wilhelm Friedrich Hegel|GWF Hegel]], yang dianggap Schopenhauer sebagai "gadungan yang canggung".<ref>Schopenhauer, Arthur. Author's preface to "On the Fourfold Root of the Principle of sufficient reason", p. 1 ([[wikisource:On the Fourfold Root of the Principle of Sufficient Reason|On the Fourfold Root of the Principle of Sufficient Reason]] on Wikisource.)</ref> Dia sangat terkejut dengan Hegel yang dianggapnya mempunyai pengetahuan yang buruk tentang ilmu pengetahuan alam dan mencoba mengajaknya berdebat tentang hal itu pada ujiannya di tahun 1820.{{R|Cartwright|p=363}} Hegel juga menghadapi kecurigaan politik pada saat itu, ketika banyak profesor progresif [[Dekret-dekret Karlsbad|dipecat]], sementara Schopenhauer dengan hati-hati menyebutkan dalam lamarannya ke universitas bahwa dia tidak tertarik pada politik.{{R|Cartwright|p=362}} Terlepas dari perbedaan mereka dan permintaan arogan Schopenhauer untuk menjadwalkan kuliah pada waktu yang sama dengan Hegel, Hegel tetap memilih untuk menerima Schopenhauer di universitas tersebut.{{R|Cartwright|p=365}} Hanya lima mahasiswa yang menghadiri kuliah Schopenhauer. Karena itu, dia keluar dari [[Akademi|dunia akademia]]. Esai terakhirnya, "Tentang Filsafat Universitas", mengungkapkan kebenciannya terhadap pekerjaan yang dilakukan di universitas.
|